Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 4


Jangan lupa vote, komen, share cerita ini dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw.
Thank you :)


🌟

Repub tanpa edit 3/11/20

Lara menegang di kamarnya. Kilasan mengenai pertemuan itu membayang terus di otaknya. Terutama ketika kedua pasang iris hitam itu beradu. Bagaimana tatapan Saka yang terlihat kaget terutama ketika Mahesa menyebutnya Ibu.

Kemiripan diantara kedua orang itu tidak terelakkan. Mahesa merupakan Saka versi kecil. Ini tidak pernah ada dalam rencana masa depannya. Mempertemukan Mahesa dengan ayahnya, Saka.

Mahesa kecil cukup pintar membaca keadaan dengan keadaannya yang berbeda dari teman-temannya. Tanpa ayah. Melihat Ibunya bekerja banting tulang untuk memenuhi kebutuhan mereka membuat dia tidak tega bertanya mengenai siapa Ayahnya yang tidak pernah ada.

Mahesa juga tidak mau repot-repot mencari tahu. Ketiadaan orang itu membuatnya yakin bahwa lelaki itu tidak membutuhkan mereka sama seperti mereka tidak membutuhkan laki-laki itu. Terbukti mereka berdua sampai sekarang masih bisa hidup dengan tenang berdua saja.

Lara juga tidak pernah berpikir untuk mencari pengganti Saka untuk menjadi ayah dari Mahesa. Prioritasnya hanyalah Mahesa.

Lara menghembuskan nafas kencang di dalam kamarnya. Melirik jam dinding yang tergantung di tembok, sudha pukul satu dini hari. Tapi mata itu tetap tidak mau terpejam.

Pikirannya berkelana pada Mahesa yang tampak biasa-biasa saja setelah pertemuan tadi. Lara tahu anak itu memiliki kapasitas otak yang sangat pintar sehingga tidak mungkin di kepalanya itu tidak ada pertanyaan-pertanyaan yang mau di lontarkan kepadanya.

Tetapi alih-alih bertanya, anak itu bersika seolah semuanya tidak pernah terjadi. Dia hanya bertemu orang biasa, bukan orang yang nyaris menyerupai dirinya dengan umur yang jauh lebih tua.

Lara sendiri bersikap biasa saja, tanpa ada niatan membicarakan mengenai orang itu. Tapi itu membuatnya merasa bersalah kepada Mahesa. Anak itu berhak tau, tapi Lara tidak ingin anaknya mengalami penolakan lagi. Tidak, cukup dirinya.

Dia tidak akan tahan jika melihat raut kesedihan membayangkan anaknya di tolak langsung oleh Ayahnya, terlebih penolakan itu sudah terjadi semenjak dia dalam kandungan. Lara menutup mukanya lalu menggosoknya keras seolah hal itu dapat melunturkan pikirannya yang kalut.

Mungkin diamnya kali ini pilihan terbaik, menjauh sejauh mungkin dari hal-hal yang dapat membuat anaknya terluka. Tentu saja bukan hanya anaknya, tetapi juga hatinya.

####

"Brengsek!"

Saka membanting gelas minumannya kelantai dengan keras. Suara nyaring hasil peraduan gelas dan lantai itu memekakkan telinga. Dia menyugar rambutnya gusar. Berkas wanita itu yang si bawakan anak buahnya sudah selesai dia baca.

Wanita itu belum menikah tetapi sudah mempunyai anak berusia empat belas tahun. Tidak ada data mengenai siapa ayah dari anak itu dan dia juga tidak buta ketika melihat anak itu memiliki fisik yang mirip dengan dirinya.

Dia tidak pernah memikirkan ini sebelumnya karena wanita lain juga tidak permah ambil pusing jika sudah di tawari uang banyak. Dia baru kembali setelah meninggalkan Indonesia selama empat belas tahun untuk meneruskan jenjang s1 dan s2 nya di luar negri lalu membantu kakeknya dengan bisnis keluarga yang berpusat di Amrika.

Butuh banyak tahun yang dia lewati agar bisa sampai di posisi ini, bersaing dengan saudara sepupu lainnya yang sama-sama berambisi menjadi pimpinan. Tentu saja menjadi orang tua di umur delapan belas tahun tidak pernah terlintas di pikirannya.

Dia harus memastikan sepupunya itu tidak mengetahui hal ini atau hal ini akan menjadikan posisinya lemah di hadapan kakeknya. Kakeknya menuntut kesempurnaan, maka Saka tidak akan pernah kurang dari sempurna di mata kakeknya.

Dia harus membereskan masalah ini segera, entah bagaimanapun caranya.

💕💕💕

Repub tanpa edit 3/11/20


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro