[ Start :

3/4/19
14.54 ]

⏭️

Hatiku Retak

⏮️

Ini tidak lucu, tetapi sebagaimana orang yang bersedih dan masih bisa bercanda pada sela-sela tangis, aku akan berkata bahwa ini lucu. Namun, pada hakikatnya, ini memang tidak lucu.

Pada suatu hari, entah bagaimana, hatiku retak. Aku mengingat alasannya, tetapi urung bercerita. Bukankah sulit bagi seseorang untuk mengingat pengalaman yang menyayat baik otak maupun hati? Maka dari itu, izinkan aku untuk tidak bercerita.

Oh, sedihnya hatiku, sudah retak dan tak mampu diperbaiki lagi. Aku pernah berpikir begitu dengan nada riang, mengumpulkan sekumpulan keping-keping sisa hatiku yang tersisa, lalu membungkusnya dalam karung imajiner, kemudian menjahit benda itu dan membuangnya.

Oh, sedihnya hatiku, retak tak terselamatkan. Namun, apakah itu benar-benar retak? Oh, bukankah hatiku ini digerus jadi abu lalu diterbangkan angin atau malah diceburkan ke dalam lautan kesedihan?

Hei, hei.

Aku tak merasa bisa hidup lagi; tidak dengan garis-garis retak yang dibuat oleh hati yang rusak ini.

Hei, hei.

(Selamatkan aku.)

Kurasa, pada akhurnya aku hanya akan menghabiskan akhir hayat seperti ini, ya?

fin.

[ End :

3/4/19
15.04 ]