Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

#5







Kalian serius bosan gk sih sama cerita ini?

.
.
.

***

Lembayung tergores dalam kanvas langit. Menggantikan biru muda; menduduki singgasana. Permata biru memancarkan binar kebahagiaan. Gemerisik dedaunan terdengar menggelitik. Membawa perasaan nyaman dengan kehangatan lembut. Aku mengukir lengkungan lebar pada bibir. Membentuk pahatan bulan sabit menggantung di langit bebas. Aku baru saja mengakhiri perburuan harta karun. Melelahkan. Itulah yang kurasakan. Namun perasaan bangga menyelimuti hati mengingat ini adalah hasil kerja kerasku sendiri.

Yah, meski dibantu oleh Adonis...

Tumpukan harta karun dihadapanku menggunung. Tak terhitung jumlahnya karena aku memang tidak berniat menghitungnya. Cukup memakan waktu untuk mengumpulkan semua ini, tetapi aku yakin. Mereka semua akan membawa berkah untukku. Ucapan terima kasih juga tidak cukup untuk mengungkapkan betapa bersyukurnya aku karena memiliki Adonis.

Berkat sistem itu, pekerjaanku menjadi lebih lancar. Adonis dengan ahli menganalisa semua jenis tanaman herbal yang kukumpulkan. Penjelasan singkat yang diberikan oleh sistem itu ketika selesai mengkaji sungguh membuatku takjub. Tidak hanya tanaman herbal, disini banyak buah yang tak pernah kutemui di bumi. Bentuk mereka beragam. Tentu saja kebanyakan dari mereka memiliki bentuk tidak normal. Tetapi jika mengingat bahwa tanaman disini mengandung sihir, aku tidak perlu merasa aneh lagi.

Berkat kegiatanku hari ini, aku berhasil mendapatkan skill baru.

Skill [Survival] dan Skill [Herbology].

Begitulah Adonis menyebutnya.

Dari semua tanaman ini, aku menaruh minat lebih pada Rumput Abadi. Tidak. Orang yang memakannya tidak akan menjadi kekal. Bisa gawat kalau tanaman itu memiliki khasiat seperti namanya. Bertolak belakang dengan julukannya, tanaman ini mengandung zat racun berdosis tinggi. Aku tidak bisa membayangkan jika racun ini masuk kedalam tubuh makhluk hidup. Namun aku yakin, hal yang menanti adalah kematian. Adonis mengatakan bahwa tanaman herbal ini hanya tumbuh 100.000 tahun sekali. Dengan begitu, aku bisa menyimpulkan jikalau tanaman herbal ini memiliki harga nilai jual tinggi. Untuk perburuan tentu saja.

Meski beracun, Rumput Abadi termasuk tanaman herbal.

Selain itu, kalau tidak salah Adonis juga mengatakan bahwa Rumput Abadi berada diatas Rumput Hipokte. Dengan khasiat yang lebih manjur dan tinggi. Aku tidak tahu seperti apa Rumput Hipokte karena Adonis berkata habitat tanaman itu bukan disini. Meski kedua tanaman herbal ini memiliki kesamaan yaitu hanya bisa tumbuh di tanah berenergi sihir. Mereka kerabat-an makanya gitu.

Tidak hanya Rumput Abadi, aku bisa menjual semua tanaman yang kukumpulkan dengan harga tinggi. Aku tersenyum. Mak, alhamdulillah anakmu tidak jadi gembel di dunia orang. Hikd, terhura sekali. Akan tetapi, aku sedikit kebingungan untuk menyimpan semua ini. Aku memerlukan sebuah alat atau tempat yang besar. Jika tidak cepat disimpan, mereka semua akan layu. Akan sulit kalau barang yang ingin dijual menjadi rusak. Bisa jadi gembel beneran aku. Ogah. Mending nguli sekalian. Kaya di anime sebelah, yang dewi nya cuma jadi beban ituloh-

'Adonis, apa kau punya solusi untuk menyimpan tumpukan harta karun ini?'

[Menjawab; Anda bisa menggunakan [Ruang Dimensi] untuk menyimpan objek yang Anda inginkan.]

Aku mengangguk paham. Adonis mulai menjelaskan bagaimana cara kerja skill tersebut. Penjelasan dari sistem ini begitu mudah dipahami. Jika Adonis adalah dosen di kampusku, aku tidak akan pernah absen untuk menghadiri kelasnya. Aku sedikit melirik tumpukan harta karun tersebut. Berbicara mengenai tanaman herbal, bukankah harga mereka akan lebih mahal jika mereka adalah barang jadi? Maksudku, aku bisa menghasilkan uang lebih banyak jika berhasil membuat obat daripada hanya menjual bahan baku nya saja.

'Adonis, apa kau bisa membuat obat penyembuh atau apapun itu menggunakan semua jenis tanaman ini?'

[Menjawab; Ya. Saya bisa menggunakan hasil analisa untuk membuat obat penyembuh. Anda tertarik untuk membuatnya?]

Sasuga Adonis-kun. Multifungsi ya? Aku jadi merasa nge-cheat di dunia ini. Aku menyetujui tawaran yang diberikan oleh Adonis. Jika dengan ini aku bisa mendapatkan uang banyak, akan kulakukan. Beruntung aku tidak putus asa. Andaikata aku tidak berhasil menghasilkan uang dari tanaman herbal ini, pilihan terakhir jatuh pada ngepet. Kala aku mengumpulkan tanaman tadi, aku melihat teman-teman Inosuke sedang berkumpul memakan Beri Lumpur. Salah satu makanan utama mereka. Ingat, ini adalah dunia lain. Bukan bumi tempat tinggalku sebelumnya.

Dengan kata lain, ukuran tubuh mereka tidak normal. Semakin besar babi yang akan diajak ngepet, besar pula keuntungan yang akan kudapatkan. Ah, benar. Aku juga harus menyiapkan lilin. Aku ingin mengajak Kokonoi jika memungkinkan. Laki-laki itu pasti akan merasa senang. Kami akan berbagi tugas. Intinya aku yang akan menjaga lilinnya nanti.

Sesat^

Koko nyasar^

Rembulan sebentar lagi akan menggantikan Mentari. Menduduki singgasana untuk mengawasi dunia. Aku memutuskan untuk pergi ke desa terdekat besok hari. Aku bisa saja pergi sekarang tetapi, aku terlalu lelah. Tubuh mungil ini tidak sekuat tubuh kekar milikku sebelumnya. Padahal baru sebentar bekerja, tetapi rasa lelah sudah bersemayam mengendalikan.

Berakhirlah aku tidur di bawah pohon. Tidak baik ya kawan kalau ke hutan atau tempat banyak tanaman pada malam hari. Mengingat ketika gelap menghampiri, tanaman akan melepas gas CO, biasa disebut sebagai karbon monoksida. Atau tidak, melepaskan CO2 yang lebih dikenal sebagai karbon dioksida. Tujuan pelepasan ini adalah untuk respirasi. Selain itu, kenapa aku melarang untuk pergi ke hutan adalah karena disini banyak nyamuk. Duh, mana gk punya autan lagi....

.
.
.

Time skip!

//kelamaan kalo ceritain proses gimana mbak yeen sampai di desa. Rimuru keburu diambil Chloe ntar.

Suara bising dari keramaian perlahan dengan lembut memasuki gendang telinga. Perasaan lama kini menggelitik hati. Menghampiri setelah pergi; meninggalkan setitik kerinduan didalamnya. Aku berhenti melangkahkan kaki. Bola mata batu permata dipenuhi oleh kekaguman. Sejumput rona merah terlukis memenuhi pipi mulus. Aku menggigit bibir mungil. Berusaha menahan gejolak kebahagiaan sanubari. Aku berjuang keras agar tidak memekik girang sembari melompat-lompat. Aku tidak ingin orang-orang mengira bahwa aku gila. Tidak asik kalau baru bertemu dengan manusia lainnya, akunya malah terlihat seperti kurang waras. Aku tidak akan pernah bersedia untuk tinggal di balik jeruji besi karena di tangkap oleh penjaga keamanan kerajaan. Dengan laporan bahwa seorang gadis cantik tidak waras meresahkan masyarakat setempat.

"Tenanglah wahai diriku," bisikku pelan.

Aku memutuskan untuk berkeliling sejenak. Kaki mungil ini membawaku menelusuri setiap tempat. Aku tidak berhenti berdecak kagum. Meski ini adalah sebuah pedesaan; tempat ini terbilang cukup besar. Haruskah aku menyebutnya sebagai kota? Terserah. Keduanya sama saja. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada kapasitas serta perkembangan teknologi. Ah, benar juga. Setelah ini aku berencana untuk pergi ke serikat perdagangan. Aku menipiskan bibir. Perasaan gembira kembali menyelimuti hati. Menumbuhkan ladang puspita dengan ukiran kupu-kupu sebagai pelengkap. Setelah ini aku pasti menjadi sultan, BWAHAHAAHA!

Setelah mendapatkan uang, apa yang akan kulakukan ya?

Meng-harem?

Menjelajah dunia?

Atau menjadi bangsawan?

Aku menggelengkan kepala. Kalau yang itu, jangan deh. Tidak buruk memang jika memiliki kekuasaan. Aku bisa mendapatkan kuasa serta wilayah untuk di tempati. Kekayaan juga tak luput masuk dalam hal yang di janjikan. Aku sedikit bergidik. Aku tidak ingin berurusan dengan sekelompok orang haus akan kekuasaan. Memandang hina manusia dengan kasta rendah. Setidaknya begitulah yang sering kubaca di buku sejarah ketika mempelajari peradaban eropa.

Menjelajah dunia, ya? Aku berpikir sejenak. Tidak buruk. Aku bisa berpergian ke berbagai tempat. Berpetualang mengumpulkan harta karun untuk di jual. Dunia ini masih terlalu asing bagiku. Salah satu cara untuk mendekatkan diri adalah dengan ini. Aku mengangguk setuju. Meski aku lebih memilih nolep di kamar setelah mendapatkan uang; aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku juga bisa mengumpulkan informasi untuk kembali ke duniaku. Kurangnya informasi memang menyusahkan.

Bruk!!

"Loh?"

Aku tidak sadar bahwa aku telah menabrak seseorang. Aku terlalu larut dalam pikiran wacana masa depan untuk bertahan hidup. Sehingga tidak memperhatikan sekitar kemana arah berjalan. Detak jantung perlahan meningkat. Debaran keras bisa kurasakan. Tubuh mungil ini perhalan kehilangan keseimbangan. Tanah tempat kaki berpijak kini sudah tidak terasa. Aku tahu ini apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku akan terjatuh!

Apa yang harus kulakukan?! Aku terlalu panik hingga tidak bisa berpikir jernih! Aku menggigit bibir. Berharap fokus kembali menguasai. Percuma. Aku tidak bisa fokus! Sudahlah. Aku pasrah. Hal yang menungguku saat ini adalah ciuman penuh kasih sayang dari sebuah jalan aspal. Aku merapatkan mata. Menutup dengan erat; bersiap menerima rasa sakit yang akan di dapat. Gapapa. Paling tidak fanfic ini nanti akan berganti judul dengan, "Aku masuk Isekai dan ciuman pertamaku di rebut oleh aspal jalanan." begitu.

Hoopla~~ (sfx dari spons kuning)

"OHOKK—!"

Jika kalian berpikir ini akan menjadi adegan romantis seperti di drama korea atau novel dimana tokoh utama pria akan menangkap pinggang si gadis agar terhindar dari kasih sayang jalan aspal, maka kalian salah besar.

Ketika aku sedang mempersiapkan diri menyambut tanah, sebuah tangan besar menarik kerah belakang bajuku. Jalur pernafasan di tenggorokan secara otomatis tersumbat. Mengakibatkan kurangnya oksigen dalam paru-paru. Aku tercekik sialan! Kaki ku masih tidak napak ke tanah. Aku menggantung di udara. Lebih tepatnya karena seseorang yang mengangkat bajuku. Tau kan gimana kalo ngangkat kucing di bagian tengkuk nya? Iyaa, kaya gitu.

"Le—ohokkk-pas —ohokkk—sialan!"

Baru juga menikmati kehidupan di Isekai. Masa langsung mati?

.
.
.

TBC

Ada yang bisa tebak itu siapa?

17 Agustus 2021

✨🇮🇩 DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA YANG KE-76 🇮🇩✨

Udah ya, Harumi pngn cabut dulu. Pngn nonton BTS di live tokopedia//kaburr

See yaa!!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro