Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 10

Repub tanpa edit 15/11/20

Jangan lupa vote, komen, share cerita ini dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw.
Thank you :)


🌟



"Apa kamu gila?!" Lara melihat kearah Dave sambil melotot. Bagaimana tidak, out of the blue pria ini ingin bertemu dengan Mahesa. Lara tidak mau berbohong lagi dengan mengatakan bahwa Dave adalah temannya, dia sudah berbohong dan tidak mengatakan yang sebenarnya mengenai Saka jadi dia tidak mau menerima menambah dosanya dengan dengan berbohong mengenai Dave.

Dave tidak memerdulikan penolakan Lara. Dia keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah kontrakan Lara sambil terus menatap Mahesa yang berdiri dengan tenang. Begitu tiba di hadapan Mahesa, lelaki itu tersenyum. Sementara Lara menyusul dengan berlari sebelum Dave mengucapkan hal-hal yang berbahaya.

"Hai namaku Dave, kamu pasti Mahesa kan?"

Mahesa menatap mata itu sebelum beralih melihat tangan yang terulur kepadanya. Jujur saja dia enggan menjabat tangan lelaki yang tiba-tiba muncul di depan rumahnya bersama dengan ibunya, tetapi ibunya selalu mengajarkan sopan santun pada siapapun.

"Mahesa." ucapnya sambil menjabat tangan Dave lalu melirik pada Lara sambil tersenyum, "Bu, aku lapar."

"Ah ya, ibu masakkan sebentar." Lara melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya kemudian menepuk jidatnya pelan, sudah pukul tujuh lewat berarti sudah jam makan malam mereka kemudian berjalan cepat kedalam rumah untuk mempersiapkan makan malam.

Setelah memastikan Lara berlalu masuk kedalam rumah, Mahesa kembali menatap lelaki yang lebih tinggi dari dirinya.

"Anda siapa ya?"

"Saya teman ibumu. Boleh saya duduk?"

"Tidak. Saya tidak menerima tamu."

Dave tertawa, dia akhirnya memilih tetap berdiri menjulang di depan Mahesa yang tampak tidak terintimidasi sama sekali. Dengan cepat dia membaca bahwa Mahesa hanya akan bersikap manis ketika bersama atau ketika ada Lara saja disekitarnya, bila tidak maka bocah ini merupakan jelmaan Saka kecil dalam wujud lebih tampan.

Mahesa memicingkan matanya, tidak terima di tertawakan padahal dia sedang serius.

"Slow down tiger, saya tidak sedang menertawakan mu. Saya hanya teringat pada seseorang." kemudian dia berdeham "Saya hanya mau berkenalan denganmu, tidak ada salahnya kan teman ibumu berkenalan denganmu?"

"Tidak, tapi saya tidak suka dengan anda. Jadi anda lebih baik tidak berteman dengan Ibu saya."

"Kenapa?"

"Saya tidak melihat alasan yang menguntungkan bagi pria dengan mobil berkelas seperti anda berteman dengan ibu saya. Terlebih berkenalan dengan saya juga."

Mahesa benar-benar menunjukkan ketidak sukaannya kepada Dave secara terang-terangan. Dia melipat tangan di dadanya sambil terus menatap ke mata lawan bicaranya.

Tidak ada kesan takut ataupun gentar. Benar-benar khas Saka.

"Ya, memang tidak ada. Tapi Ibumu teman berbicara yang enak."

"Tapi ibuku tidak merasa nyaman denganmu."

"Kamu tau dari mana?"

"Are you five? Ibuku jelas terlihat tidak nyaman berada di sekitarmu. Lebih baik anda jauhi ibuku dan jangan berada di dekatnya."

Sekali lagi Dave tertawa mendengar nada mengejek Mahesa, dia sungguh dapat melihat karakter Saka dalam bocah tengil ini, bossy dan tidak suka di bantah.

Sebelum Dave menjawab perkataan Mahesa, Lara sudah muncul dari balik pintu sambil menatap bocah itu dan tersenyum. Senyum yang baru kali ini di lihat oleh Dave.

"Ca, ayo makan. Udah ibu siapkan ayam gorengnya. Kamu mau makan dulu?" Lara mencoba berbasa-basi karena meskipun dia tidak menyukai Dave tapi dia harus bersikap sopan untuk memberikan contoh kepada Mahesa. Ketika Dave mau menjawab Maheda sudah lebih dulu berkata

"Om Dave barusan bilang sudah mau pulang bu. Ada urusan. Iya kan om?" bocah tengil itu tersenyum lebar dan memberikan penekanan pada kata pulang, Dave hanya bisa tersenyum lalu berpamitan pada Lara.

Ketika dia masuk mobil, baru dia bs tertawa dengan keras. Sungguh bocah itu jelmaan Saka, tapi parahnya bocah itu lebih tengil di banding Saka kecil. Tapi tentu saja hal itu bukan menjadi masalah baginya, hal ini justru akan membuatnya menjadi lebih menyenangkan. Dave melajukan mobilnya keluar dari perkampungan itu sambil tersenyum.

❤️❤️❤️
Wow kalian luar biasa!
Terima kasih untuk vommentnya 💕

Next part, ⭐400 yaaa hihi


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro