-the devil inside him-

PINTU restoran ditutup dan dikunci .
Seperti biasa song jihyo lah yang menjadi yang terakhir pulang kerumah .
Jihyo mengeluh pelan,
Dia seringkali terasa dibuli oleh rakan sekerjanya .
Selalu diarah membuat kerja yang bukan kerjanya .

Barangkali dia perkerja baru?
Jadi perkerja baru seperti dia harus dilatih oleh mereka mungkin ...

Sekali lagi dia berfikiran positif .

Dia berjalan sambil menyanyikan lagu
Permission to dance .
Pada mulanya keadaan  dia hanya tenang sahaja sambil menyanyikan lagu tersebut .

Namun dia terhenti seketika tatkala telinganya dapat menangkap bunyi tapak kaki dari arah belakang .

Langkah dilajukan .
Atau lebih tepat dia berlari laju menuju laluan kerumah nya .

Sepanjang dia berlari ,
Sepanjang itulah bunyi tapak kaki itu juga turut berlari .

Manik -manik peluh kian membanjiri dahi serta lehernya .
Dia mengeluh lega .

"Gwaenchana ?"

Soal perkerja 7eleven .
Ya ,dia tidak terus pulang kerumah .
Hanya kedai 7 eleven menjadi tempat dia yang paling 'selamat'.

Jihyo mengangguk lemah .
"Encik nanti boleh teman saya balik kerumah?"

Soal Jihyo .
Perkerja disitu dengan baik hatinya mengganguk .
Seperti paham dengan keadaan gadis itu seperti takut akan sesuatu .

Sekarang kes bunuh masih lagi menjadi topik terhangat di Korea .
Jadi tidak hairanlah gadis itu berlari tak cukup tanah masuk kedalam kedai .

Jihyo tersenyum lega .
"Gomawo "

Ujarnya .

"Cheonma"

Jawab perkerja 7 eleven .

Dari jauh lagi si dia mencarut ,geram .

Hampir sahaja dia dapat mengejar Jihyo .
Namun gadis itu lebih bijak bertindak .

"Takpe .kalini changi terlepas ,but after this ... you are mine"

Ujar lelaki itu sendiri ,
sebelum melangkah pergi dari tempat persembunyian .

T B C

Like always,double .