Part 8
Repub tanpa edit 15/11/20
Jangan lupa vote, komen, share cerita ini dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw.
Thank you :)
🌟
Lara kembali ke bank lagi siang keesokan harinya pada jam istirahat. Dia ingin membuka deposito untuk sembilan puluh lima persen dana yang dia cairkan kemarin. Bingung kenapa Lara bisa gahu soal deposito? Ayolah sekarang zaman makin canggih tinggal membaca di sana sini maka BAM! Kalian akan mendapatkan banyak informasi tinggal memilah informasi mana yang lebih valid dan tidak.
Dari sekian banyak pilihan, seperti saham, deposito berjangka dan teman-temannya. Lara memilih deposito berjangka enam bulan. Bunganya cukup tinggi di bandingkan dengan bunga tabungan biasa. Terlebih dengan jangka waktu enam bulan dia tidak akan keteteran jika nanti saat kenaikan kelas Mahesa dia memerlukan uang tambahan.
Sedangkan lima persen sisanya akan dia gunakan untuk membeli bahan baku usaha makanannya nanti dan juga kebutuhan dadakan mereka. Dua puluh lima juta lebih dari cukup untuk itu semua. Dia benar-benar harus memikirkan cara untuk keluar dari pekerjaannya sekarang dan menjauh sejauh mungkin dari lelaki itu.
Mungkin Lara memang harus memulai serius usaha makanannya yang dia jalankan hanya sabtu dan minggu itu. Dia banyak menolak pesanan karena tidak sanggup untuk mengerjakannya seorang diri.
Contohnya dengan keluarga yang memperkerjakan Mahesa sebagai guru les anak-anaknya. Ya, anak-anaknya, kembar perempuan dengan beda umur empat tahun di bawah Mahesa. Meskipun Mahesa sering bercerita bagaimana mengesalkannya salah satu dari si kembar perempuan, tetapi Lara tahu bahwa anak itu senang mengajar disana karena kembar laki-laki, yang merupakan kakaknya, sepantaran dengan Mahesa. Jadi mereka bisa bermain bersama.
Mungkin dia harus bertanya pada Mahesa mengenai ini karena kebetukan a ak itu akan pergi mengajar besok.
Begitu banyak yang berlarian di pikirkan oleh Lara sampai dia duduk di kantin gedung tempat dia bekerja sambil memakan bekal yang dia masak subuh tadi, dia tidak sadar bahwa sudah ada orang yang duduk di hadapannya sambil menatap dirinya.
"Kalau alisnya di kerutin terus makin banyak lho keriputnya."
Lara mendongakkan kepalanya untuk melihat asal suara tersebut. Di hadapannya sudah ada lekaki dengan kemeja putih, dua kancing teratasnya terbuka dan jas biru dongker yang membungkus tubuh tegapnya dengan sempurna.
Rambutnya tersisir ke samping, tidak terlalu rapih, ada kesan berantakan disana. Jambang tipis yang berada di rahangnya membuat pria itu semakin menarik.
Sial, sejak kapan dia disini? Bodoh kamu, Ra!
Lara emmaki dirinya sendiri karena kecerobohannya membuat dia tidak sadar jika sudah berada di dekat Dave. Lara lalu buru-buru membereskan peralatan makannya dan berjalan keluar dari kantin tersebut.
Kantin karyawan berada di basement, satu daerah dengan parkiran mobil. Dia perlu berjalan sedikit dan menaiki tangga untuk tiba di lobi. Sebelum dia berbelok ke arah tangga, tangan laki-laki itu menagkap lengannya dan menariknya menuju pojok parkiran yang sepi.
Lara meronta-ronta hebat tetapi tenaganya tentu saja kalah dari tenaga Dave yang rajin latihan bela diri.
"Hey tenang!"
Lara diam tapi matanya terus menatap pada pergelangan tangannya yang di cekal oleh Dave.
"Oops! Sorry! Apa aku melukaimu?"
Lara menggeleng. "Cepat katakan apa maumu?"
"Tidak ada. Hanya mau berkenalan."lelaki itu mengucapkannya dengan santai. Tangannya yang mencekal lengan Lara tadi di masukkan dalam kantong celananya, sedangkan tangan kanannya di arahkan kepada Lara.
"Namaku David, kamu bisa panggil aku Dave."
Lara hanya menatap tangan itu.
"Ayolah aku tidak ada penyakit menular lewat berjabatan. Aku hanya tertarik padamu. Mungkin kita bisa berteman?"
"Tidak, aku tidak tertarik padamu ataupun ini berteman denganmu."
"Ck, sayang sekali. Kalau boleh tau kenapa?"
Lara diam sambil terus memandang mata itu.
"Apa karna Saka?"
Senyum terukir di bibir lelaki itu sebelum menumpahkan bomnya.
"Atau karena Mahesa?"
❤️❤️❤️❤️
Belum ada 24 jam udh nembus 200, ku cinta kalian! Terima kasih!
Next part ⭐300 yaa hihi
Ayo ayo yg baca kalau suka pijit bintangnya
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro