chapter 1: bencana virus
Di suatu hari pada musim dingin...
Seorang gadis bernama luna alkulana baru saja pulang sekolah yang begitu periang dan murah tersenyum.
Ia seorang anak keturunan keluarga yang sangat kaya raya dimana apa yang dia inginkan akan bisa di dapatkan.
Namun itu tidak berarti luna anak yang manja tapi ia begitu anak yang sangat mandiri, cerdas dan suka sekali membaca buku apa lagi pengeluaran baru pasti luna akan memintanya agar bisa membacanya.
Selain itu ia anak yang sangat prestasi di sekolahnya maka gak heran ia banyak di sukai banyak orang bahkan sampai-sampai ia di jaga para penjaga pribadi ayahnya yang siap untuk menjaganya.
Luna menaiki mobil bersama sopir yang selalu siap mengantar dirinya.
"Nona begitu ceria sekali" ucap sopir
"Tentu saja hari ini ayah dan ibu di rumah" ucap luna
"Oh..ya benar nona hari ini tuan dan nyoya ada di rumah" ucap sopir
Dan saat sampai di rumah...
Ia begitu langsung turun dari mobil dan saat di depan rumah banyak pelayan yang langsung menyapa dirinya yang baru saja pulang.
Membuat luna tersenyum manis yang menghiasi wajah cantiknya.
Saat di dalam...
"Ayah...ibu...!!" ucap luna yang langsung memeluk mereka
"Oh..anak ibu, bagaimana harimu di sekolah"ucap ibu
"Baik" ucap luna
"Sekarang ganti bajumu dan kita akan makan malam" ucap ayah
"Iya ayah" ucap luna langsung ke kamar.
.
.
.
Luna masuk ke kamar dan mengganti bajunya yang begitu cantik tapi sederhana dimana ia tidak terlalu suka hal yang berlebihan.
"Wah nona cantik sekali"
"Terima kasih"
Luna langsung turun ke bawah dan saat di meja makan ia begitu senang sekali bisa makan bersama ayah dan ibunya yang begitu sibuk selama ini.
"Enak makanannya" ucap luna
"Hm..tentu saja enak" ucap ibu
"Apa lagi saat berkumpul seperti ini" ucap ayah
"Iya ayah" ucap luna
.
.
.
.
.
Dan setelah itu...
Selesai makan malam tiba-tiba luna melihat seorang pelayan yang ambruk di tempat dimana ia khawatir dan mencoba membangunkannya seolah tidak bernyawa lagi.
"Hei bangun kamu kenapa.. Bangun.."
Namun...
Bruk...bruk..bruk...
Luna mendengar itu lagi dan saat melihat hal itu semua juga mengalami yang serupa termasuk ayah dan ibunya.
"Ayah...ibu...bangun...!!"
Luna berusaha mengguncang tubuh kedua orang tuanya namun semua sia-sia bahwa itu tidak terjadi apa-apa.
"Hei...coba periksa dalam rumah ini"
"Weh sabarlah gak usah terburu-buru"
Tampak luna langsung takut karena suara itu begitu asing baginya dan ia langsung segera pergi dengan menggunakan sehelai kain hitam untuk menutupi dirinya juga segera keluar lewat pintu belakang..
.
.
..
Dan walau begitu banyak tantangan ia berusaha untuk bisa lolos dari orang yang tidak di kenal.
"Uh...akhirnya"
Namun...
Bruk...!
"M-maaf"
"Hei sepertinya aku menemukan anak manusia di sini"
Luna terkegut melihat orang yang lebih dewasa dirinya namun seperti bukan manusia namun ia bertemu seorang vampir yang menggunakan jubah putih.
"Lebih baik kita bawa saja anak ini ke dalam mobil"
"Ya oke, ayo anak kecil masuk ke dalam mobil"
Luna begitu takut dan langsung di masukan ke dalam mobil dimana ternyata gak hanya dirinya namun ada anak-anak lainnya yang juga ada di dalam mobil seperti dirinya.
Membuatnya begitu sedih dan menderita dimana orang-orang yang di sayangi telah tiada juga harinya yang penuh dengan bahagia kini telah berakhir sangat drasis yang penuh gelap dan tak ada namannya senyuman yang terhiyas di wajah imutnya ini.
.
.
.
.
Setelah beberapa tahun kemudian...
Luna sekarang berada di istana vampir yang dimana banyak anak-anak manusia yang bertahan di sini, gak hanya dirinya tapi anak-anak lainnya juga begitu sedih dan terasa menderita karena harus hidup tampa ayah dan ibu mereka.
Ia juga merasakan kehilangan ayah dan ibunya yang dimana meninggal tampa sebab namun secara info yang di dapat.
Ternyata itu di sebabkan oleh virus dimana orang dewasa meninggal dan hanya di bawah umur 13 tahun yang bisa bertahan dari virus itu.
Termasuk dirinya yang bertahan dari virus yang mematikan sehingga ia termasuk yang tidak mati dalam isiden virus yang menyerang di kota.
.
.
.
.
.
Luna kembali ke tempat melihat yuu yang memanggil dirinya.
"Luna!" ucap yuu
"Hm ada apa?" ucap luna
"Kita pergi yuk dari sini" ucap yuu
"Eh..?" ucap luna
"Gak hanya itu aku dan lainnya juga begitu" ucap yuu
"Ya luna ayo kita berusaha keluar dari sini" ucap milka
"Um...baiklah aku ikut saja" ucap luna
"Nah begitu dong ayo" ucap yuu
Mereka semua langsung melanjutkan perjalanan untuk keluar dari tempat ini.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro