OoW - 1 - Prolog
Cerita ini sudah tamat sejak September 2019
Aku akan masukkan 25 bab Out of Wedlock di WP seminggu sekali di hari rabu, itu berarti tidak sampai tamat ya man teman. Kalau mau baca sampai tamat bisa ke Lontara.app, cari dengan judul yang sama dan berbayar. Di Lontara.app lebih murah dibanding cetaknya.
Daaan mohon bantuannya untuk pilihkan cover yaa hehehe, bisa reply di gambar dan sebutkan angka berapa ya, yang beda cuma tulisannya aja kok wkwkw.
Terima kasih dan selamat baca prolog!
Decitan ranjang serta desahan memenuhi ruangan ketika lelaki itu bergerak liar di atas wanita yang meringis itu. Lelaki itu tampak dengan keras bergerak untuk mencapai puncaknya sendiri tanpa memikirkan apakah wanitanya menikmati permainannya atau tidak yang dia pikirkan hanyalah kepuasannya.
Wanitanya? Yang benar saja, dia tidak pernah mengklaim wanita manapun sebagai miliknya. Dia hanya perlu menggunakan tubuh mereka hingga ia puas lalu membuangnya setelah meninggalkan uang.
Sampai ia bertemu lagi dengan gadis itu. Atau ia harus menyebutnya wanita? Tentu saja, dia yang mengambil mahkota itu. Mereka sempat menjalin hubungan sebentar lalu ketika kesempatan untuk mewujudkan ambisinya datang, dia tidak segan-segan meninggalkan wanita itu.
Wanita itu tidak marah. Dia memakluminya. Tidak banyak yang dia ketahui tentang wanita itu selain desahannya. Dia tidak pusing ataupun repot-repot juga untuk bertanya mengenai wanita itu karena yang ia perlu tahu mengenai wanita itu hanya di ranjang saja. Meskipun beberapa kali wanita itu sempat bercerita tanpa dia tanya mengenai mimpi-mimpinya dan apa yang dia mau kedepannya.
Sekarang, setelah lebih dari sepuluh tahun, ah tepatnya lima belas tahun, mereka terakhir bertemu, wanita itu jauh dari apa yang dia mimpikan.
Kecantikan yang dulu sempat memesonanya masih ada, bahkan masih dapat jelas terlihat, tapi gurat kelelahan terlihat jelas di wajah itu.
Wanita itu disana mengenakan seragam biru tua dengan alat kebersihan di loby itu dengan rambut tergelung dalam hairnet. Tersenyum kepada orang-orang yang lewat meskipun mengotori lagi apa yang sudah dia bersihkan.
Wanita itu terlihat serius dengan pekerjaannya lagi setelah di tegur oleh seseorang. Dia terus mengepel lantai itu hingga kini wanita itu berada tepat di depan dirinya.
Sepertinya wanita itu menyadari dia menghalangi jalan seseorang sehingga dia menengadahkan kepalanya lalu tatapan mereka bertemu.
Wanita itu kemudian tersenyum sambil mengatakan "Selamat pagi, semoga hari anda menyenangkan!" lalu berlalu begitu saja sambil melanjutkan pekerjaannya.
Lelaki itu sempat terpaku sebentar melihat senyuman itu, senyuman yang dulu dia sering lihat ketika wanita itu menatapnya. Sapaan bawahannya menariknya kembali dari genangan masa lalu dan berjalan meninggalkan loby itu tanpa melihat kebelakang.
💕💕💕
Tau kaaan kalo udh gini berarti akan menye-menyee 😂
Ditinggalin vomment ga keberatan bgt lho akutu
#fakirvomment
Buat yang mau tau cerita Mahesa aka Eca bisa ke sini
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro