๛ [①①]
﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊
P A P E R P L A N E
[ Leviathan x Reader ]
「 guess what? 」
﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊
-
-
-
-
-
suara bel dari pintu yang terbuka mengalihkan perhatian sang waitress.
"ah- ,irasshaimase!" ujar (Name) menyapa pelanggan yang baru datang.
di cafe ini, (Name) berada diposisi waitress sementara Naki berada diposisi barista di karenakan Naki cukup pandai dalam hal perkopian.
sudah seminggu sejak mereka berdua diterima di cafe ini.
kebetulan (Name) dan Naki ditempatkan di sif yang sama jadi mereka bisa pulang barengan tanpa saling menunggu.
"omatase shimashita~ ini pesanan anda, selamat menikmati!" ucap (Name) seraya menaruh pesanan pelanggan tak lupa memasang senyum.
(Name) kembali ke area dapur untuk menemui Naki yang kebetulan sedang berada di dapur.
"Naki, sif kita udah kelar kan" ucap (Name) seraya menghampiri Naki.
"ha'ah, yok balik" ajak Naki.
(Name) mengangguk dan keluar dari cafe bersama Naki, tak lupa pamit dengan rekan kerjanya di cafe.
.
.
.
"lu beneran ga ketemu Levi seminggu ini? parah loh njir. padahal bang Mammon aja tau ini cafe, masa adek nya ngga sih"
"ya lu tau sendiri Levi gimana"
niatnya mereka ingin langsung balik ke apartemen dan langsung turu, tapi (Name) malah ngajak Naki mampir ke taman dulu sebentar.
"ayo ihh, gue traktir crepe deh kalo mau ke tamann!" ajak /paksa/ (Name).
"suka banget nyogok orang, heran gue. tapi kalo di sogok pake crepe, gaslah"
...
"arigatou gozaimasu!" ucap (Name) pada orang yang menjual crepe.
(Name) berjalan menghampiri Naki yang duduk disalah satu bangku taman, lalu memberikan crepe yang (Name) janjikan tadi.
Naki meraih crepe yang diberikan (Name). "makasi, ini ga ganti kan".
"padahal mau gua suruh ganti.. tapi gapapa! gausah ganti" (Name) duduk disebelah Naki.
"okey"
lalu mereka memakan crepenya.
"ah- woi (Name)" panggil Naki.
"apaan" jawab (Name).
"lu kan pengen banget nih ketemu Levi kan?" tanya Naki.
(Name) yang mendengar itu langsung mengangguk antusias dengan mata yang berbinar-binar.
'bulolnya..' batin Naki.
"gimana kalo lu chat bang Mammon aja suruh Levi kesini atau gak suruh bang Mammon ajak Levi kesini sama dia, nah terus bang Mammon tinggalin Levi" saran Naki.
". . ." otak (Name) berusaha mencerna ucapan Naki.
"ah! boleh juga!" setelah konek, (Name) langsung mengambil ponselnya disaku dan meng-chat Mammon.
bang Mon(ey).
p for punten, kl ga jawab sy pentung.
apaan?.
ajak Levi ketaman deket cafe yang lu kasih tau bang.
ngapain?
gue mau ketemu sat, kangen.
kalo kangen kenapa gak langsung chat aja?
sy kan malu-malu anjing anaknya.
oh iya.
okeh.
tapi bilangnya jangan ketemu gua bang.
ntar lu tinggalin dia ,alesannya mau beli apa kek.
nah nanti gua dateng ,gitu.
iya, oke deh.
tapi kapan kapan traktirin gua di cafe tempat lu kerja.
sudah kuduga ada bayarannya..
"sebenarnya, meminta sesuatu atau berharap pada bang Mon itu adalah suatu hal yang sangat tidak dianjurkan" gumam (Name).
.
.
.
"tumben banget ngajak keluar, ngapain?" tanya Levi.
"gapapa, bosen gua keluar sendiri mulu.
lagian Luci sibuk, yang lain juga sok sibuk, terutama lu yang sibuk gamon sama ngesimp" jawab Mammon.
"oh, ya saja"
"gua mau beli minum dulu bentar, tunggu sini" kata Mammon mengikuti rencana (Name).
"oke".
...
"Mammon lama banget anjing" sungut Levi.
baru saja Levi ingin melangkah, ada yang menutup matanya dari belakang.
"s-siapa?!" ucap Levi gelagapan.
orang yang menutup matanya hanya terkekeh kecil.
lalu orang itu melepas tangannya dari mata Levi dan beralih memeluk Levi.
"oi lu sia--"
ucapannya terhenti ketika menyadari siapa yang memeluknya dari belakang.
".. eh-.. (Name) ..?"
tingginya yang tidak melebihi tinggi Levi, surai hitam lengkap dengan beberapa helai putih yang tadinya sepanjang bahu kini sudah sepanjang pinggang, dan yang terpenting..
pita merah yang Levi pakaikan waktu itu!.
"(Name)? ini bener lu?" tanya Levi.
"ga ,bukan, gue setan" jawab (Name) yang masih memeluk Levi dari belakang.
Levi terkekeh kecil.
lalu membalikkan badannya sebelum membalas pelukan (Name).
"gua kangen banget" ucap Levi sembari mengeratkan pelukannya.
"gua juga kali, sorry ga bales chat dari lu"
"gapapa, yang penting kan lu nepatin janji buat balik kesini"
Levi menggesek kepalanya pada pundak (Name) yang membuat sang empu sedikit menggeliat kegelian.
"geli cug, udah tau gua agak sensitif disitu"
bukannya mengangkat kepalanya, Levi malah makin menenggelamkan kepala di ceruk leher (Name).
"LEPAS ATAU GUA BANTING" protes (Name).
Levi tertawa dan mengangkat kepalanya, sekarang tangan kanannya beralih menuju pipi (Name).
"sekarang apa lagi?" tanya (Name).
"apa ya~"
Levi mencubit pelan pipi (Name) serays tertawa kecil.
"lucu banget ayang gua ih" ucap Levi yang masih meng-unyel unyel pipi (Name).
"gue salting ya, makasi" gumam (Name) yang pipinya masih menjadi sasaran.
Levi hanya ber-ehe ria, lalu menjauhkan tangannya dari pipi (Name).
"Lev Lev Lev Lev"
yang dipanggil namanya menoleh.
"apa sayang?" sahut Levi.
"jijik anjir sayang-sayang an-- lu nonton Haiky*u?" tanya (Name).
Levi yang otaknya masih loading tak menjawab pertanyaan (Name).
"bcuz I laikyuu~" (Name) melanjutkan perkataannya tadi.
blushh.
muka Levi memerah akibat perkataan (Name).
Levi segera mengalihkan kepalanya kesamping dengan harapan (Name) tidak melihat wajahnya yang memerah.
(Name) terkekeh, "Levii~" panggilnya lagi.
"a-apaan" jawab Levi yang masih mengalihkan kepalanya.
"uhum~ are you kanbe daisuke?" tanya (Name).
"hah?一"
"bcuz I kanbe your wife"
lagi-lagi wajah Levi memerah hebat karena perkataan manis (Name).
bentar, apa gak kebalik? kok (Name) yang gombal?.
ntah, karena lucu aja Levi ngeblush jadi Feby buat gini.
"Lev" panggil (Name) lagj.
yang dipanggil lantas menengok ke arah yang memanggil.
"apa lagi sayang?"
"nunduk dikit" pinta (Name).
"mau ngapain?" tanya Levi heran.
"nunduk aja ailah!"
Levi menundukkan kepalanya, entah apa yang akan (Name) lakukan pada kepalanya.
mau dipentung? dijambak rambutnya? disentil? atau di--
oke, hilangkan prasangka buruknya.
Levi masih heran, sampai ketika ia merasakan ada sesuatu yang menyentuh kepalanya dan di usap-usap kepalanya dengan lembut dan tulus.
"he?"
"hehe, makasi udah mau nunggu selama tiga taun ini!" ujar (Name) yang setia mengelus kepala Levi.
meskipun Levi masih harus sedikit menunduk karena tinggi (Name) yang lebih pendek dari dirinya-
"ahaha iyaa, lu juga udah nepatin janji lu bakal balik lagi kesini kan" balas Levi.
(Name) melepaskan elusannya dan kembali memeluk Levi.
"ih gila, gua masih kangen anjir" ucapnya.
"dikata lu doang, gua juga kali" ucap Levi sambil mencium harum rambut (Name) yang lebih pendek dari dirinya-
lalu (Name) melepaskan pelukannya begitu juga dengan Levi.
"tutup mata" pinta Levi.
"buat apa?" (Name) memiringkan kepalanya tanda ia bingung.
"tutup aja, ntar gua kasi sesuatu"
"oke"
(Name) menutup matanya sesuai dengan yang Levi katakan.
(Name) masih bertanya-tanya dalam hati akan sesuatu yang mau Levi lakukan.
sampai ia merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibir nya.
"--!!?"
(Name) sontak membuka matanya yang tadi tertutup dan melihat Levi yang mencium dirinya dengan lembut dan tulus.
ciuman itu hanya bertahan selama beberapa detik, tidak ada unsur nafsu karena memang hanya sekedar melepas rasa rindu.
selepas ciuman itu usai, (Name) lantas berbalik badan dan menyentuh bibirnya sekilas.
"oemji- mak anakmu dicium wibu mak-" gumamnya.
"salting banget tuh kayanya" goda Levi.
"apaansi! lagian juga lu nya main nyosor aja!"ujar (Name) yang masih membalikkan badannya.
Levi mendekati (Name) dan menaruh dagunya di pundak (Name).
"ah masa? yang bener?" lalu dilanjutkan dengan tawaan yang keluar dari mulut Levi.
"kan ngawur" protes (Name).
"biasa-in dong, kan nanti gua bakal lebih sering kaya tadi" ucap Levi sambil memainkan helaian surai hitam (Name) yang berterbangan halus.
"H-HAH??!"
"balik badannya dong sayang"
bak perintah, (Name) langsung membalikkan badannya berhadapan dengan Levi.
"terus kalo udah ngapain?" tanya nya.
"ya kalo udah gua giniin"
chuu~
lagi lagi satu ciuman mendarat halus di bibir (Name) dan membuat (Name) salting lagi.
"AAA UDAH DIEM JANGAN GERAK! GUA CAPE TAU SALTING MULU AKHH"
"lucu banget ayang aku"
Levi menoel-noel pipi (Name) dengan jari telunjuknya.
"DI BILANG DIEM YA DIEM DONG, JANGAN BIKIN ANAK ORANG SALTING TERUS!"
"ahaha iya iyaa.. jangan teriak-teriak gitu dong, sayang. ntar suara kamu abis" ucap Levi lalu mengecup pipi (Name) lembut.
"eh- LEVI MAH AKH DIBILANG JUGA DIEEMM!!"
"ih lucu banget kalo salting, gua buat salting terus ya?"
"GA ADA GA ADA, YANG ADA GUA PINGSAN"
"yaudah gua cium lagi" sesuai katanya, Levi mencium pipi (Name) sekali lagi.
"AH UDAH AH GUA CAPEK LEV PLISS HWHSHWH"
"oke gudbai sekai, saya mau melayang dulu"
.
.
.
meanwhile at Naki and Mammon side.
"capek ya bang"
"iya dong, capek banget. kapan ya gua kaya gitu?"
Naki menoleh ke Mammon yang duduk disampingnya.
"lah anjir bang Mon gak punya ayang??" tanya Naki.
"lah, emang siapa yang bilang gua punya ayang?" Mammon nanya balik.
"ya.. gak ada yang bilang sih"
"bulol banget anjc adek gue"
"temen gua juga gak beda jauh si"
lalu mereka meratapi nasib mereka yang jomblo.
tak lupa juga Feby ikut duduk ditengah tengah mereka.
dengan tujuan ikut meratapi nasib Feby yang jomblo juga-
﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊
P A P E R P L A N E
[ Leviathan x Reader ]
「🌙•☆ T H E E N D ☆•🌙 」
﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊﹊
-
-
-
Konnichinyaho!!
tumben feby selipin note di akhir chapter, ada apa?
karena feby ingin menyampaikan sesuatu yang mungkin penting!.
ekhem-!
pertama-tama Feby mau mengucapkan terimakasih atas support kalian di book ini.
baik yang mengikuti dari awal maupun baru baca.
Feby sangat menghargai setiap vote dan comment-an kalian!.
kedua, Feby ingin menyampaikan bahwa book PAPER PLANE [ Leviathan x Reader ] ini. . .
sudah selesai!.
huhuu akhirnya end~~
seems like i will miss this book :<
tapi feby masih akan memproses book-book yang lain, kok!
oke, cukup sekian.
terimakasih!
oh ya, nanti feby up sesuatu
jangan apus book ini dulu dari perpus kalian dulu ya!
-✰ғʙʏʀᴀʏ81.
1542 word.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro