3
(Name) : diri kamu sendiri
(Name') : diri kamu yang lain [dalam artian, kalian boleh menamainya terserah kalian supaya waktu baca tidak bingung sama characternya] ●ω●
Title : Other Personalities
Genre : Romace, Thriiler (Yandere), Slice of Life
Bahaya typo, oc, dan masih banyak lagi
Character KnB © Fujimaki Tadatoshi
Character tambahan © Nakashima Miharu (author)
******************************
Sebelumnya.....
"Bukankah itu bagus. Katamu, kau mengijinkanku untuk membunuh siapapun kecuali laki - laki yang kau taksir. Jadi, ini akan sangat menyenangkan."
(Name) masih tetap mematung di depan kelasnya sampai sebuah tepukan mendarat di bahunya. (Name) pun melirik siapa yang menepuk bahunya dengan tatapan horor. Ya, yang menepuk bahunya adalah Mayuzumi Chihiro. Dia sedikit heran karena melihat temannya masih berdiri mematung di depan kelas.
"Kau kenapa? Seperti habis melihat hantu saja." Tanya Mayuzumi heran.
"Jangankan hantu. Lebih berbahaya dari hantu." Jawab (Name) dengan nada lesu lalu masuk ke kelas dan duduk di bangkunya.
"Hah! Apa maksudnya?" batin Mayuzumi bertanya - tanya.
~SKIP~
~SKIP~
Seperti biasa, (Name) dan Mayuzumi menghabiskan waktu istirahat mereka di atap sekolah. Tiba - tiba pintu menuju atap terbuka dan menampakkan seorang murid laki laki bersurai merah. Siapa lagi kalau bukan sang ketua OSIS yang absolutenya minta ampun, Akashi Seijuurou. Akashi berjalan mendekati mereka berdua lalu berhenti tepat di depan (Name). Mata heterochrome nya menatap (Name) tajam.
"Tamat sudah riwayatku." Batin (Name) takut.
"Kau mau apa, Akashi?" tanya Mayuzumi angkat bicara.
"Aku ingin menanyakan apa dia sudah mempertimbangkan tawaranku tadi pagi." Jawab Akashi lalu beralih menatap (Name)
"Tawaran?" tanya Mayuzumi lalu ikut menatap (Name)
"Jadi tadi pagi itu..." kata (Name) menceritakan yang sebenarnya pada Mayuzumi.
SELANG BEEBRAPA MENIT SETELAH DICERITAKAN....
Raut wajah Mayuzumi langsung berubah seketika. Ia pun berdiri dan menarik kerah seragam Akashi. Matanya menatap Akashi marah, sedangkan yang ditatap hanya memandang biasa saja. (Name) cukup terkejut dengan perbuatan Mayuzumi.
"Chi.. Chihiro-kun!" kata (Name) terkejut.
"Apa kau tidak tahu peraturan bagi murid kelas 3? Kelas 3 tidak diperbolehkan mengikuti berbagai macam organisasi lagi kecuali dia sudah dipilih mulai dari kelas 1! Kau masih memaksa (Name) untuk menjadi manager? Kalau masalah OSIS aku masih menoleransi." Kata Mayuzumi marah.
"Aku tahu peraturan itu. Tapi, karena aku ketua OSIS jadi itu kehendakku memilih siapa. Lagi pula aku juga kaptenmu, Mayuzumi. Dan lagi, kau itu siapanya (L/n)-san? Apa kau pacarnya?" jawab dan tanya Akashi lalu melepas paksa cengkraman tangan Mayuzumi pada seragamnya.
"Aku... aku memang bukan siapa siapanya. Tapi aku berhak memprotes tawaranmu." Jawab Mayuzumi kemudian.
"Kalau kau bukan siapa siapanya, lebih baik kau diam. Yang kutawari bukan kau melainkan (L/n)-san." Kata Akashi lalu beralih menghadap (Name).
"Jadi (L/n)-san, bagaimana?" tanya Akashi pada (Name).
(Name) masih berkutat dengan pikirannya sendiri. Dan dari dalam batinnya juga si (Name') menyuruhnya untuk menerima tawaran itu tapi, batin (Name) sendiri merasa ragu.
"Bukankah menyenangkan berada di sekolah sampai malam. Dan lagi, kohai mu ini sangat menggugah selera." Kata (Name') tiba - tiba.
"Jangan harap. Aku tidak mau namaku tercoreng hanya karenamu." Balas (Name) membatin.
"(L/n)-san!" panggil Akashi membuyarkan pikiran (Name).
"Ba.. baiklah. Aku menerima tawaranmu." Jawab (Name) ragu.
"Oy (Name)! Kau yakin?" tanya Mayuzumi khawatir.
(Name) hanya balas menatap Mayuzumi dengan tatapan yang berartikan "Mau bagaimana lagi! Kalau aku menolaknya, aku tidak tahu apa yang akan dilakukan kohai satu ini! Maka dari itu, tolong aku!"
"Baiklah. Kutunggu kau pulang sekolah di ruang OSIS. Berhubung hari ini tidak ada latihan basket, kau akan membantuku mengurus berkas berkas untuk festival sekolah." Kata Akashi lalu pergi dari atap.
Sepeninggal Akashi, (Name) kembali mendudukkan dirinya. (Name) seperti menyesali perkataannya barusan tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah jadi bubur. Dia hanya tinggal melihat ke depannya seperti apa. Sedangkan dalam batinnya, (Name') tampak tertawa - tawa karena berhasil meyakinkan (Name) untuk menerima tawaran kohai nya itu. Mayuzumi sendiri sedikit khawatir dengan (Name) mengingat ya, dia sedikit memiliki rasa pada gadis itu.
############################
KRING
KRING
KRING
Bel pulang akhirnya berbunyi. Dengan cepat (Name) menuju ruang OSIS. Sesampainya di sana, masih sepi dan hanya ada dirinya seorang. Ia pun menoleh pada jam dinding yang menunjukkan pukul 3 lebih beberapa menit.
SREK
Pintu ruang OSIS pun terbuka dan menampakkan Akashi. Akashi masuk dan langsung duduk di kursi yang biasanya ia gunakan lalu mengeluarkan laptopnya. Akashi mengisyaratkan (Name) supaya duduk di kursi yang berada di sampingnya. Akashi menyuruh (Name) mengambil berkas berkas dan ia juga menyuruhnya untuk memisahkan mana berkas yang penting untuk festival dan mana yang tidak penting.
"Berkas segini banyak? Apa dia tidak punya bawahan sampai harus menyuruh kakak kelas untuk memisah berkas ini? Selama masa jabatanku dulu, aku tidak pernah menyuruh senpai ku untuk melakukan hal seperti ini." Batin (Name) bingung.
"Aku punya banyak bawahan, tapi mereka tidak dapat dipercaya dan buktinya ya berkas - berkas itu sama sekali tidak berubah. Dan jangan samakan masa jabatanku dengan masa jabatmu. Ingat aku itu absolute." Kata Akashi disela sela mengetiknya dengan menekan kata 'absolute'.
(Name) sedikit terkejut karena Akashi tahu apa yang ia pikirkan dan jawaban Akashi sudah mewakili setiap pemikiran (Name) tadi. Ia pun memutuskan untuk melanjutkan memisahkan berkas - berkas itu. Dan tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah 5. Keringat dingin mulai mengucur melalui pelipis (Name). Pekerjaannya sudah hampir selesai. Ia bermaksud menyelesaikannya dan langsung meminta izin pulang pada Akashi.
"Akashi, setelah pekerjaanku selesai bolehkah aku pulang? ini sudah terlalu sore." Kata (Name) tanpa menoleh pada Akashi.
"Tidak. Kau harus tetap di sini. Kau tahu, sedari tadi ada orang lain di luar ruangan ini. Kau bisa mengeceknya setelah kau selesaikan pekerjaanmu itu." Jawab Akashi tanpa melepaskan tatapannya pada layar laptop.
"Se.. seseorang?"
Bersambung....
- Akhirnya.... gimana gimana sama chapter 3 nya? Huhu (╥_╥) maafkan author ya kalo updatenya lama ...
- Di chapter ini masih berkutat sama Akashi ya. Akhirnya kalian nerima tawarannya si pangeran absolute
- Gambar hanya pemanis kok (>_<)
- Vote dan coment nya jangan lupa ya...
- Hope u like it .. (⌒▽⌒)
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro