Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#6.5

P.S : Skill bisa di dapatkan seiring berjalannya chapter.

BAHAGIA DAN PUAS BGTT IBLIS UBANAN KENA TABOK SHION WKWKWK.

.
.
.

***

Sudah satu minggu semenjak kejadian itu berlangsung. Laki-laki jangkung dengan helai mahkota langit kelam kini resmi menjadi babuku. Aku menjatuhkan tubuh ke atas kasur. Kain sutra dengan bulu angsa perlahan memeluk hangat tubuh mungil ini. Langit kamar terlihat begitu tinggi dan luas. Di sudut ruangan dekat jendela teras terdapat meja untuk mengistirahatkan pikiran. Di temani cangkir kecil berisi teh hitam untuk di nikmati. Memperlihatkan taman puspa berjenis Mawar liar. Serangga kecil cantik bersayap peri dengan makanan utama cairan kental mengandung banyak zat gula berupa nektar atau sari bunga menyambut sebagai Tuan Rumah.

Aku mengukir senyum lebar. Ini adalah impian terbesarku.

Pengangguran sukses ✨

Kejadian berharga dalam memori ingatan tersembunyi rapat dalam kotak kecil. Berada di hamparan rumput hijau sendirian. Tetesan air merah muda tumbuh subur. Angin kering dari Utara sudah berlalu. Mengucapkan terima kasih atas jamuan mewah memuaskan. Tanah dengan permukaan gersang perlahan mengundurkan diri. Tidak meninggalkan setetes jejak untuk di cari. Aku tertawa kecil. Ini sungguh memuaskan! Akhem- aku akan memperjelas sedikit atas tindakan yang kulakukan sebelumnya.

Laki-laki berhelai mahkota langit kelam berstatus babuku itu bernama Helios Lewis'D Auberon. Seorang laki-laki muda jangkung. Dia memiliki garis rahang tegas dan kuat. Bola mata kelabu memberikan gambaran keindahan gemintang di langit bebas. Sorot tatapan mata selalu terlukis tajam. Menumpahkan perasaan waspada dalam kabut berisi debu halus. Berasal dari partikel kecil hasil sebuah ledakan benda langit yang bisa memancarkan cahaya tanpa bantuan siapapun. Berusaha untuk mengintimidasi sekitar. Alisnya tebal dan rapi. Pahatan wajah laki-laki itu begitu serasi dengan bibir merah gelap. Dia seperti seorang laki-laki berasal keturunan Dewa Yunani. Aku bisa jatuh cinta padanya jika dari awal aku adalah perempuan.

Aku sedikit bergerak. Membenarkan posisi berbaring dalam balutan bulu angsa. Mencoba untuk memecahkan letak tempat nikmat untuk larut dalam pikiran. Dimana sebuah gumpalan kapas menunggu dengan sabar. Berusaha meyakinkan hati bahwa seseorang akan datang dan menyambut dengan pelukan gembira. Laki-laki berhelai mahkota langit kelam itu... Dia adalah laki-laki yang dengan kasar mencengkram kuat kerah bajuku. Aku masih mengingat dengan jelas. Pakaian milikku menjadi robek karena perbuatannya.

Penduduk mungkin akan diam ketika berhadapan dengan penguasa tanah. Mereka akan menutup mata terhadap masyarakat pinggiran desa karena sebuah ancaman. Meski memilukan hati; mereka tidak bisa berbuat bebas. Mata ada di mana-mana. Aku sudah bertekad untuk memiliki seorang babu sebelum berangkat ke sini. Aku bisa saja membeli manusia dari perdagangan haram milik manusia serakah. Aku menggeleng kecil. Aku tidak akan pernah melakukan atau membeli manusia. Bukankah dengan membeli mereka, aku bisa membebaskan manusia menyedihkan itu? Tidak. Aku tidak memiliki mimpi untuk menjadi pahlawan seperti bocah dengan pemikiran polos. Aku bukan bocah naif yang terobsesi dengan kesenangan delusi. Menjadi sosok terkuat dan di hormati banyak orang?

Situ bercanda ya? Itu tugas orang lain. Aku tidak cocok untuk itu.

Ah, tidak. Kurasa aku membutuhkan kekuatan dalam kuasa. Singkirkan pemikiran mengenai menjadi bangsawan dan pahlawan. Aku tidak sudi untuk itu. Di dalam tubuh mungil yang kumasuki ini; terdapat jiwa kemageran bersemayam. Aku lebih suka rebahan dengan harta terus mengalir seperti air terjun melimpah. Aku menghela nafas pelan. Bola mata batu berlian melihat pemandangan memilukan itu. Setitik rasa getir terpancar. Aku menggigit bibir bawah. Sedikit memberikan kekuatan berlebih mengakibatkan labium merah muda hampir terluka. Ah, kebiasaan lama ku terbawa hingga saat ini. Tamparan keras begitu terasa jika aku hanya berdiam diri saja. Aku akan menjadi salah satu dari manusia di desa ini yang akan menutup mata pada kejamnya dunia. Aku ingin menyelamatkan mereka. Tapi bukan berarti aku dengan senang hati membiarkan diriku terlibat secara langsung.

Aku perlu seseorang untuk memerankan tokoh pahlawan. Dengan ilmu yang kumiliki, aku akan membuat sebuah panggung sandiwara. Mereka akan menjadi salah satu cahaya untuk dunia. Aku tidak peduli meski ini merupakan sebuah kebohongan dalam naskah. Aku menginginkan mereka. Tidak peduli jika menggunakan cara kotor atau sehat, aku harus mengincar sebuah kemenangan sampai dapat. Tugasku dalam naskah penuh sandiwara ini hanya berperan sebagai penulis. Menarik benang pergerakan pahlawan dalam genggaman. Sehingga mereka melakukan sesuai keinginanku. Kemudian laki-laki berhelai mahkota langit kelam itu dengan terhormat akan memerankan tokoh pahlawan. Aku bisa mendapatkan informasi berguna untuk kembali ke dunia dengan bantuan koneksi jaringan milik pahlawan.

Yah, setidaknya itulah rencanaku. Pada akhirnya semua akan kembali ke titik awal. Aku hanya ingin kembali ke duniaku.

Ah, benar. Aku melupakan sesuatu. Bagaimana bisa aku melupakan hal penting seperti ini. Aku tidak pernah bertemu kembali dengan laki-laki berhelai mahkota langit kelam. Kami hanya sekali bertemu. Tentu saja terjadi pada saat kejadian cengkraman kerah. Atas bantuan penduduk setempat, laki-laki itu menjadi babuku pada saat itu juga. Aku memanfaatkan perhatian publik untuk mencari simpati. Aku cerdas bukan? Aku tidak tahu setelahnya. Tidak. Laki-laki itu memberikan naungan teduh untuk berlindung dari panas Mentari dan udara dingin tetesan air langit Rembulan padaku. Rumah besar terletak di bukit desa dengan halaman luas. Di penuhi ladang puspa tempat hewan kecil mengeluarkan percikan cahaya putus-putus. Pada saat Rembulan menggantikan Mentari untuk duduk di singgasana; pemandangan akan berbeda. Terlihat seperti lukisan kasar milik seseorang. Tertuang dalam jiwa perasaan niskala keindahan bentala. Memberikan daya tarik alam luar biasa.

Aku mengalihkan perhatian. Tidak tahu berapa kali aku memandang ruangan ini. Aku selalu terpesona dalam detik waktu berjalan. Bangunan rumah terlihat indah dengan ukiran halus budaya Eropa. Aku sediki terkejut. Aku tidak pernah mengira bahwa di dunia ini akan ada sedikit bumbu kebiasaan atau adat dari bumi. Ah, aku jadi penasaran. Di dunia ini ada rempah dari Indonesia tidak ya? Aku agak merindukan cita rasa makanan dari Indonesia. Jangan salahkan diriku karena merindukan masakan tanah air! Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, aku harus kembali mengejar ilmu hingga ke negara lain.

Bagaimana jika tidak ada rempah?

Benar. Aku masih belum mengetahui seperti apa iklim musim di dunia ini. Tidak. Setidaknya aku ingin tahu seperti apa kondisi desa ini. Akan merepotkan jika aku tidak bisa meredam kerinduan dalam jiwa. Aku pernah berpikir untuk bunuh diri. Mungkin dengan cara itu aku bisa kembali seperti awal. Hidup normal sebagai (FullName) laki-laki di bumi. Melupakan bunga tidur terburuk dan menguburnya rapat. Sehingga tidak ada yang berani mengusik ketenangan batin. Tetapi aku tidak ingin merasakan sakit ketika mencoba melakukan bunuh diri nanti! Meski tidak ada rempah di sini, setidaknya ada tempe atau kerupuk kan?

Apa aku membuka usaha warung makan saja ya?

Aku mengangguk setuju. Aku bisa menjalankan usaha bar dan warung makan secara berdampingan. Manusia tidak bisa meminum alkohol dengan perut kosong. Akan sangat berbahaya karena peningkatan cairan tidak berwarna tersebut dalam darah yang cepat dapat meningkatkan akibat racun pada otak. Dalam buku yang pernah kubaca ketika mempelajari cairan mudah terbakar tersebut, alkohol juga dapat mengiritasi lapisan lambung bila dikombinasikan dengan asam lambung. Tentu saja dampaknya akan bertambah buruk ketika perut sedang kosong.

Ini bisa menjadi keuntungan besar bagiku. Aku mengukir senyum miring. Ah, benar juga. Ini membuktikan bahwa aku adalah manusia paling serakah di dunia. Aku hanya perlu menemukan sebuah batu untuk melempar pada sepuluh burung secara bersamaan. Para manusia di sini bukan sebuah ancaman. Mereka adalah orang dengan pemikiran kuno hanya memikirkan diri sendiri. Tidak ada bedanya denganku sih. Aku selangkah di depan mereka. Berbicara mengenai keuntungan, aku belum memiliki kesempatan untuk membahas sebuah kerja sama pada Helios. Aku tidak menyangka bahwa dia akan pergi selama ini. Apa permintaan ku sebegitu susahnya? Aku hanya meminta sebuah buku sejarah dunia ini pada laki-laki berhelai mahkota langit kelam itu. Salah satu petunjuk untuk kembali ke bumi mungkin saja berada di situ. Meminta bantuan pada Adonis memang lebih cepat. Akan tetapi, aku ingin melihat seperti apa kinerja laki-laki itu. Aku mendesis pelan.

"Menyebalkan..."

[Apa Anda membutuhkan sesuatu?]

Itu suara Adonis. Aku terdiam sejenak. Informasi dalam pikiran tersusun rapi. Loteng kecil dengan perabot lengkap perlahan menjadi berantakan. Kertas polos dengan ukiran tajam tinta hitam terlihat berhamburan. Memenuhi lantai kayu hingga ke sudut terkecil. Tidak bisa di jangkau karena sebuah fakta tidak berguna memaksa masuk. Terlihat seperti tidak ingin meninggalkan sebuah tempat untuk bebas. Lemari tempat kertas tersusun tergeletak begitu saja. Tidak bisa. Aku baru saja membiarkan sebuah informasi tidak layak menyingkirkan fakta berguna. Aku tertawa geli. Aku tidak bisa berpikir jernih karena terlalu khawatir. Aku bahkan sampai mengabaikan sekitar. Diriku terlalu larut dalam ambisi untuk kembali ke bumi. Dalam keadaan seperti ini, aku harus bisa memanfaatkan keadaan sebaik mungkin. Adonis adalah penyelamat. Sistem itu mungkin belum memiliki informasi mengenai bumi tempat diriku tinggal sebelumnya. Aku bisa memberikan suatu ruang untuk menyelipkan beberapa informasi mengenai bumi pun cara untuk kembali. Setelah laki-laki itu kembali membawa barang berharga, aku bisa meminta Adonis untuk meneliti lebih lanjut.

'Apa kau bisa memberikan buku mengenai sejarah dunia ini? Beserta negara wilayah apa saja yang ada disini. Aku ingin semua. Tidak ada yang boleh terlewat meskipun itu adalah wilayah atau informasi terkecil!'

[Dimengerti. Memproses informasi yang akan di tulis...]

Bertanya pada sistem adalah pilihan bagus. Aku tidak akan melakukan hal itu. Menanyakan satu persatu—tidak. Itu akan lebih membuang banyak waktu. Aku perlu membuat sebuah keputusan mengenai pilihan lebih bijak. Aku yakin dalam buku yang akan di berikan oleh Adonis akan lebih berguna. Disusun dengan rapi dan rinci mengenai segala pertanyaan yang sudah tersimpan berdebu dalam hati. Aku bisa membacanya berulang kali meskipun lupa. Aku tidak tahu. Perasaan bersemangat perlahan menyelimuti. Aku menjadi tidak sabar untuk menunggu hasilnya. Oh, tenanglah diriku!

Maafkan aku, Helios. Aku tidak memiliki kesabaran lebih seperti manusia lainnya. Dimana mereka dengan pasrah menyerahkan apa yang akan terjadi di masa depan kepada Tuhan. Aku tidak seperti itu. Aku ingin sedikit menggeser takdir menjadi lebih baik. Buku yang akan di berikan oleh Adonis nanti akan membuktikan semuanya. Aku akan membandingkan dua buku berasal dari makhluk berbeda. Meskipun aku yakin bahwa milik Adonis akan lebih jelas dan rinci. Tetapi bukan itu yang akan kunilai. Aku ingin melihat seperti apa kerja keras laki-laki berhelai mahkota langit kelam. Apakah dia bersungguh-sungguh melakukan apa yang kuminta. Jika benar begitu, aku tidak salah orang. Aku akan memasangkan mahkota pahlawan untuknya.

BRAK!!!

Pintu besar kayu jati itu di banting keras. Aku terkejut karena bunyi yang di hasilkan mengakibatkan dengungan di gendang telinga. Terlebih pada benda berdetak di dada kiri. Dengan tajam meningkatkan denyut jantung; melebihi batas dari debar biasanya. Bola manik permata berlian tersembunyi di kedalaman lautan berhenti pada sosok di ambang pintu. Telapak tangan besar terbalut sarung tangan sutra terlihat penuh. Tumpukan lempengan kayu dan kulit menggunung tidak terhitung. Di letakkan dengan kasar pada meja di sudut ruangan. Menghasilkan kembali bunyi memekakkan telinga.

Ah, laki-laki itu akhirnya kembali.

"Kita perlu berbicara, Nona kecil."

Ukiran tajam pada Rembulan terlihat miring. Waktu yang tepat. Aku sudah menunggu kehadiran laki-laki itu. Mari kita lihat. Apa yang dia bawakan untukku setelah pergi selama seminggu lamanya. Tidak mungkin hanya lempengan kayu dan tumpukan kulit bukan?

"Kebetulan sekali. Aku juga ingin berbicara padamu."

.
.
.

TBC

Iyaa, itu oc yang (berhasil) kena gaet mbak Yeen//larii

Fyi, Helios itu ketua Serikat Perdagangan. Harumi udh tulis di atas belum? Kalau belum yaudah Harumi tulis di sini;v

Tambahan;

Loh, bukannya mbak Yeen katanya gk pngn jadi bangsawan atau pahlawan? Terus itu kok mau nyelamatin dunia/desa atau apalah itu?

Mbak Yeen tuh gk bakal jadi bangsawan atau pahlawan. Iyaa dia emang pngn nyelamatin dunia itu. Tapi kok bisa dia gk jadi pahlawan atau bangsawan? Bisa dong. Mbak Yeen kan kerja nya di belakang layar. Dia tinggal nyuruh nyuruh pahlawan aja buat ngikutin rencana dia. Istilahnya sih sama kaya iblis ubanan gada akhlaq(tau lah siapa). Dia gk langsung turun tangan. Cuma nyuruh-nyuruh babu nya aja buat bertindak mengacaukan dunia. Clayman nya sendiri tinggal duduk anteng sambil minum anggur. Paham kan maksud Harumi gimana? :v

Jadi, maksudnya tuh gini;

Mbak Yeen>kerja di belakang layar(jadi bos.ea)>nyuruh orang jadi pahlawan(bohongan)>dunia menjadi lebih baik>pahlawan(bohongan) ini jadi terkenal>kekuasaan si pahlawan semakin luas>dpt jaringan koneksi>informasi buat kembali ke bumi semakin besar.

Intinya ini tuh saling menguntungkan. Tapi bukannya si pahlawan malah lebih untung ya? Dia kan dpt kekuasaan, terkenal, di hormati dll. Kak, yang kita bicarain ini mbak Yeen. Makhluk termager yang kerjanya cuma pngn rebahan. Gada gunanya katanya kalo terkenal atau apapun itu. Kan dah dia bilang, dia tuh bukan orang yang terobsesi sama yang kaya gituan.

AKHEM!

Terus yang kita bicarain disini, untung itu dimana dunia yang di bikin Veldanava sejahtera, mbak Yeen bisa ngumpulin infomasi buat kembali ke bumi. Makanya di atas mbak Yeen bilang ini tuh bakal balik lagi ke awal. Dia cuma pngn balik ke dunia nya.

Tapi jika Harumi berkehendak, apapun bisa terjadi. Mbak Yeen kayang pun bisa. Gada yang tau masa depan mbak Yeen selain Harumi dan Tuhan;)

Btw... Gk deng, ini chapter masih ada part 3 nya. Ya mau gimana lagi, yang ini aja udh nyampe 2000 word lebih :'D gk mungkin kan di terusin di sini:"

13 September 2021

See ya!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro