
Mengurus Anak
Rasanya tak mudah menjadi seorang ayah ...
... apalagi kalau istri mendadak jatuh sakit. Wajar terjadi, apalagi di musim peralihan seperti ini.
Akan tetapi, Jumin juga menggantikan tugas sang istri mengurus anak, hal yang sebelumnya tak dia bayangkan.
Belum apa-apa, dia mendengar suara tangis anaknya, hal itu membuat Jumin yang pening karena urusan pekerjaan menjadi semakin pening.
Oee ...
Tuh, kan. Baru juga Jumin memikirkannya.
Dengan langkah tergesa, Jumin menuju ke kamar buah hatinya.
•••
(Name) memperhatikan Jumin yang tengah mengganti popok buah hati mereka, seraya tersenyum.
Tempo hari, Jumin tak bisa melakukannya. Pria itu terus saja bertanya ...
... bahkan sepertinya Yoosung lebih paham saat (name) menjelaskannya.
Akan tetapi, seperti yang ia lihat sekarang, Jumin sudah mahir melakukannya. Di sisi lain (name) senang, tapi ia juga geli karena tak pernah membayangkan seorang Jumin yang sedang mengurus anak mereka.
"In Su lihat apa—ah, ada Mama, ya?" tukas Jumin saat menyadari eksistensi sang istri di ambang pintu.
(Name) seketika berpikir, bahwasanya perilaku Jumin perlahan berubah, pria itu menjadi lebih lembut, sesekali mengajak anak mereka bercanda ria.
Han In Su tertawa, seraya menunjuk-nunjuk ibunya. Mungkin, dia ingin ibunya ikut serta.
"Mamamu sedang flu, nanti tertular." Perkataan Jumin membuat In Su menekuk wajahnya. Entah batita itu mengerti perkataannya atau tidak sebenarnya.
Jumin perlahan menggendong In Su dalam dekapan, berniat membuat pria kecil itu terlelap.
"In Su dengan Papa dulu, ya."
•••
"Oppa, kau lelah?"
Jumin yang tengah meregangkan otot-ototnya sembari bersandar di sofa ruang tengah pun menoleh ke sumber suara.
"Lumayan, In Su lama sekali terlelap kalau tidak dinyanyikan," jawab Jumin.
(Name) tergelak. "Lalu, kau menyanyikannya lagu menjelang tidur?"
Jumin mencolek hidung istrinya, gemas dengan pertanyaan jahil (name).
"Tidak, kau tahu sendiri suaraku bagaimana. Aku takut In Su mimpi buruk."
Tawa (name) pecah, tetapi hati Jumin justru menghangat. Tawa (name) bak alunan simfoni merdu yang menghiburnya.
Dengan mengalami hari yang panjang bersama buah hati, dia bisa mengetahui bagaimana lelahnya sang istri; mengurus anak dan mengurus rumah—walau dalam beberapa hal diurus oleh asisten rumah tangga.
"Terima kasih, (name)." Jumin berujar sembari mengusap rambut panjang sang istri.
(Name) mengerjapkan mata, terheran dengan tingkah tiba-tiba sang suami. "Huh?"
"Aku tahu bagaimana rasanya menjalani peranmu sekarang. Mungkin, suatu saat aku akan membiarkan teman-teman RFA menemanimu," ujar Jumin.
•••
Nun jauh di sana, Saeyoung dan Yoosung yang tengah bermain game bersama mendadak bersin.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro