Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Cinta Tak Terbalas (2)

6. Ichinose Tokiya x Fuyukaze Aoi

To AkabaneToudouShion

"Tadaima."

Tokiya pulang. Bajunya basah berlumur keringat. Lelah begitu terasa, setelah sehari manggung di berbagai tempat. Lagu yang dibawakan pun bervariasi.

Aoi menghampiri suaminya. Ia menyuguhkan kopi susu hangat kesukaannya. Lelaki bersurai kesetrum listrik itu mulai menyesap kopinya, sebelumnya turut tersenyum pada istrinya itu.

"Capek?"

Tanya Aoi yang bergerak duduk di sebelah lelaki itu. Tokiya tertawa. Entahlah, apa yang lucu.

"Sedikit."

Jawabnya. Ponselnya diletakkan di atas meja. Lantas dirinya menyandarkan diri di bahu Aoi. Aoi membiarkannya, sudah biasa.

"Tadai..."

Keduanya sontak menoleh ke arah pintu. Sosok yang sama berdiri disana. Yang satu nampak khawatir, satunya lagi ternganga. Tak lama, sosok di sebelah Aoi langsung berdiri.

"Ichinose-sama! Saya adalah fans berat anda. Bahkan, muka saya sampai saya oplas hanya demi mirip anda.". Dan Tokiya yang di ambang pintu masih melongo.

Oiya, Aoi lupa. Suaminya kan udah pensiun dari dunia hiburan dan musik.

Cosplayer

N/a : Menarik. I like this short story :3.

7. Teramitsu Haruhi x Harada Yuzuki

To Dea_DeandraFrisnaAP

Haruhi pernah bilang 'aku ingin jadi bintang iklan' sewaktu kecil. Kawan masa kecilnya hanya tersenyum mengangguk. Untuk mengejar cita-citanya, dia sampai sempat memanjangkan rambut dan mencatoknya setiap hari hanya demi lurus. Yuzuki mendukung (sambil elus dada). Ingat-ingat Yuzuki, dia punya riwayat jantung. Jantung lemah. Ingat-ingat mimpi Haruhi, dia ingin jadi bintang iklan.

Iklan rexona dan iklan pantene.

Dia ingin jadi Anggun, dia suka peluk-lalu-kagetin orang. Dia suka kibas-kibas rambut di depan kelas, sewaktu guru matematika menjelaskan. Dia selalu bilang 'Aku? Suruh.. Ngerjain soal ini? HAHAHAHAHHAA ups!' dan langsung dikeluarin dari kelas. Sewaktu dihukum upacara bersama antek-antek-kabur-upacara nya, suruh hormat bendera. Dia bilang ke temennya begini : "Liat, baju bagian ketiakku gak kuning kayak kalian. Makanya, kalian pakai rexona! Setia, setiap saat.". Dan temennya pada nyengir, jijik.

Dan Yuzuki cuma bisa elus dada.

Bahkan, sewaktu berada di depan ibu dan ayah, mau melamar, dia ditanya cita-cita. Dia bilang gini : "Cita-citaku, menjadi duta iklan pantene dan meluk orang tak dikenal seperti bintang iklan rexona!".

Yuzuki tersenyum, elus dada. Tapi, kayaknya jantungnya kumat deh.

Iklan shampoo Pantene dan Deodorant Rexona

N/a : Astaga recehku :").

8. Aomine Daiki x Shibuki Aoi

To eidenia

Aoi penat. Setiap pulang kuliah, tak ada sambutan dari sang ibu, satu satunya keluarga. Apa yang terucap hanyalah pertanyaan, pertanyaan, dan pertanyaan. Apalah arti satu jawaban kalau dihujam ribuan pertanyaan. Bukan tanya kabar, tapi tanya satu hal dengan jutaan variasi.

'Mana pacar kamu?'.

Dan hari ini, Aoi membawanya. Langsung ke hadapan sang ibu. Mereka sudah lama pacaran, dan tentu saja itu hal baik.

"Tante, perkenalkan, saya Aomine Daiki. Saya pacar Aoi-chan."

Daiki, pria basket berperawakan tinggi menjulang, kurus, pemain basket, dan pastinya... Tampan meski berkulit sawo matang (bukan gosong).

"Hari ini adalah hari jadian kami yang ke 367, artinya genap setahun."

Sayang bego. Sang ibu speechless. Pacar sang anak kini hadir di depannya. Wanita itu menatap Daiki dan Aoi bergantian. Entahlah, sang ibu merasa aneh. Sementara itu, Aoi berdiri di belakang pria basket itu dengan tenang.

"Kami berencana menikah, dan saya harap anda menyetujui hubungan kami. Saya disini bermaksud melamar anak anda. Ugh.. Bahasa saya berantakan. Jadi.. Maukah anda.. Membiarkan sang anak, Shibuki Aoi, mengikat janji setia dengan saya, Aomine Daiki?"

Daiki mengatakan gugup. Sang ibu masih speechless. Entahlah, dia sudah seringkali bilang. Tapi nampaknya tak sedikitpun nasihatnya tentang asmara di dengar.

"Ao-chan..."

Panggil sang ibu. Aoi menoleh dengan tenangnya. Tanpa beban, tanpa dosa.

"CARI PACAR YANG NYATA! DIA INI CUMA HOLOGRAM! MANA MAU MAMA IZINKAN!"

Dan sang ibu mulai membentak tak karuan. Aoi belum bersuara namun sudah digeret sang ibu menuju mobil. Katanya mau ke psikiater.

Aoi dan Daiki hanya mampu membatin 'sekarang kan jaman modern, ada kok tempat nikah sama hologram.'.

Hologram dan Ibu

N/a : Yesh, makasih Tang dah ngasi ide :3.

9. Akashi Seijuro x Ayugai Chinatsu

To Cindy_cin

"Aku punya seorang teman wanita, sepertinya aku jatuh cinta padanya."

Akashi berkata dengan santai. Bahkan ia sempat melemaskan dirinya yang baru pulang bekerja. Chinatsu berdiri di depannya, mendengar dengan telinga sendiri. Ia tidak tau mengapa, dirinya sesak. Belasan tahun mereka menikah, dan itu dirusak oleh teman sekerja suaminya.

"Ba-gai-ma-na de-ngan-ku..?"

Chinatsu bertanya gagap. Hatinya seolah teriris. Sakit. Perih.

"Kau bisa akrab dengannya. Dia orangnya supel."

Ah.. Ya, dia sulit bergaul. Mungkin itu yang dirasakan Akashi sampai tertarik pada wanita itu. Chinatsu memgangguk lemah. Ia tak punya kuasa menahannya.

"Kau tidak suka? Sama."

Entahlah, hanya perasaan Chinatsu atau benar adanya, Akashi menggumam 'sama' dengan volume yang sangat kecil. Namun ia tetap menerimanya.

***

"Tadaima."

Sore itu, Akashi membawa sesosok wanita. Sedih Chinatsu berubah. Wanita itu seketika memperlakukan dengan sangat ramah. Sekarang ia paham, bukan Akashi yang mencintai wanita cantik itu. Tapi sebaliknya.

"Chin-chan, perkenalkan..."

"Gasai Yuno desu!"

Akashi tersenyum paksa, Chinatsu senyum ketakutan.

Gasai Yuno

N/a : Even Akashi :").

10. Kagami Taiga x Fuyuki Sora

To fuyukisora_

Saat ini, Sora berada di antara para penonton pertandingan basket antar sekolah. Kagami Taiga, pacar dari Fuyuki Sora, tengah bermain serius. Mempesona. Sora meneriakkan nama lelaki alis belah itu. Taiga menghiraukannya, fokus bermain. Begitu juga dengan para penonton.

Bum! Skor tercetak lagi. Kerjasama Kuroko dan Taiga berbuah hasil. 34-32. Pertarungan sengit. Sora berteriak kegirangan. Berteriak "Taiga-kun dabes!".

Tak begitu lama, ia kembali berteriak. Kecewa. Menyumpah-nyumpah lawan yang berhasil menjebol ring. Lagi-lagi tetap semangat mendukung Taiga di lapangan.

"SORA!"

Teriak seseorang. Bukan. Bukan Taiga. Taiga tak sedikitpun meliriknya, fokus pertandingan. Tapi sosok seseorang. Dia mendobrak, masuk ke 'daerah penonton'. Penonton lain mengabaikan, seolah tak dengar apapun.

"KAMU ITU, KALO LAGI NONTON ANIME JANGAN BERISIK!"

"TAPI MA, TAIGA NGEBOBOL LAWAN! TAIGA ITU KEREN!"

"YAUDAH GAUSAH TERIAK-TERIAK! ADEK KAMU BANGUN! SANA TENANGIN!"

Sora menutup laptop jengkel. Memangnya dia gaboleh kalo nonton pacarnya tanding basket pagi-pagi? Huff.. Menyebalkan!

Laptop

N/a : T E R P H P K A N. Laptop memang jadi tukang tikung paling mujarab.

***

Semoga suka minna!

Part depan jadi part kaporitku nih :)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro