Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Let's Find the Killers 🆕🆕🆕

Seorang bocah laki-laki berlari terseok-seok di tengah hutan yang lebat dan gelap. Pakaiannya penuh darah, begitu juga dengan kedua tangannya. Langkahnya diseret melewati rerumputan liar dan ranting yang berjatuhan, dengan akar-akar pohon yang kerap kali membuatnya terjerembap. Ada goresan kecil di wajah dan lengannya. Serpihan daun kering dan ranting tersangkut pula di rambut hitam legamnya yang berantakan. Wajah bocah laki-laki itu terlihat ketakutan, dengan keringat dingin yang membasahi paras tampannya yang diwariskan oleh sang ayah, yang notabenenya berkebangsaan Amerika.

Bocah laki-laki itu menoleh ke belakang, memastikan tidak ada siapa pun yang mengikutinya saat ini. Jelas bocah itu sedang melarikan diri dari sesuatu yang membuatnya ketakutan, hingga menggetarkan tubuh kecilnya. Tanpa menghiraukan luka-luka di kakinya yang tidak menggunakan alas kaki, bocah itu terus berlari menjauhi sungai yang merupakan awal dari ketakutannya.

Kedua tangan yang berlumuran darah itu mengusap wajah yang basah karena keringat. Aroma anyir menusuk indera penciumannya, bahkan tanpa sengaja darah dan keringat itu menyentuh bibirnya, hingga terasa perpaduan yang begitu menjijikkan di dalam mulut.

Bocah laki-laki itu spontan meludah untuk membuang rasa menjijikkan di dalam mulutnya, bahkan tidak ragu untuk menyapukan lidahnya ke kaus lusuh yang tidak layak pakai. Lalu, mengambil duduk di balik batu raksasa yang mampu menyembunyikan tubuh kecilnya dari pandangan mata siapa pun. Bocah itu memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil menyandarkan punggung.

Napasnya masih terengah. Pandangannya mengedar melihat ke sekeliling. Pekatnya awan dan dinginnya malam tidak membuat bocah laki-laki itu takut, bahkan suara burung gagak yang terdengar sangat memekakkan telinga tidak membuatnya melarikan diri.

Namun, darah yang menempel di tubuhnya jelas membuat bocah laki-laki itu takut, hingga ingin melarikan diri ke ujung dunia. Bocah itu menatap tangannya yang bergetar dan penuh darah. Lalu, mengusapkannya ke celana dengan begitu brutal untuk menghilangkan jejak darah itu, tanpa peduli pada luka tidak terlihat yang tertutup darah, tapi darahnya sudah terlanjur lengket di tangan bocah itu. Jadi, sia-sia saja mengelapnya pada kain kering. Kedua tangannya harus dibasuh dengan air agar darah itu hilang sepenuhnya.

Merasa sudah cukup beristirahat, bocah laki-laki itu kembali melanjutkan sisa perjalanan dan meninggalkan ketakutannya di batu raksasa itu.

CAST

Alexon Black

✓ 26 tahun.

✓ Profiler.

✓ Pemberontak nomor wahid di timnya.

✓ Tidak peduli dengan kerepotan orang lain, tapi sebenarnya memiliki hati yang hangat.

✓ Melihat Lalisa sebagai perwujudan gadis keras kepala yang tangguh, tapi sebenarnya lemah-di saat orang lain lengah.


Lalisa

✓ 18 tahun.

✓ Pelajar.

✓ Gadis misterius di mata Alexon.

✓ Pendiam, jutek dan terlalu tidak peduli dengan sekitar.

✓ Mempunyai sisi gelap di balik sikap tidak acuhnya.

✓ Enggan jika orang lain mengetahui identitas aslinya.

📍📍📍

17 Januari 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro