Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 7

Repub tanpa edit 15/11/20

Jangan lupa vote, komen, share cerita ini dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw.
Thank you :)


🌟


Jam istirahat siang masih panjang, Lara memutuskan untuk mengunjungi salah satu mall yang terdapat bank dan juga menjual sepatu laki-laki agar dia bisa membeli seoatu Mahesa. Begitu sampai di Bank dia hanya menyerahkan cek itu tanpa melihat isinya.

"Ibu mau cash atau transfer rekening? Jika cash maka harus menunggu besok bu karena untuk transaksi di atas sepuluh juta hanya sampai jam sepuluh tadi." ucap Teller tersebur sambil tersenyum. Lara mengernyitkan alisnya tanda bingung yang langsung di tangkap oleh teller tersebut.

"Nominal ceknya lima ratus juta bu."

Orang kaya gila!

"Mba ga salah?"

"Ini bu, tertera lima ratus juta rupiah." Teller itu menyodorkan kembali lembaran ceknya.

Segitu gak pengennya ya deket sama anak sampe kasih duit sebanyak ini.

"Transfer rekening aja Mba tolong, terima kasih."

Lara merasa getir karena dia menerima uang dari orang yang tidak menginginkan mereka tapi Lara merasa Mahesa lebih dari oantas mendapatkan uang dari Saka. Lara tidak matrealistis, dia hanya realistis. Kebutuhan Mahesa semakin banyak dan oekerjaan sebagai office girl berikut jelas tidak bis amemenuhi kebutuhan mereka. Terlebih dua tahun mendatang Mahesa akan masuk kuliah dan Lara tahu bahwa anaknya sanhat ingin masuk kedokteran. Meskipun sudah mendapatkan tawaran beasiswa tapi tetap saja pasti akan ada banyak biaya lainnya dan Lara harus memastikan Mahesa mendapatkan pendidikan dengan baik.

Lara hanya berharap, suatu hari ketika Mahesa sudah menjadi dokter hebat lelaki itu akan datang dan mengemis meminta untuk disembuhkan. Lara tertawa dengan pikirannya sendiri.

Selesai dengan cek tersebut dia melangkahkan kakinya ke salah satu pusat perbelanjaan untuk olahraga di mall tersebut. Lara lalu pergi ke pojok tempat diskon dan memilih sepatu untuk anaknya. Harga sepatunya diatas tiga ratus ribu semua, itu setara dengan uang belanja bahan makanan dua minggu di pasar dekat kontrakannya. Tapi anaknya perlu sepatu baru dan uang dari lelaki itu lebih dari cukup untuk membeli sepatu dengan harga uang makannya yang tidak mungkin di belikan oleh Lara mengingat banyaknya pengeluaran mereka akhir-akhir ini.

Dia menimang dua jenis sepatu di tangan kanan dan kirinya. Harganya beda tipis dan kedua model ini sepertinya akan di sukai oleh Mahesa.

"Yang sebelah kanan lebih bagus."

Lara menganggukkan kepalanya, dia memang berpikir lebih beeat ke sepatu yang sebelah kanan meskipun lebih mahal lima puluh ribu.

Eh tunggu, tadi yang ngomong siapa ya?

Lara membalikkan badannya untuk menghadap asal suara yang berada di belakangnya tadi. Sosok laki-laki berjas yang pasti lebih dari uang gajinya berdiri di belakangnya dengan cengiran. Muka Lara terlihat bingung dan lelaki itu tersenyum.

"Ga ingat saya? Tadi kita baru bertemu di ruangan Saka."

Muka kebingungan masih nampak si wajah Lara dan itu membuat lelaki itu tambah geli, pasalnya baru kali ini ada perempuan yang melupakan keberadaannya padahal baru saja bertemu tidak lebih dari sejam yang lalu.

"Saya David or  juts call me  Dave. Saya sepupu Saka."

Muka Lara berubah pias dan dia segera berjalan menuju kasir dengan terburu-buru. Selesai dengan pembayaran Lara buru-buru keluar gerai tersebut dan berjalan cepat menuju pintu keluar.

Dia menoleh kebelakang setelah merasa berjalan cukup jauh, tidak ada tanda laki-laki itu. Dia menghembuskan nafas lega, dia tidak boleh berada dekat dengan Saka terlebih dengan keluarganya. Meskipun aura mereka berdua berbeda sangat jauh, Saka dengan aura tak tersentuhnya sedangkan lelaki barusan terlihat sangat ramah tapi dia tidak mau berhubungan dengan keluarga Saka. Dia harus menjauhkan Mahesa dari keluarga itu.

###

Lara sudah berada dirumah, Mahesa memjemputnya sudah menunggu di lobi semenjak jam empat sore. Mahesa dengan keposesifannya, Lara hanya bisa geleng-gepeng kepala jika mengingat hal itu. Kini Mahesa tengah tiduran di deoan TV kecil di ruang depan kontrakan mereka sedangkan Lara sedang membaca buku yang dia pinjam dari perpustakaan. Lara masih hobi membaca, dulu dia suka membeli beberapa buku setiap bulannya hasil menyisihkan uang jajan dan bekerja part time tapi setelah mempunyai Mahesa, Lara lebih sering meminjam buku dari perpustakaan jadi uang bukunya dia alokasikan untuk buku Mahesa.

"Ca, kalau misalkan Ibu keluar kerjaan terus seriusin jualan makanan gimana?"

Mahesa merubah posisinya dsri tiduran ke duduk dan menghadap Ibunya.

"Ibu yakin? Buat modal usahanya gimana Bu?"

"Ibu ada uang sedikit-sedikit Ca, bisa buat modal. Ibu ga rencana langsung keluar, mau nerusin jualan makanan tapi lebih serius dulu. Setelah settle baru keluar kerjaan."

Lara terpaksa berbohong karena tidak mungkin dia mengatakan bahwa dia dapat uang dari ayah biologis Mahesa agar mereka pergi jauh dari kehidupannya.

"Apapun yang menurut Ibu baik Eca setuju bu."

Lara mengelus sayang rambut anaknya.

"Oiya Ibu lupa. Sebentar."

Kara lalu berdiri dan berjalan menuju kamarnya. Tidak lama dia keluar dengan membawa kantong plastik.

"Ini buat Eca."

Mahesa membuka plastik itu dan meneukan sepatu baru.

"Bu uang dari mana? Ini kan mahal Bu."

"Sekali-sekali Ca."

"Tapi uangnya sayang bu buat sepatu aja. Mending di tabung buat sepatu Ibu."

Anak itu sewot sendiri meskipun Lara tahu Mahesa senang dengan sepatunya tapi anak itu lebih memikirkan Ibunya. Lara memeluk putranya, kehidupannya.

"Ca, kalau misalkan suatu hari Ibu buat kamu kecewa jangan marah lama-lama sama Ibu ya."

"Gak lah, Ibu tau kan Eca ga bisa marah sama ibu."

"Ya, Ibu tahu."

"Bu."

"Ya, nak?"

"Kalau Ibu merasa berat, ibu boleh berbagi ke Eca. Atau kalau Ibu mau nikah lagi Eca ga masalah. Asal ibu bahagia Eca jg bahagia."

"Kamu kok ngawur. Ibu itu cuma perlu Eca."

"Hehe sama bu. Eca juga perlunya Ibu aja."

❤️❤️❤️

Aku juga perlunya kamu aja Ca.

Tabok online

Yeeeiii terima kasih yg udh kasih ⭐ di part sebelumnya. Part kali ini ⭐nya 200 jg ya

Hihi


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro