Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 12

Repub tanpa edit 5/12/20

Semua mata beralih ke asal suara itu. Pecahan gelas itu tampak berada tepat di samping Mahesa.

"Maaf bu, gak sengaja kesenggol sama tangan Eca." ucapnya sambil meringis.

"Kaki kamu ga kena kan Ca? Hati-hati ya nak." Wanita itu langsung bergerak untuk mengecek kaki anaknya "Duh Ca, kena pecahan beling dikit kakinya. Sakit ga?"

"Ga kok bu, cuma goresan dikit. Ga masalah. Ibu duduk sini, jangan jongkok-jongkok tulang ibu udah tua ntar susah berdiri." Mahesa tetap saja Mahesa, bocah tengil yang doyan iseng pada ibunya.

"Enak aja kamu! Gendong kamu juga Ibu masih kuat!" Lara berdiri sambil merengut dan duduk kembali di kursinya. Oh jika kalian penasaran mereka duduk di meja bulat, posisinya sekarang duduk tepat di sebelah Eca yang diapit olehnya disebelah kanan dan Dave do sebelah kiri. Kursi di sampingnya kosong lalu di sebelahnya lagi ada Gene yang duduk bersebelahan dengan Saka.

Pelayan datang untuk membantu membersihkan pecahan beling akibat ulah Mahesa dan memberikan plester luka sesuai permintaan Dave.

"Emangnya aku bocah bu?"

"Iya, kamu bayi besarnya ibu." ucap Lara sambil menempelkan plester di kaki anaknya yang hanya menggunakan sendal jepit karena Dave tidak memberikan mereka waktu untuk bersiap. Setelah menempelkan plester tersebut Lara sengaja memukul kencang lukanya karena kesal di katai tua. Anggap saja hukuman untuk anak itu.

"Bu! Sakit!"

"Sukurin."

"Sudah-sudah ayo habisin makanannya, Ca" Dave coba melerai pertengkaran kecil ibu-anak itu yang menurutnya lucu karena cara mereka merajuk sama persis. Mahesa hanya tampilan luarnya yang dewasa tetapi jiwa anak itu benar-benar masih bocah yang menempel pada ibunya, tetapi Dave tahu bahwa Mahesa akan melakukan apapun untuk melindungi ibunya.

"MAHESA Om! Astaga susah banget sih ngomong sama Om-Om. Bu, coba dong temennya yang normalan dikit." Mahesa memberikan penekanan pada namanya serta menampilkan muka vemberut kepada Lara ketika mengucapkan kalimat terakhir.

Dan kali ini Dave tertawa dengan sangat kencang, bahkan bahu pria itu berguncang hebat. Ya Tuhan! Bocah tengil ini baru saja mengatainya tidak normal!

"Tuh kan bu bener kataku. Om Dave itu..." Mahesa tidak melanjutkan kalimatnya, tetapi menggunakan jari telunjukkan yang di letakkan di dahi secara melintang.

"Eca, ga sopan! Minta maaf! " hardik Lara.

"Tapi bu.."

"Eca, ibu bilang minta maaf." tangan Lara sudah terlipat di depan dadanya. Matanya melihat tajam ke arah Eca. Eca tahu bahwa dia tidak bisa kabur maka dia menghela napasnya lalu menghadap keatah Dave

"Maaf ya Om, tapi saya jujur soal om aneh."

"Eca!"

"Ga apa-apa, Ra. Sungguh." ucap Dave yang baru saja pulih dari tawanya. Kemudian kelima oramg tersebur larut dalam makanannya tanpa percakapan. Terkadang terdengar ucapan Mahesa yang mengatakan bahwa makanannya enak kemudian menyuapi Lara makanan tersebut.

Tentu saja semua kejadia  tadi tidak luput dari perhatian Saka yang memilih diam dan menjadi observant. Akhirnya dia memilih untuk membuka suara

"Jadi, kalian kenal dimana?"

💕💕💕

Permisi! Aku up karena gatel mau kasih tau siapa yang jatohin gelas! Wkwkwkw
Yg jawab mahesa siapa hayooooo~~

Part 13 akan up setelah ⭐ 500  komen 150 di  part 11 & ⭐600  komen 200 di part 12

Eh eh udh ada yg baca prolog ini? tau cerita siapa ga?

Jakarta, 2/4/19

Mamak

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro