#18 Late Confession
Dahyun sedang sibuk memilih pakaiannya yang akan ia pakai hari ini untuk pergi berjalan-jalan dengan Jungkook. Sudah beberapa pakaian yang di coba nya tapi ia belum menemukan pakaian yang pas, padahal Jungkook sudah memberitahunya agar bersiap-siap karena jam 8 ia akan datang menjemputnya. Benar saja, telepon Dahyun berdering berkali-kali menunjukan kontak bernama 'Suami Tampan' yang belum sempat ia ganti namanya.
“Omoo bagaimana ini?!” Seru Dahyun sembari mondar mandir memegangi ponselnya. Akhirnya ia mengangkat panggilan itu.
“Sudah siap belum? Aku sudah menunggu di dekat kos-kosanmu!”
Dahyun menggigit bibirnya gugup. “Ah iya sudah kok, sebentar lagi aku keluar.”
“Kutunggu 5 menit lagi, kalau tidak aku akan menerobos masuk ke kamar kos mu itu!”
“AAA jangaaan! Iya sebentar lagii ini aku sudah siap kok!” tak ingin berlama-lama lagi, Dahyun segera menutup teleponnya dan segera menyambar tas kecil yang biasa ia bawa saat berjalan-jalan.
“Chaee aku pergi dulu!” Dahyun segera melesat keluar kamar kosnya tanpa menunggu balasan ucapan dari Chaeyoung.
Dahyun celingukan mencari dimana keberadaan lelaki yang katanya sudah menunggunya itu. Lalu tiba-tiba pundak Dahyun di tepuk membuatnya menjerit kaget.
“Aish menyebalkan!!” Jungkook tertawa puas melihat ekspresi celingukan dan kaget Dahyun barusan.
“Asal kau tau ya wajahmu saat terkejut tadi sangat lucu, ah andai saja ku foto akan kujadikan stiker di aplikasi chat!” Dahyun memelototkan matanya sebal.
“Aaa sudah diam! Dimana mobilmu? Ayo kita pergi sekarang,” ujar Dahyun mengalihkan.
“Aku tidak membawa mobil,” balas Jungkook santai.
“Lalu?” Jungkook menatap Dahyun yang sedang menatapnya itu, lalu menunjukan kilatan mata merahnya.
“Ayo terbang menggunakan sayap!” Jungkook pun memunculkan sayapnya dan menarik tangan dahyun agar ikut terbang bersama nya.
“Yaaak Jungkook!!'” Dahyun kaget karena tiba-tiba diajak terbang begitu oleh Jungkook, tapi untungnya Dahyun dengan cekatan langsung membentangkan sayapnya dan terbang dengan sayapnya sendiri. Dahyun bersyukur karena tidak jadi memilih dress untuk acara jalan jalannya kali ini, ia hanya memakai sweater krem dan celana jeans panjang. Sangat simple tapi pas untuk dipakai terbang begini.
“Kenapa tanganmu dingin?” tanya Jungkook yang masih asyik menggengam tangan mungil Dahyun.
“Eum..aku hanya kaget! Tanganku jadi ikut dingin seperti ini!” Seru Dahyun kesal. Tapi selain itu, jantungnya berdebar lebih keras terlebih ia merasakan tangan hangat Jungkook yang menggengam tangan dinginnya itu.
“Kau akan membawaku kemana?” tanya Dahyun.
“Sepertinya...tempat pertama aku menemukanmu,” balas Jungkook santai. Namun Dahyun malah mengerenyit bingung. Ia lupa dimana pertama kali ia berjumpa dengan lelaki ini.
Dahyun melongo, ia masih tak menyangka akan dibawa ke pantai di desanya dengan secepat itu, yang biasanya menghabiskan waktu 3 jam untuk kesana, tadi hanya 30 menit! Tahu begitu, Dahyun bisa sering-sering pulang dan mengunjungi kampung halamannya itu.
"Benar kan ini tempat pertama kita bertemu?” tanya Jungkook, Dahyun mengangguk-angguk semangat.
“Iya! Aku baru ingat haha, oh iya kenapa kau membawaku kemari? Aku kira kau akan mengajak ku makan di restoran mewah atau berjalan-jalan di taman hiburan.”
“Kan kau tahu sendiri aku ini seorang public figure, tidak bisa sembarangan pergi ke tempat ramai begitu, mungkin nanti akan kuajak kau kesana, maaf kalau jalan-jalan ini tidak sesuai ekspetasimu dan membuatmu kecewa,” balas Jungkook sendu.
“Hahaha kenapa wajahmu sedih begitu sih? Aku malah senang kau bawa kesini, ini benar-benar pengalaman pertamaku terbang sejauh ini dan aku juga sudah sangat rindu tempat ini, gomawo Jungkook.” balas Dahyun dengan senyum manisnya. Membuat Jungkook bernafas lega karena Dahyun menyukainya. Mereka pun berjalan menyusuri pantai ini sambil bercanda ria, sembari saling bercerita tentang diri masing-masing.
“Sebelum-sebelumnya kita tidak pernah melakukan hal ini ya, biasanya kita hanya duduk di batu karang itu atau sekedar melatih kekuatan, semoga kali ini dapat menghiburmu dari kepenatan di kampus,” tutur Jungkook lembut, Dahyun yang ditatap sebegitu hangatnya jadi meleleh dibuatnya, tanpa sadar pipinya memanas.
Kini mereka sedang duduk di pinggiran pantai, merasakan deburan ombak yang menerpa kaki mereka. Jungkook dengan usil menyipratkan air asin itu pada Dahyun, membuat Dahyun menjerit kesal kemudian ikut membalas. Dan akhirnya kini mereka malah saling kejar-kejaran. Dan sialnya Dahyun tak sengaja tersandung dan terjatuh, untung saja Jungkook dengan cekatan mengangkapnya. Namun posisi wajah mereka kini yang sangat berdekatan membuat mereka canggung, terutama detak jantung mereka yang sudah tidak bisa diajak kompromi.
“Kau tidak apa-apa kan?” tanya Jungkook setelah mereka membenarkan posisi mereka.
“Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja, gomawo,” balas Dahyun sekenanya.
Jungkook mulai menatap Dahyun dalam, kemudian ia menggenggam tangannya.“Dahyun, aku ingin bertanya padamu...” mata Dahyun mengerejap lucu, kemudian ia mengangguk.
“Ingin bertanya apa?”
“Apa kau merasakan apa yang aku rasakan? Debara—” Suara bedebum di belakangnya membuat atensi kedua insan ini teralihkan.
“Raja Suho?!? Kenapa bisa ada disini? Dan siapa lelaki itu? Kenapa wajahnya begitu mirip dengan Raja Suho?!” seru Jungkook bertubi-tubi saat melihat 2 orang itu sedang beradu kekuatan. Melihat cahaya hijau yang dikeluarkan oleh lawan Raja Suho, membuatnya teringat akan lelaki yang ia temui malam itu.
Sialnya Raja Suho terlihat sudah kewalahan melawan orang tersebut, bahkan kini ia mengirimkan telepati kepada Jungkook.
‘Tolong bantu aku menangkap orang ini, dia pembunuh Ratu Irene dan orang yang sudah menerorku sejak puluhan tahun lalu, ia mencoba untuk kabur setelah tertangkap.’
Jungkook menggeram marah, kemudian berlari mulai menyerang orang itu dengan kekuatannya dari belakang. Namun sialnya lelaki itu malah kabur ke hutan sebelum Jungkook berhasil menghabisinya.
“Jungkook ada apa ini?”
“Aku harus mengejar orang itu! Kau tunggu disini atau cari tempat yang aman!” tutur Jungkook sembari melepas genggaman tangan mereka.
“Tapi...” Dahyun kembali meraih tangan Jungkook dan menatapnya dengan khawatir.
“Tak apa, aku bisa menangani ini,” ujar Jungkook meyakinkan, namun melihat mata Dahyun yang tampak berkaca-kaca membuatnya tak tega. Ia pun segera menarik Dahyun ke pelukannya.
“Aku pergi sebentar.” Jungkook melepas pelukannya dan mulai terbang mencari musuh yang sudah menghilang di dalam hutan.
Entah kenapa perasaan Dahyun jadi tidak enak, akhirnya Dahyun memutuskan untuk mengikuti Jungkook diam-diam.
Setelah berjam-jam mencari akhirnya lelaki itu ditemukan, dan kini Jungkook dan lelaki misterius itu sedang beradu kekuatan. Jungkook salah, lelaki itu bukan lawan yang mudah di kalahkan. Jelas sekali ia tampak sudah melatih banyak kekuatan selain kekuatan dasarnya mengendalikan alam. Bahkan disaat energinya mulai habis, lelaki itu menyerap energi dari pepohonan di sekitarnya dan menjadi segar kembali. Sedangkan Jungkook? Kini ia sudah terkulai lemah di tanah. Dahyun memekik tertahan saat melihat Jungkook yang sudah sangat lemah di tambah lelaki itu yang terus saja menumbukan serangan.
“Bedebah seperti kau tak pantas berbentuk manusia!” lelaki itu mengangkat kedua tangannya kemudian mengeluarkan cahaya hijau besar yang berbentuk bola. Lalu ia hantamkan ke arah Jungkook.
“ARGGGH!!” tepat saat cahaya itu mengenai Jungkook, kakinya tiba-tiba mengeluarkan akar-akar, sepertinya lelaki ini bermaksud untuk menyihir Jungkook menjadi pohon. Dahyun yang sudah tak tahan lagi melihat Jungkook seperti itu langsung keluar dari tempat persembunyiannya.
“Jungkook!” seru Dahyun yang kini sudah terisak hebat.
Jungkook merasakan kakinya mengeras, ia tak dapat bergerak lagi. Dahyun ikut bersimpuh dan memeluk tubuh Jungkook yang mulai mengeras perlahan itu.
“Dahyun...lihat aku,” pinta Jungkook lirih agar Dahyun yang asalnya masih terisak sambil memeluknya itu mendongak.
Kedua tangan Jungkook yang masih mampu digerakan olehnya pun menangkup pipi Dahyun, agar gadis itu benar-benar menatapnya saja.
“Dahyun, entah sejak kapan perasaan ini muncul, dan aku juga masih tak menyangka bisa jatuh cinta pada gadis menyebalkan sepertimu.”
“Mak..maksudmu?”
“Aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku, tak peduli apa kau merasakan hal yang sama denganku atau tidak dan maaf aku baru bisa mengungkap hal ini sek—” Dahyun langsung membungkam mulut Jungkook dengan bibirnya. Tak, ia tak ingin mendengar kelanjutan ucapan Jungkook yang terdengar sudah sangat kesakitan itu. Yang ada dalam pikirannya saat ini, ia ingin membuktikan perasaannya pada Jungkook lewat ciuman yang sangat lembut ini. Air mata keduanya mengalir begitu saja, tautan mereka terlepas saat Jungkook mulai mengerang kesakitan kini bagian badannya pun ikut dikelilingi cahaya berwarna hijau, yang perlahan-lahan mengubah wujudnya menjadi kayu yang sangat kokoh.
“AAARGHHH!!!” jeritnya saat tubuhnya sudah mulai berubah wujud menjadi pohon, bahkan tangan Jungkook sudah berubah menjadi dahan yang berdaun.
“Jungkook!” Siapapun yang mendengar jeritan Dahyun kali ini pasti akan ikut merasa pilu. Kini tangisnya semakin menjadi-jadi, apalagi tepat saat Jungkook sudah berubah menjadi pohon besar yang daunnya sangat lebat.
Dahyun menjatuhkan dirinya, ia menangis tersedu-sedu meratapi Jungkook yang sudah menjadi pohon besar di hadapannya itu.
“Jungkook!” jerit Dahyun sembari memukul-mukul tanah tempatnya berpijak.
Aih ga pandai bikin adegan sad :'
Malah ngakak cb aku 😭
Gimana ni Jungkooknya 😭
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro