Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Harapan Riku

"hahaha.... benar juga kau pasti sangat kesepian disana kan Riku ??" ujar Tenn tertawa mengangkat pisau tersebut bersiap menusukkan pisau tersebut tepat di bagian lehernya.

"hahahaha...tenang saja Tenn-nii sebentar lagi akan menyusulmu "

"kita akan bersama-sama lagi "

JLEB~

Grep~

Tes...Tes...Tes~

(JANGAN LUPA KETIKA MEMBACA SAMBIL MENDENGARKAN LAGUNYA BIAR DAPET FEELNYA )

tiba-tiba dari belakang ada seseorang  yang  menahan pisau, yang akan mengenai leher Tenn dengan tangannya sehingga kurang beberapa centimeter pisau tersebut terhenti tepat sebelum mengenai leher Tenn sehingga tangan dari orang tersebut terluka terkena pisau. 

"ugh...Tenn-san.....kumohon jangan lakukan hal ini " ujar Nuansa meringis kesakitan menahan pisau yang akan mengenai leher Tenn 

"LEPASKAN AKU !!! LEPASKAN AKU NUANSA-SAN!!! BIARKAN AKU PERGI KE TEMPAT RIKU !!"

Greet~

Tenn semakin memperkuat mendorong pisau tersebut sehingga tinggal beberapa milicentimeter lagi mengenai leher Tenn, Nuansa mengeluarkan seluruh tenaganya berusaha menahan pisau tersebut dengan tangannya dan menahan rasa sakit di tangannya karena luka sayatan yang semakin dalam dan lebar.

"Tenn-san ...apakah...kau...akan menyia-nyiakan pengorbanan Riku-san "

"apakah kau...akan....
membuangnya..begitu saja "

Greet~

Tes...Tes...Tes...

Tenn semakin memperkuat dorongan pisau.

"Riku-san menaruh....segala...harapannya..
kepadamu..Tenn-san "

"Semua sudah percuma aku sekarang sudah tidak memiliki siapa -siapa !!"

"itu... tidak benar Tenn-san... bukankah kau masih ...memiliki Teman-Teman yang....selalu berada disisimu"

"Yaotome-san , Ryuunosuke-san bukankah....bukankah...mereka...selalu..mendukung...Tenn-san "

Greet~

"kau...juga...masih...memiliki...
ingatan tentang Riku-san...dan ingatan itu...akan terus hidup...sampai kapanpun"

"apakah kau...akan...membuang..itu semua"

"Riku-san ...pernah bilang...jika ia memiliki sebuah janji....
dengan mu...di suatu tempat "

"Riku-san...juga...
membuat...sebuah lagu untukmu "

"apakah..kau tidak ..ingin mendengarnya...Tenn-san"

"hiks..hiks..Nuansa-san apa yang harus aku lakukan...hiks...aku benar-benar...kehilangan arah hiks... "

"yang harus kau...lakukan...hanyalah...
tetaplah hidup dan bangkit ..."

"Yaotome-san...pernah berkata...jika..Riku-san...
akan marah ....kalau Tenn-san...menyusulnya...terlalu...cepat.."

Trang~

genggaman tangan Tenn melemah dan pisau tersebut terjatuh di lantai ~

"hiks..hiks...huwaaa....aaaaa....huwaa...hiks...hhhwuaarrgghhhaaaaa~~"

"tidak...apa Tenn-san tidak apa"

.

.

.

.

KRIEET~

"Tenn kami da--"

"ssstttt...Tenn-san sedang tidur "

"ah...maafkan kami "'ujar Ryuu merasa bersalah melihat Tenn tertidur di sofa.

"ekspresi Tenn kali ini terlihat lebih tenang dari sebelumnya "imbuh Gaku melihat eksperesi wajah Tenn yang tengah Tertidur .

"unm... kau benar Gaku "

.

.

.

.

TENN POV 

aku dapat melihat hamparan luas taman sakura yang indah,aku dapat merasakan hembusan angin yang melewati indra perabaku dengan lembut. aku mulai menutup kedua mataku menikmati hembuan angin tersebut dan aroma bunga sakura yang tertiup angin mengingatkanku dengan aroma khas musim semi.aku mulai berjalan dengan perlahan mengitari taman sakura tersebut.

aku jadi teringat ketika dulu Riku merengek ingin melihat bunga sakura  namun Kaa-san dan Tou-san tidak mengijinkannya begitu juga dengan ku karena setiap musim semi asma Riku selalu kambuh karena perubahan suhu dan serbuk sari dari bunga. 

untuk menghibur Riku kami selalu memperlihatkan sebuah vidio taman sakura dan membawa beberapa bunga sakura yag sudah gugur di tanah, lalu kami akan menerbangkan bunga sakura tersebut di ranjang Riku, tempat Riku dirawat.

meskipun sangat sederhana hal itu membuat Riku bisa tersenyum dan tertawa bahagia. aku juga ikut bahagia melihat Riku tersenyum dan tertawa namun entah kenapa disaat yang sama juga terasa menyakitkan.kemudian Riku akan berkata.

"Arigatou... Kaa-san,Tou-san,Tenn-nii"

"ini sangat indah "

dengan senyuman tulus yang terukir di bibir pucatnya .

"seandainya...seandainya....aku tidak mengikuti tour konser.....hiks....seandainya..hiks.....seandainya .....aku...tidak ....mengalami kecelakaan...hiks...dan selalu bersama nya....pasti Riku masih berada hiks...disampingku...ia tidak perlu mengorbankan dirinya ...hiks..."

"dan hiks...Riku...pasti...dapat...melihat ....taman sakura...hiks untuk ...pertamakalinya...hiks.."

"gomen..gomenne....Riku...aku...gagal melindungimu..."

GREEP~

tiba-tiba aku dapat merasakan seseorang dengan aroma dan kehangatan yang terasa sangat familiar  memelukku dari belakang .

"Iee...itu bukan kesalahan Tenn-nii "

"Ri..ku.."

"Tenn-nii tidak perlu merasa bersalah  karena ini semua adalah keputusan Riku "

"hiks...hiks...hiks..."

"mou.... kenapa Tenn-nii menjadi cengeng seperti ini "

Riku memutar tubuh ku sehingga aku dapat melihat Riku yang tengah tersenyum.

"Tenn-nii lihat Riku "

"Tenn-nii jangan bersedih lagi karena selama jantung itu derdegup dan mata tersebut dapat melihat selama itu pula Riku akan selalu berada di samping Tenn-nii " ujar Riku tersenyum memegang tanganku .

"meskipun Tenn-nii tidak dapat melihat Riku secara langsung tapi Tenn-nii dapat merasakannyakan jika Riku selalu berada di samping Tenn-nii"

"jadi...jadi..jangan lakukan hal bodoh lagi seperti bunuh diri "

"Riku mohon Tenn-nii " ujar tersenyum sendu

"unm....hiks...hiks..."

GREEP~

"gomen Tenn-nii lagi-lagi Riku hiks..membuat Tenn-nii hiks...menjadi sedih...hiks..."

Riku memelukku dan membiarkanku menangis di pelukannya. hingga akhirnya kami berdua menangis bersama.

.



.



.

"Nee.... Riku apakah kau bahagia berada di sini ?"

"unm... Riku lumayan bahagia disini karena Riku dapat bergerak bebas disini dan tidak merasakan sakit lagi "

"jadi Tenn-nii tidak perlu khawatir lagi"

"yokatta..."

GREEP~

"Tenn-nii ayo kita melihat bunga sakura bersama-sama " ujar Riku tersenyum lebar Tiba-Tiba menggeret tangan Tenn

"unm..."jawab Tenn mengangguk membalas senyuman Riku. 

.

.

.

aku mulai menghabiskan waktu bersama Riku mengelilingi taman sakura sesekali kami saling bercanda dan tertawa bersama.terkadang Riku berlari dengan semangatnya mengelilingi taman tersebut.

"aku harap jika semisal ini mimpi aku tidak ingin terbangun "

"dan berharap jika waktu berhenti untuk sesaat "

.

.

.

"Tenn-nii sepertinya waktu ku sudah habis "ujar Riku dengan tubuh yang memudar dengan perlahan.

"setelah ini janji jika Tenn-nii akan kembali seperti semula dan menjalani hari-hari seperti semula"imbuhnya mempuoutkan kedua pipinya  

"unm.... Aku berjanji Riku "jawab ku berusaha tersenyum 

"yokatta....Arigatou Tenn-nii Riku bisa tenang kembali "

"jaa... sayonara Tenn-nii sampai ketemu lagi " ujar Riku tersenyum tubuhnya semakin memudar hingga menjadi transparan.

"sayonara Riku"

tiba-tiba mucul sebuah cahaya putih yang menyilaukan mataku hingga ada sesuatu yang seakan menarikku dengan perlahan.

TENN POV END 

.

.

.

Tenn mulai terbangun dari tidurnya dengan perlahan ia mulai membiasakan indra pengelihatannya dan dengan perlahan mulai memposisikan dirinya duduk.

ia dapat melihat Gaku,Ryuu dan Nuansa tengah tertidur di bawah sofa tempat Tenn tertidur,melihat hal tersebut tanpa Tenn sadari bibirnya mulai terangkat sedikit demi sedikit membertuk huruf U, untuk pertamakalinya Tenn tersenyum setelah sekian lama semenjak mengetahui tentang Riku.

Tenn sekarang untuk pertama kalinya mulai menyadari jika ia tidak sendiri, masih ada orang-orang yang mendukungnya dan selalu berada di sisinya seperti Gaku,Ryuu,Nuansa,Hiromi-sensei dan ia dapat merasakan jika Riku selalu berada di sisinya. 

"Tenn kau sudah bangun " ujar Gaku mengucek matanya

"aku sudah terbangun dari tadi kau saja yang pemalas " jawab Tenn cuek 

"apa kau bilang bocah" jawab Gaku Kesal tapi tanpa ia sadari ia juga tersenyum karena Tenn menanggapinya seperti dulu.

"Gaku bolehkah aku bertanya "

"tentu apa yang kau ingin tanyakanTenn"

"apa pesan terakhir Riku untukku sebelum ia pergi "

"ia berkata jika, ia akan marah kalau kau menyusulnya terlalu cepat dan ia ingin kau memiliki impian sendri "

"dan kau harus bisa mewujudkan impian itu.."

"impian ya.... kurasa mulai sekarang aku akan memikirnya "

"itu bagus bocah "ujar Gaku tersenyum mengacak lembut surai milik Tenn.

"hentikan Sobaman aku bukan anak kecil " ujar Tenn kesal

"apa kau bilang ..."

.





.





.

di sebuah balkon ditemani pemandangan bintang yang bersinar cukup terang serta gedung perkotaan yang tertata rapi serta cahaya terang dari gedung tersebut. Tenn dan Nuansa saling berbicara satu sama lain.

"Nuansa-san maafkan aku karena sudah melukaimu tadi " ujar Tenn merasa bersalah melihat tangan Nuansa yang terluka karena terkena pisau.

"tidak apa jangan terlalu dipikirkan Tenn-san "

"tapi--"

"bagiku melihat Tenn-san sudah kembali seperti dulu itu sudah cukup bagiku "

"aku tidak tau harus membalas kebaikanmu dengan apa ?"

"kau tidak perlu membalasnya bukankah sudah kubilang aku hanya membalas budi "

"sekarang anggap saja kita impas "

"........"

"oh.... iya Tenn-san karena tugas ku sudah selesai aku harus kembali ke kampung halamanku "

"apakah tidak bisa jika kau terus berada disini"

"maafkan aku tapi... aku tidak bisa.... jangan khawatir mungkin suatu saat nanti kita bisa bertemu kembali " 

GREEP~

"Tenn-san" ujar Nuansa terkejut karena tiba-tiba Tenn memeluknya. 

"Arigatou... " ujar Tenn.

"Unm..."

.





.





.

.



.



.

BERSAMBUNG......

SEE U NEXT CHAPTER.....

Next Chapter ~

Paper Plane ( last chapter ) 

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro