Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Ijinkan Aku Untuk Melindungimu 2

Hari Tenn Mengalami Kecelakaan

matahari mulai menampakkan wujudnya,sinarnya yang bewarna keemasan mulai menyelimuti sebagian dari bumi sembari membuka tirai jendela.

Disebuah kamar yang sederhana hanya terdengar suara alat bantu pernafasan ventilator terdapat seorang gadis yang memasuki kamar tersebut, menyapa seseorang yang sudah terbangun masih berbarimg di ranjang nya.

"Riku-san ohayou bagaimana kabar mu hari ini " sapa Nuansa tersenyum menunggu Riku selesai mengetikkan sesuatu.

Orang yang disapanya tersebut menggerakkan kelopak mata miliknya mengetikkan sesuatu.

"Ohayou Nu-chan "suara mirip Riku menjawab sapaan Nuansa

"nampaknya hari ini kau sangat gembira ya Riku-san " jawab Nuansa tertawa kecil.

Meski ekspresi Riku tidak bisa terbaca karena semenjak memakai veltilator Riku tidak bisa berbicara maupun menggerakkan wajah nya hanya sekedar menunjukkan eksperesi yang ia rasakan sekarang.

Namun Nuansa berusaha membacanya melalui sorot matanya, ia tau Riku nampak bahagia sekarang karena dari sorot matanya yang berbinar-binar.

"Tentu saja karena sebentar lagi aku akan bertemu dengan Tenn-nii "

"Ah... kau benar bukankah hari ini merupakan hari yang paling kau tunggu "

"baiklah ayo kita siapkan pesta kejutan untuk Tenn-san "

"Sesuai rencana kita kemarin "

"Unm..."

Nuansa mulai membantu Riku duduk bersandar,setelahnya ia membawa sebuah kursi roda, dan membantu Riku duduk di kursi Rodanya , setelahnya ia menata alat ventilator serta alat bantu bicara milik Riku, setelah rapi Nuansa mengikat tubuh Riku di kursi roda dengan sabuk pengaman yang terpasang di kursi rodanya.

Nuansa mulai mendorong kursi roda Riku untuk bersiap-siap menyambut kedatangan Tenn.

Mereka berniat memberikan sebuah kejutan untuk Tenn.

Nuansa membantu menghias ruangan sedangkan Riku dia berencana membuat sebuah lagu yang akan ia nyanyikan ketika bertemu dengan kakaknya nanti.

Karena hanya itu yang dapat ia berikan untuk kakaknya, setidaknya ia masih bisa bernyanyi melalui alat bantu bicara tersebut.

Selain itu Riku juga memberi tau resep donat yang biasa ia gunakan ketika membuat donat untuk kakaknya ke Nuansa ketika membuat donat sebagai kejutan nanti.

Sungguh hari ini merupakan hari yang paling Riku tunggu, ia ingin sekali segera bertemu dengan sang kakak setelah beberapa bulan berpisah.
.

.

.

RUANG TAMU

Waktu terus berjalan hingga tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, sedangkan Tenn bilang jika ia sudah menaiki taksi dan sebentar lagi akan sampai dirumah namun sudah sekitar satu jam lebih semenjak Tenn memberikan kabar tersebut sampai sekarang ia belum sampai.

"Nu-chan kenapa Tenn-nii lama sekali ya ? "

"Riku-san jangan khawatir "

"Aku akan mencoba menghubungi Ten-san kembali "

Nuansa mencoba untuk menghubungi Tenn kembali namun ponsel milik Tenn tidak aktif.

Raut wajah khawatir mulai terpancar dari mimik wajah Nuansa pasalnya seharusnya Tenn sudah sampai.

karena jarak antara rumah dengan kantor agensi tempat dimana seharus menjadi titik kumpul sebelum Tenn kembali ke rumahnya,berjarak cukup dekat hanya membutuhkan waktu perjalanan sekitar tiga puluh menit.

Namun sudah beberapa jam sudah berlalu Tenn belum juga sampai di rumah dan tiba-tiba saja ponsel milik Tenn tidak aktif sehingga tidak bisa dihubungi.

"Nu-chan apa ada sesuatu yang terjadi ?"

"Ah....jangan khawatir Riku-san sebentar lagi Ten-san akan segera sampai " ujar Nuansa tersenyum berusaha meyakinkan Riku

Ting..tong~

Tiba-tiba terdengar suara bell.

"Nu-chan itu pasti Tenn-nii "

"unm.... " jawab Nuansa tersenyum.

Nuansa mendorong kursi roda Riku dengan perlahan menuju ke sumber suara tersebut menuju ke arah pintu utama.

Kriett~

"anoo...kalian siapa ? '' tanya Nuansa Waspada melihat kedua orang laki-laki bersurai coklat dan abu-abu yang tidak ia kenali mengenakan kacamata seta masker Nuansa dengan reflek mendorong sedikit kursi Roda Riku menuju ke belakang ,berusaha melindungi Riku.

"apakah kau yang bernama Nanase Riku ?" ujar seseorang bersurai abu-abu

mendengar nama Riku disebut disebut membuat Nuansa semakin waspada.

"Nu-chan.."

"ah... tenanglah kami tidak akan menyakiti kalian " ujar seseorang bersurai coklat melepas masker dan kacamata hitamnya diikuti orang bersurai abu-abu di sebelahnya .

"maafkan kami sebelumnya " imbuh orang tersebut.

"Yaotome-san... Ryuunosuke-san .." ujar Nuansa agak terkejut setelah mengenali mereka.

"kita tidak punya waktu lagi kalian ikutlah dengan kami

"akan kami jelaskan selama perjalan "

.

.

.
Mobil

"Jadi kau yang bernama Nanase Riku " ujar Gaku terkejut begitu juga dengan Ryuu ketika melihat Riku dengan keadaan tanpa ekspresi menggunakan ventilator berjenis ventilator tenggorokan berbicara dengan alat bantu bicara.

"Hai Yaotome-san "

"Ternyata itu alasan Tenn yang sebenarnya " imbuh Ryuu menatap sendu Riku

"Ano... jadi sebenarnya apa terjadi, kalian ingin membawaku dan Nu-chan kemana ?" Tanya Riku bingung.

Mendengar perkataan Riku membuat Ryuu dan Gaku tersentak mereka sangat bingung bagaimana menjelaskan keadaan Tenn yang mengalami kecelakaan.

"Kita akan pergi ke rumah sakit nanase" jawab gaku menundukkan wajahnya mau tidak mau ia harus memberi tau keadaan Tenn.

"Eh... tapi kenapa ? "

"Riku-kun kau akan mengetahuinya ketika sudah sampai di rumah sakit " imbuh Ryuu.

Mendengar hal tersebut entah kenapa perasaan Riku menjadi tidak enak. Ia berharap sesuatu yang buruk tidak terjadi.

Selama perjalanan mereka hanya keheningan yang menemani mereka seakan mereka tenggelam pikiran masing-maaing.
.

.

.

Rumah Sakit

Dengan segera Gaku dan Ryuu menuntun Riku dan Nuansa menuju ke sebuah ruang vip.

Selama perjalanan menyelusuri lorong rumah sakit tersebut Nuansa dapat merasakan ketakutan dari sorot mata Riku.

"Riku-san kitto daijoubu " bisik Nuansa menepuk pelan bahu Riku berusaha menenangkan Riku, Riku membalas perkataan Nuansa dengan kedipan mata menandakan bahwa ia mengerti.
.

.

.

(Jangan lupa dengarkan lagunya ketika membaca biar dapat fell nya )

Setelah beberapa saat Sesampainya di sebuah kamar Gaku dan Ryuu menghentikan langkahnya dan menatap Nuansa dan Riku.

"Riku-kun kuharap kau bisa menenangkan dirimu terlebih dahulu "

"Sebenarnya Tenn mengalami kecelakaan ketika perjalanan menuju ke rumah "

"Saat ini Tenn sedang diperiksa sehingga kita belum mengetahui keadaannya "

Seketika tatapan Riku menjadi kosong ia tak dapat mengetikkan sesuatu membalas perkataan Ryuu.

"Kalian berdua jangan bicara sembarangan " marah mengepalkan tangannya Nuansa ketika mendengar penjelasan Ryuu

"Kami tidak berbicara sembarangan "

"Di dalam ruangan itu dokter tengah memeriksa Tenn" ujar Gaku menatap tegas Nuansa

"Ugh..." Mendengar hal tersebut Nuansa tidak tidak bisa membendung air matanya lagi. Berusaha menenangkan diri.

Riku POV

Perasaan apa ini kenapa tiba-tiba aku merasakan sesak.Aku dapat mendengar suara Nu-chan yang menahan tangisnya.

Siapapun tolong katakan padaku jika ini hanya sebuah kebongan.

Tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini.

Tenn-nii kau tidak akan meninggalkan aku sendirian di sini kan.

Kamisama ku mohon jangan ambil Tenn-nii .

Aku belum mengatakan trimakasih dan membalas semua kebaikan Tenn-nii.

Kamisama Ku mohon ambilah aku jangan ambil Tenn-nii.

Riku POV END

Brakkk~

Suara pintu terbuka dengan kasar dengan tergesa-gesa terdapat beberapa suster dan seorang dokter yang mendorong sebuah ranjang pasien dan beberapa alat medis, dapat terlihat seseorang dengan surai rambut bewarna baby pink dengan alat bantu pernafasan yang melekat dan balutan perban hampir memenuhi setengah badannya tertidur di ranjang tersebut.

"Tenn-nii" gunam Riku dalam hati terkejut melihat kondisi kakaknya yang terluka parah

"Hiromi-sensei sebenarnya apa yang terjadi "

"Kami harus memindahkan Ten-san ke ICU dikarenakan luka yang dialami cukup parah "

"Jantung dan kornea matanya mengami kerusakan untuk sekarang ia membutuhkan donor jantung secepatnya "

"dengan kondisi sekarang ini kemungkinan,ia hanya dapat bertahan beberapa jam "

"Saat ini kami tengah berusaha mencari donor jantung untuk Ten-san namun kami belum menemukan donor yang cocok "

Mendengar penjelasan dokter Hiromi membuat semua nya membelalakkan matanya terkejut. Tanpa sadar air mata membasahi pipi mereka.

"Hiromi-sensei apakah bisa jika Riku mendonorkan jantung dan kornea Riku untuk Tenn-nii "

"Oii... Nanase apa yang kau katakan "

"Aku hanya ingin membantu Tenn-nii "

"Jangan gegabah kita pasti punya cara lain "

"Cara apa lagi yaotome-san kita tidak punya waktu lagi "

"Riku-san "

"Riku-kun tenanglah jangan gegabah apa kau tidak memikirkan perasaan Tenn ketika mengetahui ini "

"Tenn-nii pasti mengerti biarkan aku mebantu Tenn-nii "

"Riku-san tenangkan dirimu kumohon "

"Meskipun Tenn sudah mendapatkan donor jantung kemungkinan operasinya berhasil hanya 20% "

"Kita tidak akan tau yang terjadi sebelum mencobanya "

"Tenn-nii pasti dapat bertahan "

"Aku tidak pernah sekalipun bisa membantu Tenn-nii bahkan aku sudah terlalu sering merepotkan Tenn-nii, setidaknya dengan tubuh yang sudah tidak bisa apa-apa ini aku dapat membantu dan menyelamatkan Tenn-nii, kumohon aku ijinkan aku menolong Tenn-nii "

"Nu-chan kau pasti paham dengan perasaan dan keinginanku kan "

"Hiks.... hiks...kumohon.... jangan... berikan... aku ...pilihan... yang sulit... Riku-san "

"Ku mohon biarkan aku menolong Tenn-nii "

Melihat Riku yang mengeluarkan air mata membuat semua nya menjadi bimbang, mereka tak tau harus berbuat apa.

"Hiromi-sensei , yaotome-san , Ryuu-san , Nu-chan kumohon biarkan aku menolong Tenn-nii "

"Biarkan tubuh ini berguna meskipun hanya satu kali "

"Riku-san hiks.... jangan.. berkata seperti itu "

Drap... drap...drap

"Hiromi-sensei hah .... hah... gawat keadaan pasien semakin menurun"

DEG~

"Ku mohon selamatkan Tenn -nii biarkan aku menolong Tenn -nii

"Ku mohon Hiromi-sensei..."

"Baiklah aku akan menuruti permintaan mu Riku-san "

Melihat Riku yang memohon seperti itu dengan terpaksa Hiromi menyetujui permintaan Riku .

" tapi... "

"Benar apa yang dikatakan Riku-san kita tidak punya pilihan lain "

"Riku-san ikut aku akan memeriksa keadaan mu "

"....."
.

.

.

Hiromi-sensei segera memeriksa Tenn dan Riku untuk mengetahui apakan organ Riku cocok atau tidak.

Tak selang beberapa lama pemeriksaan keluar menyatakan jika jantung dan kornea Riku memiliki kecocokan yang tinggi untuk Tenn.
.

.

.

"Nee... Nu-chan tolong gantikan aku untuk menjaga Tenn-nii "

"Unm tentu Riku-san jangan khawatir "

"Yaotome-san , Ryuu-san trimakasih sudah mau menjadi teman Tenn-nii "

"Apa yang kau katakan itu sudah menjadi tugas kami sebagai rekan seunit "

"Nu-chan aku ingin memegang tangan Tenn-nii "

Mendengar hal tersebut Nuansa mendorong dengan perlahan kursi roda Riku menuju Ranjang Tenn dan mengangkat tangan Riku meletakannya di atas tangan Tenn.

"Nu-chan aku serahkan alat ini "

"Trimakasih sudah membantu Riku selama ini "

"Unm..."

Mendengar hal tersebut Nuansa tidak bisa membendung tangis nya lagi, gaku dan Ryuu ia juga menangis mendekap mulutnya dengan tangan.

.

.

.
Ruang Operasi

"Riku-san kau sudah siap ?"

Riku hanya mengedipkan mata sebagai tanda jika ia sudah siap.

Dengan perlahan dokter menyuntikkan sebuah obat bius.

"Tenn-nii tenang saja semua akan baik-baik saja "

"Riku yakin kita pasti akan bertemu kembali jadi jangan bersedih "

"Ijinkan Riku untuk melindungi Tenn-nii kali ini" gunam Riku dalam hati menutup kedua matanya.
.

.

.

.

.

"Gomenne Tenn-nii karena lagi-lagi aku membuat Tenn-nii sedih "

Bersambung.....
See U Next Chapter.....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro