Gomennasai
"Riku apa kau mau pergi ke suatu tempat, Tenn-nii akan menemanimu" ujar Tenn menawarkan
Saat ini Tenn ingin menghabiskan waktu liburnya selama lima hari hanya untuk menemani Riku.
Karena setelah ini mereka harus berpisah untuk sementara waktu, setidaknya Tenn ingin sesekali memanjakan Riku.
"Eh... Tenn-nii tidak bekerja ?"
"Tidak Tenn-nii mendapat libur selama lima hari "
"Eh.... coba diulangi " ujar Riku sambil mengorek telinganya siapa tau dia salah dengar.
"Tenn-nii bilang , Tenn-nii mendapat libur selama lima hari jadi Tenn-nii akan menemani Riku"
"YEYYY... YATTA... " ujar Riku tiba-tiba berteriak semangat.
Melihat reaksi Riku membuat Tenn tersenyum,karena sudah lama sekali Tenn tidak melihat Riku sebahagia itu dan bersemangat seperti itu.
"Apa sesenang itu mendengar Tenn-nii mendapat libur " ujar Tenn tertawa kecil.
"Datte....sudah lama sekali Tenn-nii tidak mendapat libur " ujar Riku mengerucutkan bibirnya
"hai... hai... " ujar Tenn Tertawa kecil mengacak lembut surai milik adiknya.
"Mou... bagaimana kalau kita pergi melihat pemandangan di laut ?"
"eh.. apapun boleh tapi jangan ke laut bagaimana jika asma Riku kambuh "
"tenanglah Tenn-nii asma Riku sekarang jarang kambuh,karena Riku sudah bisa mengatur emosi Riku "
"boleh ya Tenn-nii...., Riku ingin melihat laut seperti apa karena belum pernah kesana"
karena Riku terus memohon dan mengeluarkan jurus andalannya puppy eye membuat Tenn tidak bisa berkutik sehingga akhirnya dengan terpaksa menuruti kemauan Riku, lagipula tidak ada salahnya kan sesekali menuruti kemauan Riku.
"baiklah tapi hanya kali ini, ayo kita sekalian menginap di sana selama tiga hari " ujar Tenn menghela nafasnya lelah
"YATTA... arigatou Tenn-nii, " ujar Riku tersenyum senang dengan mata yang berbinar-binar
"kalau begitu ayo bersiap-siap "
"Lets goo~~"
.
.
.
sebelum mereka bersiap-siap Tenn dan Riku pergi ke supermarket untuk membeli barang-barang yang akan mereka butuhkan nanti saat menginap di sana, selama berbelanja sesekali Tenn merasa gemas dengan tingkah adiknya itu.
bagaimana tidak gemas Riku seringkali mengambil barang yang tidak perlu seperti bando kucing yang dengan jailnya dipasangkan ke Tenn , ia hanya bisa pasrah ketika bando tersebut dipasangkan ke kepalanya.
"ppfftt... hahaha....Tenn-ni sangat cocok menggunakan bando itu " ujar Riku tertawa setelah memasangkan bando kucing bewarna putih ke kakaknya.
"Riku~~" ujar Tenn pasrah menatap Riku dengan memelas.
"kawaii... Neko Tenn-nii sugoku kawaii" ujar Riku tertawa kecil mengacungkan kedua jari jempol miliknya
Tenn hanya bisa pasrah melihat tingkah adiknya itu, sudah lama sekali ia tidak melihat Riku bisa tertawa lepas seperti itu.
tidak hanya itu Riku juga mengambil beberapa bahan untuk membuat donat dengan tujuan agar ia dapat membuat donat bersama Tenn,dan masih banyak lagi tingkah Riku yang membuat Tenn gemas.
.
.
.
Setelah berlanja Riku dan Tenn mulai bersiap-siap mengemasi barang-barang mereka.
Mereka berangkat menuju ke sana dengan menaiki sebuah kereta, selama perjalan mereka saling berbicara satu sama lain, sesekali mereka juga menikmati pemandangan dari jendela kereta sembari mendengarkan lagu bersama.
.
.
.
( JANGAN LUPA DENGARKAN LAGUNYA KETIKA MEMBACA AGAR DAPAT FEELNYA )
"Uwahhh.... Tenn-nii Riku baru tau jika ternyata laut itu sangat indah " ujar Riku merasa takjub menatap pemandangan di depannya.
Saat ini Tenn dan Riku tengah berjalan-jalan di laut setelah meletakan barang-barang nya di penginapan.
"Umn.... kau benar Riku " ujar Tenn tersenyum lembut melihat pemandangan yang sama dengan Riku.
Mereka berdua terus berjalan dengan perlahan menikmati setiap pemandangan yang tergambar di depan mereka.
sembari menikmati hembusan angin yang lembut melewati indra peraba mereka, sesekali mereka berdua saling melemparkan sebuah candaan ringan mengiringi perjalanan mereka,hingga tak terasa matahari mulai menyembunyikan dirinya.
.
.
.
PENGINAPAN
"Riku apakah kau kedinginan ? " ujar Tenn khawatir melihat Riku duduk di sofa mengamati pemandangan di luar jendela,menutupi sebagian tubuh nya dengan selimut .
"unm sedikit... tapi Tenn-nii tenang saja Riku sudah merasa hangat sekarang " ujar Riku tersenyum lebar memegang selimut di sekitar leher nya meyakinkan kakaknya.
"Baiklah kalau begitu, apa kau mau Tenn-nii buatkan susu madu hangat Riku ? "
" Unm......Arigatou Tenn-nii " ujar mengangguk pelan .
Tenn segera menuju ke dapur membuatkan susu madu hangat untuk Riku, ia sangat khawatir dengan Riku jika kambuh karena udara dingin sangat tidak baik untuk Riku, setelah Tenn selesai membuatnya ia segera menghampiri adiknya.
"Riku ini minumlah selagi hangat "
"Umn... arigatou Tenn-nii " ujar Riku tersenyum menerima gelas yang berisi susu madu hangat tersebut.
DEG!!
PRANGG!!!
ketika Riku sudah menerima gelas tersebut tiba-tiba saja tangan Riku seperti kehilangan keseimbangannya dan menjatuhkan gelas tersebut.
" Riku kau baik-baik saja !! " ujar Tenn panik ketika melihat Riku tiba-tiba menjatuhkan gelas berisi susu madu tersebut.
"Gomenn... Tenn-nii Riku baik-baik saja tadi... tadi Tangan Riku sedikit licin sehingga menjatuhkan gelasnya " ujar Riku dengan nada bergetar berusaha tersenyum meyakinkan kakaknya.
"jangan pikirkan itu kau tunggu disini sebentar Tenn-nii akan membereskan ini "
Tenn segera berlari menuju ke dapur mengambil beberapa alat kebersihan untuk membersihkan itu semua setelah memastikan Riku baik-baik saja.
Riku POV
lagi-lagi aku membuat Tenn-nii khawatir, setelah Tenn-nii pergi aku berusaha mencoba menggerakkan tangan ku namun ternyata tetap saja aku tidak bisa menggerakkannya, beruntung Tenn-nii tidak mengetahuinya ketika aku menjatuhkan gelas tadi.
"kenapa-kenapa harus sekarang, ku mohon kamisama ijinkan aku menggerakkan tangan ini meskipun hanya sebentar saja ku mohon "
"setidaknya hingga sampai mengantarkan Tenn-nii untuk melakukan konser tour nya "
"kumohon dengarkanlah permintaanku ini... kamisama "
aku berusaha mengatur nafasku dan emosi ku agar tidak kambuh aku tidak ingin menghancurkan suasana hari ini karena bukankah hari ini seharusnya menjadi hari yang paling bahagia ?.
Riku POV END
.
.
.
"gomen ...Tenn-nii " ujar Riku merasa bersalah menatap Tenn yang tengah membersihkan pecahan gelas dan tumpahan susu.
Tenn mulai menghentikan kegiatannya sebentar dan menghela nafas dan menatap Riku sebelum menjawab perkataan Riku.
"Riku sudah Tenn-nii katakan tadi kau tidak perlu meminta maaf "
"....." Riku tetap saja masih merasa bersalah dan tidak dapat menemukan perkataan yang tepat untuk menjawab perkataan Tenn.
"Riku dengarkan ini... sudah menjadi tugas seorang kakak untuk membantu dan melindungi adiknya jadi kau tidak perlu merasa bersalah "
" karena selama Riku baik-baik saja itu sudah cukup bagi Tenn-nii dan ingat jangan pernah menganggap bahwa Riku adalah beban"
"unm... Riku mengerti arigatou Tenn-nii karena sudah selalu berusaha menjaga Riku " ujar Riku menahan tangisannya.
"Hai douitashimashite dan trimakasih juga sudah selalu mendukung Tenn-nii berkat Riku hidup Tenn-nii menjadi sedikit berwarna " ujar Tenn tersenyum lembut.
setelah Tenn selesai membersihkan itu semua ,ia membuatkan Riku lagi susu madu hangat namun Riku menolaknya dengan alasan ia ingin langsung tidur karena sudah merasa lelah, Tenn hanya bisa menuruti permintaan Riku. Tenn segera mengangkat Riku ke kursi rodanya dan mengantarnya menuju kamar.
.
.
.
pada hari keduanya Tenn dan Riku menghabiskan waktu mereka hanya berada di rumah dengan menonton film dan membuat donat bersama dengan bahan yang dibeli Riku ketika di supermarket karena cuaca pada saat itu turun hujan cukup lebat sehingga mereka tidak bisa keluar.
"Tenn-nii ke sini sebentar ada sesuatu di pipi mu " ujar Riku tiba-tiba ketika Tenn tengah membuat mengaduk adonan donat.
"eh...dimana sepertinya tidak ada " ujar Tenn mendekat sambil membawa mangkok berisi adonan ke Riku sembari sesekali menggerakkan bahunya untuk membersihkan pipinya.
" ada sini Riku bantu membersihkannya Tenn-nii " ujar Riku tersenyum mencurigakan.
PLEK~
"RIKU~~"
"pppffttt ... hahaha..."
dengan jahilnya Riku menempelkan wippe cream yang ada di tangan nya ke pipi Tenn sehingga sekarang wajah Tenn sebagian berlumuran wippe cream.
"Kesini kau... Tenn-nii akan memberikan hadiah untuk mu " mendekati Riku mengoleskan tangannya yang kotor terkena tepung ke wajah Riku.
"Ehh ?? "
"Pfffttt.... hahaha nah sekarang baru adil " ujar Tenn tertawa berhasil melumuri wajah Riku dengan tepung.
"TENN-NII ~"
.
.
.
Pada hari ketiga Riku dan Tenn menghabiskan waktu bersama dengan berjalan-berjalan di daerah sekitar penginapan mereka dan menikmati pemandangan di laut ketika sore hari, meskipun sederhana Riku dan Tenn sangat senang karena mereka dapat menghabiskan waktu bersama.
"Nee... Tenn-nii bagaimana jika kita membuat pesawat kertas dan memasukkannya ke dalam botol lalu menguburkannya di dalam pasir " ujar Riku tiba-tiba menatap hamparan laut yang luas di depannya.
"Lalu kita akan membukanya lagi dan menerbangkan pesawat kertas itu bersama-sama ketika Tenn-nii kembali setelah melakukan konser tour "imbuh Riku kembali tersenyum.
"Eh... kenapa tiba-tiba Riku?? tapi menurutku itu bukan ide yang buruk "
"Jadi ini alasanmu meminta ku untuk membawa kertas , pena , dan botol "
"Hehehe..."
"Apa Tenn-nii masih ingat tentang dongeng seorang burung gagak dan gadis kecil ? "
"Kalau tidak salah bukankah itu salah satu dongeng yang Tenn-nii cetitakan waktu dulu ? "
"Benar-- ternyata Tenn-nii masih mengingatnya ya " ujar Riku tertawa kecil.
"Tentu saja,lalu kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu ?"
"Kalau menurut Tenn-nii apakah dongeng tersebut bisa menjadi nyata?"
"Itu hanya dongeng Riku dan tidak akan menjadi nyata "
"Tapi mungkin aku akan mencoba untuk mempercayainya "
"Souka--- tapi menurut Riku itu akan menjadi nyata "
Angin dari arah laut tiba-tiba berhembus sedikit kencang seakan ingin memberitaukan jika akan ada suatu hal yang akan terjadi.
Mendengar perkataan Riku membuat Tenn merasakan sedikit sesak di dadanya seakan hal buruk akan terjadi seakan memberikan isyarat jika hari ini merupakan hari terakhir Tenn melihat Riku.
"Ayo Tenn-nii kita buat pesawat kertasnya sekarang " ujar Riku membuyarkan lamunan Tenn seketika.
"Ah... Baiklah tunggu sebentar Riku " ujar Tenn mengeluar kan kertas dari tas nya.
Mereka pun membuat pesawat kertas dengan menuliskan satu harapan mereka masing-masing,meskipun Riku bisa menggerakkan tangannya namun tidak dengan jari-jarinya yang hampir tidak bisa Riku gerakkan lagi,sehingga ia kesulitan untuk menulis, namun Riku tetap berusaha meskipun hasilnya tulisan Riku menjadi tidak rapi.
Tenn memasukkan pesawat kertas tersebut kedalam botol dan menguburnya bersama di dalam pasir, tidak lupa juga Tenn membuat peta dan tanda agar mereka tidak lupa dimana letak botol tersebut dikubur.
.
.
.
Tak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat hingga tak terasa hari keberangkatan Tenn untuk melakulan konser tour sudah datang, Riku ingin sekali mengantarkan Tenn hingga sampai ke kantor agensi Tenn bekerja karena titik kumpul sebelum berangkat berada di sana.
namun Tenn menolaknya karena tidak ingin Riku kelelahan dan cuaca yang dingin akan membuat Riku menjadi kambuh.
Dan saat ini lah Riku berada di teras depan rumah ditemani oleh Nuansa mengantarkan Tenn berangkat.
"Riku jaga dirimu baik-baik ya selama Tenn-nii pergi dan jangan lupa jika ada apa-apa segera hubungi Tenn-nii " ujar Tenn tersenyum mengacak lembut surai milik adiknya.
"Mou-- Riku tau dan tidak ada yang terlupa kan Tenn-nii " ujar Riku mempoutkan kedua pipinya memastikan tidak ada barang milik kakaknya yang tertinggal.
"Tidak ada jangan khawatir "
"Nuansa-san tolong jaga Riku baik-baik "
"Tentu aku akan menjaga Riku baik-baik kau tidak perlu khawatir "
Tin...tin..tin~
Suara klakson mobil tiba-tiba terdengar menandakan taksi yang dipesan Tenn sudah sampai.
"Jaa nee Riku Nuansa-san aku berangkat dulu " ujar Tenn tersenyum mulai berjalan menuju mobil membawa kopernya
"Unm jaa nee Tenn-nii/ Tenn-san "
" ingat jangan lupa janji kita Tenn-nii Dan lakukan yang terbaik Riku menantikannya "imbuh Riku tersenyum lebar
"unm... " ujar Tenn melambaian tangan
"Anoo... Nu-chan bisakah kau membantuku menggerakkan tangan " ujar Riku berbisik karena kedua tangannya tiba-tiba tidak bisa digerakkan sama sekali ketika ingin membalas lambaian tangan Tenn.
"Riku-san... kau..." bisik Nuansa terkejut
Riku hanya membalas nya dengan senyuman
"Baiklah.." ujar Nuansa menghela nafas nya mengerti maksud Riku
Nuansa membantu menggerakkan tangan Riku untuk membalas lambaian tangan Tenn.
"Bye bye Tenn-nii jaga diri baik-baik disana "
"Jaga dirimu baik-baik Tenn-san "
"Unm.... " ujar Tenn tersenyum dari balik kaca mobil.
Mobil yang ditumpangi Tenn mulai bergerak dan dengan perlahan mulai menghilang dari pandangan Riku dan Nuansa.
"Gomenne Tenn-nii mungkin kau akan sedikit terkejut ketika melihat keadanku nanti ketika kau sudah kembali " gunam Riku dalam hati.
BERSAMBUNG......
SEE U NEXT CHAPTER......
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro