#20 I love u
Play ⏭
Beautiful-crush
Ost goblin
"YAAAK JUNGKOOK! KAU MENGGANTI BAJUKU JUGA?!" seru Dahyun kaget.
Jungkook meringis sambil mengusap tengkuknya. 'menyebalkan,' batin Dahyun kesal, dan sialnya lelaki itu malah menampilkan wajah sepolos bayi yang sangat menggemaskan di hadapannya, membuat amarahnya yang ingin meledak itu berubah menjadi cubitan gemas yang mendarat di pipi Jungkook.
"Dasar kelinci mesum! Bisa-bisa nya ya kau mengambil kesempatan disaat diriku tak sadarkan diri !" Dahyun terus menyiksa pipi Jungkook tanpa ampun, mengusel-nguselnya hingga mencubitnya sekuat tenaga.
"Arghh hentikaan! Ini sakit aishh...!" omel Jungkook sambil berusaha menjauhkan tangan Dahyun dari pipinya. Tapi Dahyun tak mau berhenti, menyenangkan juga menjahili lelaki ini pikirnya.
"Aku tidak akan berhenti sebelum kau meminta maaf pada—aaaa!" Jungkook yang sudah kesal akhirnya mengangkat Dahyun ala karung beras dan membawanya ke.....ruang makan.
"Yak turunkan aku!" Seru Dahyun sambil terus berontak, Jungkook tak peduli, ia tetap menggendongnya menuju ruang makan dan menurunkannya di kursi meja makan.
"Sudah! Duduk yang tenang, aku akan menghangatkan dulu sup ayam yang kubeli ini, pasti kau sudah lapar kan tidak makan dari kemarin?" Dahyun mendengus sebal, namun setelahnya ia diam saja memandangi Jungkook yang sedang serius menuangkan sup dari bungkusan yang di bawanya itu ke dalam panci. Saat sup nya sudah mendidih, aroma kaldu yang sepertinya sangat lezat itu membuat perut Dahyun semakin keroncongan. Dahyun pun meletakan kepalanya di atas meja dengan tangannya sebagai bantalan. Matanya mengikuti kemana pun Jungkook bergerak.
"Eum Jungkook...apa ada yang bisa kubantu?" tanya Dahyun saat melihat Jungkook yang baru saja selesai mematikan kompor dan mengambil mangkuk untuk wadah sup nya.
"Sudah kau duduk saja, biar saja aku yang melakukan ini semua, anggaplah ini sebagai permintaan maafku karena membuatmu terjerat dalam pertempuran berbahaya kemarin," tutur Jungkook.
"Ah tidak apa-apa, lagian itu semua terjadi diluar perkiraan kan?"
"Iya tapi tetap saja aku merasa harus bertanggung jawab, sudah biarkan aku yang menyiapkan semuanya," elak Jungkook dengan telak.
Dahyun mendengus kesal, tapi ia memutuskan untuk tidak peduli karena yang ia pikirkan sekarang adalah makanan untuk mengisi lambungnya. Jungkook pun datang dengan membawa mangkuk berisi sup ayam hangat dan 2 mangkuk kecil nasi.
Mata Dahyun berbinar menatap sup di hadapannya, ia benar-benar lapar, setelah Jungkook selesai menghidang makanannya, Dahyun segera melahapnya dengan semangat, bahkan ia tak menunggu Jungkook bergabung di meja makan terlebih dahulu. Membuat Jungkook menggeleng karena tingkah Dahyun.
"Oh iya, sebenarnya bukan aku yang mengganti pakaianmu." Dahyun yang sedang asyik mengunyah langsung berhenti dan menatap Jungkook dengan tatapan bingung.
"Lalu siapa lagi? Di rumah ini hanya ada dirimu."
"Eommamu," balas Jungkook.
"Hah?! Eommaku?" tanya Dahyun heboh.
"Iya benar, saat aku membawamu ke rumah, eommamu menelepon ke ponsel mu, kuangkat saja, lalu ku ceritakan semua yang terjadi, eomma mu jadi sangat khawatir dan ingin segera melihat keadaanmu, akhirnya aku menjemput eomma mu kesini." Dahyun melongo mendengar penjelasan Jungkook.
"Tadinya eommamu memaksa ingin menginap disini, tapi tidak ada tempat tidur lagi jadi ku antar saja eommamu pulang."
"Ah begitu...aigoo bagaimana ini? Eomma pasti sangat khawatir, ayo kita pergi ke tempatnya!" rengek Dahyun pada Jungkook.
"Besok saja ya? Sekarang sudah menjelang malam, lebih baik manfaatkan waktu malam ini untuk mengembalikan stamina tubuh kita," ujar Jungkook.
"Aaaa tapi—" Jungkook menatap Dahyun dengan tajam, membuat nyali Dahyun menciut, ia mendengus pelan kemudian mencebikan bibirnya karena sebal. Tapi akhirnya mereka pun kembali melanjutkan acara makan mereka dengan ditemani obrolan-obrolan ringan. Setelah selesai makan Dahyun segera mengumpulkan mangkuk bekas makan nya dan membawanya ke bak cuci.
"Eits biarkan aku saja yang mencuci mangkuknya! Kau naik saja ke atas," pinta Jungkook.
"Tidak, kau sudah melakukan banyak hal untukku, setidaknya biarkanlah aku mencuci mangkuk-mangkuk ini!
"Tidak apa-apa! Jarang-jarang kan diriku baik padamu?" ujar Jungkook sembari menaikan kedua alisnya.
"Ish iya memang benar! Kau selalu menyebalkan! Tapi kali ini lebih baik kau pergi mandi sana! Bau mu sudah sangat kecut tau!" ujar Dahyun sambil mendorong-dorong tubuh Jungkook agar segera pergi keatas dan mandi.
Jungkook menghirup aromanya sendiri."Kau mengada-ngada! Jelas-jelas aku masih wangi begini!" seru Jungkook yang tak terima dikatai bau kecut.
"Sudaaah pokoknya kau pergi mandi sekarang! Orang yang habis berpergian harus segera mandi!" ujar Dahyun tegas. Jungkook pun akhirnya menyerah dan mengikuti permintaan Dahyun untuk pergi mandi.
Tanpa sadar Dahyun tersenyum, ia pun mengangkut bekas alat makan mereka ke bak cuci dan mulai mencucinya. Selama mencuci piring, Dahyun jadi larut dalam pikirannya sendiri, mengingat sejak ia membuka mata, tertidur di ranjang yang sama dengan Jungkook, mendapat perhatian manis dari lelaki itu, Jungkook yang menyiapkan masakan di dapur dan kini ia bantu mencuci, sudah tampak seperti pasangan suami istri yang bahagia bukan? Ah entahlah kenapa sekarang Dahyun malah membayangkan masa depannya dengan Jungkook.
'Aih apa-apaan aku ini, otak waraskuu ayo kembali nak!' batinnya sambil mengeluh kesal, tapi akhirnya ia tak tahan dan kembali tersenyum-senyum sendiri lagi.
'Ah aku benar-benar dibuat gila olehnya....'
'Eum tapi..bolehkah aku berharap?' lanjut Dahyun dalam batinnya.
Sore ini, Dahyun dan Jungkook baru saja kembali dari rumah Eomma Dahyun. Karena sudah mengetahui fakta kalau mereka terbang menggunakan sayap maka tidak akan terlihat oleh orang lain, jadilah kini mereka sedang menikmati sore hari yang sedikit hangat ini dengan terbang menggunakan sayap mereka.
Sejak tadi mereka saling terdiam dan larut dalam pikirannya masing-masing, dengan tangan Dahyun yang berada di genggaman Jungkook sejak awal terbang. Dahyun yang biasanya lebih suka terbang bebas kesana kemari pun tidak menolak saat Jungkook terus menggengam tangannya sejak awal.
"Dahyun..." suara Jungkook duluan lah yang memecah keheningan di antara mereka, Dahyun pun menoleh ke arah Jungkook.
"Kau masih ingat tidak saat pertama kali kita bertemu?" lanjut Jungkook sambil tetap menatap lurus kedepan, berbeda dengan Dahyun yang sudah sedari tadi menatap Jungkook dengan serius.
"Tentu saja aku mengingatnya, tapi masih ada satu pertanyaan yang mengganjal di pikiranku saat itu...eum siapa Liana? Seingatku waktu itu kau terus memanggil namanya," tanya Dahyun penasaran.
Jungkook menghela nafasnya sejenak lalu mulai bercerita pada Dahyun.
"Kau pasti belum mengetahui fakta kalau pixie bisa hidup sampai beratus-ratus tahun lamanya kan?" Dahyun menggeleng.
"Sebenarnya aku sudah lahir sejak 150 tahun yang lalu, dan dahulu dunia pixie dan manusia itu tidak dipisahkan seperti sekarang, manusia dan pixie hidup berdampingan dengan damai, dan dahulu aku memiliki sahabat manusia yang bernama Liana, saat pertama kali melihatmu, aku sangat terkejut karena wajah kalian yang sama persis..." Dahyun terbelalak kaget, sungguh masih banyak sekali hal yang masih mengganjal dipikirannya, dan masih banyak pula yang belum ia pahami mengenai dunia pixie itu.
"Di pertemuan pertama kita itu, awalnya aku terbawa perasaan, yaa seperti bertemu teman lama saja begitu, eh ternyata kau gadis adalah yang sangat-sangat menyebalkan, berbeda sekali dengan sahabatku dulu itu, bahkan rasanya aku tidak ingin bertemu denganmu lagi saat itu." Dahyun mendelik sebal ke arah Jungkook.
"Yaak!—"
"Ssst tunggu aku belum selesai bicara," ujar Jungkook sambil meletakan jari telunjuknya di bibir Dahyun. Dahyun mendengus kesal, membuat Jungkook terkekeh kecil sebelum melanjutkan ucapannya.
"Tapi entah kenapa semesta terus mempertemukan kita dengan hal-hal yang tak terduga, hingga akhirnya kita bisa sampai tahap ini..."
Jungkook menarik tangan Dahyun yang satunya untuk ia genggam juga, kini mereka pun berhadap-hadapan dengan tubuh yang masih mengambang pada ketinggian 100 meter diatas hamparan lautan yang airnya mulai memantulkan cahaya matahari senja.
Jungkook menarik nafasnya kuat-kuat sebelum melanjutkan ucapannya. "Sejujurnya sampai kini aku masih bertanya-tanya dengan hatiku sendiri, rasanya aku kesal setiap melihat interaksimu dengan Taehyung, jantungku berdebar lebih kencang jika berdekatan denganmu, eum tapi sudah kuputuskan— Dahyun....kurasa...aku sudah jatuh cinta padamu," ungkap Jungkook dengan raut serius. Namun Dahyun malah tertawa kencang mendengar semua ucapan serius Jungkook barusan, membuat sang lelaki kebingungan.
"Kenapa kau tertawa?"
"Hahaha aku hanya merasa aneh saja, lelaki menyebalkan sepertimu bisa mengeluarkan kata-kata seperti itu." Jungkook tersenyum malu-malu sekaligus kesal karena Dahyun malah tertawa padahal ia telah berusaha untuk menciptakan suasana yang romantis.
"Jadi barusan kau baru saja mengungkapkan perasaanmu padaku?" tanya Dahyun memastikan.
"Iya benar, kenapa? Apa pernyataanku kurang romantis? Atau kau tidak memiliki perasaan yang sama denganku? Ah aku tau pasti masih ada taeh—" Dahyun mengecup cepat bibir Jungkook, membuat lelaki itu terdiam dengan telinganya yang memerah. Dahyun tersenyum memandangi Jungkook yang terlihat salah tingkah itu. Dahyun mengeratkan genggamannya pada tangan Jungkook yang terasa dingin.
"Kata siapa? Jelas-jelas aku memiliki perasaan yang sama denganmu, jantungku selalu berdetak lebih cepat jika bersamamu, dan rasanya hidupku sangat hampa jika tidak ada dirimu, apalagi saat melihat kau berubah wujud menjadi pohon kemarin, aku tak bisa membayangkan jika kau benar-benar tidak ada disisiku lagi, jadi bagaimana sudah jelas kan?" balas Dahyun cepat, dengan senyum indah yang menghiasi wajah cantiknya.
"Benarkah?" Dahyun mengangguk antusias. Jungkook benar-benar terbawa perasaan kali ini, ia langsung menarik Dahyun ke dalam pelukannya, meletakan kepalanya di ceruk leher Dahyun.
"Terimakasih telah mengakui itu semua," tutur Jungkook lembut di sela-sela pelukan erat mereka. Setelah cukup lama berpelukan, Dahyun dan Jungkook pun mengurai pelukan mereka, kemudian Jungkook menatap Dahyun dalam, tangannya mulai menangkup pipi Dahyun yang sudah merona dan memanas karena dirinya.
"Aku menginginkan aku bahagia denganmu dan tak ingin sampai dirimu terluka Dahyun, sekali lagi— aku benar-benar mencintaimu...." Dahyun pun tersenyum terharu, tak lama kemudian, Jungkook pun mempersempit jarak diantara mereka, dan akhirnya pagutan itu terjadi, bibir mereka mulai bergerak selaras dengan penuh perasan, membuat ciuman kali ini terasa lebih lembut dan manis. Lengan Dahyun yang semula berpegang erat pada bahu Jungkook, kini mulai mengalung di leher lelaki itu. Mereka sama-sama menikmati ciuman ini hingga matahari senja perlahan menghilang dan digantikan oleh langit yang dipenuhi oleh bintang-bintang yang sangat indah.
"Bagaimana rasanya berciuman sambil terbang? Menakjubkan bukan?" goda Jungkook sesaat setelah mereka menyelesaikan pagutan mereka. Dahyun menunduk malu, pipinya benar-benar sudah memerah seperti kepiting rebus. Jungkook tersenyum, kemudian memegangi kedua pipi Dahyun agar kembali mendongak kearahnya, dan mengecup keningnya lama. Jungkook tersenyum manis sembari menatap Dahyun dengan sayang membuat Dahyun tak bisa berkata-kata lagi, Jungkook benar-benar tahu caranya membuat dirinya terus jatuh kedalam pesonanya.
"Aduh pacarku ini lucu sekali," goda Jungkook sembari mengusel-ngusel pipi Dahyun.
"Yak sejak kapan aku jadi pacarmu!" balas Dahyun kaget.
"Sejak tadi! Mulai sekarang kita berpacaran!" ujar Jungkook telak.
"Hah?! Aaaa apa maksudmuu yaak!" Dahyun yang salah tingkah hanya merengek sembari memukul-mukul Jungkook. Jungkook tertawa kemudian terbang menjauh dan akhirnya terjadilah kejar-kejaran antara Dahyun dan Jungkook.
'Aku berharap masih bisa merasakan hal seperti ini lebih lama lagi...'
Dahyun mengerenyit saat mendengar isi hati Jungkook, tapi ia berusaha untuk tidak memedulikannya, ia tak ingin merusak hari bahagianya ini dengan rasa overthingking nya.
Hai semuanya—!
Maaf lama up 2 minggu kemarin lagi sibuk PAS! Kalian yg masih sekolah juga masih PAS? Atau udah selesai? Kalau masih, semangat yaa! Alhamdulillah sekolah aku udah selesai jadi bisa up sekarang hehe...
Dahkooknya udh aku layarkan ya doain aja semoga langgeng 😊 suka ngga nih 😂
Makasi banyak yang udah nunggu 😭 maaf lama banget ga up, aku berharap semoga masih ada yang nungguin 😭 karena sekitar 3 atau 4 part lagi cerita ini mau tamat :'''
Semoga cerita ini bisa menghibur yaa—Happy Sunday!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro