Day 10
"(N/P)-chan~!" Tamayo menyebut namamu dengan wajah memelas. Ia terus-terusan memegangi kaki kananmu dan kamu tetap berjalan menyusuri lorong sekolah tanpa memedulikannya. Iya, Tamayo kamu seret.
"Tasukette... Tolong jaga perpus bareng aku..." Tamayo membujukmu. Mendengar hal itu, kamu jadi tambah kesal. Udah diliatin banyak murid lagi. Malu banget dah, sumpah.
Ini sudah bukan lagi kejadian yang baru saja terjadi, ini sudah terjadi bahkan dari satu minggu yang lalu! Kamu dan Tamayo sama-sama gudeg eh maksudnya gedeg dengan keinginan kalian. Keinginanmu adalah tidak bertemu Osaka Sogo karena kamu masih teringat dengan kejadian yang sungguh sangat memalukan sekali satu minggu yang lalu sedangkan Tamayo berkeinginan dirimu menemani dirinya saat menjaga perpus. Alasannya, sih... Karena, dia takut sama yandere mode-nya Sogo. Kalau ada kamu, dia dapat segera berlindung padamu.
Kamu tiba di kelas. Kebetulan, hanya ada Ioriku di kelas. Kalau kau bertanya si kuning kemana, Author juga gak tahu dia ngelayap kemana. Sudahlah tidak penting membahas si kuning-kuning yang mengambang itu//plakk.
Jangan tanya Ioriku lagi ngapain. Kalian pasti tempe kan.
Ioriku yang mendengar langkah kakimu yang berat serta keluhan Tamayo langsung menengok ke arah sumber suara. "Lagi?" Iori menghela nafas, "Ini sudah yang ke berapa kali?"
"Tamayo pantang menyerah, ya," puji Riku dengan wajah senangnya.
Iori memasang muka jutek ke Riku, "Kok malah dipuji sih?"
Riku mendekatkan wajahnya pada Iori, "Kenapa? Kau cemburu?"
Tiba-tiba Iori tersenyum, "Ingin sekali diriku ini merusak inhalermu."
"Kau mau merusak dirimu sendiri?" tanya Riku polos.
Wajah Iori memerah dan segera berdiri tak lupa bersiap untuk melemparkan sepatu ke arah Riku, "SEJAK KAPAN AKU JADI INHALERMU, NANASETAN!!!"
Riku kabur dari tempat ia berdiri tadi serta berkata, "Demi apa Iori berkata kasar?!"
Pipi Iori menggembung dan memalingkan mukanya, "Hm!"
Tamayo yang masih terseret oleh kakimu terus memohon padamu, "(N/P)-CHANNN... KUMOHONN!!!!"
Kamu menghentikan langkahmu. Setelah menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya, kamu berteriak, "KUMOHON HENTIKAN SEMUA INI, TAMAYO!!!"
Ketika kamu berteriak, tiba-tiba, sang kakak dari nanas merah pun berdiri di depan pintu kelasmu. "Berisik tau, (N/P)-san!"
"Tenn-nii!" mata si nanas merah terlihat berbinar-binar ketika ia melihat kakaknya datang.
Tenn tersenyum, "Yo, Riku."
Kemudian, Tenn menghampiri kamu dan Tamayo. Tanpa belas kasih, dia langsung menarik belakang kerah seragammu dan Tamayo serta menyeret kalian. Mungkin kamu terkena karma karena kamu menyeret Tamayo seminggu terakhir ini.
"CHOTTO--!! TENN!!" kamu berusaha untuk membuat Tenn melepas genggamannya. Sayangnya, kamu gagal karena tenaga Tenn jauh lebih kuat daripadamu. Tamayo? Dia mah, oke oke aja diseret gini, wong selama seminggu terakhir dia sudah diseret sama kamu. Lagian, dengan Tenn menyeretmu, itu berarti keinginannya terkabul. Iya, Tenn menyeret kalian berdua ke perpus. Entah kenapa, sejak kejadian kyuun itu, Sogo tidak pernah lagi menjemput Tamayo yang berniat untuk bolos shift, tugas tersebut digantikan oleh teman dekatnya yang terbrocon itu. Mungkin ia masih malu dengan kejadian tersebut sama sepertimu.
Tapi, kali ini aneh. Karena, kamu juga ikutan diseret. Padahal selama seminggu terakhir, cuma Tamayo doang yang diseret balik ke perpus.
Kamu mulai agak panik dan terlihat salah tingkah. Iyalah, karena kamu akan segera bertemu dengan perenggut first kiss-mu.
Pintu perpus ditendang sama Tenn. Yaampun, mau di Absurdolish7 kek di sini kek, hobi bat dah nendang pintu cuma di Song of Hope aje dia normal sumpah dah (yang nulis cerita kan elu bambank, nyalahin si Tenn lagi-_-). Untung pintu perpusnya gak rusak.
Ketika pintunya terbuka, Sogo sudah siap dengan penggaris besi di tangannya serta yandere modenya. Tenn yang melihat hal itu langsung memamerkan kalian berdua di depan Sogo layaknya memamerkan anak kucing baru. Lalu, ia menyodorkan kamu ke arah Sogo, "Nih, oleh-oleh buatmu." Dan ia melepas genggamannya darimu. "Aku plesterin anak ini dulu ya," kata Tenn sambil membawa Tamayo ke kursi terdekat. Iya, dia berniat untuk mengikat Tamayo di kursi tersebut.
Kamu dan Sogo hanya terdiam serta memalingkan wajah kalian. Wajah kalian merah merona. Tenn yang melihat hal itu hanya menahan ketawanya.
Setelah agak lama diam-diaman, Sogo membuka pembicaraan, "E-tto... G-Gomen..." Ia menunduk, "Atas perlakuanku terhadapmu minggu lalu. A-Aku tidak bermaksud melakukan itu."
Kamu mengalihkan perhatianmu pada Sogo yang sudah menunduk di depanmu, "D-Daijobuu, Sogo... Kau bisa mengangkat kepalamu kembali. Lagipula, ini bukan sepenuhnya salahmu."
Ini semua sudah tentu salah Tamayo. Tapi, ya... Mau bagaimana lagi... Tamayo akan selalu nemplok dibadanku jika ada hal yang menakutkan menghampirinya, benakmu sambil menghela nafas pasrah.
Sogo mengangkat kepalanya dan berkata, "Juga... Aku minta maaf karena telah memanggilmu ke sini. Sekarang kau bisa kembali."
"MMPPPPHHHHHH-----!!!!! MMMPPPPPHHHHH------!!!!!!!" Tamayo berusaha untuk memanggil namamu sambil berusaha untuk melepaskan ikatan di badannya. Tenn sukses mengikat Tamayo di kursi serta menempelkan lakban di mulutnya. "MMMPPPPPHHHH----!!!! MPHHH!!!" tampaknya ia tidak setuju dengan perkataan Sogo yang menyuruhmu untuk kembali. Kamu hanya meresponinya dengan memasang face palm.
Tenn kemudian menghampirimu dan Sogo sambil membersihkan debu dari tangannya dengan santuy. Sogo yang melihat hal itu langsung mengomelinya, "Apa yang kau lakukan, Tenn-kun?! Kasihan Tamayo-chan diikat seperti korban penculikan!!" Sogo menghampiri Tamayo.
"Tadi kau memperbolehkannya. Jadi, yaudah... Lagian begini kan lebih baik. Dia tidak akan bisa kabur-kabur lagi," jawab Tenn enteng, "Selama ini juga kamu menakut-nakuti dirinya jadi menerapkan hal seperti ini padanya tidak masalah dong...?"
"Aku hanya mengancamnya! Aku tidak pernah berniat melakukan hal sebarbar ini tahu!" Sogo melepas lakban dari mulut Tamayo serta melepaskan ikatannya.
"Kau tidak apa-apa?"
Tamayo yang melihat Sogo memperlakukannya dengan baik diam sejuta bahasa. Iya, selama ini, ia hanya melihat sikap Sogo yang menyebalkan terhadapnya. Ia tida menyangka bahwa Sogo memiliki sisi perhatian juga.
"Apa kau perlu dibantu untuk berdiri?" tanya Sogo sambil tersenyum. Tamayo tidak menjawab. Ia masih bingung dengan perubahan sikap Sogo yang cukup drastis baginya.
Tenn meletakkan kedua tangannya di belakang kepalanya dan memasang wajah malas. "Kau ya, sudah mencium seorang gadis sekarang berniat untuk PDKT dengn gadis lain. Bertanggung jawablah dengan gadis yang kamu cium itu!"
"Siapa juga yang PDKT?!" Sogo membela diri.
Tamayo yang tadinya diam itu akhirnya ia berkata, "S-Sejak kapan... So-chan baik padaku?"
"Sejak tadi, lah, Tamayo," kamu nyeletuk.
"Kamu membela pacarmu?" tanya Tenn.
"SIAPA JUGA YANG PACARAN DENGANNYA?!" kamu meninggikan suaramu pada Tenn.
Murid murid di perpus langsung mengisyaratkan tanda diam padamu secara bersamaan. Kamu langsung merasa malu karena hal tersebut.
"(N/P)-chan, kau akan menemaniku di sini, kan?" tanya Tamayo dengan wajah memelas. Kamu diam untuk sesaat, kemudian kamu menghela nafas pasrah dan berkata, "Baiklah... Aku menyerah dengan kegigihanmu itu, Tamayo."
Tamayo langsung berdiri dengan wajah senang serta berteriak, "YES!!!"
Penghuni perpus sekali lagi mengisyaratkan tanda diam pada Tamayo. Dalam sekejap, ruangan perpus dipenuhi dengan suara ular berbisa.
Sejak saat itu, tanpa kamu sadari kamu menjadi anggota komite perpustakaan. Bersama Sogo dan Tamayo. Lah, Tenn enggak? Enggak, waktu itu, Tenn disogok dengan donat sama Sogo agar ia mau menemaninya di perpus. Karena Tenn lihat Sogo sudah baik-baik saja saat bertemu denganmu, ia berhenti menemaninya. Kata Tenn kalau Sogo mau ditemani dengannya lagi, ia harus membelikannya sepuluh donat tiap hari. Sogo lebih memilih untuk tidak ditemani daripada uang bulanannya habis sia-sia.
Kamu menjadi mengetahui Sogo lebih dalam. Orangnya lemah lembut dan terlihat lemah tapi sebenarnya ia sangat tegas serta memiliki kekuatan berlebih. Iya, pernah satu kali, Sogo hampir menimpuk seorang maling di sekolah dengan CPU dengan mode yandere-nya. Tamayo dan kamu berusaha menghentikannya dan untungnya berhasil. Dari kejadian ini, kamu juga menyadari bahwa dirinya itu penyayang dan agak khawatiran bagai emak-emak. Sebab, alasannya hampir menimpuk maling tersebut dengan CPU dikarenakan Tamayo yang digebuk dengan senter oleh maling tersebut.
Kamu juga menyadari bahwa Sogo itu anak sultan padahal ia tidak pernah mengatakannya. Kau mengetahuinya setelah melihat mobil jemputannya Sogo. Mewah sekali, bro, macam mobil artis gitu. Tamayo pernah bertanya kepada Tenn apakah Sogo bener-bener anak orang kaya dan ia menjawab iya. Mengapa Tamayo bertanya pada Tenn? Hal itu disebabkan Tenn bersahabat baik dengan Sogo dan pernah beberapa kali ke rumahnya bersama Riku. Mendengar hal itu, kamu takjub akan kenyataan bahwa Sogo tidak sombong.
Masih banyak kebaikan-kebaikan yang kamu lihat dalam Sogo. Terlihat seperti Sogo benar-benar dididik dengan baik oleh keluarganya. Dan menurutmu, ia benar-benar laki-laki idaman. Perlahan, kamu memendam rasa padanya. Dan pada saat itulah kamu mengetahui rahasia gelap Sogo bukan hanya rahasia gelapnya, rahasia gelap Nanase Twins juga ikutan terbongkar.
Waktu itu kamu mau melaksanakan kerja kelompok yang diberikan oleh Yuki-sensei selaku guru ekonomimu. Iya, kamu disuruh buat produk dan menjualkannya di sekolah. Semakin banyak keuntungannya, maka semakin bagus pula nilai ekonomimu. Anggota kelompokmu itu antara lain, Tamayo, Nagi, Iori dan Riku. Iya, karena anggotanya pilih bebas, kamu tidak punya pilihan lain selain dengan mereka karena Author bingung jika harus buat OC :v
Nah, gak tahu kenapa... Riku mengajak kalian untuk kerja kelompok di rumah Sogo. Alasannya sih dikarenakan rumahnya besar dan enak untuk kerja kelompok. Entahlah, alasan Sogo menyetujuinya karena apa.
Kamu, Tamayo, Nagi dan Iori takjub sesampai kalian di depan rumah Sogo. Eh? Riku kemana? Katanya udah sampai duluan, jadi dia udah di dalam bersama Sogo. Kalian berempat memutuskan untuk berangkat bersama ke rumahnya karena kebetulan rumah kalian dan panti asuhan tempat Tamayo tinggal berdekatan satu sama lain.
Kamu menekan tombol bel di sebelah pagar. Kemudian, sebuah cctv tau-tau muncul dari tembok. Melihat hal itu, Tamayo langsung bersembunyi di belakang tubuh Iori. Iori hanya meresponinya dengan face palm-nya. Iya, dia takit dengan cctv berbentuk bola bermata satu itu.
"Kalian pasti temannya Tuan Muda Sogo, ya?" tanya cctv(?) itu.
Setelah kalian berpandang-pandangan, kamu kemudian mengangguk ke arah cctv. "Baiklah, silahkan masuk..."
Pintu pagar yang megah itu pun terbuka. Kalian berempat memasuki halaman depan rumah Sogo.
"OH MY GOD!!!! IT'S BEAUTIFUL!!!" teriak Nagi setelah pintu pagar menutup sendiri.
Di depanmu terdapat hamparan halaman yang luas serta banyak pohon indah di sana. Kamu seperti masuk ke istana.
Iori melihat hal itu langsung berkata, "Berapa banyak uang yang mereka habiskan untuk ini?"
Tamayo malah bertanya hal yang konyol, "Apakah So-chan membuka pusat wisata Taman Tumbuhan di sini?"
Au ah. Suka-suka elu mau ngomong apa, benakmu.
Kemudian kalian berempat menyusuri taman indah tersebut. Beberapa menit kemudian, akhirnya kalian tiba di depan pintu rumahnya. Pintu megah tersebut terbuka dan banyak pelayan yang menyambutmu.
"Aku merasa seperti babu yang memasuki rumah tuannya," kamu berkata demikian.
"Aku malah merasa seperti tuan putri," kata Iori dengan takjub, "Lagian mana ada babu yang disambut seperti ini.
Salah satu pelayan perempuan menghampiri kalian dan berkata, "Tuan Muda Sogo dan si kembar Nanase sudah berada di ruang karaoke. Kalian hanya tinggal naik lewat tangga dan belok kanan, di pojok lorong ada ruangan karaoke."
Ruang karaoke?! benak kalian berkata demikian.
"Jadi, maksudnya Tenten juga ada di sini?" bisik Tamayo, "Ngapain dia?"
"D-Di sini ada ruang karaoke?" bisik Nagi padamu.
"Daripada memikirkan hal itu, aku lebih bingung kenapa mereka ada di ruang karaoke," Iori balik membisik. Padahal bukan dia yang ditanya.
Kalian pun mengikuti instruksi pelayan tadi. Sesampainya kalian di depan ruang karaoke, dengan tanpa akhlak, Tamayo menendang pintu karaoke itu dan berkata, "Konijiwaaa~~"
Lantas kalian berempat terkejud dan terheran-heran. Di sinilah kalian mengetahui rahasia gelap mereka bertiga.
Mereka itu...
Fanboy
Yang sedang joget dan nyanyi bersama pun langsung memucat. Serta wajah mereka bertiga memerah. Melihat hal itu, kamu dan Iori tersenyum jahad.
"Kalian nari gak ngajak aku nih!" Tamayo malah ngomel. Dia sepertinya tidak memedulikan bahwa ketiga pemuda itu wajahnya sudah bagaikan kepiting rebus.
Kalian tahu, Sogo dan Nanase twins lagi joget serta nyanyi lagu TRIGGER yang Secret Night dengan Tenn sebagai centernya.
"E-Enggak... K-Kita cuman..." Sogo berkata gugup dan mencoba untuk meluruskan kesalahpahaman. Padahal gaada kesalahpahaman di kejadian ini.
"Ahh!! Iya!! Kita cuma mau latihan nari dan nyanyi doang kok!! Kita gaada niatan buat jadi idol, ye gak, Tenn-nii?"
"Sogo yang fanboy! Aku sama Riku disogok sama dia biar kita nyanyi ama nari!"
"Jangan dibebanin ke aku semua dong!"
Iori tertawa licik dan berkata, "Jadi, kalian itu... gay, ya?"
Mereka bertiga dengan kompak berteriak, "ENGGAK WOE!!!!"
"Tapi, kenapa kalian sukanya idol cowo?" tanya Nagi bingung.
"ITU KARENA MEREKA KEREN AJA!! LAGU-LAGUNYA JUGA ENAKK!!!" teriak mereka bertiga.
"APALAGI TRIGGER!!!" seru Sogo.
"APALAGI IDOLiSH7!!!" seru Tenn.
"APALAGI DUA-DUANYA!!!" seru Riku.
Wah, fanboy mode mereka aktif ges.
*timeskip
Kalian gajadi kerja kelompok. Malah diberi asupan idol sama mereka bertiga. Entah kenapa kalian berempat tampaknya berhasil ditarik ke idol hell sama mereka.
Tamayo yang sedang nontonin cuplikan MV IDOLiSH7 langsung berkata, "Wah, bocah yang namanya Tamaki itu narinya bagus banget!!! Keanya aku bakal ngefans sama dia deh!"
"Lagu Perfection Gimmick enak banget! Ku gak nyangka pas centernya diganti, mereka tetep bagus!" kata Iori dalam kekagumannya.
"Tapi, aku tetep suka dengan original centernya. Kawaii gitu soalnya," komentar Tenn.
"Ehh...? Center TRIGGER juga kok, Tenn-nii," kata Riku.
Sogo bertanya, "Nagi-kun, gimana?"
"Fantastic!!! Aku suka dengan mereka!" seru Nagi.
"Iya, kan?! Mereka keren banget! Nih, deh coba kau lihat MV yang Crescent Rise ini," Sogo menunjukan cuplikan MV dari HPnya.
"Wow~! Tapi kalau soal penampilan aku suka dengan si pirang di i7!"
"Di i7 aku sukanya sama yang si ungu," ujar Sogo.
Entah kenapa, kamu merasa cringe dengan ucapan-ucapan mereka. Padahal gak ada apa-apa, tapi kamu merasa cringe kek Author yang nulis chapter ini (dia malah curhat-_-).
Ternyata selama ini, kamu mengagumi seorang fanboy, kawan. Tapi, kamu merasa hal tersebut tidak masalah karena kamu juga sudah ikutan kecemplung ke fandom yang sama dengan trio fanboy itu.
---------------------(●'▽'●)ゝ----------------------
Sepertinya buku ini malah jadi cerita slice of life dengan romance yang sangat minim :v Hehe, maklum, Author kelamaan gak nulis cerita romance jadi gini nih. Maap, ya kalau tidak sesuai harapan (padahal judul Sogoxreader gimana sih wkwk). Tapi, kuharap kalian masih menantikan chapter baru buku ini ya~
Momo: thor, Yuki kan jadi guru eko, gue jadi apa?
Tukang parkir
Momo: HIDOOII!!!
Hehe... Jaa nee~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro