Juri Dua
1. De Java Oorlog
Penulis pertama: 9.0
Aku suka pembawaannya yang elegan. Penggunaan kata dan diksi yang apik seolah memberi bobot pada cerita ini.
Penulis kedua: 8.3
Aku merasa alurnya terlalu cepat. Mungkin karena di bagian akhir ada banyak kejadian terjadi, jadi untuk memampatkan semua menjadi satu, penulis mempercepat waktu sehingga gaya tulisnya pun terkesan terburu-buru. Ada cukup banyak typo dalam cerita ini. Terutama di bagian akhir, ada banyak kalimat yang harusnya tergabung dalam satu paragraf tetapi malah dispasi.
2. Perjuangan Tanpa Henti
Penulis pertama: 7.5
Ada beberapa kalimat yang rancu penggunaannya, juga beberapa kapital yang digunakan tidak sesuai pada tempatnya. Dari segi bahasa, cerita ini masih perlu dibenahi lagi.
Penulis kedua: 7.0
Typo dalam cerita ini bisa dibilang cukup parah. Di setiap paragraf seolah ada satu atau dua kalimat yang salah tulis. Memang salah ketik bisa jadi ketidaksengajaan penulis, tetapi terlalu banyak typo malah membuat pembaca merasa tidak nyaman.
3. Pembodohan Rasa
Penulis pertama: 8.8
Penggambaran yang bagus! Aku suka karakter Rajen yang tergambar kuat dan tegas, walau akhirnya jatuh hati pada seorang wanita.. Singkat, namun cukup memberi tahu konflik yang nanti akan dihadapi kedua tokoh. Gaya tulisnya pun tidak bertele-tele dan langsung menyampaikan inti dengan diksi sederhana yang mudah dipahami. Great job!
Penulis kedua: 8.8
Memadukan dark romance dengan ide Nusantara benar-benar ide cemerlang! Aku suka titik puncak konflik dan penyelesaiannya. Sebuah twist yang tidak terduga. Penulis mampu mengemas semua ide dalam satu cerita apik yang disusun secara rapi dan diksi sederhana. Keep up the good work!
4. Amerta
Penulis pertama: 8.3
Opening yang bagus! Aku suka bagaimana kisah ini mengangkat masa kolonial yang berfokus pada perjuangan rakyat dalam mencapai kemerdekaan. Terutama pada tokoh Rajendra yang memang sudah punya tekad kuat untuk mengusir penjajah.
Penulis kedua: 8.0
Aku sedikit kecewa dengan ending-nya yang gantung. Seperti kurang sreg dengan cara penulis mengakhiri cerita. Sayang sekali, padahal aku sangat menikmati bagian konflik sampai klimaks, dimana Rajendra hendak merealisasikan tekadnya untuk melawan kompeni. Penggambaran latar dalam cerita ini pun sudah cukup bagus, pengenalan tokoh juga jelas dan dalam.
5. Kalakian
Penulis pertama: 9.5
Aku jatuh cinta pada gaya tulisnya yang mengalir disertai diksi yang apik. Aku suka dengan cara penulis membangun karakter Soepardi serta menceritakan latar belakangnya dalam ringkasan yang padat dan berisi. Aku juga suka dengan cara penulis membuka cerita dengan aksi. Pokoknya, aku jatuh cinta dengan cerita ini.
Penulis kedua: 9.5
Aku semakin jatuh cinta dengan cerita ini, juga dengan tokoh Djoko yang awalnya kukira hanya peran sampingan. Cerita ini benar-benar menggambarkan perjuangan pemuda yang tak terima negerinya dijajah. Bahkan sampai titik darah penghabisan, mereka tetap tak rela tanahnya diinjak-injak.
6. Bungasnya Hiro
Penulis pertama: 9.0
Pembukaan yang keren! Kini bukan hanya dari sisi rakyat Nusantara, penulis ingin memaparkan sudut pandang berbeda dari tentara Jepang. Uniknya, tentara ini ingin membela keadilan rakyat Indonesia yang tersiksa, pula jatuh cinta dengan Bungas, salah seorang 'gadis buangan' yang harus menjalani nasib sebagai gadis penghibur. Aku suka dialog baku yang digunakan, sangat sesuai dengan latar belakang tokoh yang notabenenya adalah orang Jepang.
Penulis kedua: 9.0
Aku nggak nyangka akan menikmati sisi romance cerita ini. Manis namun tidak berlebihan, cukup untuk saya si pecandu romansa. Apalagi dengan latar jaman kolonial yang semakin membuat cerita ini unik dan berwarna. Great job untuk penulis-penulisnya!
7. Kuncup Edelweiss untuk Pertiwi
Penulis pertama: 8.3
Aku suka tiap kalimatnya yang bersajak! Keren! Tetap mengalir dan enak dibaca meski ini sebuah cerpen. Penggambaran tokoh dan latar pun cukup bagus, indah disertai diksi yang menyentuh. Seolah semua yang terjadi benar-benar nyata.
Penulis kedua: 8.0
Jadi cerita ini hanya mengarah pada ending gantung sebab sang tokoh jatuh cinta pada orang yang tidak seprinsip dengannya.
8. Bergerak
Penulis pertama: 8.0
Judul yang klise dan kurang menarik. Somehow aku merasa penulis pertama hanya menulis satu per empat bagian dari cerita ini; hanya pembuka, perkenalan tokoh, lalu berganti ke penulis kedua. Tapi dilihat dari segi bahasa dan penggambaran tokoh, aku rasa penulis pertama cukup berhasil dalam memberi pembukaan yang menarik.
Penulis kedua: 7.5
Aku berharap lebih pada penulis kedua, kukira akan ada konflik dan resolusi yang lebih greget lagi. Namun ternyata ekspetasiku luruh. Penggunaan dialog tag masih ada yang salah, alur yang sedikit membingungkan. Aku nggak ngerti kenapa Nusa kabur sendirian kalau kabur sebegitu mudahnya.
9. Mariana
Penulis pertama: 7.5
Ceritanya klise sekali, tentang perjodohan yang ditentang sang putri. Kepenulisannya sudah cukup bagus, hanya perlu ditingkatkan lagi.
Penulis kedua: 7.5
Sama seperti penulis pertama, ditinjau dari segi kepenulisan, cerita ini sudah lulus uji. Twist-nya pun unik, walau eksekusinya kurang greget lagi.
10. Api dan Cinta yang Membara
Penulis pertama: 7.5
Jika dilihat dari aturan tulis-menulis yang mendasar, seperti penggunaan kapital dan dialog tag, cerita ini memang sudah lulus uji. Namun, gaya bahasanya cenderung tell dibanding show. Semua informasi langsung dipaparkan begitu saja, persis seperti berita atau buku pengetahuan. Sayang sekali, harusnya penulis bisa memainkan diksi lebih luwes lagi.
Penulis kedua: 7.5
Masih ada beberapa kesalahan dalam penggunaan dialog tag. Sama seperti penulis pertama, gaya menulis masih cenderung 'memberi tahu' dibanding menunjukkan. But anyways, kisah roman dengan bumbu twist ini sukses membuat saya terharu. Nice!
11. Satu Set Seragam Sekolah dan Sebuah Kepercayaan
Penulis pertama: 7.2
Penulis kedua: -
Masih banyak yang harus dibenahi dalam cerita ini. Dialog tag, penggunaan kapital, dan titik koma. Dari segi cerita, penulis memiliki bongkahan ide unik. Hanya mungkin kurang pengembangan dalam memperkuat tokoh dan membangun latar. Semangat terus!
12. Mentari di Ujung Mata Defras
Penulis pertama: 8.0
Jujur, membaca cerita ini saya terbayang adegan sinetron dimana tokoh utama ketahuan pacaran oleh ayahnya. Adegan klise yang dramatis. But anyways, dari segi kepenulisan, cerpen ini dapat dikatakan lulus dari rata-rata.
Penulis kedua: 8.0
Mengangkat konflik roman terlarang, cerita ini mampu menggambarkan sisi sedih dari sebuah percintaan pada masa kolonial. Dan sama seperti penulis pertama, segi kepenulisan sudah melebihi rata-rata.
13. Pencuri Kecil dan Gadis Pelayan
Penulis pertama: 7.0
Masih banyak yang harus dibenahi lagi. Dialog tag, penggunaan titik koma, dan penggunaan huruf kapital.
Penulis kedua: 7.1
Masih cukup banyak kesalahan kepenulisan. But overall, it's a decent read. Ditingkatkan lagi, ya!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro