Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

🌻 Prolog 🌻

"Dasar pelacur!" teriak pria tiga puluh enam tahunan dengan raut penuh amarah. Wajahnya memerah, sementara tangan tangan kanannya mengepal kuat seakan siap melayangkan pukulannya kapan pun ia mau.

Seorang anak berusia enam tahunan terlihat ketakutan melihat reaksi orang asing yang tak pernah dilihatnya itu. Ia yang sebelumnya hendak mengambil minum langsung bersembunyi di balik papan pembatas antara ruang tamu dan ruang tengah begitu terdengar pukulan pada kaca jendela rumahnya.

Tangannya terlihat bergetar menyadari bahwa di teras rumahnya ada seorang wanita yang harusnya ia selamatkan. Bagaimana jika pria bertubuh gempal tadi menyeret wanita itu pergi? Membayangkan kemungkinan buruk tersebut membuat kakinya terasa lemas, hingga dia tak memiliki kekuatan untuk sekedar berpindah satu senti pun.

Tak lama dari itu terdengar tawa perih seorang wanita. "Pergilah jika kau tak mau menerima pelacur ini," jawabnya dengan suara penuh penekanan. "Ambillah semua pakaianmu dan aku akan bahagia jika tak melihat kau lagi," lanjutnya.

"Sialan kau. Kau benar-benar tak tahu terima kasih, Jalang. Wanita sepertimu memang hanya merepotkan. Seharusnya kau tak perlu hidup. Tuhan akan murka padamu!" pekiknya.

"Aku tahu. Aku memang memiliki banyak dosa. Tapi meski begitu aku masih harus tetap hidup, karena aku masih memiliki anak-anak yang harus kuberi makan. Lagi pula dia masih membutuhkanku, jadi mendengarkan omong kosongmu hanya membuang-buang waktu," balasnya.

Pria di depannya melempar kayu yang tadi masih di pegangnya ke arah pot-pot bunga hingga salah satu pohon mawar tumbang di lantai seperti ditikam oleh badai.

Wanita itu menatap mawarnya dengan pandangan memelas. Namun ia tak memiliki waktu untuk membereskannya saat ini.

"Kau satu-satunya wanita bodoh yang pernah aku temui. Kau tak mendengar ucapanku, kau marah padaku, sialan. Kau memang tidak punya akal," sentaknya sekali lagi. Setelah itu langkahnya langsung berbalik lantas pergi begitu saja meninggalkan rumah tersebut dengan langkah yang begitu cepat.

Wanita itu tersenyum perih, berbalik dan masuk ke rumahnya.

Bocah kecil yang bersembunyi tadi mulai mengintip dari celah kecil dinding kayu. Setelah mata bulatnya mendapati wanita bergaun merah melangkah mendekat, ia kemudian memberanikan diri keluar dari persembunyian untuk memastikan keadaan wanita itu.

"Kau tidak apa-apa?" tanya bocah itu dengan suara yang terdengar cemas.

Wanita itu menghentikan langkahnya refleks. Bibirnya mengembang lantas memegang kedua bahu bocah di depannya. "Aku tidak apa-apa. Apa kamu ketakutan? Lain kali aku berjanji padamu akan menjadikan rumah ini aman bagi kita. Aku tidak akan membiarkan dia kembali," katanya dengan tulus.

Namun kedua matanya berkata sebaliknya. Wanita itu sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Anak itu melihat air yang tertahan di kelopak matanya dengan sangat jelas. Drama yang diperankan wanita itu begitu buruk pikirnya.

"JIka yang dikatakan pria tadi benar, kau harus mengikutinya. Kau tak boleh melakukan hal yang salah," ujar bocah itu dengan bijak.

Wanita itu mengerutkan dahinya. "Apa maksudmu?"

Bocah itu tak menjawab.

Wanita itu mengembuskan napas pelan. Ia lepaskan kedua tangannya dari bahu mungil tersebut. "Aku ingin mengatakan satu hal padamu. Ini sangat penting. Jangan mendengarkan ucapan buruk dari seseorang yang tidak memberimu makan. Mengerti?"

Anak itu tak menjawab sepatah kata sedikit pun. Ia berbalik dan pergi menuju kamarnya.

"Karena mereka hanya berniat untuk menghancurkan hidupmu. Tak lebih," tegasnya sekali lagi.

Setelah itu keadaan hening. Anak kecil tadi masuk ke kamarnya, sementara sang wanita berjalan ke arah cermin, memperhatikan wajah dan penampilannya yang telah berantakan. "Apa pun yang terjadi ke depan, aku hanya perlu bertahan hidup. Itu saja," desisnya.






🌻🌻

Note:

Akhirnya kembali! Sebelumnya terima kasih untuk teman-teman yang sudah menunggu cerita ini. Terima kasih banyak! 💙💙

Tapi sebelum lanjut baca, ada baiknya untuk memperhatikan deskripsi cerita terlebih dahulu. Di sana sudah tertulis peringatan, jadi mohon bijak dalam membaca, ya.

Cerita ini bukan religi yang biasa aku tulis. Jadi jika tidak berkenan bisa ditinggalkan. Teman-teman, mungkin cerita ini akan berjalan lambat. Mungkin juga bikin capek, jadi kalau kalian tetap memilih membaca, aku harap kalian istirahat kalau dirasa udah nggak sanggup.

Aku sarankan kamu baca cerita ini selama on-going, karena setelah tamat mungkin akan aku unpublish beberapa bab-nya demi tidak terulangnya insiden FC part 2. Jadi ikuti selagi masih berlangsung, ya! 😉

Terakhir, terima kasih untuk kalian yang masih menunggu cerita ini. Semoga banyak dari kalian yang menyukainya. 😊

Dan jangan lupa untuk selalu tinggalkan vote dan komentarnya. Terima kasih.




03.03.23.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro