Paper Plane [END]
Beberapa Tahun Setelah Kejadian Tersebut~
Tenn mulai kembali pulih seperti semula setelah mengikuti beberapa rehabilitasi untuk pemulihan selama beberapa bulan,ia juga sudah mulai bisa mengikuti konser setelah hiatus selama satu tahun.
Selama itu pula Tenn mulai memikirkan dan mencari impiannya sendiri, apakah menjadi idol merupakan impiannya yang sebenarnya? Hal tersebut berkali-kali menjadi pertanyaan dalam diri Tenn.
Karena selama ini Tenn menjadi idol untuk menghibur adiknya dan membiayai pengobatan Riku.
Untuk menemukan jawabannya Tenn mencoba sesuatu yang baru, seperti melukis, menulis, mengajar, dan lainnya. Namun tidak ada satupun yang membuat Tenn sesenang ketika menari dan menyanyi.
Tenn menjadi tersadar jika Rikulah yang menemukan impian Tenn dan mewujudkannya.
.
.
.
Tenn juga sekarang memakai nama marga nya kembali menjadi Nanase, ia memohon kepada Kujo Takamasa agar dapat kembali memakai nama marganya yang dulu, Kujou Takamasa mengijinkan Tenn memakai nama marganya.
Ketika mendengar semua apa yang terjadi Kujou Takamasa menjadi merasa bersalah dengan Tenn,dan dia meminta maaf pada Tenn serta berusaha memperbaiki kesalahannya.
.
.
.
Kamar Tenn~
Saat ini Tenn tengah bersiap-bersiap untuk pergi ke kantor agensinya Yaotome Productions, Tenn menbawa beberapa barang yang ia butukan untuk perform beberapa jam lagi , setelah mengemasi semua barang nya dengan semangat Tenn pergi menuju ke ruang keluarga.
.
.
.
setelah sampai ruang keluarga Tenn berjalan menuju ke sebuah meja kecil, di meja tersebut terdapat empat buah foto. foto yang pertama terdapat seorang perempuan bersurai baby pink dengan iris mata yang senada dan berambut panjang ikal tengah tersenyum lebar ,menggendong seorang anak kecil bersurai crimson yang juga tersenyum dengan lebar.
sedangkan di sebelah wanita tersebut terdapat seorang laki-laki bersurai crimson dengan iris mata yang senada tersenyum lembut tengah menggendong seorang anak kecil bersurai baby pink tersenyum lebar disebuah taman bunga matahari.
foto yang kedua terdapat foto Tenn yang tersenyum lembut di sebelah Riku yang tersenyum cerah dengan salah satu tangan memegang tongkat untuk menopang tubuhya,dengan kedua wajah mereka terkena krim kue.
foto yang ketiga terdapat foto Riku dan Tenn ketika waktu kecil tengah tertidur, dan foto yang keempat terdapat foto Riku tanpa ekspresi dengan alat ventilator dan alat bantu bicara yang terpasang dengan rapi dengan sabuk pengaman yang terikat erat di tubuh Riku tengah menatap seekor burung yang tengah hinggap di sebuah jendela kamarnya.
Tenn menatap foto tersebut dengan tatapan sendu, foto tersebut Tenn dapatkan dari Nuansa sebelum ia pergi.karena Tenn ingin melihat kondisi Riku yang sebenarnya ketika ia pergi.
"Kaa-san ,Tou-san, Riku bagaimana keadaan kalian disana, Tenn harap kalian baik-baik saja,maaf karena belum bisa mengunjungi kalian dalam waktu dekat,namun Tenn berjanji jika akan mengunjungi kalian lagi begitu ada waktu luang " ucap Tenn lirih mengusap salah satu foto yang terpasang di bingkai.
"hari ini Tenn akan perform di salah satu acara tv , jadi doakan Tenn semoga acara kali ini juga berjalan lancar seperti biasanya "
"aa.. aku hampir lupa Otanjoubi Omedetou Riku "ujar Tenn tersenyum
"jaa.. kalau begitu Tenn pergi dulu "
"Ittekimasu " imbuh Tenn semangat.
.
.
.
TEMPAT KONSER~
Suara gemuruh sorak sorai dari penonton terdengar begitu antusias, sorotan lampu panggung yang begitu terang dan bewarna warni menambah kesan megah pada panggung tersebut.
"Hosh....hosh.... hah....minna arigatou sudah datang pada malam hari ini " ujar Tenn mengatur nafasnya setelah perform.
"Arigatou " ujar Gaku dan Ryuu bersamaan
"Kyaa... Tenn-kun "
"Yaotome-san "
"Ryuunosuke-san "
"Sebelum kita melanjutkan acaranya Tenn kami ingin kau menutup kedua matamu " ujar Ryuu tersenyum
"Eh..."
"Sudahlah tutup saja kedua matamu "
Tenn akhirnya menutup kedua matanya menuruti perkataan Gaku dan Ryuu.
.
.
.
"Dalam hitungan ke tiga kau boleh membuka kedua matamu Tenn "
"Minna ayo kita hitung sampai tiga bersama-sama "
"1...2...3.."
Dor~ dor~
"Otanjoubi omedetou Nanase Tenn/Tenn-kun/Tenn"
Tenn membelalakkan matanya terkejut ia tidak menyangka jika semua orang yang berada di tempat konser tersebut memberikan kejutan untuk Tenn.
"Tenn sekarang tiup lilinnya dan buatlah sebuah permintaan " ujar Gaku dan Ryuu bersamaan.
Tenn mengangguk pelan dan mulai menutup kedua matanya ,ia membuat sebuah permintaan.
"Ku harap aku bisa bertemu dengan Riku,Tou-san , dan Okaa-san meskipun hanya sekali meskipun di dalam mimpi "
"Dan ku harap selalu dapat memberikan dan melakukan yang terbaik dalam segala hal "
[ JANGAN LUPA KETIKA MEMBACA SAMBIL DENGERIN LAGUNYA ]
Dengan perlahan Tenn mulai membuka matanya kembali menampakkan iris mata bewarna crimsom yang indah. Dan mulai meniup lilin yang masih menyala terpasang di atas kue ulang tahun.
"Kyaa.... Otanjoubi ometedou Tenn-kun"
"Ku harap harapan mu dapat menjadi nyata "
"Minna ariga--" ucapan Tenn terhenti ketika kedua iris matanya menangkap ketiga sosok seseorang yang sangat ia rindukan.
Sosok tersebut seperti mengucapkan sesuatu kepada Tenn. meskipun Tenn tidak dapat mendengarnya namun Tenn dapat mengetahui pesan dari orang tersebut.
"Otanjoubi Omedetou Tenn-nii/Tenn-chan/Tenn" ucap ketiga sosok tersebut tersebut tersenyum lalu menghilang.
Melihat hal tersebut Tenn berusaha menahan tangis nya dan tetap tersenyum. Namun sekeras apapun Tenn berusaha akhirnya air matanya tetap keluar membasai kedua pipinya
"Hiks...hiks...arigatou...hontou.........ni.....arigatou.." ucap Tenn dengan nada bergetar tetap berusaha tersenyum dengan air mata yang membasahi kedua pipinya.
"Huwaa... jangan menangis Tenn-kun"
.
.
.
Beberapa minggu setelah konser tersebut Tenn mendapatkan hari libur, saat ini ia tengah berjalan seorang diri menuju ke suatu tempat.
Kriiet~
"Irasshaimase" sapa seorang penjaga toko bersurai orange begitu Tenn memasuki toko tersebut
" ada yang bisa saya bantu "
"Aku ingin memesan dua cake strowberry "
"....." penjaga toko tersebut tidak menjawab memperhatikan warna iris mata Tenn dengan seksama.
"Ano...."
"Ah..... gomen akan segera saya siapkan"
"Douzou semuanya menjadi 300 yen "
"Apakah ada yang salah ? " ujar Tenn bingung karena penjaga toko tersebut masih memperhatikannya.
"Ah... tidak hanya saja warna iris matamu mengingatkanku dengan seseorang yang dulu sering memesan srowberry cake di toko ini "
"Namun belakangan ini orang tersebut belum datang lagi semenjak beberapa tahun yang lalu "
"Apakah kau berteman dengan orang tersebut ?"
"Ya kami cukup akrap, bisanya kami akan mengobrol bersama disini menemaninya menghabiskan cake strowberry nya "
"Souka.... jaa... kalau begitu aku pergi dulu mungkin lain kali aku akan mampir lagi "
"Hai trimakasih sudah mampir "
"Kalau boleh tau siapa namamu ? "
"Tenn kau bisa memanggilku dengan nama itu "
"Salam kenal namaku Izumi Mitsuki "jawab Mitsuki tersenyum lebar
.
.
.
Tenn mulai melanjutkan perjalanannya menuju ke rumah ketika ia sampai di sebuah taman ia mendengar seseorang tengah memainkan sebuah alat musik, Tenn berjalan dengan perlahan menuju ke sumber suara alat musik tersebut.
Setelah beberapa saat berjalan Tenn dapat melihat seorang pria bersurai kuning memainkan sebuah violin dengan sangat anggun dan indah.
Tenn melihatnya dengan seksama permainan violin orang tersebut.setelah permainan selesai Tenn memberikan sejumlah uang di sebuah wadah yang sudah disediakan.
"Ouh... thank you kau orang yang sangat baik desu "
"Unm.... " gunam Tenn tersenyum lembut
"Ri...ku...." gunam Nagi dalam hati terkejut melihat Tenn tersenyum dan iris mata Tenn yang sangat mirip dengan Riku.
"Jika kau tidak keberatan bolehkah aku mendengarkanmu bermain violin lagi "
"Of course tentu saja boleh watashi sangat senang desu " jawab Nagi tersenyum.
.
.
.
Setelah sampai di Rumah Tenn segera menuju ke kamar mengemasi beberapa barang nya karena ia berencana pergi ke suatu tempat keesokan harinya.
Setelah selesai mengemasi barang-barang nya Tenn menuliskan sesuatu di sebuah kertas dan melipat kertas tersebut menjadi sebuah pesawat kertas dan menyimpannya.
Kemudian ia menuju ke ranjang tempat tidur miliknya, merebahkan tubuhnya di atas ranjang tersebut ,Tenn memasangkan sebuah earphone mendengarkan sebuah lagu yang Riku nyanyikan sebagai hadiah kejutan waktu itu dan terlelap di dalam dunia mimpi.
.
.
.
Suara deruan ombak terdengar cukup jelas,hembusan angin cukup kuat hingga menciptakan sebuah suara.
Di salah satu sisi tepi laut tersebut terdapat seseorang bersurai baby pink tengah menggali dan mencari sesuatu.
"Huft.... akhirnya ketemu " gunam Tenn menghela nafas lelah mengangkat sebuah botol kaca yang berisi dua buah kertas.
"Aku beruntung dapat menemukan botol ini kembali.... " ujar Tenn menatap botol tersebut.
Setelah membersihkan botol tersebut Tenn memasukkannya ke tas miliknya. Kemudian ia pergi dari tempat tersebut menuju ke sebuah tempat lainnya dengan menaiki sebuah kereta.
.
.
.
Butuh waktu dua jam untuk sampai ke tempat Tenn yang Tenn tuju dengan menaiki sebuah kereta.
.
.
.
Tenn sampai di sebuah tempat pedesaan yang cukup tenang, pohon yang rindang berjajar rapi dan berbagai macam tanaman serta model rumah yang terbilang sederhana memanjakan mata selama perjalanan.
Ten sangat menikmati perjalanananya sembari mengingat kembali masa kecilnya ketika masih tinggal di daerah tersebut.
Setelah berjalan beberapa menit Tenn sampai di sebuah bukit dimana pada bukit tersebut terdapat sebuah rumah yang cukup lama tidak terurus serta terdapat sebuah pohon yang tidak jauh dari sana terdapat sebuah batu nisan yang bertuliskan keluarga Nanase.
"Tadaimaa Kaa-san,Tou-san,Riku maafkan aku karena baru bisa mengunjungi kalian lagi "
"Trimakasih untuk ucapan selamat ulang tahun yang kalian berikan waktu itu " ucap Tenn tersenyum mengeluarkan botol berisi air dan membasahi batu nisan tersebut.
"Sebagai permintaan maaf aku membawakan cake strowberry untuk kalian "imbuh Tenn meletakkan stowberry cake di atas batu nisan tersebut.
"Nee... Riku apa kau tau..."
"Aku kemarin bertemu dengan teman-teman mu kalau tidak salah mereka bernama Izumi Mitsuki dan Rokuya Nagi "
"Aku menjadi sedikit lega mengetahui jika kau memiliki teman yang baik dan peduli dengan mu "
"Dan strowberry cake yang rekomendasikan padaku aku sudah mencobanya, dan ternyata benar jika kue itu sangat enak "
"Aku jadi tau kenapa kau merekomendasikannya "
"Dan apa kau masih ingat tentang janji kita waktu itu ketika di laut, aku sudah membawa botol nya" ujar Tenn tersenyum mengeluarkan botol yang ia ambil ketika waktu di laut tadi
"Aku akan membukanya dan membacakannya "
Tenn mulai membuka botol tersebut mengeluarkan dua buah kertas yang berada di dalam nya.
"Aku ingin selalu melindungi Riku dan membuatnya bahagia "
"Arigatou karena sudah menjadi adik yang baik " ujar Tenn membaca salah kertas yang ternyata berisi harapannya dan ucapan trimakasih
"Aku ingin melindungi Tenn-nii dan membuatnya bahagia "
"Arigatou karena sudah menjadi kakak yang hebat untuk Riku" ujar Tenn membaca kertas yang berisi harapann Riku dan ucapan trimakasih
Tes...tes...tes~
Air mata Tenn mulai keluar dan membasahi kertas tersebut setelah membaca isi pesannya.
"Hahaha.... bukankah....bukankah... harapan kita sama Riku..."
"Baka....seharusnya....seharusnya....aku yang melindungimu..."
"Baka....hiks"
Tiba-tiba terdapat cahaya bewarna crimsom berada di belakang Tenn, cahaya tersebut seolah-olah mrmbentuk seseorang yang tengah memeluk Tenn.
Tenn dapat merasakan sebuah kehangatan yang menenangkan dirinya.
"Demo arigatou Riku.... "
"kau tidak perlu khawatir karena meskipun aku ingin segera bertemu dengan mu lagi bersama otou-san dan okaa-san"
"aku tetap akan melakukan yang terbaik dan terus hidup dengan begitu pengorbanan mu tidak akan sia-sia "
"Dan aku akan terus tetap bisa mengingat mu bersama Tou-san dan Okaa-san "ujar Tenn tersenyum menerbangkan dua kertas tersebut setelah dibentuk menjadi pesawat kertas.
"Arigatou Tenn-nii "
Tanpa Tenn sadari sedari tadi ada sosok misterius yang sedang mengawasi nya dari kejauhan.
"Sepertinya kali ini kau berhasil Nanase Tenn " ujar sosok misterius tersebut menyeringai di balik topeng nya.
"Aku akan mengubah takdir mu " imbuh sosok tersebut.
~THE END ~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro