Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

26. The Dusk (half part only)

Faya memiliki banyak malam bahagia semenjak dia bersama Hanif. Tapi malam ini, sempurna. Sungguh sempurna hingga membuatnya ingin menghentikan waktu saja. Proses pernikahan berjalan lancar, di tengah seluruh situasi panas. Jadi semua orang seperti setuju untuk berhenti sejenak, menikmati waktu, sedikit berpesta dan merayakan hari bahagianya.

Acara memang diadakan di ADS. Tapi justru itu, karena ADS adalah rumahnya. Dia ingin membagi kebahagiaannya dan Hanif dengan seluruh tim yang sudah terasa seperti keluarga. Jadi tempat ini sempurna. Pesta yang diadakan tidak berlebihan. Seluruh prosesi berlangsung lancar dan khidmat. Tamu-tamu yang datang dalam jumlah pas. Keluarga dan sahabat terdekat, juga seluruh tim ADS yang ingin hadir. Semua hal itu ditambah juga betapa dia bisa bebas berada bersama para tamu, mengobrol sambil bercanda karena digoda, membuat dia sungguh bahagia.

Apalagi untuk tahu tangan Hanif yang tidak melepaskan genggamannya sepanjang acara. Seolah laki-laki itu takut dia bisa menghilang tiba-tiba. Atau betapa Leo memeluknya lama sambil berkaca-kaca. Ya, mereka ingat dengan semua perjuangan mereka dulu. Saat masih berada di jalanan, di tempat penampungan, kemudian berakhir di ADS yang menjadi rumah mereka.

Bang Fais yang sudah tidak muda, dan Risa yang sedang hamil datang. Dijemput oleh Leo dan timnya. Mereka menangis untuknya. Paham benar, hidup tidak pernah mudah. Tapi semua kesulitan itu, membuat mereka belajar hingga bisa berdiri tegak seperti sekarang. Bahwa keluarga bisa datang bukan dari hubungan darah saja, tapi dari kedekatan batin, kebersamaan, kekompakkan tim. Ya, ini keluarganya sekarang.

"Maaf Tante, karena pestanya tidak bisa dibuat lebih meriah." Dia menatap mata Trisa Daud yang sedang tersenyum. Mereka berdiri berhadapan.

"Oh, Sayang. Kebahagiaan kalian adalah segalanya untuk kami. Benar-benar segalanya. Jangan terlalu dipikirkan. Pemberitahuan resmi tentang pernikahan kalian akan dikirim ke seluruh relasi yang tidak diundang setelah ini. Jadi, tidak ada yang bisa menjadi pengganggu lagi."

"Terimakasih, karena sudah sangat mengerti. Tante dan Om, baik sekali pada saya selama ini."

"Oh, saya tidak suka dipanggil Tante. Tapi Hanif bilang, kamu bahkan masih memanggil Iwan dengan sebutan Bapak Besar. Jadi, jika kamu sudah siap nanti, panggil kami seperti Hanif memanggil kami. Kita sudah menjadi keluarga, Faya."

Nafasnya dia hirup panjang. Terkadang, jika sedang terlalu bahagia dan merasa semua berjalan sempurna, dia merasa aneh dan heran sendiri. Dia merasa lebih waspada karena takut sekali jika moment seperti ini diambil paksa darinya. Senyum ibu mertuanya terkembang lebar. Mungkin bahkan beliau lebih bahagia dari seluruh tamu lainnya. Kemudian Trisa memeluknya hangat, hangat sekali. Pelukan seorang ibu yang dia tidak pernah rasa.

"Jangan terlalu keras pada dirimu, Fa. Biarkan suamimu menjagamu sekarang. Istirahatlah sejenak, Faya. Bagaimanapun kamu seorang wanita." Bisik Trisa di telinga.

Lalu air matanya meluncur jatuh. Kalimat itu, sungguh tepat masuk ke dalam dada. Ya, selama ini dia memang keras pada dirinya sendiri. Sulit sekali untuk membiarkan seseorang masuk, atau untuk beristirahat barang sejenak. Selalu berusaha bertanggung jawab atas semua misi, selalu merasa bersalah jika ada yang terluka. Jadi ketika kalimat itu datang dan diucapkan setulus hati oleh wanita yang paling baik yang pernah dia temui, akhirnya dia mengerti. Dia punya tugas yang lain sekarang, tugas sebagai istri.

***

Seperti biasa, part ini hanya sebagian saja. Karena sisanya itu ada adegan yang super-super manis sampai bikin diabetes dan hanya bisa dinikmati di buku fisik/online saja. Doakan di penerbit lancar ya. Jadi kalian nggak penasaran lama-lama.

Mari kita kembali ke Mahendra-Alexa di part berikutnya.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro