Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

17. Istriku

Jung terpaksa berjalan beriringan menuju restoran hotel bersama Megi layaknya pasangan kekasih. Pikiran Jung berkelana dan menyadari bahwa dirinya tidak memiliki apa-apa lagi, bahkan uang sepeserpun. Artinya dia harus berbaik-baik dengan Megi agar bisa betahan. Setidaknya bertahan sampai menemukan alamat neneknya yang hilang.

Mereka memasuki restoran hotel yang mewah bergaya Eropa kuno. Bahkan peralatan makannya juga didesain mewah layaknya bangsawan Eropa. Jung menggenggam tangan Megi agar terlihat layaknya pasangan hingga bisa memasuki restoran.

Megi merasa terkejut, gadis itu menatap Jung yang tubuhnya lebih tinggi dua puluh sentimeter darinya.

"Apa?" tanya Jung setelah menyadari dirinya ditatap Megi.

"Tidak apa-apa," jawab Megi. Gadis itu seperti sengaja agar Jung terus-terusan menggandengnya.

Karena Megi yang menyewa kamar ini, Jung berharap agar Megi tidak mengusirnya. Terpaksa pria muda itu mengubah sikap judesnya menjadi sedikit ramah.

Mereka duduk bersebelahan di salah satu meja restoran dengan borgol yang masih melingkar di tangannya. Hotel mewah membuat mereka dilayani dengan baik sehingga mereka memilih menu makanan yang cukup dikenal Megi dan Jung.

"Jadi siapa namamu? Kau belum memperkenalkan diri," sapa Jung setelah pramusaji meninggalkan mereka dan membawa pilihan menu mereka.

Megi menoleh pada Jung dengan dada berdebar habat. "Aku?"

"Iya."

"Sulit dipercaya, penyanyi Korea kelas dunia sepertimu menanyakan namaku. Seperti mimpi saja," ucap Megi dengan mata berbinar-binar.

Jung tersenyum simpul. "Oh, cepatlah. Aku bukan tipe pria yang suka basa-basi. Jika kau penggemarku kau pasti tahu, bukan?"

"Hm, aku tahu. Aku masih tidak percaya kau berada di sampingku."

"Jadi, namamu siapa?" tanya Jung mengalihkan pembicaraan.

"My name is Istri," jawab Megi santai.

"Istri?" tanya Jung kembali. 

"Iya, benar. Agar akrab kau harus memanggilku Istriku. Seperti dirimu yang sering dipanggil teman-temanmu Seokjung-ah." ucap Megi terlihat menahan senyum dan tawa. 

"Okay, Istriku," ucap Jung santai.

Megi masih terlihat menahan senyum. Lesung pipi gadis itu terlihat jelas, Jung mengakui jika gadis Indonesia itu terlihat sangat manis dengan kulit eksotisnya.

"Kau, ada urusan apa di Vegas? Sepertinya kau sendirian?" tanya Jung.

"Aku hanya berlibur. Ini pertama kali aku ke Vegas. Maaf jika aku membuatmu kewalahan. Aku tidak menyadari perihal borgol ini. Aku hanya ingat kalau kau kalah judi denganku dengan taruhan terakhir kau menjadi suamiku," papar Megi.

Jung mengembuskan napas dan menoleh kiri-kanan ketakutan setelah mendengar kata "Judi" yang disampaikan Megi barusan. "Sssst, kau pelan-pelan. Kalau kedengaran orang bisa jadi skandal. Termasuk aku duduk denganmu. Kalau ada orang iseng, mereka bisa membeberkan di situs pergunjingan Korea," ucap Jung pelan.

"Maaf," respon Megi. "Lagi pula, di hotel mewah ini kurasa privasi aman." 

"Aman, apanya? Ji Hoseok digosipkan berpacaran dengan Shin Chaeyeon dari grup Twins karena mengadakan pertemuan di hotel mewah. Kau dengar beritanya?" 

"Aku dengar. Tetapi apa peduliku? Yang penting bukan kau yang digosipkan dengan wanita," ucap Megi santai. "Kalau aku digosipkan denganmu aku sangat senang sekali, apalagi jika gosip itu benar."

Jung menghela napas kembali menahan emosi, gadis Indonesia itu ternyata tak bisa berhenti berhalusinasi. Tadi Jung mengira kalau gadis itu bisa diajak berbicara serius, tetapi sampai sekarang masih saja merayunya. Jung berusaha sabar karena dia memerlukan gadis itu untuk bertahan hidup di Vegas. 

Karena gadis ini sepertinya menyukaiku. Aku harus memanfaatkannya. Aku harus sabar dengan halusinansinya. Tidak lama, sampai urusan dengan Nenek selesai.

"Ya sudah, lah. Terserahmu saja," jawab Jung.

"Ngomong-ngomong kau ada keperluan apa di Vegas sendirian? Mana teman-temanmu?" tanya Megi.

"Aku memang sendiri. Aku ke Vegas sama sepertimu, liburan," jawab Jung santai.

"Wah, wah. Sepertinya kita memang ditakdirkan bersama. Kau beruntung sekali bertemu dengan gadis seksi sepertiku," canda Megi.

"Ommo! He he, terserah kau saja.

Tak lama menunggu, akhirnya makanan yang dipesan akhirnya datang. Mereka berdua menyantap makanan sambil melihat pemandangan kota Vegas. Megi sengaja memilih meja yang menghadap jendela langsung.

"Istriku?" panggil Jung pelan.

"Iya," tanya Megi kembali sambil menoleh pada pemuda tampan di sebelahnya.

"Apakah pria pagi itu kekasihmu?" tanya Jung sambil membelah daging steak di hadapannya.

"Pria?" tanya Megi tak mengerti. Gadis itu mendadak lupa dengan pujaannya, suiapa lagi kalau bukan Rean.

"Yang tadi mengataiku plastik dan wajahnya kutinju."

"Oh, Rean. Tidak, dia bukan kekasihku," kilah Megi. Bertahun-tahun rasa suka yang dia pendam seolah mendadak lenyap karena Jung idolanya berada di sampingnya.

Jung menelan potongan steak lalu meneguk air putih. Setelahnya, pemuda itu menoleh pada Megi.

"Sepertinya dia menyukaimu," papar Jung sambil tersenyum cemooh.

"Suka, apanya. Dia itu hanya menganggapku sahabat," jawab Megi sambil tetap mengunyah.

"Lantas, mengapa dia menemuimu ke kamar, dan bodohnya kau memberkan pin pintu kamar."

"Maaf, aku tidak menyangka kalau pada akhirnya, aku tidur denganmu," ucap Megi lirih.

"Tidur?" ucap Jung dengan mata melotot. "Tidak itu tidak mungkin terjadi. Kita mabuk berat malam itu, aku yakin sampai kamar kita hanya tertidur."

Jung nampaknya takut sekali. Megi justru memanfaatkan ketakutan Jung. Megi sendiri tidak tahu apakah malam itu dirinya benar-benar tidur dengan Jung atau memang langsung terlelap karena mabuk. Cukup untuk terakhir kalinya dia mabuk seperti ini dan membuat penyanyi papan atas itu terlihat bodoh.

"Aku berharap kita benar-benar tidur dan romantis. Apalagi jika ada benih-benih kehidupan nantinya," ucapnya jahil.

"Eomma," desah Jung dengan keringat yang mengalir di pelipisnya.

Beberapa saat mereka makan, mendadak datang seorang pria Amerika paruh baya. Pria itu mengenakan jas hitam dan membawa sebuah briefcase.

"Mr. Seokjung Kang?" tanya pria Amerika tersebut.

"Iya," jawab Jung seraya menatap pria Amerika itu dengan dada berdebar. Dia mereka dirinya seperti tertangkap basah.

"Kami mencari-cari anda dengan istri anda ini. Ini surat pernikahan anda tertinggal di kantor balai nikah," ucap pria itu seraya memberikan secarik kertas yang bertanda tangan atas nama dirinya.

"Apa ini?" ucap Jung setelah menerima kertas tersebut.

"Surat keterangan bahwasanya kalian sudah menikah," terang pria berjas itu.

"Tidak mungkin," jawab Jung seraya menggeleng dan melihat namanya dan tanda tangannya tertera di sana. Hanya saja tanda tangannya sedikit berantakan akibat mabuk.

"Kalian berdua menikah saat sedang mabuk," ucap pria itu.

"Tidak!"

Megi penasaran dan merebut kertas dari tangan Jung. Gadis itu melihat namanya tertera di sana sebagai mempelai wanita. Namun, tanda tangannya juga kurang rapi. Jadi benar, dia dan Jung sudah menikah malam saat mabuk setelah memenangkan poker di Casino Royale.

"Ini, tidak sah. Seharusnya, kami menikah melalui catatan sipil negara kami masing-masing. Bisakah ini dibatalkan?" ucap Megi seolah menjadi pahlawan kesiangan. Padahal di dalam hatinya, dia sangat senang dengan pernikahan asal-asalan ini. Dia hanya mengambil simpati Jung yang terlihat tertekan karena kenyataan ini.

"Ini sah, dan tercatat di catatan sipil. Kau tau penyanyi Brittany Spears? Dia menikah juga di Vegas. Kami kira pernikahan seperti ini memang atas dasar keinginanmu Tuan Jung, anda juga penyanyi Korea  papan atas bukan?" 

Napas Jung tersengal-sengal. Ternyata, petugas balai nikah ini mengetahui profesinya. Wajah Jung memerah seketika. "Tetapi, semalam kami mabuk. Bisakah kami batalkan?"

"Tidak bisa, kalian bisa membatalkannya setelah tiga bulan kemudian. Kau pelajari penyanyi Britanny Spears yang pernikahannya hanya tiga bulan," papar pria itu.

"Eomma," lirih Jung.

"Kalau kami bercerai sekarang bagai mana?" tanya Megi.

"Jangan mempermainkan pernikahan! Kalian bisa dihukum. Dan anda, Tuan Jung? Anda akan malu jika melanggar ketentuan ini. Orang-orang akan tahu kalau anda telah menikah dengan wanita Indonesia saat mabuk. Sekian dari saya," tutup pria itu dan meninggalkan Jung dan Megi.

"Tapi, tolong," mohon Megi.

"Kalian jalani saja, dan rahasia aman. Pamor Tuan Jung juga tidak akan jatuh," tutupnya seraya pergi.

"Judi, tidur bersama wanita, dan sekarang menikah?" lirih Jung. Pemuda itu pun akhirnya pusing. Masalah berat harus dia hadapi, sejujurnya dia tidak sanggup memikulnya sendiri. Hanya untuk mencari keberadaan neneknya dia harus sesial ini. Jung pun akhirnya terkulai lemas di bahu Megi. Pandangannya gelap, dia hanya mendengar sayup-sayup suara Megi.

"Jung, Jung. Jung, kau tidak apa-apa?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro