Star Gazing
Disclaimer
Mystic Messenger © Cheritz
Media © Creator
Story © Panilla_IceCream
.
.
.
Warning
OOC, Lot of Typos, Mainstream, Bad EBI, dll.
.
.
.
Enjoy Reading!
.
.
.
"Oppa," panggil (name), "kau pernah melihat bintang dari rooftop?"
Jumin yang tengah berkutat dengan dokumen-dokumen pekerjaannya pun mengalihkan perhatiannya pada sang istri.
"Belum," jawabnya singkat.
(Name) mengerucutkan bibirnya kesal. Akhir-akhir ini suaminya nampak lebih sibuk dari biasanya. (Name) pun menghela napas dan diam, tak ingin mengganggu sang suami.
Mendengar helaan napas sang istri, Jumin meletakkan pena di atas meja dan beranjak dari duduknya.
Dirinya berjongkok di hadapan (name)-membuat wajahnya sejajar dan dekat dengan wajah istrinya pula. Melihat itu, nampak semburat merah tipis di pipi (name).
"Oppa?" cicit (name) dengan wajah yang memerah.
"Apa yang kau pikirkan, (name)? Kenapa kau menghela napas seperti itu tadi?" tanya Jumin dengan suara yang lembut.
(Name) memejamkan matanya sebentar, dan dengan cepat mengecup pipi Jumin.
"Tidak ada," jawab (name), "kau pasti lelah, akan kubuatkan minuman hangat, ya?"
"Tidak," jawab Jumin, "kita buat bersama saja."
(Name) mengerjapkan matanya-seakan tak percaya dengan ucapan Jumin.
Banyak yang berubah dari Jumin semenjak pria itu mengenalnya.
°°°
(Name) memperhatikan Jumin yang tengah berkutat untuk membuat minuman di dapur milik mereka.
"Bukannya kau tidak menyukai minuman atau makanan manis?" tanya (name) saat melihat Jumin memasukkan bubuk cokelat ke sebuah cangkir.
Mendengarnya, Jumin tersenyum,
"Itu untukmu, sayang."
"Eh?" ujar (name) tak mengerti.
"Sesekali aku ingin membalas kebaikanmu," jawab Jumin, "walau tak seberapa."
(Name) menyunggingkan senyum cerah di wajahnya.
"Kalau begitu, aku ingin melihat bintang malam ini, boleh?" pinta (name).
Jumin menoleh dan memperhatikan sang istri lekat-lekat. Hampir saja dirinya lepas kendali melihat mimik wajah istrinya yang manis saat memohon, namun dia menetralisirnya dengan berdehem.
"Baiklah, my love."
"Kalau begitu, aku akan ambil selimut dulu, agar kita tak kedinginan!" Seru (name) dengan nada yang riang dan bergegas meninggalkan Jumin menuju kamar mereka sembari melompat-lompat kecil.
Jumin menggeleng pelan melihat tingkah sang istri yang ceria nan enerjik itu.
(Name) adalah warna-warni dalam kanvas kehidupan Jumin.
(Name) memiliki banyak warna indah untuk dilukiskan dalam kanvas itu, salah satu diantaranya adalah warna-warna bersifat enerjik.
Oranye adalah warna yang dilihat Jumin kini.
"Oppa, sudah membuat cokelat hangatnya?" tanya (name) tiba-tiba, dan membuyarkan lamunan Jumin.
"Sudah, ayo."
°°°
"Wah, indah!" seru (name) saat mereka tiba di atap dan melihat jutaan bintang di langit malam yang cerah saat itu.
"Kau harus sering melihat hal-hal yang seperti ini, Oppa! Jangan melihat tulisan di monitor terus-menerus, kau bisa stress jika begitu~"
(Name), bagaimana Jumin bisa stress? Melihat keberadaanmu saat dia pulang ke rumah saja, beban dan rasa lelah yang menderanya pun menghilang entah ke mana.
Jumin tersenyum tipis. Lengan kekarnya bergerak menyelimuti tubuh mereka dengan selimut. Bahu keduanya bersinggungan, membuat percikan dalam hati Jumin.
Melihat bintang di langit yang cerah bersama sang istri malam itu, membuat hati Jumin damai.
Dia rela melakukan apa saja, untuk istrinya, pelita hatinya.
Tetapi, kenapa lama-lama bahunya memberat, ya?
Jumin melirik ke sampingnya, dan tersenyum kecil melihat istrinya yang tertidur pulas sambil bersandar pada bahunya.
Bibir merah bak buah cherry itu terbuka, dan Jumin harus menahan mati-matian agar tidak mengecupnya.
"Selamat tidur, sayang," bisik Jumin.
End of Chapter
Yahoo! Akhirnya Pani apdet, walau Pani nggak tahu Pani buat apaan /eh.
Semoga kalian suka~ ^^
Makasih buat saran yang masuk ke Pani! Pani sangat senang melihat saran dari kalian ^^. Lagipula, book ini untuk kalian! XD
Oh ya, ada yang bisa kasih ide tidak? Anaknya Jumin dan MC cowok atau cewek?
Akhir kata, terimakasih~ Sebelumnya jangan lupa vomment, dan buat yg belum follow Pani harap follow /slap
Cheers,
Panilla IceCream
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro