02
Hari ini hari minggu.
[Name] berniat pergi ke hutan yang tak jauh dari rumahnya untuk duduk dipinggiran danau.
Soalnya setiap kali dia duduk di danau, [Name] selalu merasa kalau dia sedang dalam situasi ala-ala anime.
Dia sudah pernah melakukannya sekali sebelumnya tapi ujung-ujungnya dia malah masuk rumah sakit karena terserang DBD.
Namun kali ini berbeda, dia sudah melumuri tubuhnya dengan empat bungkus lotion anti nyamuk.
"Hoho, tak ada yang bisa menghalangiku untuk masuk ke adeganku sekarang." [Name] tertawa bangga, seolah baru saja melakukan hal yang benar-benar luar biasa.
Ngomong-ngomong, kebetulan tempat tinggal [Name] bukanlah perkotaan, melainkan hanya sebuah desa kecil yang sedikit terpelosok.
Maka dari itu, terdapat banyak hutan dan gunung-gunung besar.
Desa [Name] sangat indah. Selain karena orang-orangnya yang baik dan tempatnya tergolong asri, desanya juga punya budaya yang kental.
Namun karena hal itu juga lah, desa [Name] punya banyak cerita mistis.
Terutama tentang mereka.
Para roh.
Hutan yang [Name] tuju pun sebenarnya punya kisah kisah horror. Banyak yang tidak berani ke sana karena mendengar pernah terjadi beberapa penampakan di sana.
[Name] toh tidak peduli, yang penting hasrat untuk menuntaskan keinginannya terpenuhi.
Dia yakin kalau dia dapat bersikap dan bertutur kata baik tak akan ada yang menganggunya.
Wah.
Ternyata Protagonis kita cukup pintar---
Sampai di danau yang dia tuju, [Name] dengan cepat duduk di papan kayu yang sudah berlumut tepat di pinggiran danau.
Airnya yang putih jernih dan udara sejuk yang keluar dari sela-sela pepohonan.
Sangat damai.
"IH!"
Plak! Plak! Plak!
Yah tidak terlalu damai, mengingat nyamuk-nyamuk itu masih ada di sini.
"MAMAM NIH! MAMAM!" [Name] menepuk-nepuk kedua tangannya, membasmi nyamuk-nyamuk yang sedari tadi membuat telinganya berdengung.
Kalian tau apa?
Sepertinya gelar psikopat lebih cocok disandang oleh [Name] dari pada Rinto.
Srek srek.
[Name] yang asik membunuh nyamuk kini berhenti untuk sejenak, ketika mendengar suara semak belukar bergerak.
"Siapa di sana?" [Name] bertanya.
Hening.
Tidak ada jawaban.
[Name] dengan hati-hati berdiri dan berjalan menuju semak-semak. Berusaha untuk tidak membuat suara sedikit pun.
Dan,
"BOO!"
"Kyaa!"
[Name] terdiam, melihat seorang gadis berambut pirang panjang dikucir satu berkimono putih polos menatapnya takut-takut.
"Haa... Haaa... HYAAAAAA!" Gadis itu berteriak dan berlari cepat meninggalkan [Name] dengan linangan air mata.
Dalam sekejap gadis itu menghilang dari pandangan [Name].
"............"
'WAJAHKU SEMENYERAMKAN ITU YAH!??
Tapi [Name] penasaran.
Kenapa gadis itu memakai kimono putih?
Dan...
Kenapa wajahnya sangat mirip dengan Rinto?
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro