10. NAUGHTY UNCLE(S)/(DEUL)
Hae, Lisa is back 😳
.
.
“Nappeun Uncledeul”
.
.
♡´・ᴗ・'♡
.
.
———
——
“Momma?”
Suara mungil khas yang selalu menjadi kesukaan Lisa, suara favorite yang selalu membuat hatinya berbunga-bunga setiap kali mendengarnya.
“Iya sayang, apakah mengantuk?” sahut Lisa sambil mengulurkan tangannya kepada gadis kecilnya.
“Ne, Sesa sleepy...” jawabnya polos sambil mengucek mata.
“Arraseo, kemarilah bayi kecil Momma..” gadis Thailand itu memangku Sesa, membaringkan Sesa dalam pelukannya. “Milk?” tanya nya kemudian menawarkan susu dot kepada Sesa.
Gadis mungil itu menggeleng pelan.
“Pumpin' Momma...” pintanya.
Artinya ia ingin tidur ditemani ASI Mommanya, tumben sekali pikir Lisa. Biasanya ia akan meminta susu formula, atau ASI Pumping nya didalam botol dot nya. Tapi kali ini Sesa justru meminta dari Momma nya langsung, apakah ia paham kalau ia akan ditinggal? Batin gadis itu.
“Baiklah, tumben sekali..” ia terkekeh menyentil ujung hidung gadis kecilnya sambil memberi susu kepada nya. “Apakah tahu kalau Momma dan Daddy akan pergi, huh?”
Putrinya itu tidak menjawab langsung, hanya tersenyum menatap Lisa sambil menikmati minumannya.
Lagi, Lisa terkikik geli. Lalu mengusap lembut kepala Sesa dan kemudian bersenandung meninabobo-kan si kecil gadis Oh itu.
“Look at my baby, she's so cute, she's so beautiful.. She's got her Daddy's lips..Daddy's nose...Daddy's attitude, Daddy's face..(a little bit)...~~” nyanyi Lisa untuk Sesa. “What does she have of mine? Oh! She's got her Mom's eyes, Mom's cheek, Mom's forehed, Mom's and Daddy's eyebrow... She brightens up my world, like the sun brightens the world... Ooo.. I love you so much my baby Oh..”
Baru dua kali Lisa mengulang nyanyiannya, Sesa sudah terlelap dalam pelukannya. Ia tertawa pelan lalu mencuri kecupan dari gadis kecil 24 bulan nya.
Lumayan lama ia menatap Sesa yang terlelap dalam pelukannya, Lisa tersenyum. Tidak terasa putrinya bertumbuh dengan cepat, baru kemarin rasanya ia membawa Sesa dengan perut besarnya, baru kemarin juga rasanya Sesa lahir. Ah, waktu berjalan dengan sangat cepat, sekarang gadis kecil itu sudah sangat pintar sekali.
Lagi, Lisa tersenyum menatap wajah polos Sesa yang tertidur pulas.
“Apakah ia sudah benar-benar tertidur pulas?” suara berat pelan terdengar, sedikit mengejutkan Lisa yang tengah menikmati pemandangan wajah Sesa.
“Daddy mengejutkan ku..” gadis itu setengah menggerutu.
“Maaf...” pemuda itu terkekeh sambil menyengir. “Tumben sekali dia meminta minum dari Momma nya langsung?”
“Ne.. Tampaknya ia tahu kita akan pergi, Dad...” jawab Lisa seraya menepikan anak rambut Sesa.
“Haish, anak pintar..” balas Sehun dengan bangga.
“Apakah Oppadeul sudah datang?” Lisa balik bertanya.
Sehun mengangguk, dan mendudukkan dirinya disamping Lisa dan Sesa. Ia tersenyum usil ingin menganggu Sesa, namun Lisa terlebih dahulu mencubit lengan pemuda itu pelan.
“Arraseo...” Sehun langsung mengurungkan niatnya. “Hanya ingin mengganggu sebentar saja..” gumamnya.
“Kalau ia bangun, sangat susah menidurkannya kembali Oppa!” gemas Lisa dengan suara sangat pelan.
“Tinggal berikan susu, ia akan langsung tertidur” jawab pemuda itu seenaknya.
“Iya, Oppa yang menyusui nya..”
“Di kulkas banyak, ada susu formula, ada ASI pumping, tinggal panaskan, masukan kebotol dot, jadi...” ujar Sehun dengan sangat enteng.
Lisa berdecih pelan, Sehun kalau bicara memang sangat gampang sekali.
“Belum kalau ia rewel..” lanjut Lisa lagi.
“Kalau rewel tinggal gendong, atau tawarkan saja bermain ke rumah Halmoni dan Haraboeji..” lagi, Sehun menjawab dengan sangat mudah. “Dijamin ia pasti akan menurut.”
“Arraseo, gampang sekali Oppa bicara seperti Oppa dengan mudahnya menyuruhku untuk tenang ketika sedang kontraksi saat akan melahirkan Sesa..” keluh Lisa membuat Sehun terkikik geli. “Memang bicara lebih gampang, tapi yang mengalaminya dan menjalaninya ini tidak semudah yang Oppa katakan itu..”
“Aigoo, menggemaskan sekali” pemuda itu justru menggoda istrinya dengan menarik pelan pipi chubby Lisa tanpa menghiraukan omelannya.
“Tidak usah memancingku untuk mengomel Sesa Appa..”
“Ye Captain!” Sehun memberi hormat kepada Lisa dengan cengiran khas diwajahnya.
Gadis itu merotasikan mata bulatnya, melihat kelakuan sang suami yang memang sering random. Ah, jangan lupakan Sehun itu sangat juara dalam hal menggoda atau menjahili istri bahkan anaknya.
“Oppadeul kemari tumben kondusif sekali, aku hampir saja mengira mereka belum sampai..” Lisa mengalihkan pembicaraan sambil meletakkan Sesa dikasur dengan hati-hati.
“Aku menyuruh mereka datang tanpa suara, karena sudah menebak kalau gadis kecil cantikku ini sedang tidur pulas” jawab pemuda yang kini tengah mengganti kemejanya.
Yah, biasanya jika para member EXO datang ke rumah Sehun dan Lisa jangan harap suasana akan kondusif, suara mereka bisa saja sampai ke kompleks lain, apalagi suara Baekhyun dan Chanyeol.
Lisa menatap Sehun lama dengan tatapan ragu, dan pemuda itu menyadari nya.
“Wae? Ada yang menganggu pikiranmu?”
“Oppa, apakah tidak apa-apa kita meninggalkan Sesa? Apa sebaiknya kita bawa saja?”
“Sayang.. Bukan kah kita sudah sering meninggalkannya dengan uncledeulnya? Lagi pula kita hanya sebentar, kasihan Sesa. Ia akan kelelahan..” Sehun menenangkan Lisa.
“Entah kenapa, sejak tadi perasaanku tidak enak..” jawab gadis itu masih ragu.
“Hanya perasaan saja sayang, mungkin karena kau kelelahan juga.. Beristirahatlah sebentar..” tukas Sehun. “Ingin ku buatkan hot chocolate?”
Gadis itu menggeleng pelan, ia masih tampak tidak yakin.
“Ow, aku tahu penenang yang paling mujarab” ujar Sehun lagi.
“Apa?”
Tanpa menjawab langsung, pemuda itu mendekap istrinya dan menepuk-nepuk punggung gadis itu lembut.
“Semua akan baik-baik saja..” bisiknya.
Lisa tersenyum dalam pelukan Sehun, menyandarkan kepalanya pada dada pemuda itu, menghela nafas panjang guna menenangkan hati dan pikirannya.
“Apakah lebih baik sekarang?” Sehun kembali memastikan.
“Ne, ini jauh lebih baik..” gadis itu tersenyum lebar.
“Baiklah, ada satu tahap lagi agar obat penenangnya semakin manjur”
Belum sempat Lisa bertanya, ia sudah merasakan bibirnya bertemu dengan bibir kenyal milik suaminya. Kecupan lembut diawal, lalu lama kelamaan menjadi intens dan dalam.
Gadis itu hanya mengikuti permainan suaminya saja, sampai dering ponsel Sehun menginterupsi kegiatan mereka.
“Ya, Oh Sehun kapan kalian akan berangkat?” suara Baekhyun diluar sana terdengar langsung dari ruang tamu dan juga ponsel Sehun.
“Dua jam lagi Hyung, wae? Kenapa hyung tidak sabaran sih, aku baru tahu ada orang mengusirku dari rumah ku sendiri..” balas Sehun dengan nada sedikit kesal. Yeah, kesal karena adegan bermesraannya dijeda.
“Bukan begitu. Aku sudah tidak tahan ingin membuat keributan, aku tidak terbiasa harus bicara pelan, bergerak pelan tanpa keramaian” celoteh jujur Baekhyun diluar sana membuat Sehun mendengus.
“Ya hyung pabbo! Meskipun kami sudah pergi, kalian tetap tidak boleh berisik kalau Sesa masih tidur!”
“Mwo? Ya! Kalau kalian pergi bangunkan saja Sesa..” jawaban Baekhyun terdengar menjengkelkan ditelinga Sehun, membuat ia ingin menendang bokong pemuda Byun itu.
“Samchon macam apa hyung ini?” kesal Sehun.
“Sehun~ah, tidak bisakah kita bicara langsung di ruang tamu? Bisa-bisa tagihan teleponku membengkak kalau begini, padahal kita satu atap kenapa harus menelepon sih?”
“Aku tidak menyuruh hyung meneleponku!” balas pemuda Oh itu jengkel.
“Aku hanya khawatir jika mengetuk kamar kalian akan mengganggu kegiatan mu dan Lisa. Apakah kalian sedang melakukan sesuatu?” tanya Baekhyun dengan bodohnya.
“Tentu saja! Bahkan sekarang hyung mengganggu kami!”
“Mwo? Ya, Oh Sehun.. Bisa-bisa nya kalian berbuat sesuatu sementara Sesa sedang tidur dikamar kalian, kalau ia terbangun bagaimana? Kalian akan mengotori pemandangan keponakan ku yang masih bersih, suci dan murni..” suara tengil Baekhyun membuat Sehun ingin menganiaya nya saat itu juga.
“Benar-benar byuntae! Memangnya apa yang kami lakukan? Hyungdeul lah yang banyak mencemari anak kami! Sudah! aku tutup, menganggu saja dengan hal tidak penting!” omel Sehun.
Klik.
Terdengar gerutuan Baekhyun dari luar sana karena Sehun menutup sepihak.
Kemudian mata Sehun dan Lisa bertemu, pemuda itu menyeringai menarik wajah gadisnya mendekat dan melanjutkan kecupan mereka yang tertunda. ಥ⌣ಥ
.
.
.
.
“Hyungdeul, ingat! Jangan buat ia menangis atau kalian akan menyesal!” ancam Sehun sambil membenarkan posisi coat nya.
“Tenang Sehunie, kalian bisa mengandalkan kami, bukankah kami sudah handal dalam menjaga Sesa?” bangga Chanyeol.
“Oppadeul, please jaga kosakata didepan Sesa ya..” pinta Lisa. “Jangan buat ia lebih dewasa dari usia nya..”
“Sister in Law, kau bisa percaya pada kami..” Baekhyun menimpali Lisa.
“Melihat wajah hyung saja aku tidak yakin” Sehun menyahut.
“Dasar maknae laknat kau Oh Sehun!” seru Baekhyun.
Sehun langsung melotot ke arah pemuda Byun itu, sementara pemuda cantik hanya tertawa mengejek.
“OH SEHUN MAKNAE LAKNAT!!” sebuah seruan mungil terdengar setelah itu.
Sesa menyengir lebar sambil memeluk boneka penguin besarnya, gadis itu baru muncul seusai mengganggu Leo dan Vivi.
Sehun rasanya ingin menjambak Baekhyun saat itu juga.
Tampak Lisa mendelik menatap Baekhyun yang tengah menggaruk tengkuknya salah tingkah.
“Uncle Baek Chili!” seru gadis mungil itu lagi.
Membuat Chanyeol, Jongin dan Kyungsoo yang sejak tadi banyak diam meledakkan tawa mereka, bahkan Sehun pun melepaskan derai tawanya sementara Lisa masih bertahan untuk tidak ikut tertawa meski ia susah payah menahannya.
“Ya Oh Sesa! Bagaimana bisa mengucapkan kata tersebut?” heran Baekhyun antara kesal dan penasaran.
“Uncle Cenol...” tunjuk Sesa polos.
“Mwo?!!” Chanyeol dan Baekhyun berseru bersamaan.
“Uncle Cenol yang ajhaar...” lanjut gadis kecil itu.
Setelah itu Chanyeol hanya menyengir lebar lalu tertawa salah tingkah.
“Awas kau Park Chanyeol!” geram Baekhyun.
“Sudahlah Hyung, kalian sama saja” Kyungsoo melerai. “Gara-gara hyung kan uri Sesa sering mengatai Appa nya sendiri..”
Mendengar ucapan Kyungsoo akhirnya Baekhyun mengurungkan niatnya yang ingin meninju Chanyeol, sementara itu pemuda bertelinga lebar tersebut menghela nafas lega.
“Sayang..” Lisa mendekap Sesa. “Jangan nakal ya, jangan menyebut nama Daddy dan juga uncle seperti itu, arrachi?”
Sesa mengangguk antusias.
“Neh Momma!”
“Good girl, Momma dan Daddy pergi hanya sebentar, Sesa tidak boleh rewel dengan Uncledeul ya..”
“Ye Momma..” lagi, gadis kecil itu menjawab antusias.
Gadis Thailand itu tersenyum, lalu kembali mendekap putrinya, sebelum Sehun datang dan menggendongnya.
“Nae Aegi~ya, be a good girl, okay? Nanti malam, Daddy dan Momma sudah dirumah” ujar Sehun sambil mengecup pipi chubby Sesa.
“Okay, Daddy Oppa...” sahutnya girang.
Daddy Oppa? Ada kisahnya. Itu sebabnya, Lisa selalu memanggil Sehun dengan panggilan Daddy sekarang, karena Sesa sering menirunya memanggil Sehun dengan sebutan Oppa. 😭
Sehun tergelak mendengar jawaban anaknya, lalu menarik ujung hidung Sesa dengan gemas. Ia memberi isyarat kepada Lisa untuk segera berangkat setelah gadis Thailand itu memeluk erat putrinya, seperti tidak rela meninggalkan nya.
Berlebihan? Hanya kali ini Lisa merasa seperti itu, ia pernah meninggalkan Sesa dengan uncledeul nya selama 2 hari tapi tidak apa-apa, tapi kali ini mereka hanya pergi selama beberapa jam, namun ia merasa tidak yakin meninggalkan Sesa.
“Hyung, pastikan jangan membuat anakku menangis ya, karena akan susah menenangkannya kecuali aku dan Momma nya..” Sehun kembali mengingatkan.
“Hish, maknae ini! Cepatlah kalian berangkat, tidak percaya sekali..” gerutu Chanyeol dan diiyakan oleh Baekhyun.
“Sampai nanti malam ya Aegi~ya..” Sehun dan Lisa melambai pada Sesa yang tengah berada dalam gendongan Jongin.
Gadis kecil itu membalas lambaian kedua orangtuanya dengan riang, Sesa tidak akan rewel kecuali ada yang membuatnya rewel.
Begitu mobil Sehun dan Lisa menghilang, Baekhyun langsung berceletuk.
“Kajjah! Kita bermain!”
“Hyung saja” ujar Jongin membawa Sesa masuk diikuti oleh yang lainnya.
“Ya, Kim Jongin kau ingin ku adukan pada Istrimu?”
“Apa hubungannya Hyung?” bingung Jongin.
“Tidak ada sih, tapi kalau kita tidak bermain Sesa akan kebosanan dan akan rewel lalu menangis.. Aku akan menyalahkanmu karena kau tidak setuju saat diajak bermain, lalu istrimu akan mengamuk karena sudah membuat keponakan kesayangannya menangis.. Otthe?” Pemuda Byun itu menyeringai licik.
Kim Jongin merotasikan matanya, namun mengikut saja pada rencana Baekhyun.
“Memang hyung akan bermain apa? Memangnya Sesa akan mengerti permainan Hyung?” tanya Kyungsoo.
“Sebentar, aku sedang berpikir..” Baekhyun terlihat berpikir keras.
“Aku tahu!” kali ini Chanyeol yang berseru wajahnya begitu sumringah.
“Apa???” Baekhyun, Jongin dan Kyungsoo penasaran.
“Aku sering melihat ini di internet, dan sempat viral beberapa waktu lalu..” jelas Chanyeol.
“Hyung cepat katakan!” Jongin tidak sabaran.
Chanyeol melirik Sesa yang tengah asik bermain dengan boneka penguinnya, lalu tersenyum licik.
“Permainannya harus melibatkan Sesa..” ujar Chanyeol.
“Maksud Hyung, mengorbankan Sesa? Aku tidak yakin itu ide bagus. Ingat Sehunie berpesan apa?” Kyungsoo tidak yakin.
“Hais, ini hanya permainan Do Kyungsoo, Sesa tidak akan menangis, justru ia akan menyukai nya..” pemuda Park itu mengelak.
Jongin dan Kyungsoo berpandangan ragu, sementara Baekhyun tampaknya sangat setuju dengan ide Chanyeol.
“Sesa~ya..” panggil Chanyeol.
“Ye Uncle?”
“Ingin bermain dengan uncle?” tawarnya.
“Ndeh!” putri Oh Sehun itu bersemangat.
“Tapi apakah Sesa tidak ingin minum dulu?” tanya Baekhyun.
Berjaga-jaga, kalau nanti Sesa akan rewel dan sebagainya.
“Neh! Sesa ingin Susu Pumping!” pinta Sesa.
Baekhyun terlihat putus asa, kenapa tidak meminta susu formula saja sih, batinnya. Kalau Susu Pumping tentu saja mereka kan repot, karena harus dipanaskan dulu, sementara mereka tidak begitu fasih, kecuali Jongin mungkin.
“Jonginie, kau saja..” suruh Baekhyun.
“Wae?”
“Kami tidak berpengalaman memanaskan Susu pumping, kau kan sudah beristri dan punya anak banyak, kau pasti paham” jelas Baekhyun.
“Menyusahkan orang saja, bukankah kalian yang mengajak bermain?” gerutu Jongin, namun ia menurut juga.
Sesa tampak mengekori Jongin yang berjalan ke arah dapur, begitu juga dengan ketiga pemuda lainnya.
“Kenapa alat pemanasnya berbeda dengan milik anak-anak ku dulu sih?” Jongin terdengar kebingungan. “Sehun dan Lisa membeli alat pemanas ini dimana sih? Kenapa panduannya berbahasa asing? Haish, maknae pabbo ini lupa ya kalau kita tidak fasih menggunakan alat canggih begini..? Lagipula mereka memesannya dari luar negeri? Keluarga Sultan ya begini..” oceh Jongin.
“Ada apa?” tanya Baekhyun.
“Aku tidak bisa menggunakan alat pemanas ini..” keluh Jongin.
“Mwo? Kenapa bisa? Bukankah kau sering memanaskan ASI untuk anak-anak mu dulu?” bingung Baekhyun.
“Alatnya berbeda Hyung, aku tidak mengerti cara memakainya”
“Bukankah semuanya sama saja, hanya berbeda merk mungkin” Kyungsoo ikut angkat bicara.
“Harusnya sama, tapi milik Sesa ini benar-benar berbeda, bahasa nya pun bahasa asing. Sehun dan Lisa benar-benar...” Jongin terlihat putus asa.
Keempat pemuda itu saling berpandangan bingung, sementara Sesa menanti dengan gelisah dan bingung, kenapa uncledulnya lama sekali.
“Apakah tidak ada tombol atau kabel listrik semacamnya?” tanya Chanyeol.
“Ada beberapa tombol hyung, dan kabelnya sudah tersambung. Tapi tombol mana yang harus kita tekan? Kalau salah bagaimana?” jelas Jongin.
“Sehun dan Lisa memangnya tidak bisa memakai alat normal seperti orang lain ya? Maksudnya yang bisa dioperasikan oleh orang banyak? Kenapa harus memakai alat canggih yang aneh begini sih?” omel Chanyeol.
“Uncleeeee~~~....” suara Sesa terdengar. “Sesa haus...”
“Minum air mineral dulu mau?” tawar Baekhyun dan langsung mendapat tepukan dikepala nya oleh Kyungsoo.
Pemuda Byun itu menyengir.
“Mau..” ternyata gadis kecil itu mengiyakan.
Dengan cepat Baekhyun menuang air minum untuk gadis kecil Oh itu, sekali teguk habis olehnya.
“Hyung.. Tampaknya ia benar-benar kehausan, kasihan” ujar Kyungsoo.
“Sesa~ya, mau minum susu ini?” Baekhyun menunjuk susu formula nya.
Gadis mungil itu menggeleng.
“Sesa tidak mau susu Mooo.. Sesa mau nya pumping..”
Baekhyun dan Kyungsoo melirik Jongin dan Chanyeol yang tengah sibuk meneliti alat pemanas ASI milik Sesa, dan tampaknya belum ada pencerahan.
“Bagaimana kalau kita rebus saja?” Baekhyun kembali mengutarakan idenya. Dan lagi-lagi mendapat tepukan dikepala oleh Kyungsoo.
“Hyung Babbo! Telepon Sehun dan Lisa saja!” suruh Kyungsoo.
“Ah iya, kenapa tidak dari tadi?” Chanyeol langsung merogoh kantongnya mengambil ponsel.
Kemudian Chanyeol tampak menunggu teleponnya tersambung dengan Sehun. Sesa sudah kembali bermain sendiri, sementara Jongin, Kyungsoo dan Baekhyun menunggu dengan harap-harap cemas.
“Sehun~ah! Kami tidak mengerti cara memakai pemanas susu milik Sesa” adu Chanyeol.
“......”
“Mwo? Ya, lagipula kalian memakai alat bukan produk lokal, bahkan bahasanya saja asing, Jongin pun mengatakan ini berbeda dari milik anak-anaknya dulu..”
“......”
“Kami tahu kalian ingin memberikan kualitas nomor satu untuk anak kalian, tapi setidaknya kalau kalian berencana pergi begini, kalian menuliskan panduan pemakaian nya dalam bahasa korea kemudian tempelkan di kulkas atau dimana saja yang bisa kami lihat..” omel pemuda Park itu.
“......”
“Ne....ne... Aku tahu tidak akan pernah menang jika berdebat denganmu! Baiklah aku tutup.”
Chanyeol menutup telepon nya, dan ketiga pemuda lainnya menatapnya ingin tahu.
“Apa katanya?” Baekhyun penasaran.
“Ia mengatakan kalau ia berpikir kita tahu cara menggunakannya”
“Mwo? Dia pikir kita semua berpengalaman?” pemuda cantik itu protes.
“Ketika tadi aku mengatakan tidak mengerti karena itu bukan produk lokal—”
“Ia menjawab apa?” potong Baekhyun cepat.
“Itulah gunanya teknologi, ponsel dan internet digunakan untuk menelepon atau searching..”
Baekhyun mendengus mendengar jawaban Chanyeol yang menyampaikan ucapan Sehun.
“Maknae itu benar-benar..”
“Tapi Sehunie benar hyung!” bela Kyungsoo. “Kenapa tidak menghubungi Sehun sejak tadi saja, justru sibuk sendiri..”
“Jadi bagaimana cara menggunakannya? Aku khawatir Sesa akan pingsan..” Jongin menyela.
“Cih! Berlebihan..” timpal Baekhyun. “Dia tidak akan tumbang, tidak lihat dia hyper begitu?” pemuda itu melirik Sesa yang tengah berkejaran dengan Leo dan Vivi.
Lalu mereka semua tertawa. Kemudian Jongin mengekori Chanyeol yang tampak mengutak-atik alat pemanas susu milik Sesa, kedua tampak sibuk memanaskan susu untuk keponakan mereka. Begitu terdengar suara seperti alarm singkat, mereka semua menghela nafas lega.
“Sesa~ya....” panggil Baekhyun. “Ini pumpin' nya!”
“Yeayy!” gadis kecil itu berlari tergopoh-gopoh kearah botol yang Baekhyun sodorkan. “Kamsahamnida uncledeul!”
Sesa langsung berbaring dikarpet ruang tengah, menikmati susu nya. Sementara uncledeul nya tampak berdiskusi, sepertinya membahas games yang Chanyeol maksud.
Baekhyun dan Chanyeol tampak begitu antusias, sementara Jongin dan Kyungsoo mengerutkan kening tidak yakin.
“Hyung, aku tidak yakin akan berjalan dengan baik, Sesa akan panik..” Kyungsoo keberatan.
“Tenang saja, ia gadis yang suka bermain” Chanyeol meyakinkan.
“Kalau sampai ini tidak berjalan dengan baik, Chanyeol dan Baek hyung yang bertanggung jawab!” sambung Jongin.
“Kalian tenang saja..” Baekhyun menimpali. “Kita mulai?”
Pemuda itu menyeringai licik.
“Sesa~ya.... Apakah susu nya sudah habis? ingin ikut bermain dengan uncledeul?” tawar Baekhyun.
“Nde!” gadis kecil itu melempar botol susu nya menghampiri para uncle nya.
Keempat pemuda itu saling pandang, sementara Sesa menatap mereka polos dan penasaran.
“Sesa~ya.. Uncle can do magic lho, Sesa ingin lihat?” Chanyeol memulai.
“Woah, jinjja???” gadis mungil itu terkagum.
“Tentu saja, uncle Chanyeol kan hebat..” bangga nya.
Lalu Sesa mengangguk dengan sangat antusias, kapan lagi bisa melihat magic seperti yang sering ia tonton.
“Baiklah.. Uncle Baek bisa bawakan kemari kainnya?” pinta Chanyeol.
Entah sejak kapan Baekhyun pergi dan tidak tahu dimana ia menemukan kain besar alias selimut tidur.
“Uncle bisa membuat Sesa tidak terlihat, ingin coba?” lagi, Chanyeol menawarkan.
“Really?” gadis itu mengedip polos.
“Ne, bagaimana?”
“Hyung aku tidak tega...” Kyungsoo menyela.
“Hush, diamlah! Ini akan seru sekali” Baekhyun bersemangat.
Sesa menatap penasaran dengan mata bulatnya, ia kemudian tersenyum sumringah.
“Sesa ingin lihat!” pintanya.
“Baiklah...” Chanyeol mendudukkan Sesa di sofa, kemudian mengambil selimut dari Baekhyun dan menutupi Sesa dengan kain tersebut. “Simsalabim, abrakadabra, Oh Sesa Oh Sesa Oh Sesa menghilang tidak terlihat! Boom boom boom!”
Chanyeol membaca mantra asal-asalan dan random demi meyakinkan Sesa kalau ia benar-benar bisa sulap.
“Woah, coba tarik selimutnya, apakah Sesa masih disana?” Baekhyun membantu akting Chanyeol.
“1,2,3!!” Chanyeol menghitung kemudian menarik selimut yang menutupi Sesa.
Gadis kecil itu tampak menyengir lucu disana, namun keempat pemuda itu pura-pura tidak melihatnya.
“Oh tidak! Sesa menghilang! Sesa tidak ada disini!” heboh Baekhyun.
“Mwoya? Dimana Sesa?” Chanyeol berseru dan berpura-pura panik.
“Uncle....” panggil Sesa.
Namun mereka berpura-pura seolah tidak mendengar kemudian sibuk mencari-cari Sesa disegala penjuru ruangan tersebut.
Baekhyun tampak membuka taplak meja dan juga berjongkok mencari dibawah meja, terlihat seolah ia sedang mencari Sesa.
“Sesa~ya... Eodiga?” panik Baekhyun, tentu saja masih terus berakting.
“Uncle.. Sesa disini..” gadis mungil itu menyahut polos, ia tampak mulai panik.
Tentu saja Baekhyun menulikan pendengaran nya demi permainan mereka berjalan lancar.
“Yeorubun... Sesa menghilang! Bagaimana ini?!” panik Chanyeol berlari dari arah pintu luar. “Aku sudah mencari kedepan dan tidak ada, jangan-jangan Sesa di bawa oleh monster Inc dan kawan-kawan nya!”
Mendengar seruan Chanyeol, Sesa menjadi sangat panik. Wajahnya memerah akan menangis, ia takut sungguh-sungguh di culik oleh monster Inc.
“Mungkin Sesa didapur!” Kyungsoo ikut berseru kemudian ia berlari kearah belakang.
“Aku akan mencari di lantai atas!” Jongin tidak ketinggalan.
“Aku akan menelepon Daddy dan Momma nya mengatakan Sesa hilang!” Baekhyun menambahkan sambil pura-pura mengambil ponsel.
“Uncleeeee... Sesa disini...” gadis itu terlihat mulai meneteskan air mata.
Pemuda cantik itu menahan tawanya sekuat tenaga melihat ekspresi Sesa, namun ia terus berakting seperti menelepon Sehun dan Lisa.
“Sehun~ah! Sesa menghilang! Tadi kami bermain magic, lalu Sesa benar-benar menghilang, sepertinya diculik oleh monster Inc!” seru Baekhyun di teleponnya, masih berdrama.
Gadis mungil itu semakin terlihat panik, ia terus saja mengekori Baekhyun yang mondar-mandir berakting menelepon Sehun.
“Uncle Baek... Ini Sesa..” suara nya bergetar setengah menangis.
Sebenarnya Baekhyun tidak tega, tapi sudah kepalang tanggung. Ia tetap bersikap seolah tidak mendengar Sesa.
“Apa Sehun~ah?! Kalau Sesa menghilang kalian akan mencari anak baru saja?” Baekhyun semakin menjadi-jadi dengan telepon nya. “Lalu Sesa biarkan dengan Monster Inc saja?! Oh No...”
Mendengar hal tersebut Sesa menjadi menangis meraung-raung ketakutan. Chanyeol, Jongin dan Kyungsoo yang mendengar raungan Sesa langsung berlari ke ruang tengah melihat apa yang terjadi.
“Hyung, sudah hentikan...” pinta Kyungsoo yang sejak tadi memang tidak tega. “Sesa~ya, kemarilah uncle hanya bercanda, Sesa tidak hilang..” hiburnya.
Namun tangis putri Oh Sehun itu semakin menjadi-jadi, ia meraung kencang sekali membuat keempat pemuda itu berbalik menjadi panik sungguhan.
“Apa yang sudah kau katakan Baek?!” panik Chanyeol.
“Hanya mengatakan kalau Sehun dan Lisa akan mencari anak baru kalau Sesa hilang” jawab pemuda itu polos.
“Babbo!” Chanyeol menepuk kepala Baekhyun.
“Wae? Bukan kah ini idemu jerapah?!” Baekhyun tidak mau kalah.
“Tapi tidak dengan kata-kata itu! Kau membuatnya ketakutan setengah mati..”
Sementara Baekhyun dan Chanyeol berdebat, Jongin dan Kyungsoo bersusah payah menenangkan Sesa yang tidak berhenti menangis.
“Daddyyyyyy......Mommmaaa...” tangisnya.
“Sesa~ya, mianhae... Uncle bercanda keterlaluan, mianhae, uljima...” bujuk Jongin.
“Daddy~yaaa.... huwaaaa... Momma~yaaa... hiksss” ia menangis pilu.
Tangisan Sesa membuat mereka benar-benar merasa bersalah, mereka juga kebingungab untuk menenangkan Sesa.
“Sesa mau pumpin'?” tawar Baekhyun.
“Mommaaaaaaaa....huwwaaa” tangis Sesa semakin kencang.
“Bagaimana ini?” panik Kyungsoo. “Sehunie sudah bilang, tidak ada yang bisa menenangkan Sesa selain Sehun dan Lisa..”
“Jongin! Telepon Jennie!” suruh Chanyeol.
“Kau ingin mati? Dia bisa memutilasi kita kalau tahu apa yang sudah kita lakukan!” tolak Jongin.
“Lalu bagaimana?” pemuda Park itu kebingungan.
“Telepon Chaeyoung saja!” saran Baekhyun.
“Haish, yang ada Chaeyoung akan menangis bersama dengan Sesa” Kyungsoo menjawab.
Mereka semakin panik dan kebingungan, tangisan Sesa tidak berhenti sama sekali ditambah sekarang ia terbatuk panjang akibat menangis kencang.
“Telepon Junmyeon hyung dan Jisoo!” Jongin berseru putus asa.
“Ah, benar!” Chanyeol berlari menjauh dari ruang tengah tempat mereka menenangkan Sesa.
Ggggrrrrr.....
Gggrrrrrr.....
Gggrrrrrrrr....
Terdengar geraman panjang membuat Baekhyun, Jongin dan Kyungsoo menoleh. Tampak Vivi tengah menggeram menatap ketiga pemuda itu dengan Leo disampingnya menatap tajam dengan mata besarnya.
“Ya, Bhibhiya, Leoya.. Kami tidak menyakiti dongsaeng kalian, kami hanya bermain tadi.. Jangan salah paham” celetuk Baekhyun mengerti arti geraman Vivi.
Gwwrrrrrrrr.....
Bichon itu tampaknya tidak yakin dengan penjelasan Baekhyun, sementara itu Leo tampak mendekati Sesa lalu menggosok-gosokkan kepalanya pada gadis kecil itu menenangkannya.
Vivi terus menggeram panjang kearah Baekhyun, membuat pemuda itu frustrasi.
“Jinjja! Kami tidak menyakitinya” jelas Baekhyun lagi pada Bichon tersebut.
“Hyung, aku tidak ikut-ikutan” bisik Jongin melihat Vivi terus menatap Baekhyun dendam.
“Kami tidak bertanggung jawab kalau Vivi dan Leo menyerang hyung karena sudah membuat Sesa menangis” sambung Kyungsoo. “Untung Luca, Lily dan Louis tidak disini, bisa bayangkan apa yang terjadi kalau mereka disini?”
Baekhyun mengacak rambutnya sendiri dan berusaha menenangkan Sesa yang masih menangis tidak ada jeda dan hentinya.
Gadis kecil itu tetap menangis terisak, tidak ada yang dapat menghentikannya. Kini harapan keempat pemuda itu ada pada Junmyeon dan Jisoo.
Selang 30 menit lebih berlalu, Sesa masih menangis, keempat pemuda itu duduk resah menanti kedatangan Junmyeon dan Jisoo yang tak kunjung sampai.
Keempat pemuda itu semakin resah, gelisah dan panik pasalnya Sesa terus batuk sambil menangis, terkadang terdengar seperti akan muntah. Semua tawaran minum dan lainnya ditolak Sesa dengan raungan kencang.
“Ya! Apa yang sudah Oppadeul lakukan pada keponakanku!” seruan panik Jisoo terdengar membuat keempat pemuda itu bernafas lega.
Gadis itu langsung menggendong Sesa, dengan Jihoo mengekor dibelakangnya. Sementara Junmyeon menatap mengintimidasi keempat pemuda itu.
“Sshh, uljima cantik, Eomma Chu disini..” bujuk Jisoo pada Sesa.
“Ne saengie~ya.. Uljima... Bermain dengan Oppa yah?” tawar Jihoo.
“Mommaa.. Daddy...” isak Sesa.
Jisoo mendesah pelan, ia sadar Sesa tidak akan berhenti kecuali kedua orangtuanya yang menenangkan nya.
Gadis Kim itu mengambil ponsel, menekan tombol cepatnya pada Lisa, dan video call tersambung.
Tuuutt..
“Yeobeoseyo, Eonni? Tumben sekali video call” kekehan khas Lisa diseberang sana terdengar.
“Lihat ini..” jawab Jisoo. Ia menunjukkan Sesa dipangkuannya yang tengah menangis.
“Wae? Kenapa bisa?” shock Lisa. “My Baby, it's okay sayang.. Momma disini” Lisa menenangkan dari jauh.
“Mommaaaaa huwaaa...” Sesa kembali menangis kencang.
“Sshh, sayang.. Hey, dengarkan Momma..” bujuk Lisa. “Uljima.. Gwenchana, Momma disini, arrachi? Nanti malam Momma akan memeluk Sesa tidur dan besok tidak akan tinggalkan Sesa lagi..”
Tangisan Sesa mulai mereda meski masih terisak.
“Hey nae aegy~ya... Anak gadis cantiknya Daddy, uljima..” Wajah Sehun muncul tersenyum pada Sesa. “Dengar, Daddy akan menghukum uncledeul, arraseo?”
Sesa mengangguk sambil memegang layar ponsel Jisoo, ingin menyentuh kedua orangtuanya.
“Kalau begitu ayo tersenyum, dan berhenti menangis..” rayu Sehun pada Sesa.
Gadis mungil itu tersenyum dengan isakan masih menghiasi pendengaran Sehun dan Lisa.
“Aww, good girl, ini baru anaknya Daddy dan Momma.. Sesa jangan takut, Daddy Momma tidak akan meninggalkan Sesa. Kalaupun Sesa dibawa oleh monster inc, Daddy Momma akan menghajar monsternya sampai kalah kemudian merebut dan membawa Sesa kembali..” jelas Sehun setelah paham jalan kisahnya dari Jisoo.
Sesa kemudian tersenyum lebar.
“Neh Daddy Momma!” ia mulai bersemangat.
“Kiss kiss..” wajah Lisa kembali muncul dan memajukan bibirnya dilayar ponselnya.
“Muwaaa...” gadis kecil itu mencium layar ponsel Jisoo.
Kikikan Lisa berkumandang dari speaker ponsel.
“Okay, we'll see you soon Baby Oh! Momma Daddy love Sesa banyak-banyak!” tutup Lisa.
Gelak tawa Sesa akhirnya terdengar, membuat seisi rumah mendesah lega, terutama keempat pemuda yang tengah di ceramahi oleh Junmyeon di ruang tengah.
“Nah, Sesa bermain dengan Jihoo Oppa ne?” saran Jisoo.
Gadis mungil itu mengangguk semangat.
“Kajjah saengie~ya!” ajak Jihoo.
“Kajjah Oppa!”
Keduanya berlari kecil menuju piramid lego milik Sesa dan bermain. Sementara Jisoo bergabung dengan Junmyeon dan keempat pemuda yang tengah ia ceramahi.
.
.
.
.
.
Lisa menatap teduh wajah Sesa yang terlihat mengantuk dan tengah minum susu dari botolnya.
“Neomu kiyowo..” bisiknya gemas, mencuri kecupan di pipi chubby putrinya. “Kenapa belum tidur, huh?” tanya Lisa begitu melihat Sesa tersenyum lebar.
“Daddy Oppa...” sahut gadis mungil itu jenaka.
Lisa langsung tertawa, ia melirik Sehun yang baru masuk sambil mengelap rambutnya yang basah.
“Daddy Oppa disini..” Sehun membaringkan diri disisi kanan Sesa, sementara Lisa disisi kiri.
“Kenapa harus Daddy Oppa sih?” protes Lisa tertawa kecil.
“Bhiar sepherti Momma sayang..” jawab Sesa polos.
Yes, Daddy Oppa. Karena Lisa sering memanggil Sehun dengan sebutan Oppa. Dan Momma Sayang, karena Sehun sering memanggil Lisa dengan sebutan sayang. Entah apa yang Sesa pikirkan hingga dibelakang panggilannya pada kedua orangtuanya ada embel-embel tersebut.
Ketiganya terkikik geli.
“Ayo tidur..” bujuk Sehun pada Sesa, ia memeluk gadis kecilnya.
“Daddy~ya apakah monsternya sudah kalah?” tanya Sesa.
“Sudah.. Monsternya sudah kalah dan dimakan oleh LeoBhi” jawab Sehun sambil tergelak.
“Woah, daebak!” kagum gadis kecil itu.
“Maka dari itu Sesa harus tidur, lagipula Momma Daddy disini menemani Sesa, tidak ada yang berani menganggu Sesa..” kini Lisa yang membujuk.
“Ne, monster tidak berani mendekati rumah kita apalagi masuk, karena mereka takut pada Daddy dan Momma” sambung Sehun. “Jadi ayo tidur..”
Sesa langsung memejamkan mata, merasa tenang, ia bisa tidur pulas tanpa khawatir ia akan di culik oleh monster inc.
“We love you banyak-banyak..” bisik Lisa dan Sehun bersamaan.
“Sesa love Momma Daddy banyak-banyak..” balasnya sambil tetap memejamkan mata, dengan perlahan kantuk menghampirinya.
Kikikan pelan Lisa mengalun, ia mengecup putrinya dengan sayang diikuti oleh Sehun. Dan keduanya ikut terlelap bersama Sesa.
Uncledeul?
Sehun menghukum mereka untuk tidak bertemu dengan Sesa selama seminggu, ia mengatakan biarkan Sesa melupakan kejadian hari ini. Keempat pemuda itu sebenarnya keberatan, seminggu tidak bertemu dengan Sesa? Yang benar saja!
Tapi konsekuensi karena sudah mengerjai Sesa hingga menangis sampai 1 jam. Meski mereka sudah meminta maaf baik kepada Sehun, Lisa dan Sesa tapi mereka tetap harus menerima konsekuensi nya.
Berlebihan? Tidak. Agar kedepan mereka paham kalau mereka harus melihat situasi dan konsisi jika ingin mengerjai Sesa. Setidaknya jangan saat kedua orangtuanya sedang jauh.
Sebenarnya kalau saja Halmoni dan Haraboeji Sesa di Seoul, mungkin Sesa akan dititipkan disana. Berhubung mereka di luar kota maka Sehun dan Lisa mempercayakan Sesa kepada uncledeulnya. Lagipula Sesa memang sering bersama mereka, tetapi hari ini mereka mendapat pelajaran lebih mengenai menakut-nakuti seorang balita. Jangan melampaui batas, anak kecil juga bisa trauma.
——
“Sehun~ah, seminggu? Aku tidak sanggup protes Baekhyun.
“Hanya seminggu hyung, lagipula aku sudah memutuskan..”
“Aku bisa gila kalau begitu, aku akan merindukan bocah itu, dan aku akan sakit panas tinggi, dan aku akan gila..”
“Cih! Hyung berlebihan..” balas Sehun.
“Sehuna? Tidak bisa dikurangi? Sesa juga akan rindu pada kami”
“Tidak!”
“Haish!”
“Sudah kukatakan kalau kalian membuat Sesa menangis, kalian akan menyesal..”
“Arraseo...”
———
Jennie to Jongin:
💬
Tidak usah pulang kerumah, tidur di apartemen Oppa saja, dan renungkan tingkah kekanakan kalian sampai sadar!
“Haisshhh!” Jongin mengacak rambut frustrasi.
————
“Berani-beraninya mereka membuat keponakanku menangis seperti itu, jahat sekali, huhuuhuhu, hiks....” Rosê menangis selama 30 menit.
————
“Mianhaeyo..” - Baekhyun, Chanyeol, Kyungsoo, Jongin.
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
——
END
——
OH SESA
.
.
Hay hay, maafkan panjang tapi random, aku gabut dan kangen banget sama Sesa dan keluarga unta jadi aku datang bawa kisah random, alay, dan krenyes-krenyes ini. Wkakakaka
Btw, Happy New Year 🎉🎉🎉🎉
.
.
.
.
.
©Lalicize
January 5, 2020
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro