
#14 eyes
Masih pagi, namun seperti biasa, Chaeyoung yang cerewet sudah bercuap-cuap sejak tadi, Dahun hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan fangirl macam ini. Kini mereka sedang menyantap sarapannya berupa roti selai dan air putih, sembari menscroll layar ponsel masing-masing. Dahyun tersentak kaget karena tiba-tiba ada pesan masuk dari Jungkook, yang sudah lama tidak menghubunginya. Entah kenapa jantungnya jadi berdetak 2 kali lebih cepat dari sebelumnya. Rasanya campur aduk antara senang dan berdebar sekaligus, dan Dahyun ingin menjerit saat itu juga, tapi takutnya Chaeyoung akan menganggapnya aneh dan menanyakan hal apa yang membuatnya seperti itu. Akhirnya ia hanya memekik tertahan saja.
Suami Tampan
Apa kabar?
Dahyun
Ck, tentu saja baik, kenapa kau tiba-tiba menghubungiku? Apa ada sesuatu yang penting?
Suami Tampan
Ah syukurlah kalau begitu, eum sebenarnya aku tiba-tiba teringat saja pada dirimu kemarin.
Dahyun
Cih apa maksud perkataanmu itu?
Suami Tampan
Entahlah, tapi kemarin aku tiba-tiba merasa mendengar suaramu memenuhi hati, pikiran dan kepalaku, kurasa kau sedang merindukanku kan, benar?
Dahyun
Hey bagaimana bisa? Tidak mungkin,itu hanya halusinasimu saja! lihatlah dirimu! Sepertinya kau yang merindukanku! Buktinya kau yang menghubungiku lebih dulu.
Suami Tampan
Tidak-tidak, aku yakin aku tidak akan salah, kau yang menghubungiku duluan kemarin, kau mengucapkan kata-kata semangat untukku dan bahkan kau berharap agar kita segera bertemu kan?
'Sial bagaimana dia bisa tahu?' batin Dahyun, tanpa pikir panjang, langsung saja ia telepon lelaki itu. Tak lupa, ia juga beranjak menjauh dari Chaeyoung, agar tidak menimbulkan kecurigaan.
"Hallo!! yak menyebalkan!!! bagaimana kau bisa tahu itu?" seru Dahyun saat telepon mulai tersambung, sedangkan Jungkook masih asyik menertawakan ketidaktahuan Dahyun.
"Hahaha mian aku lupa memberitahumu, sebenarnya aku juga baru ingat kemarin saat suaramu tiba-tiba memenuhi hati,kepala dan telingaku." Dahyun membelalak mendengar penuturan Jungkook.
"A..apa maksudmu?"
"Aku baru teringat kalau kekuatan pixie bermata ungu adalah kekuatan pikiran, jadi selain bisa membaca pikiran, memengaruhi pikiran orang lain, kau juga bisa melakukan telepati kepada seseorang yang kau mau, dan sepertinya kemarin kau tak sengaja melakukannya."
Pipi Dahyun memerah karena malu, ia tak menyangka perkataan batinnya kemarin dapat dirasakan dan didengar oleh Jungkook.
"Aish menyebalkan!!!! kenapa kau tidak menjelaskan itu padaku dari dulu?!?" Jungkook tertawa.
"Hahahaha aku sengaja tidak memberitahu agar kau bisa mengembangkannya sendiri." Dahyun berdecak kesal karena penuturan Jungkook, ujung-ujungnya ia juga yang malu sendiri.
"Yasudah mian, sebenarnya ada hal lain yang akan aku sampaikan...."
"Apa? cepat beritahu aku!" rasanya Dahyun ingin cepat-cepat mengakhiri panggilan ini karena rasa malunya sudah sampai ke ubun-ubun.
"Hahaha sabar sedikit! selalu deh tak sabaran!" balas Jungkook kesal.
"Habisnya kau lama!"
"Ah tidak jadi lah, pokoknya tunggu saja di kampus, akan ada kejutan untukmu, jadi, jangan terlambat datang ne!"
"Yak kejutan apa..." belum terjawab sambungan teleponnya sudah dimatikan oleh Jungkook, membuat Dahyun berteriak untuk meluapkan rasa yang bercampur aduk di hatinya, antara malu, kesal, sekaligus berdebar.
Dahyun mengeluarkan segala umpatan kesal dan memutuskan untuk menarik nafas kuat-kuat dan mengehembuskannya sebelum masuk kembali ke kamar kos nya, tiba-tiba saat Dahyun baru saja ingin membuka pintu, Chaeyoung sudah keluar lebih dulu sambil menggebrak pintu, lalu menjerit kencang.
"AAAAA JUNGKOOK OPPA AKAN SYUTING DI KAMPUSKUU!!!" Chaeyong menjerit seperti orang gila, membuat Dahyun jadi melongo dan berpikir lagi atas ucapan Chaeyoung itu.
"Aish Dahyun! Jangan diam saja begitu! Ayo kita berangkat! Sebelum kampus kita penuh berdesakan!" Chaeyong pun menarik tangan Dahyun untuk segera pergi ke kampus.
Dan benar saja, sepertinya berita itu menyebar dengan cepat, kampusnya tampak dipenuhi oleh orang-orang yang bahkan bukan berasal dari kampusnya. Semua orang menunggu kedatangan Jungkook. Entah ini keberuntungan bagi Dahyun dan Chaeyoung. Walau terlambat, tepat saat motor milik Chaeyoung sampai di tempat parkir universitas, mobil yang membawa Jungkook pun baru selesai memarkirkan mobilnya dan keluarlah sosok Jungkook yang sudah lama dinanti oleh orang-orang.
"AAA---Jungkook oppa!!!" beruntungnya Chaeyoung dan Dahyun karena tak terlalu banyak orang yang menunggu kehadiran Jungkook di tempat parkir ini. Bodyguard Jungkook dengan cekatan melindungi Jungkook dari serbuan orang-orang yang ada disitu. Membuat Chaeyoung dan Dahyun yang sudah ikut mengerumuni terhempas.
"Yaah bagaimana ini, kumohon Jungkook oppa setidaknya menolehlah kearahku!" seru Chaeyoung saat Jungkook sudah mulai menjauh. Namun tampaknya tak ada harapan untuknya, karena Jungkook tetap berjalan menjauh diikuti oleh orang-orang yang masih belum menyerah mengejarnya.
"Ah yasudahlah,melihatnya dari jarak sedekat tadi juga diriku sudah bersyukur," tutur Chaeyoung lirih, membuat Dahyun merasa iba kepada sahabatnya itu. Akhirnya Dahyun mencoba untuk memengaruhi pikiran Jungkook agar menoleh kearahnya.
Tak butuh waktu lama, Jungkook benar-benar menoleh, bahkan tersenyum karena telepati yang disampaikan Dahyun. Begitupun Dahyun yang tersenyum lebar sembati menatap lelaki itu.
'Oh jadi ini kejutanmu?'
Mata Dahyun dan Jungkook berkilat menampilkan warna masing-masing dalam sekilas. Tatapan mereka terkunci sesaat, membiarkan waktu seakan berhenti berputar hanya untuk mereka berdua. Membuat mereka sama-sama melepas rindu yang terasa di hati.
"AAA JUNGKOOK OPPA TERSENYUM PADAKU!" Dahyun berdecak kesal mendengar jeritan Chaeyoung, membuatnya gagal berkonsentrasi, begitupun Jungkook yang terkekeh pelan kemudian berjalan menjauh.
"Oppa kita sudah sedekat ini, apa kau tidak ingin melanjutkan ke tahap selanjutnya denganku? Seperti.....berpacaran begitu?" tanya seorang gadis cantik dengan tubuh jenjang dan rambut hitam keabu-abuan yang sedang bersender di pundak lelakinya, ah ralat--teman laki-laki nya.
Taehyung menghela nafasnya, bagaimanapun, ia tak bisa menganggap Lisa sebagai orang yang spesial. Pertemuan pertama nya saat ia sedang berkunjung ke suatu bar dan melihat Lisa yang sudah mabuk berat sendirian,membuat pria-pria yang ada disana mendekat untuk menggodanya. Insting Taehyung membawanya untuk melindungi gadis itu, karena bagaimanapun, image baik gadis itu tak boleh hancur dan sebagai sesama idol, Taehyung sangat paham akan hal itu.
Namun tanpa disangka, pertemuan pertama itu melahirkan pertemuan-pertemuan selanjutnya, entah di sengaja atau tidak disengaja, tapi setelah itu, Lisa dan Taehyung jadi sering bertemu. Membuat Lisa jadi menaruh harapan lebih pada Taehyung.
Taehyung merangkulkan tangannya di pinggang Lisa, lalu mencium pucuk kepala gadis itu.
"Maafkan aku, untuk sekarang sepertinya belum bisa, kita sama-sama sedang di puncak kesuksesan, kau harusnya paham akan hal itu," tutur Taehyung lembut, membuat Lisa mendengus kesal, ia merasa ada hal lain yang membuat hubungan mereka tidak maju-maju, padahal mereka sudah cukup dekat sejak 5 bulan yang lalu.
"Jujur padaku! Ini pasti karena sahabatmu itu kan? Kau pasti masih berharap dan menaruh perasaan pada gadis itu?!" Taehyung tersentak kaget mendengar penuturan Lisa. Hingga akhirnya ia diam saja karena bimbang yang mana yang harus ia pilih.
"Ck kau diam saja, kuanggap itu iya!" ujar Lisa sarkas.
'Lihat saja nanti, aku akan melakukan segala cara untuk menjadikanmu milikku seorang! Hingga hanya diriku yang ada di pikiranmu!'
Bentar lagi tamat deh kayaknya 😂
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro