4. Submarine
Brm brmm...
.
.
.
“Sayang, kau melihat ponselku?”
Suara Sehun menghentikan kesibukan Lisa didapur, gadis itu menoleh.
“Bukan kah sepulang dari dorm EXO, Oppa masih memegang untuk bermain dengan Jongin Oppa?” bingung Lisa.
“Ne, setelah itu aku meletakkan nya di meja riasmu, siapa tahu kau menyimpan nya saat menata ulang meja itu?” harap Sehun.
Kepala Lisa bergerak menggeleng.
“Aku belum sempat menata nya, Oppa tahu sendiri anak Oppa tidak ingin ditinggal” jawab gadis itu.
Helaan nafas berat Sehun terdengar, sebenarnya bukan masalah ponselnya, karena sesungguhnya ponsel itu hanya ia pakai untuk bertanding dengan member EXO. Masalahnya adalah, sore itu mereka akan kembali bertanding games seperti biasanya.
Dan, Sehun membutuhkan ponselnya.
“Coba Oppa ingat-ingat, aku yakin Oppa hanya lupa dimana meletakkannya” lanjut Lisa, sambil, meneruskan kegiatan nya.
“Kau benar-benar tidak melihat nya?” Sehun masih tidak yakin.
“Mwoya? Aku sudah bilang tidak tahu Oppa. Kalau aku melihat nya aku sudah mengatakan nya” gadis itu mulai terdengar jengkel.
“Ya, siapa tahu kau menyimpannya karena tidak mengijinkan ku untuk bertanding lagi, seperti waktu itu” pemuda menjawab. “Biasanya setelah itu kau akan mengatakan 'Oppa tidak usah bermain games terus, ingat Oppa sudah punya anak!' seperti itu bukan?”
Mata Lisa menatap Sehun tajam, kesal karena suaminya menuduhnya.
“Oppa menuduhku menyembunyikan nya? Eoh? Waktu itu aku punya alasan menyembunyikan nya, itu karena Oppa tidak tahu waktu! Kalau sekarang aku benar-benar tidak tahu!” suara Lisa meninggi.
“Ah, arraseo arraseo.. Jangan marah-marah sayang. Tidak baik untuk kesehatan” Sehun dengan cepat menenangkan Lisa, bisa bahaya kalau ia marah. “Mianhae menuduhmu, aku sungguh tidak bermaksud”
Gadis itu mendengus, namun tidak menolak saat Sehun menarik nya kedalam pelukan nya.
“Apakah Sesa masih tidur? Mengapa aku tidak melihat nya sejak tadi?” tanya Sehun kemudian.
“Ia sedang menonton Pororo dikamarnya” jawab Lisa. “Bersama Vivi, Leo dan Luca”
Sehun tergelak, kemudian mengendorkan pelukan nya dari sang istri.
“Pantas saja suasana begitu kondusif” ujarnya, kemudian mendekatkan wajah keduanya. “Kau tampak begitu cantik dengan apron ini sayang..” bisiknya menggoda.
“Apa yang Oppa inginkan?” gadis itu langsung paham maksud Sehun.
“Hehe.. Aku belum mendapat jatahku hari ini” ia menyengir usil.
“Dasar Ahjussi pervert!” protes Lisa.
Kekehan Sehun terdengar, dengan sangat cepat ia mendaratkan bibirnya pada istrinya, kemudian menarik gemas pipi Lisa.
“Aku akan mencari ponselku dengan cepat, tapi sebelum nya aku akan menganggu gadis kecil ku dulu” ujar Sehun setelah melepaskan ciuman nya dari Lisa.
Lisa mengekori Sehun menuju kamar Sesa, begitu pintu terbuka, gadis kecil itu tidak nampak disana. Hanya tablet Sehun yang biasa Sesa pakai menonton terlihat menyala.
“Aegi~ya...” panggil Sehun.
Tidak ada sahutan. Sehun dan Lisa saling berpandangan, cepat sekali si kecil itu menghilang.
“Sayang?” kali ini gantian Lisa yang memanggil.
Tetap tidak ada sahutan, hanya ada suara meongan dari Leo atau Luca.
“Mungkin ia bermain diruang tengah” Sehun menebak.
Keduanya meninggalkan kamar Sesa, menuju ruang tengah, dan benar saja disana tampak Sesa sedang sibuk bermain.
“Bmmm bmmm..nguingg...nguing..” itu suara Sesa.
Gadis kecil itu sedang mengobok-obok air aquarium kecil pemberian Baekhyun padanya beberapa waktu lalu.
“Sayang ikannya bisa mabuk dan mati” ujar Lisa pada Sesa.
“Tteugeowo tteugeowo tteugeowo like fayyyyyy... ~” begitu Sesa bernyanyi sambil mengaduk air aquarium tersebut.
“Sayang, nanti ikan pemberian uncle Baek mati, kasihan” Sehun ikut berkomentar.
“Dad Mom! Look! Submarine!” seru Sesa dengan sangat bangga.
“Submarine?” Sehun dan Lisa bertanya bersamaan.
Gadis kecil itu mengangguk cepat, kemudian menunjuk dasar aquarium. Sebuah benda tidak asing sedang berendam disana, persis kapal selam terdampar.
“Eehh.. Bukannya itu ponsel Oppa?” ujar Lisa sambil membulatkan matanya.
Sehun melebarkan mata, menatap Sesa dan Lisa bergantian. Lalu dengan cepat ia mengangkat benda persegi itu dari dalam genangan air aquarium.
Pemuda itu menatap nya putus asa, ponsel itu sudah mati total dan entah sudah berapa lama terendam disana.
Prokk prokk prok! Suara tepuk tangan Sesa membuat Sehun memfokus kan perhatian padanya.
“Rescue rescue rescue..” soraknya. “Daddy menyelamatkan submarine yang tenggelam..”
Pemuda itu menatap putri semata wayangnya itu gemas.
“Sesa~yaa...” panggil Lisa kemudian berjongkok dihadapan gadis kecil itu. “Sesa, merusak ponsel Daddy, kenapa Sesa lakukan itu, huh? Kalau seperti ini Sesa bukan good girl, mengerti?”
Gadis kecil itu menunduk, memainkan jari-jari mungilnya. Ia tidak berani menatap Lisa, semua tahu kalau Momma nya marah, sangat mengerikan.
Sesa masih mengatupkan mulutnya.
“Say what?” lanjut Lisa lagi.
“Sorry...” ujar Sesa pelan.
“Katakan dengan benar dan menyesal”
Sesa mengangkat wajahnya, kemudian berjalan kearah Sehun. Ia menarik tangan Sehun, menatap pemuda itu dengan berlinang.
“Daddy.. I'm so sorry..”
Sehun tersenyum hangat, kemudian mengangkat tubuh mungil Sesa kedalam gendongan nya.
“Gwenchana~” ia menjentik halus puncak hidung putri nya. “Jangan ulangi lagi, arraseo?”
“Ne.. Tidak akan diulangi” sahut Sesa imut.
“Nah, ini baru good girl nya Daddy!” ujar pemuda itu, kemudian ia tersenyum jahil. “Karena Sesa sudah merusak ponsel Daddy, dan Daddy tidak bisa bertanding dengan uncle-deul hari ini, maka Sesa harus di hukum..”
Raut wajah gadis kecil itu berubah panik, baru ia akan meminta pertolongan pada Lisa, tapi Sehun sudah menggelitiki nya tanpa ampun.
“Momma! Help! Daddy ampun, geli!” seru nya kewalahan.
Lisa terkekeh, kemudian ia ikut bergabung dengan Sehun menggelitiki Sesa yang menjerit kegelian dan juga terkikik tiada henti.
“Bibi~ya (Vivi~ya) tolong Sesa!” ia berseru membuat tawa Sehun dan Lisa meledak.
Whukk whukk!
Vivi menggonggong kemudian mengitari Sehun dan Lisa, diikuti oleh Leo dan Luca. Vivi menarik-narik ujung jeans Sehun, seolah meminta pemuda itu berhenti menganggu Sesa.
“Hey boys! Kami hanya bercanda!” kekeh Lisa.
Vivi, Leo dan Luca akhirnya mundur dan menonton Sehun dan Lisa yang tengah mengerjai Sesa.
Jeritan geli Sesa berubah menjadi gelak tawa yang dominan, pada akhirnya Sehun tidak jadi bertanding dengan para membernya. Ia sibuk menemani Sesa dan Lisa bermain slime.
“Hyung aku tidak bisa datang”
“Ya! Oh Sehun, kau merusak formasi permainan kalau begitu!”
“Sesa menenggelamkan ponsel ku didalam aquarium, hyung!”
“Mwo? Hahaha, kasihan sekali. Itu derita mu Sehunie..”
“Ikan pemberian Hyung ada yang mati karena diaduk oleh Sesa”
“Hahaㅡ Mwoya?! OH SESA!!”
一一一一
Kalau aku punya ide, aku pasti up yang lainnya juga.
.
.
.
©Lalicize
9 Desember 2018
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro