12
Sedikit bonus buat readernim...😊
Namjoon tengah berada di dapur rumah Naeun hari ini. Memandang sang pemilik rumah yang sibuk memasak. Namja bermarga Kim itupun hanya memperhatikan sang kekasih tanpa mau merecoki kegiatan gadis bersurai panjang itu.
"Namjoon kemarilah" panggil Naeun sembari melambaikan tangannya pada Namjoon.
Namjoon yang sejak tadi duduk di kursi makan, menghampiri Naeun dan segera berdiri disisi yeoja itu.
"Coba ini" tangan Naeun menyorongkan sendok yang sudah berisi kuah pasta pada Namjoon
Menuruti permintaan Naeun, Namjoonpun membuka mulutnya lebar2.
"Uhmm" Namjoon berkemam sambil mengernyitkan alisnya.
"Pedas" tukasnya kemudian sambil sibuk mencari gelas
Naeunpun ikut mengeryitkan alisnya mendengar penuturan Namjoon, kemudian menyuapkan kuah pasta tadi ke mulutnya sendiri.
"Ini tidak pedas" ujar Naeun sambil memandang kesal Namjoon.
Namjoon yang baru saja menelan minumnya membulatkan matanya mendengar itu.
"Astaga Son Naeun....kurasa kau benar2 menyukai makanan pedas ya" komentarnya.
"Tapi ini memang tidak pedas" Naeun kembali berujar
"Itu menurutmu...tapi bagiku itu pedas" balas Namjoon.
Naeun menatap kuah pasta buatannya dengan tatapan sedih kini.
"Otokhe? Haruskah aku membuangnya?" Tanya Naeun
"Whae? Kenapa dibuang?"
"Itu karena kau pasti tak sanggup memakan ini" jawab Naeun.
"Jadi...kau membuat ini utkku?" Tanya Namjoon yang sedikit terkejut dengan ucapan Naeun
Yeoja itu mengangguk sembari memandang Namjoon. Melihat itu Namjoon jadi salah tingkah, dia tak ingin mengecewakan Naeun tapi dia juga tak bisa menhandel makanan pedas.
"Sudahlah...sebaiknya dibuang saja" Naeun bersiap membuang kuah yang baru saja dia buat.
"Ya" tangan Namjoon sigap menahan gerakan Naeun
"whae?" Tanya Naeun bingung
"Jangan dibuang...aku akan memakannya" tukas Namjoon
"Tapi kau bilang ini pedas"
"Maja...tapi aku akan memakannya" Namjoon sudah meraih pan yang Naeun pegang.
Pelan namja itu menuangkan kuah dalam pan itu pada spagethi yang telah Naeun siapkan disisi kompor.
"Jangan memaksa memakan itu" giliran Naeun yang tak enak hati
"Gwenchana" Namjoon sudah menyuapkan mie kedalam mulutnya.
Rasa pedas langsung Namjoon rasakan di lidahnya, membuat wajah namja itu seketika memerah.
"Kim Namjoon hentikan" Naeun yang tak tega segera menarik piring tersebut dari hadapan Namjoon.
Tanganya juga segera memberikan segelas air pada namjanya, saat Namjoon terlihat sangat kepedasan.
"Mianhae" sesal Naeun melihat wajah merah Namjoon
Namjoon yang masih merasakan pedas di lidahnya hanya menatap Naeun tanpa menjawab.
"belum bisa membuat pasta yang enak utkmu...noumu mianhae" sesal Naeun.
"Eiiiy....gwenchanayo...kau tak harus merasa bersalah seperti ini" tangan Namjoon mengusap pelan puncak kepala Naeun
Ada tenang di hati Naeun mendengar ucapan dari Namjoon tersebut, membuat yeoja itu tanpa sadar menarik sebuah senyum di wajahnya.
"Roma tak dibangun dalam semalam...jadi jangan sedih hanya karena kau gagal melakukan sesuatu hari ini" kembali Namjoon berujar guna menenangkan hati yeoja yang dicintainya tersebut.
Senyum semakin merekah dibibir Naeun bersama tangannya yang neraih tissu yang ada di dekatnya berdiri.
"Masih pedas?" Tanya Naeub seraya menyeka sudut bibir Namjoon
"Lumayan" Namjoon menjilat bibirnya singkat.
"Bibirmu sangat merah sekarang" Naeun terkekeh saat mengatakan itu
"Jongmal?
Naeun menggerakan kepalanya naik dan turun menanggapi ucapan Namjoon.
"Terlihat sexy tidak?" Namjoon coba menggoda Naeun
"Mwoya?"
Naeun mengalihkan pandangannya dari Namjoon dan berpura2 sibuk membersihkan jari2nya.
"Naeun-a" panggil Namjoon pelan
"Hmm" jawab Naeun sambil kembali menatap kedua mata Namjoon.
Tak langsung mengutarakan apa yang ingin dikatakan, Namjoon terlihat balas menatap Naeun intens.
"Bisa aku menciummu?" Tanya namja itu kemudian
Sentak saja ucapan dari Namjoon membuat wajah Naeun memerah. Yeoja itu bahkan tampak salah tingkah kini
"Ya...kenapa diam? Boleh tidak?" Namjoon kembali bertanya
"Pabbo...mana ada orang yang bertanya seperti itu saat ingin mencium kekasihnya" sungut Naeun
"Jadi boleh?" Namjoon menyeringai lebar memperlihatkan kedua lesung pipinya
"Kim Namjoon" protes Naeun karena merasa pipinya mulai memanas.
Namjoon terkekeh mendengar itu, bersama tangannya yang sudah meraih leher Naeun.
"Arasso...lain kali aku takkan memintanya"ujar Namjoon sembari menempelkan bibirnya pada Naeun.
Yeoja itupun spontan memejamkan matanya sembari melingkarkan tangannya di pinggang Nanjoon.
Dibiarkannya Namjoon melumat bibirnya pelan menciptakan sensasi menggelitik di dalam hatinya.
Namjoon yang memimpin ciuman itupun sedikit memiringkan kepalanya guna memperdalam kecupan mereka. Sesekali mata namja itu terbuka untuk memastikan sang kekasih tidak kehabisan nafas karena ciuman intens mereka.
"Pantas saja kau suka makanan pedas" ucap namjoon sesaat setelah melepas ciumannya
Wajah keduanya masih berdekatan, dengan tatapan yang saling bertemu.
"Kenapa?" Tanya Naeun spontan
"Itu karena kau sangat manis, pasti bosan memakan makanan manis jadi kau lebih suka makanan pedas" Namjoon menggoda Naeun membuat wajah yeoja itu kembali merona.
"Akh" sesaat setelah mengucapkan kalimat itu Namjoon meringis sembari memegang pinggangnya.
Tangan Naeun yang masih melingkar di pinggangnya mencubit keras tubuh namja itu.
"Sakit Naeun" keluh Namjoon kemudian
"Siapa suruh menggombaliku" balas Naeun
"Aku jujur...tidak gombal"
"Ya! Jangan sampai pasta ini kulempar ke wajahmu ya" ancam Naeun
"Arasso...arasso" Namjoon berujar sembari terkekeh pelan
Naeun ikut terkekeh melihat tawa sang kekasih, perasaannyapun berubah membaik melihat tawa yang diurai seorang Kim Namjoon.
Entah sejak kapan yeoja itu seperti memiliki harapan di hatinya. Sebuah harapan agar dirinya bisa selalu berada di sisi Namjoon seperti saat ini.
Keut...😄
Ini bener2 berakhir loh...jadi jangan ditungguin lagi...😊
Time to say goodbye again...dadah bye...bye
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro