Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5

(Name) : diri kamu sendiri
(Name') : diri kamu yang lain [dalam artian, kalian boleh menamainya terserah kalian supaya waktu baca tidak bingung sama characternya] ●ω●

Title : Other Personalities
Genre : Romace, Thriiler (Yandere), Slice of Life
Bahaya typo, oc, dan masih banyak lagi
Character KnB © Fujimaki Tadatoshi
Character tambahan © Nakashima Miharu (author)
******************************

Sebelumnya...
"Karena dirimu."

"Apa? Kau tadi mengatakan apa?" Tanya Mayuzumi heran karena suara (Name') yang pelan.
"Mengatakan kalau aku dan dia tidak mungkin bertukar kepribadian sampai waktunya tiba!" Kata (Name') kesal lalu melepas paksa tangan Mayuzumi yang menghimpitnya.

(Name') mempercepat langkahnya supaya Mayuzumi tidak bisa menyusulnya. (Name') tambah mempercepat langkahnya saat Mayuzumi menyebutkan namanya. Sesampainya di pertigaan jalan besar, ia langsung melangkah untuk menyebrang tanpa menoleh kiri - kanan.

TIIINNN

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan maksimal. (Name') yang terkejut, hanya memejamkan matanya dan pasrah dengan apa yang nantinya akan terjadi. Mobil itu semakin dekat namun beberapa detik kemudian, (Name') tidak merasakan apa - apa. Ia menatap sekeliling dan ternyata dia berada di trotoar dengan posisi terduduk dan membelakangi seseorang. (Name') menengok ke belakang dan terkejut melihat seseorang itu adalah Mayuzumi.

"Baka! Kalau kau mau menyebrang setidaknya lihatlah dulu ada kendaraan yang lewat atau tidak." Kata Mayuzumi sambil mengatur nafasnya.

GYUT..

"(Name')??" Tanya Mayuzumi heran karena gadis didepannya tiba - tiba memeluknya.
"Gomen, Chihiro-kun." Jawab (Name) lalu mempererat pelukannya.
" Bukan (Name')? (Name) kau sudah kembali? Bagaimana bisa?" Tanya Mayuzumi lebih terkejut lalu membalas pelukan (Name).
"................" (Name) memilih tidak menjawab.
"Baiklah kalau kau tidak mau menjawab. Aku tidak akan memaksa." Kata Mayuzumi kemudian.
"Apakah... dia membuat masalah lagi?" Tanya (Name) lirih.
"Ya--- begitulah. (Name), bisa kita kembali ke posisi yang biasa? Banyak orang yang memperhatikan kita." Jawab Mayuzumi sembari mengingatkan (Name) akan posisi mereka sekarang.

(Name) langsung memerlebar jaraknya dengan Mayuzumi. Mayuzumi pun berdiri duluan lalu membantu (Name) berdiri. Mereka berdua kembali melangkahkan kaki menuju rumah masing - masing dengan arah yang sama. Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan yang biasa mereka lakukan saat berjalan berdua seperti sekarang.

~SKIP~
~SKIP~
~SKIP~

(Name) merebahkan tubuhnya di ranjang tanpa mengganti seragamnya. Mata (e/c) nya menatap langit - langit kamarnya yang berwarna biru langit. Pikirannya menerawang kekejadian tadi saat dirinya dan Mayuzumi menjadi pusat perhatian. Lengannya pun ia letakkan dimatanya guna menutupi matanya.

"Haah~~" (Name) menghela nafas berat untuk ketiga kalinya.
"Aku masih heran, apa yang dilakukan dia pada Chihiro-kun. Dan kenapa tiba - tiba aku dan Chihiro-kun sudah berada di jalan. Lalu, bagaimana dengan tugas dari Akashi?" Tanya (Name) masih dalam posisi berbaring.

Drrttt
Drrttt
Drrttt

Ponsel (Name) tiba - tiba bergetar. Pada layar ponselnya hanya tertera nomor asing yang pastinya tidak ada di dalam kontak ponsel (name). Dengan ragu, (name) menekan tombol hijau pada layar ponselnya lalu mendekatkan ponselnya dengan telinganya.

~Via telepon on~
(Name) : Moshi moshi? Ini siapa ya?
... : Akashi Seijuurou desu. (Lastname)-san, gomen aku menelponmu tanpa memberi nomorku terlebih dahulu.
(Name) : O..oh.. ada apa?
Akashi : Mulai besok, kau sudah aktif menjadi manager tim basket. Setelah pulang sekolah, silahkan langsung pergi ke gym.
(Name) : Matte! Aku belum tahu apa - apa tentang basket.
Akashi : Tenang saja, Mayuzumi-san akan memberitahumu.
~Via telepon off~

"Dasar. Kohai kurang ajar! Tidak tahu sopan santun! Suka menyuruh - nyuruh seenaknyak!" Kata (name) kesal.
"Chihiro-kun yang akan memberitahuku? Aku masih belum siap bertemu dengannya!" Kata (name) lagi lalu menutupi wajahnya.

***

Berbeda dengan (name) yang sedang bingung karena mulai besok dirinya sudah menjadi manager tim basket, Mayuzumi justru masih bersikap seolah - olah tidak tidak terjadi apa - apa dengannya dan (name) tadi. Namun walaupun dia mencoba bersikap biasa, kejadian tadi tidak bisa ia lupakan begitu saja.

"Kalau dipikir - pikir, bagaimana bisa kepribadiannya kembali secepat itu? Bukankah (Name') bilang sebelum waktu yang ditentukan, kepribadian asli (name) tidak akan kembali?" Pikir Mayuzumi sambil merebahkan tubuhnya di kasur.

Drrttt....

From : Akashi
Subject : -

Besok dia sudah resmi menjadi manager klub basket. Perhatikan setiap apa yang dilakukannya.

"Bocah itu! Selalu menyuruh - nyuruh seenaknya!" Batin Mayuzumi setelah membaca pesan dari Akashi.
"Apa dia tidak apa - apa ikut klub basket sampai malam?" Batinnya lagi mengkhawatirkan (name).

~0~

Esoknya, sesuai yang dikatakan Akashi, (name) secara resmi menyandang status manager tim basket. Akashi telah mengenalkan 3 anggota tim inti klubnya antara lain, Mibuchi Reo, Hayama Kotarou, dan Nebuya Eikichi. Pada saat perkenalan tadi, (name) hanya menampakkan senyum yang dipaksakan mengingat dia sangat malas untuk mengikuti klub klub seperti ini. Dan dari tadi, tidak ada istirahat untuknya karena anggota tim basket itu selalu memanggil namanya hanya untuk diambilkan minuman ataupun handuk.

"(Name)-chan, bisa kau isikan lagi air untukku? Aku sangat haus." Pinta Mibuchi dengan sangat manis.
"Baiklah, Mibuchi." Jawab (name) terpaksa.
"Awas kau ya. Aku ini senpaimu!" Batin (name) kesal.
"Oii (name), bisa setelah ini kau mampir ke minimarket untuk membelikanku makanan? Aku sangat lapar." Kata Nebuya tiba - tiba.
"Kami-sama,,, kenapa hidupku ditahun terakhir SMA sangat sengsara? Aku ingin kehidupan normal senormal - normalnya." Batin (name) sedih.
"Nebuya, kuperingatkan sekali lagi.. aku ini senpai mu! Bisa tidak tunjukkan rasa hormatmu padaku, sedikiiitt... saja." Kata (name) menekan kata senpai supaya Nebuya mengerti.
"Tapi, Akashi menyuruhku untuk tidak memanggilmu senpai. Karena,,, kita sedang berada di klub basket bukan di kelas." Jawab Nebuya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"

Apa? Bocah itu.... sudah keterlaluan!" Batin (name) lalu melirik Akashi yang sedang berbicara dengan pelatih.

Dengan berat hati, (name) pun pergi ke mininarket setelah ia mengisikan air untuk Mibuchi. (Name) sangat bersyukur karena letak minimarket tidak jauh dari sekolah. Yang dibingungkan (name), ia akan membelikan makanan apa untuk Nebuya.

"Dia itu doyannya makan apa ya?" Tanya (name) bingung.
"Belikan saja dia itu." Jawab seseorang sambil menunjuk makanan yang dibungkus dengan tempat putih.
"O--oh.. arigatou...." jawab (Name) tidak sadar siapa yang menyarankannya.
"E..eh... Chihiro-kun? Sejak kapan? Sedang apa? Kok bisa?" Tanya (name) bertubi - tubi setelah sadar siapa yang menyarankan makanan padanya.
"Sejak kau mengambilkan air untuk Mibuchi. Sedang mengikutimu. Ya bisa saja karena aku memang harus mengawasimu." Jawab Mayuzumi lengkap.
"Me.. mengawasi? Kau pikir aku seorang buronan? Berhenti mengawasiku." Kata (name) lalu berjalan menuju kasir.
"Semuanya ¥5500." Kata penjaga kasir itu setelah menghitung belanjaan (name).
"Mahal sekali! Ah sudahlah." Kata (name) terkejut lalu menyerahkan uangnya pada penjaga kasir.
"Arigatou gozaimasu." Kata penjaga kasir itu sembari membungkukkan badannya.

~SKIP~
~SKIP~

"Arigatou na, (name)." Kata Nebuya sembari memakan makanan yang dibelikan (name).
"Hm." Jawab (name) singkat.
"Kau tidak ikhlas membelikannya makanan?" Tanya Akashi tiba - tiba.
"Bagaimana mau ikhlas kalau belinya pakai uangku! Tidak diganti lagi." Batin (name) kesal.

~0~

Hari terus berganti namun, ada kejanggalan dalam diri (name). Sudah sekitar sebulan, kepribadian (name) tidak berubah walaupun sudah waktunya. Memang sangat melegakan karena dia tidak perlu kesulitan untuk mengontrol diri sendiri, tapi (name) cukup kesepian di rumah.

"Huuh..." ini sudah kelima kalinya (name) menghela nafas.
"Kau kenapa?" Tanya Mayuzumi heran.
"Ti.. tidak kenapa - kenapa." Jawab (name) gelagapan.
"Aku heran. Dia sudah tidak kelihatan ya. Syukurlah." Kata Mayuzumi sambil tersenyum tipis.
"U...um. kau benar." Jawab (name) dengan senyum terpaksa.

"Sejujurnya... aku sedikit kesepian karena (name') tidak ada. Dia.. ke mana ya?" Batin (Name) khawatir.

Bersambung....

- Alhamdulillah sudah selesai terketik
- Gomen na sai,,, author udh janji bakal update seminggu setelah lebaran tapi baru pertengahan Agustus updatenya ●︿●
- Gimana sama chapter 5 nya?
- Jangan lupa Vote + Komentarnya ya 。^‿^。
- Sekali lagi, maafkan author ╯︿╰

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro