Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 27



Repub tanpa edit 5/1/21


Hari ini hari yang dia nantikan, hari terakhirnya bekerja sebagai office girl di gedung perkantoran ini. Selama beberapa hari ini hidupnya benar-benar tenang tanpa gangguan dari siapapun.

Dia sangat bersemangat untuk bekerja di hari terakhirnya ini. Senyumnya tidak berhenti tersungging di bibirnya.

"Ra! Bahagia bener lo mau keluar, udah dapet kerjaan baru ye?"

Lara menoleh dan mendapati supervisornya memasuki pantry di lantai dia bekerja.

"Ga, mba. Mau seriusin usaha aja." jawabnya sambil tersenyum.

"Hari ini di lantai 40 ye Ra, Jaenap ga masuk lagi. Gila ya tu bocah, gw kasih SP baru nyaho dia! Ga masuk mulu kerjaannya!"

"Eng, ga bisa di sini aja mba?"

"Ga bisa Ra, sda beberaoa yang ga masuk jd gw harus mencarin yang selantai ada dua orang."

Lara menghela napasnya lalu mengangguk.

"Tolong ye, Ra." lalu perempuan tua itu keluar dari pantry, Lara hanya bisa kembali menghela napasnya. Dia pikir hari ini akan berjalan lancar dan dia bisa mengakhiri harinya tanpa drama tapi sepertinya itu hanya sebuah angan.

Dia kembali menghela napas, entah yang keberapa kali setelah drama ini terjadi. Tanpa menunggu lama dia melangkah gontai ke lantai yang paling dia hindari. Bertemu dengan sekertarisnya yang centil itu saja dia malas apa lagi harus bertemu dengan bosnya.

Begitu sampai dia langsung ke pantry untuk meletakkan peralatan bersih-bersihnya lalu ke toilet untuk mengecek sekaligus membersihkannya. Setelah selesai dia kembali ke pantry hanya untuk menghindari segala hal buruk yang mungkin terjadi. Sungguh, dia hanya ingin hari inu berakhir tanpa drama karena dia sudah cukup lelah dengan segala drama.

Tiba-tiba pintu pantry terbuka, sekertaris itu muncul dengan tampilan agak berantakan padahal tadi dia tidak ada di tempatnya ketika Lara baru saja datang. "Kopi buat bapak. Kayak biasa." setelah mengatakan itu dia pergi begitu saja.

Lara mempersiapkan kopi yang diminta lalu membawanya. Setelah mengetuk pintu dia langsung masuk dan meletakkan kopi di meja besar yang berada di tengah-tengah ruangan, berharap bahwa pria itu tidak ada disana.

Sayangnya hal itu tidak terjadi. Ketika Lara membalikkan badannya, dia melihat pria itu baru saja keluar dari kamar mandi yang berada di dalam ruangannya menggunakan kemeja yang tidak di kancing sehingga memperlihatkan otot perutnya.

Lara diam terpaku melihat hal itu. Terakhir diingatnya memang pria itu memiliki otot perut yang suka dia pegang ketika mereka bersama, tapi tidak seliat sekarang.

Lara tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara kekehan dari pria itu. Dia langsung melangkah menuju pintu dengan terburu-buru tapi sayangnya lengan kokoh yang dia begitu suka dulu melingkari pinggangnya dan menahannya.

"Suka?"

Lara bisa merasakan tubuh pria itu menempel di belakangnya. Dia menggeliat berusaha melepaskan diri dari rengkuhan pria itu. Rengkuhan yang dulu membuatnya merasa nyaman.

"Tolong lepaskan saya. Saya harus bekerja."

"Jangan banyak bergerak, Nada. Kamu membuatnya 'naik'."

Lara diam ketika mendengarkan hal itu. Tidak lama suara teriakkan terdengar dan pria itu mengaduh sambil memegangi kakikanya yang diinjak oleh Lara.

"Saya permisi." Lara lalu berjalan cepat ke arah pintu, berusaha membukanya beberapa kali sebelum menoleh ke arah pria itu yang mengangkat kunci otomatis ruangannya.

Sial.

"Duduk. Kita harus bicara."

"Tidak ada lagi yang harus kita bicarakan. Saya sudah menandatangi NDA itu dan saya rasa semuanya sudah selesai."

**

Sudah ya man teman sampai sini aja, ini sudah tamat sejak juni 2019. Kalau mau baca lanjutannya bisa ke lontara.app atau ke shopeeku atau baca 2 cerita yang sudah tamat dan masih lengkap di akun WP ini




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro