#24 The best for us
Play ♪ ♬
I'm missing you
-ost true beauty
Maaf lama ga update, makasi yang udah sabar nunggu ya 😊 Happy reading!
"Aaa aku harus bagaimana?" keluh Dahyun bingung, ia bahkan sampai mengigiti kukunya sendiri karena terus berpikir keras. Jungkook tersenyum getir melihat Dahyun yang berada di ambang dilema seperti itu.
"Ikuti saja kata hatimu, apapun keputusan yang kau ambil, aku akan berusaha untuk menerimanya dengan lapang dada," tutur Jungkook lembut.
"Jadi bagaimana? Hari ini kita jadi ke pantai tidak?" tanya Jungkook memastikan.
"Ah—tentu saja harus jadi! Aku juga rindu suasana tenang disana, sekalian aku ingin memikirkan beberapa hal."
Jungkook tersenyum kemudian mengulurkan tangannya untuk digenggam oleh Dahyun. Dahyun pun menerima uluran tangan Jungkook dan mereka mulai mengeluarkan sayapnya untuk terbang menuju destinasi yang mereka inginkan.
"Jungkook..." suara Dahyun itu berhasil memecah keheningan diantara mereka berdua yang masih sibuk berkutat dengan pikirannya masing-masing ditemani suara deburan ombak yang menenangkan.
Jungkook menoleh ke arah Dahyun yang masih setia menatap pemandangan di hadapannya.
"Setelah kupikir-pikir, aku sudah memutuskan kalau aku tak akan pergi...maafkan aku tidak bisa ikut bersamamu," ujar Dahyun tiba-tiba yang kemudian menoleh ke arah Jungkook dan menatapnya intens.
"T-Tapi..apa kau tidak ingin mencoba untuk membujuk Raja—maksudku ayahku? Selama ini kan hukumanmu untuk tinggal di dunia ini kan hanya kesalahpahaman, kalau aku menjadi Raja Suho, aku akan memberikan mu sesuatu sebagai permintaan maaf, seperti mengabulkan salah satu permintaanmu begitu," tutur Dahyun lirih, Jungkook termenung, perkataan Dahyun benar, tapi bagaimanapun ia sudah menanti datangnya hari itu sejak lama kan? Selain itu Jungkook merasa kalau dunia manusia ini bukanlah tempat nya.
"Sebenarnya bisa saja, tapi kurasa aku tidak bisa melakukan itu, bagaimanapun aku harus kembali kesana, habitatku disana Dahyun! Aku tidak bisa berlama-lama disini, aku punya kewajiban untuk menjadi komandan pasukan disana, mengingat tempo hari keadaan kerajaan yang kacau aku tidak bisa tinggal diam begitu saja," balas Jungkook yang entah kenapa terdengar sangat yakin di telinga Dahyun.
Dahyun tersenyum miring."Aku tahu kau akan menjawab demikian, tak apa, aku hanya ingin mengetesmu saja barusan, dan ya—setelah mendengar jawabanmu, aku jadi semakin yakin untuk melepasmu pergi, karena kau benar-benar menanggapinya seolah-olah hubungan kita ini tidak penting." Dahyun segera merentangkan sayapnya dan bersiap untuk terbang namun tangan Jungkook mencekal lengan Dahyun agar tidak pergi.
"Yak jangan pergi sekarang! Aku tidak bermaksud demikian..katanya kau ingin memanfaatkan saat-saat terakhir ini dengan sebaik-baiknya?!" tanya Jungkook dengan nada marahnya. Dahyun tak peduli, ia segera menghempaskan cekalan Jungkook dan terbang melesat dengan kecepatan lebih dari biasanya.
"DAHYUN!" percuma, teriakan lelaki itu tak digubris sama sekali, bahkan ingin mengejar juga ia sudah tertinggal jauh.
"Ah siaal! Mengapa jadi begini?! Kalau tahu akan jadi seperti ini aku tak akan pernah memberi tahu raja Suho kalau Dahyun adalah anak kandung nya!" serunya geram.
Hari ini adalah hari terakhir Jungkook berada di dunia manusia. Dahyun belum juga menghubungi Jungkook semenjak kejadian itu. Padahal Jungkook sudah mengiriminya puluhan pesan singkat dan meneleponnya tapi gadis itu sama sekali tidak merespon. Tapi akhirnya setelah 3 hari pesan dan teleponnya tidak di respon,Jungkook memutuskan untuk berhenti. Ia berpikir sepertinya Dahyun sudah bisa mengikhlaskan kepergiannya.
Hari ini pukul 9 malam, Jungkook memutuskan untuk kembali mengetikan pesan singkat pada Dahyun, kemudian ia melempar ponselnya ke atas kasurnya asal dan menghela nafasnya yang terasa berat.
"Haaah..kuharap kau mau membaca pesanku kali ini."
Dahyun terus mendesah kecewa, ia ingat betul malam ini merupakan malam terakhir Jungkook ada di dunia ini. Tapi sampai saat ini Jungkook belum menghubungi nya lagi. Setelah beberapa hari lalu ia berusaha mati-matian tidak mengangkat panggilan dan menjawab pesan nya, kini Dahyun malah jadi merindukan lelaki itu. Ia malah mengharapkan lelaki itu kembali menghubunginya.
Dahyun menangkupkan kepalanya di atas bantalnya, ia menangis. Untung saja Chaeyoung sedang menginap di rumah orang tuanya, sehingga malam ini Dahyun sendirian di dalam kamar kos ini.
Sekotak tisu sepertinya sudah ia gunakan untuk mengelap ingus dan air matanya selagi menangis sejak tadi sore. Ia bingung harus bagaimana, karena awalnya memang ia yang memutuskan untuk menjauhi Jungkook dan melatih dirinya untuk ikhlas melepaskan lelaki itu nantinya, tapi yang ada hatinya semakin sakit dengan semua ini.
Dahyun mengecek sekali lagi ponselnya, berharap ada pesan masuk dari Jungkook dan benar saja!
Suami tampan
Tak ingin berjumpa denganku untuk terakhir kalinya? Kutunggu kau di pantai :) sebelum tengah malam.
Dahyun membelalak kaget, ia masih tak percaya kalau Jungkook benar-benar mengiriminya pesan, tanpa pikir panjang, ia segera bersiap untuk pergi ke desa nya, tepatnya lagi pantai itu. Tapi ia kembali teringat, ia sudah kehilangan kekuatannya, ia tak bisa langsung terbang kesana seperti biasanya, tak menyerah begitu saja, ia segera keluar dari kamar kos nya, berlari menuju halte bus berharap masih ada bus yang lewat untuk mengantarnya kesana. Dan entah seperti ada yang mempermudah ini semua, belum lama menunggu, bus yang dinanti sudah datang, Dahyun pun segera menaiki bus tersebut.
'Kuharap aku bisa datang tepat waktu.' Dahyun memejamkan matanya, pikirannya harap-harap cemas karena perjalanan menuju desanya bisa sampai 3 jam jika menggunakan bis, ia terus merapal doa di dalam batinnya agar masih bisa di beri kesempatan untuk berjumpa dengan 'lelakinya'.
Jungkook menghela nafasnya berat, berkali-kali ia memeriksa jalan masuk menuju pantai ini untuk menanti kehadiran Dahyun. "Apa dia tidak akan datang?" tanya Jungkook frustasi. tapi ia memiliki sedikit harapan karena Dahyun membaca pesannya kali ini. Tapi melihat waktu yang sudah menunjukan pukul 12 malam kurang 15 menit, membuat Jungkook ketakutan. Ia takut ia belum sempat bertemu Dahyun untuk berpisah secara baik-baik, mengingat pertengkaran mereka terakhir kalinya.
5 menit sebelum jam 12 malam.
Dan Dahyun belum juga tiba, Jungkook sudah mulai putus asa hingga akhirnya...
"Jungkook!" suara teriakan melengking membuat Jungkook mendongakan kepalanya ke arah jalan masuk pantai ini dengan mata berbinarnya.
Jungkook segera berlari menghampiri gadis itu dan merentangkan tangannya untuk menyambut gadis itu kedalam pelukannya.
"A-aku belum terlambat kan? Tanya Dahyun dengan nada khawatir dan suara yang bergetar menahan tangis.
"Kau datang tepat waktu...terimakasih kau masih menyempatkan untuk datang," balas Jungkook dengan lembut sembari mengelus rambut Dahyun.
Mereka terdiam agak lama hingga akhirnya, tangis Dahyun pecah. "K-kau benar-benar akan pergi? Aku sudah berusaha untuk mengabaikanmu beberapa hari terakhir ini, tapi yang ada rindu itu semakin menyiksa diriku..kumohon janganlah pergi."
Jungkook menangkup kedua pipi Dahyun dan menatapnya dalam. "Aku paham rasanya, aku juga merasakan hal yang sama denganmu, tapi...untuk kedepannya bisa kah kau menanamkan sebuah pemikiran bahwa diriku bukan segalanya? Aku sangat yakin sebelum bertemu diriku kau pasti sudah memiliki banyak target dan mimpi yang ingin kau capai kan? Selain itu kau juga sudah memiliki Taehyung sebagai orang yang kau cintai, aku yakin kau bisa melupakanku dengan mudah." air mata Dahyun masih setia mengaliri pipinya yang akhirnya di usap oleh Jungkook.
Jungkook mengecek jam tangannya, lalu mendesah kecewa. "Ah waktunya tak lama lagi, aku ingin menyampaikan sesuatu padamu." Dahyun ingin menundukan kepalanya, ia tak kuat lagi menatap wajah lelaki yang sebentar lagi akan pergi ini tapi Jungkook dengan cekatan menahan wajah Dahyun agar tidak berpaling dan menatapnya dengan tatapan yakin.
"Ah aku sungguh tak siap untuk meninggalkanmu...kalau saja aku diberi kesempatan untuk berada di dunia ini lebih lama lagi, aku akan memilih itu," tutur Jungkook.
"Padahal sebelum aku bertemu dirimu, aku selalu menanti datangnya hari dimana aku bisa kembali ke dunia asalku, tapi setelah menemukanmu, rasanya aku tidak ingin pergi, aku juga mulai menemukan hal-hal yang tak bisa aku dapatkan di dunia pixie seperti menjadi seorang idol dan memiliki banyak penggemar, semua itu merupakan hal-hal yang sangat berharga yang baru aku rasakan setelah bertemu denganmu, karena sebelumnya aku tidak pernah menikmati hukumanku di dunia manusia ini." Jungkook menatap Dahyun lamat sembari mengelus pipi kanan Dahyun dengan lembut.
"Terimakasih banyak untuk perjumpaan yang sebentar ini, Terimakasih telah memberiku banyak pembelajaran dalam hidup ini, aku...merasa berharga karenamu, dan aku sangat-sangat mencintaimu." mata Dahyun berkaca-kaca mendengar penuturan yang sangat tulus dari lelaki itu.
"A-aku juga sangat mencintaimu sampai rasanya isi kepalaku hanya dipenuhi olehmu." balas Dahyun dengan suara bergetar menahan tangis. Jungkook tersenyum tipis menatap gadis di hadapannya itu lalu detik selanjutnya Jungkook mendekatkan wajahnya dan menyatukan bibir mereka. Jungkook mulai melumat bibir manis Dahyun dengan lembut yang di balas serupa olehnya. Tanpa terasa, air mata Dahyun meluncur begitu saja seiring ciumannya yang semakin dalam.
Hingga waktunya pun tiba.
Cahaya berwarna merah yang sangat menyilaukan menyelimuti tubuh Jungkook, membuat raga yang di genggam erat oleh Dahyun semakin terasa fana, ciuman ini pun lama-lana semakin membias dan tepat sebelum benar-benar menghilang, Jungkook melepas pagutannya dan berkata dengan tatapan penuh lukanya, "Terimakasih Dahyun." Isakan Dahyun semakin kencang disertai dengan tubuh Jungkook yang sudah benar-benar menghilang dari hadapannya.
"Apa aku bisa hidup tanpamu?" ucapnya lirih dengan isakan yang semakin terdengar menyakitkan.
Aaa udah lama bgt ya aku ga apdet :( sebenernya tadinya aku mau jadiin end nya di chap ini tapi jadinya malah 2500 word lebih, takut pada bosen tu bacanya hwhw karena aku sendiri juga terkadang kurang suka klo baca yg panjang-panjang banget 😂 jadi aku up dulu segini ya :)
Jangan lupa votement yaa biar aku makin semangat wkwk
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro