Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

꒰𖠔꒱ Jawaban Dan Pilihan

"Kenapa kamu bertanya tentang hal itu? Siapa vampire yang kamu maksud?" tanya Saviero dengan nada serius. Ia mengernyit kala melihat Chloe tersentak kaget.

Chloe menelan ludah, lalu menghela napas. Yah, tidak ada gunanya berbohong pada sang ayah karena jika dia masih curiga maka Beliau akan mencari tahu. Chloe menatap ayahnya. "Kemarin, aku diberi tugas untuk menjadi asisten Yang Mulia Kaisar Gavier." Chloe diam sejenak. Dia melihat reaksi sang ayah dan mendapati Beliau bergeming. "Aku sempat mendengar tentang kaisar yang dipengaruhi oleh sihir hitam tiga minggu lalu. Itu membuatku bertanya-tanya karena tidak merasakan sisa sihir hitam di bagian dadanya."

"Jadi, Chloe sempat memeriksanya?" tanya Saviero.

Chloe mengangguk. "Dia mengizinkanku entah kenapa, Ayah." Ia menghela napas. "Apa Ayah tidak suka padanya?"

Saviero bungkam. Sejujurnya, dia benci dengan makhluk-makhluk yang tinggal di benua Sorcery. Kematian istrinya, Lavierna, meninggalkan luka dan dendam pada benua itu meski dia tahu bahwa tidak semua makhluk bersalah atas kematian sang istri, hanya para dewan kerajaan dan bawahan mereka yang menjadi pelaku atas perginya Lavierna. Kaisar sendiri ... saat itu kehilangan juga. Ia berkata, "Ayah bukannya tidak suka pada kaisar, hanya saja ... Ayah merasa tidak nyaman dan bersalah."

Saviero menghela napas. "Chloe, Ayah berterima kasih pada Yang Mulia Kaisar karena Beliau telah memberikan izin pada kita meninggalkan benua Sorcery dan menetap di sini, tapi bukan berarti dia sepenuhnya orang baik. Dia adalah kaisar, jika dia tahu bahwa kita adalah penyihir sage, entah apa yang akan dia lakukan untuk memanfaatkan kekuatan kita. Ayah kabur dari sana sebelum identitas kita terbongkar setelah kematian ibumu, terlebih Ayah mendapat julukan penyihir wizard terkuat, banyak yang mengenal kita. Jadi, Nak, sebaiknya jangan terlalu dekat dengannya."

Chloe menunduk. Tiba-tiba merasa tidak senang. Entah kenapa dia tak suka pada ucapan ayahnya yang meminta untuk menjaga jarak dengan Kalyan. Namun, bukankah itu yang Chloe awalnya ingin lakukan? Lalu, kenapa dia merasa tidak nyaman? Kalyan sepertinya bukan orang yang akan memanfaatkan Chloe. Pria itu tetap diam meski curiga pada Chloe tentang kemampuannya yang bisa teleportasi. Chloe menggeleng. Dia harus fokus. "Jadi, Ayah, bagaimana dengan sihir hitam yang menimpa Kaisar Gavier?"

Omong-omong, ada yang aneh dengan kata-kata Ayah. Kenapa Ayah merasa bersalah pada Kalyan? Sebenarnya, apa yang telah terjadi di masa lalu tentang kematian ibu? Ayah tidak pernah cerita garis besarnya, batin Chloe. Namun, ia pendam pertanyaan itu untuk hari nanti.

"Oh, iya." Saviero mengangguk. "Chloe tahu alasan kenapa cahaya dan kegelapan memilih untuk berdamai agar menghindari kehancuran keduanya?"

Chloe menggeleng. "Ayah tidak pernah menjelaskan itu padaku."

"Hal itu karena jika kekuatan cahaya dan kegelapan bertemu, akan menciptakan ledakan kuat yang membahayakan kedua klan itu, seperti menelan racun mematikan. Sifat mereka yang bertolak belakang saat bertemu memaksa untuk saling menyatu hingga menghasilkan 'racun', bahkan bisa menghancurkan satu kota. Itulah kenapa di zaman dulu, kegelapan dan cahaya memilih berdamai untuk menghindari musnahnya kaum mereka." Saviero berdeham panjang. "Ini seperti orang yang melawan kehendak takdir dan mendapat karma. Kegelapan dan cahaya adalah keseimbangan dunia. Jika saling melenyapkan maka dunia kehilangan keseimbangan dan bisa saja jatuh ke kegelapan atau bisa jadi terlalu 'suci'."

Chloe bergeming. Ayahnya menjelaskan tentang cahaya dan kegelapan. Chloe lalu menghubungkan itu dengan sihir yang ada pada Kalyan. Apakah sihir yang memengaruhi Kalyan adalah gabungan sihir kegelapan dan cahaya? Jika begitu, kenapa tidak meledak? Ia bertanya, "Maksud Ayah menjelaskan itu, apakah sihir yang ada pada Yang Mulia Kaisar adalah gabungan sihir gelap dan terang?"

Saviero mengangguk sambil tersenyum. Anak gadisnya sangat cerdas menebak. "Ini hanya asumsi Ayah karena tidak pernah sekalipun kegelapan bertemu kegelapan menciptakan kekuatan yang besar, mereka selalu saling menetralisir. Jadi, kemungkinannya adalah itu sihir gabungan antar gelap dan terang. Nah, lalu kenapa kaisar menyebutnya sihir hitam?" Saviero menyentuh dagu.

"Dia punya penyihir kerajaan. Katanya, itu adalah sihir hitam. Mungkin aura sihir gelap terang mirip sihir hitam? Aku yakin mereka tidak tahu tentang kegelapan bertemu kegelapan akan jadi netral," kata Chloe. Ia jadi curiga dengan penyihir kerajaan kekaisaran Nuance. Apa dia tidak pernah belajar tentang itu? Lalu, jika benar Kalyan sudah suci, penyihir kerajaan 'membersihkan' bagian apa?

Apa jangan-jangan, penyihir kerajaan hanya menghapus aura yang ada pada sihir gelap terang, tapi karena Kalyan adalah bagian dari kegelapan maka sihir putih yang tertinggal bercampur lagi dengan sisi kegelapan Kalyan? Lalu ... alasan kenapa sihir hitam bisa menghilang dengan cepat karena netral? batin Chloe. Yang membuatnya bertanya-tanya lagi adalah kenapa sihir yang diberikan pada Kalyan harus sihir gelap terang, bukan hanya sihir putih saja mengingat Kalyan adalah bagian dari kegelapan? Jika Caterina hanya memberi sihir putih pada Kalyan maka sihir itu dan jiwa gelap Kalyan akan bercampur dan menciptakan gelap terang.

"Ayah ingat sesuatu," sahut Saviero. "Sihir gelap terang adalah sihir yang auranya bercampur, tapi jika menggunakan metode yang benar maka akan menciptakan aura sesuai pembuat sihir inginkan. Misalnya, sihir gelap terang auranya dibuat menyerupai sihir hitam. Itulah sihir yang menimpa sang kaisar."

"Itulah sihir 'tidak diketahui'," kata Chloe melanjutkan sambil membelalak kaget.  Tebakannya benar mengenai penyihir kerajaan yang menghapus aura sihir gelap terang. Firasatnya benar. "Kalau begitu, karena sihir hitam telah netral maka yang tertinggal di dalam tubuh kaisar adalah sihir putih yang kembali bercampur dengan jiwa kegelapan kaisar, ya, Ayah? Lalu, bagaimana cara membereskan sihir putih yang itu? Apa efek yang akan dirasakan kaisar?"

"Itu benar, Chloe. Yang harus dibersihkan adalah sihir putih. Sayangnya sihir putih cukup sulit dideteksi oleh makhluk kegelapan. Soal efek, tergantung dari seberapa kuat korban. Kaisar Gavier adalah darah vampire dan demon, kekuatannya tentu kuat sekali. Efek yang dia dapat mungkin berupa pusing dan kelelahan. Jika korbannya lemah, bisa jadi sakit atau langsung meninggal." Saviero menghela napas. Ia ragu mengatakan ini pada putrinya. Namun, Chloe pasti akan bertanya terus atau mencari tahu dari sumber lain jika Saviero tidak menjelaskan. Ia berkata, "Lalu, untuk memeriksa apakah dia sudah bersih atau tidak. Pusatnya berada di tangan, dada, dan kepala. Penyihir yang bisa membersihkannya adalah sihir penyembuh. Sihir putih bisa langsung dibersihkan karena sifatnya berbahaya untuk makhluk kegelapan, tapi sangat menguras energi untuk membereskan sihir itu."

"Begitu, ya." Chloe mengangguk. Pantas saja Kalyan yakin dia sudah disucikan karena aura sihir itu telah tiada. Aku harus memeriksa tangan dan kepalanya untuk mensucikannya dari sihir putih, batin Chloe. Ia segera berdiri. "Terima kasih sudah menjelaskannya, Ayah. Kalau begitu, aku masuk kamar dulu." Dia segera melangkah. Senyum merekah di wajah mengetahui ia bisa membebaskan Kalyan dari sihir gelap terang. Namun, ada yang aneh. Kenapa Kalyan terlihat tidak mendapat efek apa pun dari sihir itu?

"Chloe," panggil Saviero.

Chloe berbalik. "Iya, Ayah?"

"Apa kamu bisa berjanji pada Ayah? Jangan terlalu dekat dengan Yang Mulia Kaisar." Saviero ingin memastikan sesuatu. Ia menyadari gelagat aneh sang anak saat membicarakan tentang Sang Kaisar.

Chloe bergeming. Ia menunduk menatap lantai. Rasa tidak senang muncul dalam dada. Ia ingin menolak permintaan sang ayah. Namun, sulit meyakinkan Beliau untuk percaya pada Kalyan. Kematian sang ibu menumbuhkan kebencian di hati ayahnya. Lantas, apa yang harus Chloe lakukan?

Saviero menatap putrinya lekat. Ia mengernyit melihat reaksi Chloe yang tampak tidak mau mendengar ucapannya. Kenapa Chloe terlihat seperti itu? Tidak biasanya anak gadisnya ini bertingkah seperti ini.

Apa jangan-jangan dia dan Yang Mulia Kaisar ... kalau benar maka Chloe tidak sadar dengan ikatan itu, ya? batin Saviero. Dia menghela napas. Itu masih perkiraannya saja. Namun, jika benar, dia tak berniat melawan takdir. Jika salah, dia bersyukur. "Kembalilah ke kamar kamu, Chloe. Ayah percaya pada pilihanmu." Saviero tersenyum. Yah, jauh di lubuk hatinya, ia tidak mau, tapi Saviero sendiri tak ingin melihat putrinya tidak bahagia.

Chloe menatap sang ayah. Ia jujur tidak bisa menuruti permintaan ayahnya, tapi sang ayah percaya pada apa yang Chloe pilih. Bukankah sudah jelas? Dia mengangguk, lantas berlari menuju kamar. Ia akan mengunjungi Kalyan sekarang juga.

Setelah kepergian Chloe. Saviero menghela napas panjang dan bersandar. "Aku percaya anakku bisa mengatasinya, tapi lebih baik lagi aku mengunjungi Kaisar Gavier dan membicarakan ini. Sudah 15 tahun sejak kejadian itu, wajahnya pasti sama saja, bukan?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro