Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

page 1

Langit mulai menjingga, daun-daun tetap berguguran seperti biasanya. Kau memutuskan untuk menatap pemandangan ini, mengambil udara segar kata orang.

Yah, daripada di dalam rumah terus, pikiranmu selalu saja kalang kabut. Kau berjalan-jalan, ditemani adikmu yang hanya beda setahun, Tsukasa. Kalian berdua berjalan bersampingan. Syal dieratkan, mengingat suhunya dingin.

Langkahmu seketika terhenti, kembali menatap pepohonan.

Daun yang jatuh itu mengingatkanmu pada kematian. Mereka tidak bisa bertahan lama lagi untuk hidup, sehingga memilih untuk jatuh atau diterbangkan angin dengan sendirinya. Ada juga yang dipetik secara paksa. Ya, sama seperti dirinya―

"Meow ...."

"Eh?" Kau bergumam, terkejut melihat seekor kucing yang mengelus-eluskan kepalanya di kaki kananmu. Kucing itu memiliki bulu berwarna hitam pekat.

Kau berjongkok, berusaha mengusap kepala kucing tersebut. Sekali lagi kau tersentak karena irismu bertabrakan dengan iris merahnya. Mengesampingkan hal itu, ia membalasnya dengan manja, lalu kau menggendongnya dan ia tertidur dalam waktu sekejap. Aneh, matanya warna merah.

"Oneesama, ada apa?" tanya Tsukasa melihat dirimu yang keasikan bermain dengan si kucing.

Perasaan hangat memenuhi relung dadamu, senyum sendu kau ulas seraya menggeleng kepala pelan. "Tidak apa, Tsukasa-kun. Hanya saja ... boleh kita pelihara kucing ini?"

Iris ungu Tsukasa bertemu dengan iris kucing yang manis tersebut. Tak ingin melihatmu sedih, ia mengangguk dan berujar, "tentu saja boleh kok, oneesama. Of course, aku akan mengizinkanmu."

Senang. Sangat senang kau rasa.

"Oh ya, Tsukasa-kun, mengenai menu malam ini―akan ada apa, ya?" tanyamu antusias.

Tsukasa tersenyum bangga. Merasa ikut senang karena dirimu yang terlihat antusias juga sekaligus ingin memamerkannya. "Apalagi kalau bukan makanan favoritmu, oneesama!"

Perjalanan pulang kali ini terasa senang bagimu. Tanganmu yang mengelus-elus bulu hitam miliknya membuatmu merasa sangat bahagia. Seolah merasa sesuatu yang kosong telah terisi kembali.

Memang benar, daun-daun yang telah berguguran itu akan menjadi tak berguna.

Tapi kalian lupa, bahwa ada sesuatu di bawah sana. Sesuatu yang tak terlihat dan berupa energi, menguatkan yang hidup ataupun ikut membawanya ke sana.

Ya, kalian lupa bahwa sosok yang mati itu telah membuat sesuatu yang tak terduga. Sama seperti teori di atas.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro