Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 21 : 'Tolong' Om. 'Tolongnya' mana?

Repub tanpa edit 5/1/21

Kalian juara deh, vomment 700 cepett, terima kasih!

Next up vomment 800 boleeehhh?
Selamat membaca dan infokan aku di typonya hihi

Saka tahu hanya dengan melihat sikap bocah ini terhadap Lara, bagaimana Mahesa sangat melindungi wanita itu. Atau tepatnya bagaimana mereka saling melindungi. Dia juga tahu bahwa kemiripan wajah mereka sangat kental. Bocah tengil itu benar-benar duplikatnya. Tapi dia tidak pernah melihat dan berinteraksi dengan Mahesa seperti sekarang ini.

Dia tahu bahwa bocah tengil ini benar-benar tidak takut padanya dari caranya bersikap. Bocah itu benar-benar tenang.

Berapa umurnya? Empat belas tahun? Siapa yang percaya bocah ini berumur empat belas tahun dengan sikap dominannya ini.

"Saya tidak tertarik dengan pria."

Ha?

Saka tampak tidak mengerti maksud ucapan bocah tengil itu.

"Saya tidak tertarik dengan pria, jadi tidak usah memandang saya seperti itu."

Kini Saka hanya bisa melongo, ketika sadar dia berusaha menahan tawanya lalu berdeham.

"Panggilka Lara. Saya perlu bicara."

"Ibu sedang sibuk buat pesanan. Bicara dengan saya saja."

Saka menghela napasnya, dia tahu bocah tengil ini tidak akan mengalah. Dia memberikan dokumennya kepada Mahesa.

"Berikan kepada Lara."

Mahesa menaikkan sebelah alisnya, tanpa menunggu lama dia langsung menyobek amplop itu dan mengeluarkan isinya sementara Saka kembali terbengong mau lihat kelakuan Mahesa.

"Non disclosure agreements?" Mahesa mengucapkannya sambil menatap Saka lalu kembali membaca dokumen itu. "Isinya merugikan ibu saya." Lanjutnya kemudian.

Tahu apa bocah tengil ini soal NDA?!

"Berikan saja kepada Lara, dia harus menandatanginya."

"Tidak akan." Mahesa lalu merobek dokumen itu didepan Saka dengan tenang. "Kalau ingin membuat NDA pastikan menguntungkan ibu saya juga. Lima ratus juta? Bahkan ibu saya sudah mengeluarkan lebih dari itu sampai umur saya empat belas tahun, yang benar saja." muka mahesa terlihat sangat tenang.

"Brengsek bocah apa yang kau lakukan?!"

Saka yang sudah menahan emosi melangkah maju dan menarik kerah Mahesa.

Mahesa masih terlihat tenang, bahkan kali ini dia terlihat tersenyum mengejek.

"Merobek NDA itu. Ibu saya sudah banyak dirugikan selama ini. Anda hanya mengeluarkan lima ratus juta saja harus membuat NDA? Setahu saya anda termasuk jajaran orang kaya, tapi lima ratus juta? Bukanksh itu keterlaluan? Lima ratus juta untuk membungkam ibu saya?"

Saka masih memgang kerah Mahesa, tangannya bergetar menahan emosi.

"Saya berpikiran bahwa ibu saya pantas mendapatkan beberapa persen saham di perusahaan anda, tutup mulut bukan perkara mudah." Mahesa terkekeh

Saka kemudian melepaskan Mahesa dengan kasar. Dia menyugar rambutnya lalu membuang napas. Dia tidak boleh terpancing, dia harus menyelesaikan hal ini.

"Berapa persen saham yang menurutmu pantas?"

"Setidaknya tiga puluh persen, setidaknya dengan darah yang mengalir pada saya, saya menganggap nilai itu wajar."

Brengsek! Bocah tengil ini pasti sudah tidak waras.

Saka memijat pangkal hidungnya. Dia kira berhadapan dengan Lara saja yang membuatnya pusing, tetapi berhadapan Lara ternyata lebih mudah dibanding berhadapan dengan Mahesa. Mahesa cerdik, dia tahu cara bernegosiasi dan memanfaatkan apa yang dia punya. Sementara Lara hanya memikirkan bagaimana caranya agar menjauhkan Mahesa darinya.

"Sudah cukup bermainnya, panggilkan Lara."

"'Tolong' Om. 'Tolongnya' mana?"

Saka menghela napas kasar.

"Tolong panggilkan Lara."

"Ibu saya sibuk. Bisa kembali lain kali. Sekarang silahkan pulang."

Lalu bocah itu mausk kedalam rumah dna menutup pintunya sementara Saka kembali terbengong-bengong karena di kerjai bocah.

BRENGSEK!

Fans Mahesa udh pada pakai pompom belom?

Selamat berbuka!

15/5/19

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro