Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

ARC II : Semar Gang

"Kenapa kamu masih di sini?"

Bagaimana aku bisa meresponmu kalau tindakanmu barusan sangat mencolok? Sudah begitu, sekumpulan orang tergeletak mengurusi rasa sakit yang kamu berikan tanpa belas kasihan. Posisiku yang terduduk lemas dengan luka lecet di mana-mana enggan bangkit selain memandangmu yang pamerkan tatapan aneh meski tengah ditodong sebilah pisau di leher.

Pergi-cari-bantuan-selain-dia. Aku pun tak tahu kenapa bisa terjemahkan sorot matamu. Namun bibirmu berkata, "Jangan pedulikan keadaan kami."

"Sialan lo ngehasut teman gue!" Kali ini, aku tak mau tinggal diam. Keberadaan pisau di lehermu sungguh mengancam posisiku. Lekas aku bangkit kepalkan tangan.

"Sudah dibilang pergi saja." Tatapanmu yang sama berbahayanya dengan todongan senjata tajam itu tak mempan lagi. "Jangan berlagak sok pahlawan kalau kau tak mau saya terluka."

"Ya...." Dia menyeringai lebar, mendekatkan bibir pucat ke telingamu. "Baik lo turuti perkataan orang ini, sebelum lo jadi target selanjutnya."

Dan sebaiknya kamu juga lebih waspada lagi, "Dik." Bagus, lirikanmu benar-benar sedingin cairan hidrogen. "Jangan remehkan kekuatan kami."

Sialan dia malah ketawa. "Kenapa gue mesti waspada sama lo berdua, hah?" katanya menekan kata terakhir dengan mengencangkan penguncian tubuhmu. "Selama bala bantuan datang buat ngehajar lo berdua."

Saat itu pula dalam keadaan mematung, terdengar deru motor dan cahaya yang silaunya mengalahkan senyum manis mantan kekasihku. Otomatis sorot mataku jadi waspada, langsung ambil kuda-kuda.

"Kau benar-benar meremehkan kekuatan kami ya, Dik." Dan itu kali pertama aku dengar kamu tertawa sangat samar. "Padahal kamu berdua sudah lama bersama dalam satu organisasi. Tentu kamu tahu betul kemampuan dia. Lalu kamu...."

Begitu sepasang matamu mengarah padaku, entah aku masih setengah sadar atau bukan, terlihat gerakanmu sungguh cepat dalam menumbangkan sang penyandera. Seperti ... menghajar dengan satu serangan.

"Bersiaplah untuk perang demi permalukan pengkhianat." Seketika aku ingin sekali bertanya: Siapa kau sebenarnya? []

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro