[ вonus сhapter!]
﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊
P A P E R P L A N E
[ Leviathan x Reader ]
「special : Bonus chapter!」
﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊
in this chapter, alurnya tidak sama dengan alur cerita yang sudah tamat di book ini.
bahasanya beda ya pren, gatau lucu aja kalo gini.
Feby ngerasa endingnya kurang srek, jadi Feby kasih bonus aja buat kalian!
¡! Highschool AU !¡
-
-
-
-
-
Suasana pagi hari ini cerah seperti biasanya, meskipun tiap harinya tidak selalu bercuaca cerah.
terlihat disana gadis bersurai hitam lengkap dengan beberapa helai putih diponinya sedang berjalan menuju kelas bersama seorang laki-laki bersurai ungu.
selama diperjalanan mereka berbincang seperti biasa, dikelas juga demikian.
"eh gaada pr kan ya?" tanya gadis bersurai hitam tadi, (Name).
"gak ada, tadi nge-cek si gaada" jawab Levi.
"oke deh, enak aku bisa tidur bentar sebelum bel"
"yeu kebo, tidur mulu"
"emang selain tidur, hal apa lagi yang mau aku lakuin? gak ada kan, yaudah mending tidur.
itung-itung sekalian ngisi tenaga"
.
.
.
sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.
(Name) kini masih meletakkan kepalanya diatas meja dengan kedua lengan yang ditekuk tanda ia masih turu.y
Levi yang sedari tadi memainkan handphone nya sesekali melirik ke arah samping dimana (Name) tidur.
'ni anak kebo banget euy' batin Levi.
tangan Levi terulur untuk menoel-noel pipi (Name).
"ngapain aja si sampe sebegini ngantuknya" gumam Levi.
"eungh.." gerakan di pipinya berhasil membuat sang empu terbangun dari tidurnya.
"eh.. udah bel Lev..?" tanya (Name) yang baru bangun.
"bentar lagi" jawab Levi seraya menjauhkan tangannya yang tadi menoel-noel pipi (Name).
"oke.."
.
.
.
"kantin gak?"
"gas lah"
"oke ikz, ngueng"
"ngueng"
...
"keliatannya kaya cape banget, kenapa si?" tanya Levi.
"hum? gak ada apa-apa kok" jawab (Name) yang sedang membawa roti yang ia beli dikantin.
"yaudah"
lalu mereka berdua berjalan ke rooftop.
"whoa- tumben sepi, biasanya kaya semut dikasi gula"
"apa artinya semut dikasih gula?" tanya Levi.
"ya rame lah. coba aja kamu kasih gula atau yang manis-manis ke semut, pasti pada ngumpul kan" jelas (Name).
"ohh, iya juga"
"lepi lepi didinding diam diam melayang
datang lah om luciper, hap lalu di ngep"
"ngelantur apa si, pengen di gebuk ya?" Levi terlihat sudah memegang sapu yang entah darimana ia dapatkan untuk meng-gebuk (Name).
"ITU SAPU DARIMANA??!"
"sapu nya dateng sendiri ke aku, ay"
"AAA AMPUN, AKU GAMAU ENCOK MUDA PLIS"
.
.
.
jam istirahat sudah berakhir, kini para pelajar kembali menunaikan tugasnya sebagai pelajar yaitu belajar.
pada jam pembelajaran ini, seharusnya adalah mata pelajaran MTK.
tapi karena sensei-nya tidak dapat masuk, jadi diganti.
klo ganti jadi bahasa atau dan lain lain mah oke.
ini IPA cuy, kan sebelas duabelas sama MTK.
'dahlah nyesel aku seneng-seneng pas tau yang ngajar mtk ga masuk, ini malah lebih parah gusti.. ' batin (Name) dengan aura putus asa.
Levi yang menyadari aura itu lantas menyemangati (Name).
"ayo nyerah, ay! jangan berusaha"
"ngadi-ngadi, aku sentil ginjalmu ntar"
.
.
.
"yaelah bikin tabel segala, mana ga bawa penggaris lagi" gumam Levi.
Levi menoleh ke arah (Name) yang sedang khusyuk mendengarkan penjelasan dari sensei.
"psst, (Name)" bisik Levi ditengah-tengah penjelasan yang diberikan sensei mereka.
"apa?" sahut (Name) yang tidak mengalihkan pandangannya dari papan tulis yang sedang dicorat-coret oleh sensei untuk penjelasan.
"pinjem penggaris dong, kamu taro mana penggarisnya?" tanya Levi.
(Name) menengok sebentar ke arah Levi dan kembali menghadap papan tulis didepannya.
"ada di tas, jangan di berantakin"
"ha'i, ryokaishimashita" lalu Levi mengobrak abrik tas (Name) mencari barang yang ia perlukan.
setelah selesai mendapat barang yang ia temukan, wajah Levi mendekat ke telinga (Name) dan membisikkan sesuatu.
"I love youu ayaang"
lalu Levi kembali mengerjakan tugas yang ia tunda karena memerlukan penggaris.
"makasi penggarisnya" ucapnya sambil mengerjakan tugas.
hati (Name) doki-doki setelah mendengar ucapan Levi.
wajahnya memanas dan terlihat rona merah di pipinya, bahkan terlihat hingga ke telinga.
(Name) buru-buru menelungkupkan kepalanya diantara kedua lengan yang ia tekuk sambil bergumam gak jelas.
di sisi lain, pelaku yang membuat sang korban baper dan salting itu hanya terkekeh.
lalu tangannya terulur untuk mengelus kepala sang gadis yang duduk disampingnya.
(Name) yang nyaman akan elusan itu hanya menikmati dan tidak menyuruh Levi untuk menyudahinya.
"lucu banget si, pengen aku banting deh" ucap Levi yang masih mengelus kepala (Name).
"hmm, banting aja kalo berani" ucap (Name).
meski tidak begitu jelas karena ia masih menelungkupkan kepalanya.
tapi beruntung indra pendengaran Levi masih bagus, dan bisa mendengar ucapan (Name).
Levi tertawa kecil, "iya iya, ntar kalo aku banting kamu, yang ada aku malah dikasih urusan sama bunda"
"nah tuh tau, makanya gausah macem-macem"
kebetulan mata pelajaran sudah usai beberapa. menit yang lalu dan kini sudah waktunya untuk pulang.
"pulang, yuk?" ajak (Name).
"ayo"
.
.
.
Leviathan dan (Name), kini sedang di perjalanan pulang sehabis membiarkan otak menyerap pelajaran yang gak ngotak materi nya.
"kadang tuh aku suka heran" ucap (Name) membuka suara yang sedari tadi hanya angin dan daun yang bersahutan.
"heran kenapa?" tanya Levi.
"ya heran aja gitu, awalnya kamu kan anti sosial banget.. terus aku ajak jadi temen dan malah berakhir gini" jelas (Name).
"takdir emang gitu, gak bisa di tebak一" ucapan Levi terpotong oleh ucapan (Name).
"tapi mungkin aja takdir bisa di ubah"
Levi tertawa kecil, "yaa mungkin bisa, aku aja gak nyangka kalo sekarang aku bisa jadi gini"
"ih jadi keinget pas awal kita kenalan deh"
"plis jangan inget-inget, aku malu banget parah" ujar Levi sembari menutup wajahnya menggunakan telapak tangannya.
"malah lucu tau~ kamu yang malu-malu pas di ajak main sama aku, terus kalo di ajak istirahat bareng juga mageran, sampai ketika aku tau kalau kamu itu otaku dan seorang simp- hmp一?!!?" ucapan (Name) terpotong karena Levi membekap mulut (Name) menggunakan telapak tangannya.
"plis jangan lanjutin, gak kuat sama hawa cringe nya-"
.
.
.
∷ Little Flashback > on ∷
"halo! mau main denganku?" ajak seorang anak kecil bersurai hitam tapi memiliki beberapa helai berwarna putih dibagian poni nya.
yang di ajak bermain hanya bergeming ditempat.
pasalnya, ini kali pertama dia d ajak bermain oleh teman seumurannya.
"k-kamu siapa..??" tanya anak yang di ajak bermain tadi.
"hee masa sih kamu gak kenal aku! aku teman sekelasmu, (Fullname)! kamu bisa panggil aku sesukamu!" anak kecil surai hitam tadi mengulurkan tangannya niat ingin berjabat tangan untuk berkenalan.
dengan ragu-ragu, anak yang di ajak berkenalan itu mengulurkan tangannya membalas jabatan anak kecil tadi.
"L-Leviathan.." gumamnya lalu dengan segera melepas jabatan tangannya.
"Leviathan ya.. jaa, aku panggil Levi gapapa??" tanya (Name).
anak yang bernama Leviathan itu hanya mengangguk pelan, lalu (Name) menarik tangan Levi yang sedari tadi di masukkan kedalam saku jaket yang dipakai Levi.
"main denganku, ya!"
.
.
.
"Leviiii~"
'jangan lagi plis, pinggangku hampir encok loh--'
belum sempat menyelesaikan batinnya, Levi sudah duluan dipeluk dari belakang dengan hentakan karena (Name) habis lari.
"plis.. pinggangku mau.. encok.. loh, kalo di.. gituin terus.. " lirih Levi.
(Name) hanya ber-ehe ria lalu melepaskan pelukannya.
"kan kalo encok, bang Mon siap sedia untuk matahin tulangnya~" ujar (Name) watados, jangan lupakan senyum polos yang tertera di wajahnya.
"enak aja, ayo jalan"
"ikouu~!" (Name) memekik antusias.
.
.
.
dibawab rindangnya pohon, suasanya yang adem-adem bikin nguantuq, angin sepoi sepoi, serta tidak banyak orang berlalang lalu membuat suasana hati (Name) terasa tenang dan damai.
tapi beda lagi sekarang.
karena..
Leviathan, atau lebih tepatnya Levi..
menyatakan perasaannya pada (Name).
....
// (Name)'s pov > on //
kalau kalian menebak jika kokoro ku tidak daijobu daijobu saja, maka kalian tepat.
sangat tepat.
lagian siapa sih yang gak doki doki kalo ada yang nyatain perasaannya?!.
kalo ada berarti orang itu hati nya abis ditaruh di freezer atau lemari pendingin, makanya dingin dan beku.
tentu aku bukan orang yang seperti itu!
bahkan aku mempunyai rasa yang sama terhadap dirinya- meskipun sudah kupendam rasa ini selama beberapa tahun
wohoho, aku hebat kan?! hati ku akan tetap memilih yang itu hingga saatnya.
ah- omong omong soal perasaan..
haruskah ku jawab 'iya' ?.
// (Name)'s pov > off //
"jadi.. jawabanmu..?" tanya Levi setelah sepersekian detik membatu ditempat saking gugupnya.
sementara (Name) masih berkalut dalam pikirannya.
"k-kalau belum bisa mutusin bisa lain kali kok! a-aku kasih waktu.." ucap Levi terbata bata karena masih gugup.
"tapi tolong..
tolong pikirkan baik-baik ya" lanjut Levi.
(Name) mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk menatap kedua kakinya yang terlapis alas kaki.
dirinya menuju Levi dan dengan tiba-tiba melakukan sesuatu yang tidak Levi duga.
/grep.
"eh--"
ya, (Name) memeluknya.
"tau gak sih" (Name) membuka suara setelah sekian lama membungkam mulut.
"kalo aku tuh udah nyimpen rasa ini dari dulu"
Levi terdiam sebentar, lalu memeluk balik (Name) yang memeluknya erat.
"kenapa ga bilang..?" tanya Levi.
"karena aku takut" jawab (Name).
"takut?"
"iya, takut aja kalo perasaan kamu gak sama kaya perasaan yang aku rasa"
"souka.. jaa, secara otomatis.. berarti kamu nerima aku kan?"
(Name) mengangguk pelan, lalu angin berhembus menerbangkan surai mereka halus.
∷ Little Flashback > off ∷
.
.
.
"tuh kan, kalo di inget-inget mah lucu!"
"gak gak, apa apaan cringe banget!" protes Levi kesal.
"au ah kalo di debatin terus ga selesai selesai, mending beliin aku es krim"
"ini ngalihin topik berkedok minta traktir, kan"
"woiya jelas!"
.
.
.
"makan es krim aja masih kaya anak bayi, berantakan"
"loh, emangnya anak bayi boleh makan es krim??"
"yaudah, kaya anak kecil kalo gitu.
tapi kamu emang pendek sih, cocok dibilang anak kecil"
Levi mengulurkan tangannya lalu mengusap daerah sekitar mulut (Name) dengan ibu jarinya guna untuk membersihkan wajah (Name) yang berantakan akibat (Name) yang memakan es krim.
selesai mengelap mulut (Name), Levi mencubit pelan pipi (Name).
"aku ga nyangka, ayang aku se lucu ini masa"
"aku emang lucu tau, kamu nya aja yang baru nyadar ,hum!"
"ahahah, iya iyaa.."
﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊
P A P E R P L A N E
[ Leviathan x Reader]
「spesial : Bonus chapter!」
﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊
-
-
-
kan! feby udah janji~.
silahkan dinikmati bonus chapter, sekaligus chapter terakhir dari book ini~!
ah! one more again.
Terimakasih!! ヾ(≧▽≦*)o
dan juga, dadah!
-✰ғʙʏʀᴀʏ81.
1610 word.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro