-K E L I M A
"Jadi cafe kita sudah siap kan?" tanya Senra sambil mengelap cangkir-cangkir yang akan mereka gunakan untuk tiga hari lagi. Tiga hari? Ya sudah berhari hari berlalu dari pertemuan Soraru dan gadis itu tetapi Soraru belum pernah bertemu dengan gadis itu lagi setelah hari itu.
"Hm. Tinggal kita siapkan saja untuk suvenir dari stand kita. Aku berniat untuk memberi para pengunjung cookies" jawab Soraru sambil memasukkan sisa sisa bahan dekorasi yang tak terpakai.
"Bagaimana kalau kita beli cookies dari toko yang ada di dalam hutan itu?" usul Nqrse. "Hm? Toko kue yang katanya menghilang di hari halloween?" tanya Soraru memastikan. "Ya,kau benar. Tak biasanya kau suka yang beginian Soraru" ujar Nqrse sambil terkekeh pelan. "Hanya kebetulan dengar saja waktu itu." ucap soraru sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Lalu kilasan dari pertemuan singkatnya dengan (y/n) tiba tiba terlintas di benaknya. "Walau sampai sekarang aku masih belum dapat bertemu dengannya. Tapi aku yakin suatu saat aku dapat bertemu dengannya." batin Soraru optimis.
Mengapa Soraru sangat ingin bertemu dengannya? Entah mungkin gadis itu adalah cinta pertama Soraru.
"Kebetulan aku tahu tempat itu! Bagaimana kalau sepulang sekolah kita kesana Soraru-san?" tanya Lon sambil memindahkan kardus kardus berisi bahan bahan untuk memasak."Hm? Boleh saja. Berarti nanti kita akan pakai uang kas kan?" Soraru membenarkan posisi duduknya. "Tentu saja! Mana mungkin pakai uangmu" gurau Lon, Sorarupun terkekeh pelan.
"Yasudah, nanti sepulang sekolah ya? Kau tidak ada rapat osis atau semacamnya kan?" tanya Lon dengan nada menginterogasi. "Tidak kok,aku tak sesibuk itu" Soraru menggeleng."Baiklah,kukira kau adalah tuan sok sibuk" Lon tertawa sampai ia meneteskan air mata."Baiklah kalau begitu tidak jadi" Soraru berpura pura marah.
"Eh tunggu--- Lon-chan kenapa tubuhmu pucat sekali? Apakah kau benar benar sudah sembuh? Kuperhatikan belakangan hari ini tubuhmu semakin memucat saja. Apakah kau tak apa?" pertanyaan Amatsuki menghentikan tawa Lon. Lon pun terdiam tampak sedikit berfikir. "Eh? Masa sih? Aku baik baik saja kok! Mungkin aku hanya telat makan saja!" Lon tersenyum kaku.
Sebuah senyuman terukir dari sudut ruangan kelas itu, senyuman jahat penuh kemenangan.
[05/06]
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro