Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

꒰𖠔꒱ Tentang Kaisar Gavier

Chloe melangkah memasuki pekarangan sekolah Deux. Sekolah ini berada di kota Melanger-dekat dengan pelabuhan kapal. Tempat ini adalah satu-satunya sekolah yang menggabungkan para manusia dan para makhluk supranatural untuk saling berteman. Sekolah ini adalah salah satu cara agar kedua benua saling menjaga hubungan baik.

Anak-anak dari benua Sorcery diberi fasilitas berupa asrama di akademi ini. Tiap liburan musim panas, mereka akan pulang ke benua Sorcery. Hari-hari libur lainnya, mereka dibiarkan berkeliaran di dunia fana, berbaur dengan manusia lain, menikmati keindahan alam yang dirawat oleh manusia. Ada pula larangan bagi para supranatural untuk tidak menyakiti para manusia, kecuali manusia itu adalah seorang kriminal dan mengganggu para supranatural.

"Selamat pagi, Chloe!" Lili menepuk pundak sang kawan dari arah belakang. Ia tertawa melihat gadis itu sedikit tersentak. "Maaf, aku mengagetkanmu."

"Tidak apa-apa. Selamat pagi, Lili." Chloe tersenyum hangat. "Apa kau sudah siap menjalani hari penuh kesibukan ini?"

"Sebenarnya, jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam. Aku masih mau tidur di dalam selimutku tanpa memikirkan susunan acara itu," kata Lili tidak semangat. Ah, dia tidak suka tugas yang dibagi Kepala Sekolah itu. Kenapa guru olahraga seperti Lili diminta membuat susunan acara? Padahal tahun-tahun sebelumnya, Lili hanya fokus melatih klub basket.

Chloe mengangguk. Ia paham dengan kondisi Lili. Menyusun susunan acara pembuka festival cukup sulit, tapi hal itu pasti terbantu dengan susunan acara festival tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Lili menghela napas panjang. Ia melihat sekitar secara acak. Lalu fokusnya berhenti pada wanita paru baya yang sedang melangkah di dalam gedung lantai dua. Lili dapat melihatnya dari jendela kaca. "MRS. ELA!" teriak Lili pada wanita paru baya itu. Mrs. Ela adalah guru bahasa. Lili menatap Chloe dan menepuk pundaknya. "Aku pergi menyusul Mrs. Ela, ya! Sampai jumpa, Chloe!" Dia segera berlari mengejar Mrs. Ela yang tampaknya tidak mendengar teriakan Lili.

Chloe terkekeh sambil menggeleng. Temannya itu tiba-tiba saja semangat padahal baru beberapa detik lalu terlihat putus asa. Ia melanjutkan langkah. Beberapa anak murid menyapa Chloe dan dibalas ramah oleh gadis itu. Chloe tiba-tiba berhenti berjalan. Perasaan rindu mendalam yang ia rasakan kemarin langsung menyerang tanpa alasan. Ia menunduk sambil menyentuh dada. Chloe rasanya ingin menangis karena tidak bisa menahan. Namun, ia tidak mungkin mengeluarkan air mata di pagi hari yang cerah ini, bukan? Tidak jika di tengah-tengah siswa lain yang berlalu masuk sekolah.

Apa yang terjadi padaku? Chloe mengatur napas. Matanya memerah. Ia makin menunduk hingga rambut hitam panjang itu menutup wajah Chloe. Dia tak mau orang lain melihatnya. Chloe kembali melangkah dengan hati-hati agar tidak menabrak tiang atau apa pun. Tujuannya sekarang adalah toilet wanita dan tempat yang paling dekat dari sini adalah gedung pertama akademi Deux. Gedung ruang guru dan ruang Kepala Sekolah. Sebenarnya, ia bisa saja menggunakan kemampuan sihirnya untuk sampai ke toilet dalam sekejap, tapi ia tak bisa melakukannya di tengah perasaan yang kacau.

Setelah berjalan beberapa menit. Akhirnya Chloe tiba di toilet wanita. Ia buru-buru masuk ke salah satu bilik, mengunci pintu, dan duduk di atas kloset-yang sudah ditutup-lalu memeluk kedua lutut. Chloe menangis tanpa suara. Hatinya sakit, tapi pikirannya bingung. Sebenarnya, apa yang terjadi padanya sekarang? Kenapa dia merasakan perasaan ini? Chloe tidak tahan lagi. Ini pertama kalinya perasaan membuncah itu begitu menyesakkan. Biasanya tidak parah. Namun, entah kenapa, hari ini terasa begitu kuat hingga membuat Chloe menangis.

Aku tidak bisa berhenti menangis, batin Chloe. Dia benar-benar bingung. Ia khawatir terlambat masuk mengajar. Chloe khawatir seseorang akan datang untuk mencarinya dan melihat keadaan Chloe seperti ini, sementara Chloe sendiri tidak tahu apa yang terjadi. Beberapa saat kemudian, Chloe akhirnya bisa mengendalikan diri. Dia berdeham beberapa kali. Merapikan rambut hitam gelombangnya dan menghapus air mata. Ia menggendong tas, membuka kunci pintu, lalu melangkah ke wastafel untuk membasuh muka. Setelah merasa lebih baik dan wajahnya tampak segar, tidak terlihat habis menangis-karena bantuan sihir. Chloe melangkah keluar dari toilet menuju gedung kelas dua, jadwalnya mengajar seni.

°˖ ⊹ ꒰𖠔꒱ ♡

"Chloe!"

Chloe menoleh. Menemukan Lili berdiri di sampingnya sembari membawa nampan makanan. Mereka berada di kantin sekolah untuk memulai makan siang setelah melewati waktu brutal mengajar tiga kelas. Lili mendudukkan diri di depan Chloe yang sedang makan daging sapi dengan tingkat kematangan well done.

"Sekolah ini kaya sekali, ya. Guru pun makan daging sapi," kata Lili. Ia mengangkat paha ayam lalu menggigitnya beringas.

"Gajinya juga tinggi sekali makanya kita kerja, kerja, tipes," ucap Chloe menambahkan. Ia menyendok nasi bersamaan dengan daging.

Lili mengangguk sambil mengunyah. Pipinya penuh dengan daging ayam dan nasi juga tambahan lauk sayur. Ia menelan makanannya, lalu berkata, "Aku tadi dengar dari geng Caterina waktu masuk ke sini. Katanya, Kaisar Gavier akan datang."

Kaisar Gavier. Dia adalah penguasa dunia ini, memegang kekuasaan supranatural dan fana. Ia berasal dari kaum vampire dan juga memiliki darah demon-penguasa dunia bawah. Pria yang tampan dan berwibawa meskipun punya sikap dingin. Di bawah pemerintahan Kaisar Gavier, benua Sorcery dan benua Homme hidup makmur dan damai. Para raja dan ratu dari banyak negara percaya pada kekuatan keluarga Gavier untuk mengayomi kedua benua besar.

Chloe memasang sihir pelindung berwarna biru yang samar agar tidak ada orang yang bisa mendengar percakapan mereka. Lili biasanya suka blak-blakan. Untuk mencegah hal buruk, Chloe harus memasang sihir itu. "Kenapa dia datang ke sini?" tanya Chloe.

"Katanya untuk menghadiri acara festival musim semi," balas Lili.

Chloe mengernyit. Selama lima tahun dia mengajar di sini, tidak pernah sekalipun Kaisar Gavier datang ke sekolah ini untuk menghadiri acara festival musim. Lantas, kenapa dia datang tahun ini? Apa untuk menjemput manusia-manusia yang melanggar hukum untuk diminum darahnya? Namun, bukankah itu dilakukan sekali selama sembilan tahun?

Benua Homme dan benua Sorcery punya perjanjian di hadapan Kaisar. Manusia yang melanggar hukum, seperti membunuh, pemerkosaan, pencurian, pelecehan, dan tindakan kriminal lainnya akan dikirim ke Sorcery untuk memberikan darah kepada kaum Vampire. Itu adalah perjanjian antar kedua benua karena vampire menguasai kerajaan dan memiliki jabatan tertinggi. Namun, hanya dilakukan sekali selama sembilan tahun. Jika manusia bisa berubah sebelum sembilan tahun maka dia selamat, tapi jika tidak dan melakukan kesalahan yang sama maka akan dikirim sebagai hukuman. Sama saja dengan hukuman mati.

"Aneh sekali. Apa urusan Beliau datang ke sini, ya?" tanya Chloe. Ia lantas menggeleng. Sudahlah, itu bukan urusannya.

Chloe melirik ke arah kanan saat mendengar suara tawa keras dari beberapa orang. Itu anak-anak kelas tiga. Biasanya dipanggil geng Caterina Evelyn-nama gadis berambut cokelat yang paling menonjol di antara anak lainnya. Ia berasal dari klan Vampire. Gadis-gadis yang berpenampilan mencolok dengan make-up menor mengalahkan guru sekolah. Tidak ada anak yang berani mengusik mereka karena Caterina-selaku ketua geng-akan menindas dan mempermalukan mereka. Terlebih, ada rumor yang mengatakan bahwa Caterina adalah tunangan Kaisar Gavier. Hal itu membuat anak-anak lain jadi takut, tapi tidak dengan guru sekolah.

Chloe menggeleng. Anak-anak itu tertawa di kantin saat jam makan siang. Di mana etika makan mereka? Padahal, etiket makan diajarkan sejak kecil. Tidak boleh bersuara saat makan atau setidaknya jangan menganggu waktu makan orang lain.

"Ha, lihatlah anak-anak itu," celetuk Lili. "Mereka ribut sekali. Apalagi ada Caterina di situ. Kau tahu rumor yang beredar? Masa tukang bully dijadikan kandidat permaisuri?" Lili memutar bola mata. Dia tidak suka Caterina bukan tanpa alasan. Anak itu pernah menuntutnya hanya karena ia menemukan Caterina merokok. Untung saja, ada Chloe yang membela bersama guru-guru lain saat Caterina membawa pengacara ke sekolah.

Sayangnya, setelah kejadian itu, Caterina hanya diberi hukuman membersihkan lapangan selama seminggu dan itu adalah keputusan Kepala Sekolah. Guru-guru banyak yang protes, tapi tidak digubris oleh Beliau.

"Ah, aku juga dengar rumor bahwa Kaisar Gavier memang sering memanggil wanita-wanita cantik ke istananya," kata Lili lagi.

"Entahlah. Aku tidak percaya rumor." Chloe mengangkat bahu. "Hm, tapi kalau Caterina benar-benar tunangan Kaisar Gavier, bukankah mereka sepasang soulmate?"

Soulmate. Pasangan yang ditentukan oleh takdir. Itu hanya berlaku pada makhluk supranatural. Namun, ada beberapa manusia yang ditakdirkan berpasangan dengan makhluk supranatural. Ciri-ciri paling umum adalah aroma tubuh yang sangat harum dan sentuhan yang terasa seperti gelenyar asing.

"Bukankah anak itu punya mate sebelumnya? Dia menolak mate-nya karena percaya akan menikah dengan Kaisar Gavier." Lili menggeleng. Padahal takdir sudah berbaik hati mempertemukan jodoh. Namun, malah ditolak dan melawan kehendak takdir.

Chloe menghela napas. "Sudahlah. Cukup membicarakan anak itu." Ia meneguk segelas air, lalu mengangkat nampan. Sihir pelindungnya pun juga hilang. "Aku ada urusan di ruang seni. Jadi, aku duluan, ya. Sampai jumpa, Lili."

"Bye-bye." Lili melambaikan tangan.

Chloe membalas dengan senyuman. Melangkah ke arah tempat nampan makanan yang sudah terpakai untuk dibersihkan para bibi kantin. Chloe menyungging senyum ramah pada para ibu yang jago memasak itu, lalu beranjak keluar dari ruang makan sekolah. Ketika ia menginjak area luar, Chloe langsung bergeming.

Ada aura misterius yang masuk dalam radar sang gadis.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro