#16 Beat faster
"Ah mereka menyuruhku segera kembali ke mobil, tak kusangka mereka masih menungguku," Ujar Jungkook setelah menerima panggilan dari salah satu staffnya, Dahyun berdecak kesal.
"Yak tentu saja mereka menunggumu, tadi kau izin pada mereka untuk ke toilet saja kan? Selain itu kau juga artis yang harus dilindungi," balas Dahyun, Jungkook cengengesan, benar juga ucapan gadis ini.
Jungkook mengasak rambut Dahyun gemas. Lalu membentangkan tangannya bersiap untuk memeluk gadis yang tampak sangat menggemaskan di matanya itu.
"Eh kau ingin apa?" tanya Dahyun ketus.
"Memelukmu..apa kau tidak mau kupeluk? Bisa jadi 5 bulan kedepan kita tidak bisa bertemu lagi seperti ini, karena aku akan sangat sibuk." Dahyun menghela nafasnya, siapa yang tidak ingin dipeluk oleh lelaki yang bahkan sedang mengenakan masker saja masih terlihat tampan. Dahyun hanya tak ingin terjebak dengan ritme detak jantungnya yang semakin tak beraturan nantinya.
Melihat Dahyun yang masih terdiam, Jungkook malah berinisiatif untuk memeluknya lebih dulu. Membuat Dahyun sempat mematung, tapi kemudian ia balas memeluk lelaki itu dengan erat.
"Jaga dirimu baik-baik, terus latih kekuatanmu itu ya! Dan jangan pernah lepaskan kalung yang kuberi, arraseo?" tutur Jungkook, sembari mengelus-elus punggung Dahyun lembut, membuat detak jantung Dahyun semakin kencang karena perlakuan manis lelaki ini.
"Nee arraseo, kau juga jaga kesehatan, jangan terlalu maniak bekerja, tubuhmu juga butuh istirahat."
Setelah puas mereka pun melepas pelukan mereka, Jungkook pun beranjak pergi. Dahyun menatap punggung Jungkook yang semakin menjauh itu dengan tatapan sedih.
"DAHYUUUN AKU SUDAH SELESAI!" Teriakan Chaeyoung menginterupsi Dahyun dari lamunannya.
5 bulan kemudian...
Jungkook kembali ke dormnya untuk mengambil barangnya yang tertinggal, kebetulan hari ini tepat segala kegiatan syutingnya telah selesai, namun tetap saja ada yang masih harus diurus olehnya sehingga ia masih belum bisa kembali ke dormnya.
"Aku data—argh!" baru saja melangkahkan kaki nya di dorm, Jungkook sudah ditubruk begitu saja oleh Taehyung yang tampak sangat terburu-buru.
"Yak hyung kau ini kenapa?" tanya Jungkook gusar setelah melihat hyungnya yang sudah berpakaian rapih dan berlari dengan cepat. Pertanyaan Jungkook pun tak ia hiraukan. Akhirnya Jungkook hanya berdecak malas dan masuk ke dalam dorm.
"Aish untuk apa kau datang maknae sialan?!" keluh Seokjin yang sedang bersantai sambil menikmati ramyun cup di genggamannya.
"Biar saja! Lagian aku kembali bukan untuk menemuimu hyung!" balas Jungkook kesal. Maknae dan abang tertua di grup ini pasti selalu bertengkar setiap bertemu.
"Cih yakin? Paling sebentar lagi kau akan menghampiriku dan meminta ramyunku ini kan?!" Jungkook cengengesan, kemudian datang menghampiri Seokjin dan merebut ramyun di tangannya dengan paksa. Seokjin yang sedang lengah menyebabkan ramyunnya berpindah ke tangan Jungkook dengan cepat. Jungkook pun segera menyantap ramyun itu dengan lahap. Membuat Seokjin melongo melihatnya.
"Yang lain kemana hyung?"
"J-hope sedang mandi, Namjoon sedang bersama manager, Taehyung pergi barusan, Suga dan Jimin tidur—aish kembalikan ramyunku!" Jungkook hanya manggut-manggut mendengar penjelasan hyungnya itu sambil tetap asyik melahap ramyun di genggamannya.
"Ini hyung aku kasihan melihatmu, pasti kau sangat lapar kan?" Jungkook mengembalikan kembali cup ramyun milik Seokjin dan berlalu menuju kamarnya.
"Yak apa-apaan ini?! Ini tinggal cup nya saja arghh maknae sialaan!!!"
Setelah menginap semalam di dorm, sore ini Jungkook memutuskan untuk kembali ke tempat syutingnya.
"Aku pergi lagi ya hyung!" pamitnya pada seluruh hyungnya yang ada di dorm. Tapi tampaknya ada yang kurang.
"Eh Taehyung hyung tidak pulang dari kemarin?" semuanya sontak menggeleng.
"Kemana perginya ia juga kita tidak tahu, kau juga lihat sendiri kan ia pergi dengan terburu-buru, " ujar Seokjin.
"Ah begitu, yasudah sampaikan salamku untuknya jika ia kembali nanti."
"Hati-hati!"seru rekan segrupnya itu,
Jungkook pun berlalu keluar dari dormnya pikirannya mengelana ada apa dengan Taehyung sebenarnya, ia berharap semoga hyungnya itu baik-baik saja.
Tidak di kota tidak di kampung halamannya, Dahyun memang sudah terbiasa menyendiri. Ia selalu merasa kalau ia membutuhkan waktu nya sendiri untuk merenungkan hal-hal yang mengganggu pikirannya, atau apapun. Kini ia terduduk sendiri di taman di dekat kos-kosannya yang kebetulan selalu sepi entah kenapa. Mungkin karena letaknya yang tidak terlalu strategis, dan hal ini sangat menguntungkan bagi Dahyun karena ia jadi memiliki tempat untuk menyendiri.
Dahyun mengecek ponselnya sebentar, melihat riwayat obrolannya dengan Jungkook, sudah sangat lama lelaki itu tak menghubunginya, ia benar 5 bulan ini lelaki itu benar-benar sibuk. Entah kenapa rasa rindu ini semakin menyiksanya. Akhirnya ia pun mematikan kembali ponselnya dan mulai membuka buku sketsa nya untuk menggambar objek yang ada di pikirannya.
Saat sedang merenung sembari menggambar sesuatu di buku sketsanya, suara dering ponselnya terus berbunyi berkali membuatnya berdecak kesal. Akhirnya ia pun mengangkat telepon yang ternyata dari Chaeyoung.
"Dahyun!? Kau dimana? Aku sedih sekali huhuhu! Cepatlah kembali dan hibur diriku ini!"
"Aish ada apa? Perasaan saat kutinggalkan barusan kau tidak kenapa-napa."
"Arghh ini berita baru! Ini menyangkut Taehyung biasmu!" seru Chaeyoung menggebu-gebu. Jantung Dahyun tiba-tiba berpacu lebih cepat, perasaannya jadi tidak enak.
"A..ada apa dengannya? Cepat beritahu aku!" seru Dahyun tak sabaran.
"Taehyung tertangkap Dispatch sedang melakukan kencan dengan salah satu personel Blackred, Lisa. Bahkan mereka dikabarkan sudah dekat sejak setahun yang lalu."
Tepat saat itu juga Dahyun menjatuhkan ponselnya yang masih menyambungkan panggilannya dengan Chaeyoung. Air matanya meluncur begitu saja tanpa aba-aba. Hatinya sangat sakit, rasanya seperti dikhianati oleh sahabat sendiri. Dahyun jadi menyesal pada dirinya sendiri karena pernah terlalu berharap dan menaruh perasaannya pada lelaki itu.
"Hallo? Dahyun apa kau masih disana? Hallo?" Chaeyoung pun mematikan panggilannya karena lawan bicaranya sudah tak menunjukan tanda-tanda kehidupan.
'Kenapa ini terasa sakit sekali?' batin Dahyun sambil terus terisak. Entah kenapa walau hatinya terasa sesak karena Taehyung, namun batinnya terus menjerit memanggil-manggil Jungkook. Dahyun sangat menginginkan laki-laki itu ada disini sekarang juga.
Dahyun terduduk di tanah sembari membenamkan kepalanya di lututnya. Ia terus terisak guna meluruhkan rasa sesak di dadanya itu. Tiba-tiba syaraf pacini milik Dahyun merasakan sentuhan lembut dari seseorang yang mengelus punggungnya, sembari ikut berjongkok di sebelahnya.
"Menangislah sepuasnya, aku ada disini untuk menemanimu," tutur lelaki itu lirih. Dahyun menghentikan tangisnya sejenak, kemudian Dahyun mengangkat kepalanya dan melihat siapakah sosok di hadapannya. Mata Dahyun membola sempurna saat menyadari lelaki yang sedang tersenyum manis di hadapannya adalah Jungkook.
"JUNGKOOK?! ITU SUNGGUHAN KAU?" Jungkook mengangguk mantap menanggapi pertanyaan Dahyun barusan. Tangis Dahyun kembali pecah dan ia segera berhambur ke pelukan Jungkook, membenamkan wajahnya di dada bidang lelaki itu. Dahyun melanjutkan tangisnya yang belum mereda. Jungkook tersenyum getir melihat Dahyun sedih seperti ini, ia pun semakin mengeratkan pelukannya dan mengelus punggungnya sayang. Membuat jantung Dahyun berpacu lebih cepat karena perlakuan manis lelaki ini.
"Ja..ja..ngan berubah seperti Taehyung....." rengek Dahyun disela tangisnya. Mendengar ucapan Dahyun barusan, ia jadi teringat akan isu panas yang baru saja keluar beberapa menit lalu itu, yang membuatnya kaget juga tentunya. Setelah tak kembali semalaman, tiba-tiba kabar itu menyeruak.
"Tidak akan! Percaya padaku!" Jungkook semakin mengeratkan pelukannya guna menenangkan gadis yang sedang patah hati ini. Dahyun mendekatkan telinganya ke dada Jungkook, dapat ia dengarkan suara detak jantungnya yang terdengar lebih cepat.
Akhirnya sang mentari mulai menggelincir, pelukan dengan debaran jantung yang berpacu lebih cepat ini ditemani oleh senja yang menampakan pemandangan yang sangat indah. Sama seperti hilangnya cahaya matahari yang telah berganti oleh gelapnya malam, perasaan Dahyun telah berganti, ia benar-benar memantapkan hatinya untuk tidak berharap pada Taehyung dan memulai membuka hati untuk Jungkook,walau Dahyun tak tahu apakah lelaki ini benar-benar menaruh hati padanya atau tidak. Tapi setidaknya ia yakin kalau Jungkook tidak akan seperti Taehyung.
Aku lagi mabok bgt sama lagu Depend on you 😭 enak banget soalnya. Suara Dahyunnya juga enak bgt disini, Walau sedikit hikd :'
Pengen coba up jam segini haha, malem banget yak, baru selesai nugas aku hahaha😂
Yauda makasih banget sama yang mau baca cerita ini 😘😘😘
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro