: Penipu :

Kazunari meronta-ronta, tubuhnya terikat dan mulutnya disumpal kain lap kotor. Pakaiannya berantakan bukan main, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tubuhnya mengeluarkan keringat dingin dan matanya basah melihat pemandangan di depan wajahnya.

‘Tidak! Tidak! Jangan [Name]! Jangan percaya penipu itu! Aku disini [Name]! Aku! Aku yang akan menyelamatmu!’

Orang-orang di sekeliling Kazunari terbahak-bahak, melihat ketidakberdayaan pria tersebut yang kini terikat tali panggung. Sementara tak jauh darinya, dari celah pintu yang sempit. Kazunari bisa melihat kejadian yang menimpa adiknya, mendengar semua percakapan Takeru dan wanita malang tersebut dari loud speaker yang tersambug dalam saluran telephone ponsel salah satu dari pria-pria bertubuh gendut yang kini tengah menertawakannya, yang tak lain adalah paman-paman Takeru.

Penipu!

Semua yang dikatakannya adalah kebohongan!

Koran itu palsu! Hanya Kazunari Takao dan Tuhan, yang mengetahui kisah sesungguhnya.

Tubuh [Name] koma, itu benar. Ada kemungkinan kecil bahwa ia akan sadar, namun melupakan hal apa saja yang sudah menimpa dirinya hingga kondisinya bisa menjadi seperti saat ini. Yang jelas, ia lupa. Bahkan lupa bahwa ketika kecelakaan itu terjadi, Kazunari tidak berada dalam mobil yang sama dengan keluarganya, melainkan masih berkutat dengan lembaran-lembaran kerja dan layar komputer. Ia masihlah budak konglomerat waktu itu, tak sempat bermalas-malasan di musim gugur yang menjadi awal tragedi ini.

Kedua orangtuanya tewas ditempat. Sementara adiknya koma, ia sebagai ahli waris satu-satunya. Mengerahkan semua uang warisannya untuk membiayai pengobatan [Name] dan bekerja mati-matian hingga karirnya menjulang.

Kegigihannya menembus langit, hingga Tuhan berbaik hati pada keduanya, diberikannya Kazunari kemampuan untuk bisa mengunjungi adiknya di dunia antah-berantah setiap kali pria itu tertidur. Dan, pada saat tidur itulah. Kazunari menciptakan kehidupan diantara terbangun dan tertidur. Ia menyekolahkan [Name], mengurusinya sampai dewasa dan menanamkan doktrin bahwa orangtua mereka sudah tewas akibat kecelakaan bertahun-tahun lamanya. Padahal, kecelakaan itu sendiri baru terjadi dua tahun yang lalu— dalam garis waktu yang sesungguhnya.

Lalu, pada waktu-waktu tertentu. Kazunari akan meminum obat tidur, supaya ia bisa terlelap lebih lama di sebelah ranjang RS sang adik dan menghabiskan waktu liburan mereka yang menyenangkan. Dan, ketika waktu liburan itu habis, [Name] akan berpikir bahwa Kazunari hanya sibuk bekerja, dan berkhayal-khayal soal telepon-telepom yang diterimanya. Padahal, sesungguhnya tubuh asli Kazunari sedang terbangun, dan bekerja keras, mengupayakan uang untuk mempertahankan kemungkinan kecil keselamatan [Name] dengan alat-alat kesehatan itu serta dokter-dokter yang kompeten.

Namun, beberapa waktu yang lalu Kazunari sadar. Bahwa dunia tempatnya bisa bertemu dengan adiknya ini, dihuni oleh orang-orang bernasib sama seperti [Name], mereka koma. Bertahun-tahun lamanya, sampai tanpa sadar menjalankan rutinitas sehari-hari layaknya orang normal—seperti [Name]. Dan, orang-orang itu tahu. Bahwa Kazunari bukanlah bagian dari mereka. Mereka—selain, [Name]. Tidak bisa menyentuh Kazunari, itu karena tubuhnya bisa bangun kapan saja, dan Kazunari pun menghindar sebisa mungkin dari kontak fisik dengan penghuni dunia ini.

Usahannya menyembunyikan tubuh sang adik, ternyata adalah hal yang salah. Lambat laun mereka pun menyadarinya, bahwa ada sosok yang membuat Kazunari yang bernotabene hidup, memilih menghabiskan banyak waktunya di dunia ini. Kemudian, mereka berusaha memisahkan [Name] dari Kakaknya ketika mereka sedang berlibur ke Osaka. Mereka memisahkan keduanya, hingga Kazunari tidak akan bisa menjaga tubuh [Name] dan membawanya kembali ke raganya yang kian membaik.

Kini tinggal waktu, sampai Takeru—yang merupakan salah satu dari mereka itu—membawa adik perempuannya dengan kedok mencari tubuh asli dan menyusul Kazunari yang kini tengah disekap. Perpisahan yang terlalu jauh bisa menyebabkan raga [Name] kembali melemah bahkan mati mendadak. Tubuh [Name] ada di Tokyo, walau tak ada wujudnya dalam dunia ini. Namun, Kazunari tahu pasti di mana letaknya. Hanya perlu mencocokkan tempatnya di sini dan dunia nyata. Seperti saat berhadapan dengan cermin. Selama ini Kazunari juga sudah mencoba membawa [Name], namun gagal. Karena raga gadis itu masih lemah.

‘Tunggu, [Name]. Kakak akan menyelamatkanmu.’

Selesai.
.
.
.
.
.

Aku coba menciptakan twist-plot dan twist-ending sekaligus. Aku tidak begitu yakin bagaimana hasilnya.

Jadi tolong tinggalkan komentar, ya. Apa saja, saran/kritik.

Kalian tidak berpikir bahwa Takao benar-benar jahat, kan? My lovly hasbu 😭 /zas/

Sampai jumpa di karya-karya berikutnya 👐