Part 19
Repub tanpa edit 3/1/21
Aku unpublish krn ga urut euy keluarnya, next part up ketika vomment 700
Di storial udah jauh bgt ceritanya dna baru aja aku up part setelah dede eca 'ngobrol' sama saka, jgn lihat dr babnya krn beda jauh total kata disini dan disana.
Trap! Juga udh sampai part 28 di storial dan akan up besok part 29 nya.
Lara memegang dadanya, tempat dimana jantungnya yang berpacu dengan begitu cepat. Sentuhan pria itu mengingatkannya akan kebodohannya dulu. Tentu saja itu tidak membuatnya menyedali kehadiran Mahesa, bocsh itu merupakan hal terbaik yang terjadi di hidupnya terlepas kejadian yang harus di laluinya sebelum menghadirkan Mahesa.
Matanya menutup, sentuhan pria itu jelas masih terasabdi permukaan kulitnya. Dia menggelengkan kepala dengan kencang.
Tidak, dia harus tetap waras agar bisa menghindari pria itu.
Lara mengintip dari jendela dan melihat pria itu sudah berjalan menuju mobilnya dan melaju dengan kencang keluar dari pemukimannya. Dia menghela napas lega. Untuk sekarang dia bisa bernapas dengan lega, tetapi Lara tahu bahwa lelaki itu akan melakukan sesuatu nantinya. Entah apapun itu dia harus bisa pergi dari sini secepatnya.
Lara mengalihkan semua pemikirannya dan mengerjakan pesanan karena Mahesa akan curiga jika ketika pulang nanti semua pesanan ini belum selesai dan belum bisa diantarkan olehnya mengingat bagaimana Lara selalu rajin dalam mengerjakan semua pesanan tentu saja itu akan membuatnya curiga.
Lara benci tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Mahesa, tetapi dia perlu melindungi perasaan anaknya itu. Anak itu terlalu kecil untuk menghadapi ini semua dan Lara tidak mau membebani Mahesa.
Semua pekerjaannya selesai tepat ketika Mahesa kembali. Anak itu memeluknya. Mahesa yang manja.
"Bu, tadi ada tamu? Kok ada dua gelas di luar?" bocah itu bertanya ketika dia mengingat bahwa ada dua gelas di meja kecil di depan.
"Euh, tadi ibu nyemil di depan, ibu lupa kamu ngelesin."
"Ibu udah tua! Mulai pikun!" Mahesa tertawa mengejek kepada ibunya yang di balas dengan muka cemberut oleh Lara.
"Uluh Uluh cemberut aja ibu cantik banget."
"Ca, udah deh jangan godain ibu. Jadi tadi Ery gimana?"
Bocah tengil itu gelagapan ketika di tanya mengenai Ery. Mukanya juga berubah menjadi merah lalu memalingkan kepalanya, menolak menatap mata Lara yang mengerling jahil.
"Aih anak ibu udah besar. Udah bisa malu-malu kalau ditanyain soal perempuan." Lara menowel dagu Mahesa.
"Ih ibu apaan sih? Aku tadi ngelesin!"
"Iya, yang bilang kamu ngapelin anak orang siapa emangnya, Ca?" Lara menaik turunkan alisnya ketika Mahesa menatapnya dengan mulut ternganga.
"Ibu! Ga tau ah! Aku laper." Mahesa lalu berlalu mencari makanan sedangkan Lara tertawa terbahak-bahak. Keadaan seperti ini sudah cukup. Lebih dari cukup malah. Dia bisa tertawa dengan bebas bersama dengan Mahesa. Anak itu juga terlihat bahagia.
***
"Siapkan non disclosure agreement." ucap Saka pada seseorang yang tersambung dengannya di ponsel.
"Ya, mengenai masalah itu. Siapkan dengan hati-hati jangan sampai ada yang mengetahui ini"
Dia lalu mematikan sambungan itu. Melenyapkan wanita itu lebih mudah, tapi dia tidak bisa melakukannya. Dia justru mengambil cara yang terlihat lebih berbahaya seperti membuat non disclosure agreement. Dia membanting ponselnya dengan kasar. Ketika sekertarisnya masuk tadi pun dia sama sekali tidak tertarik padahal wanita itu sudah menggodanya habis-habisan hingga berkahir pada Saka yang meneriaki wanita itu agar keluar dari ruangannya karena rasa frustrasinya. Yang bisa dia ingat hanyalah sentuhannya pada kulit Nada dan itu buruk.
Dulu Nada adalah wanita pertama yang tidak membuatnya bosan seperti wanita lainnya yang hanya beberapa kali menemaninya di ranjang lalu akan dia buang. Bahkan dia membiarkan Nada tertidur dengan menggunakan lengannya sebagai bantal, hal yang tidak pernah dia biarkan wanita lain melakukannya.
Tatapan dan sikap polos Nada sangat berbeda ketika di ranjang. Wanita itu tidak ragu untuk meminta apa yang dia mau dan juga cepat belajar.
Sial!
Ingatan akan Nada di ranjang dulu sudah sanggup membuatnya mengeras padahal tadi ketika sekertarisnya menari denggan menggoda saja kejantanannya tidak berekasi.
Keparat!
Heyho! Aku membuat akun ig untuk tulisan2ku dan juga foto2 selama aku trip nanti. Foto2 itu akan aku gunakan sebagai latar belakang cerita nantinya. Info2 juga akan aku bagikan disana. Selama trip akan sangat jarang nulis tapi akan aktif share foto di ig.
Akunnya @akudadodado see you there!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro