[OY] Bab 6(a). God News Or Bad News.
23 Oktober 2018
Dikeluarga ini, aku menemukan arti dari sebuah keluarga. Kedua orangtua yang saling mencintai dan menghormati serta sesama saudara yang saling meyayangi dan mengasihi....
Stevania
Holla semuanya,,,
ketemu lagi dengan Author ini, Setelah sekian lama....
Yang lihat Aktivitas ku di WATTPAD pasti tau kalau aku lagi seneng baca cerita Terjemahan Cina di WATTPAD, karena itulah saya jadi malas nulis...
Maaf ya...
Aku Update Lagi...
Ps; saya mau ngomong, kalau umur Melati, Mommy-nya Aldrian saat ini 37 tahun ya... Kalau yang uda baca Meet The Devil Prince pasti tau...
Happy Reading & Sorry For Typo...
Hari-hari berlalu dengan cepat. Tidak terasa sudah seminggu lebih waktu berlalu cepat. Dua hari yang lalu, Selena menghentikan semua kebiasaannya yang selalu menjahili teman-temannya, membuat kekacauan. Saat ia menghentikan semua Kelakuan buruknya, ia menjadi gadis kecil yang penurut dan suka menolong anak-anak yang lain. Hal itu membuat stefania merasa senang.
Gadis itu menyayangi Selena dengan semua kenakalannya. Dan saat gadis kecil itu berubah menjadi gadis kecil yang penurut dan baik, perasaan sayang itu semakin meningkat. Apalagi Selena selalu membantunya, untuk menertibkan anak-anak nakal di Hall Edelweiss. Meskipun hal itu baru berlangsung 2 hari, tapi itu merupakan perubahan yang sangat mencolok. Tidak ada lagi Anak Nakal yang berkeliaran mengganggu teman-teman yang lain dan tidak ada lagi keributan di pagi hari saat sarapan pagi.
Setiap malam, Stevania selalu membacakan dongeng untuk anak-anak sebelum mereka tidur. Tapi untuk hari ini, Wilda rekan kerjanya di Hall Edelweiss, menyuruhnya pulang lebih awal dan itu permintaan dari Melati. Karena itu, tugas untuk membacakan dongeng diberikan Stevania pada Wilda. Beberapa anak memprotes hal itu termasuk Selena. Tapi karena mereka tahu, yang meminta Stevania untuk pulang lebih awal adalah Nyonya Richard, merekapun membiarkan Stevania pulang lebih dulu.
Dalam perjalanan pulang, Stevania bertanya-tanya apa yang terjadi sehingga Nyonya Richard menyuruhnya pulang lebih awal. Saat memasuki area halaman belakang Mansion keluarga Richard, Stevania mendapati bagian belakang taman itu terlihat sedikit berbeda. Para pelayan berada taman belakang sedang mendekorasi taman belakang itu. Tempat itu dihias sedemikian rupa hingga terlihat sangat indah. Stevania mempercepat langkah kakinya menghampiri orang-orang yang sedang begitu cekatan dalam mendekorasi taman belakang itu.
Stevania memprihatikan dekorasi taman belakang itu dengan teliti. Berapa saat kemudian, ia menyadari kalau mereka mendekorasi taman belakang itu, seperti sebuah acara barbeque bersama, karena ada beberapa alat pemanggangan ditempatkan di taman itu. Stevania berjalan menghampiri Madam Elina yang sedang mengatur tata letak meja makan dan kursi. Bukan cuma itu saja. Stevania juga melihat Melati dan Alex juga ikut ambil bagian dalam dekorasi itu. Karena itu ia pun memutuskan untuk menghampiri Melati dan Alex.
"Sore Aunty, sore Uncle..." sapa Stevania pada Melati dan Alex. Orang yang disapa Stevania itu langsung menoleh. Melati langsung tersenyum ke arah Stevania dan berkata.
"Oh dear... Kau sudah ada di sini? Masuklah ke kamarmu dan persiapkan dirimu. Kita akan melakukan acara Barbeque bersama," ujar Melati tanpa memberikan kesempatan Stevania untuk berbicara.
Stevania hendak mengatakan sesuatu, tapi langsung disanggah oleh Alex yang berdiri tepat di samping istrinya itu.
"Nak... Ikutilah apa yang dikatakan oleh Aunty-mu. Masuklah dan persiapkan dirimu."
"Baiklah Uncle. Saya masuk dulu," ucap stefania Seraya melangkah pergi meninggalkan Melati dan Alex yang kembali sibuk dengan pengaturan tempat itu. Sampai di kamar, Stevania langsung mandi dan berganti pakaian. Ia tidak tahu, seperti apa acara barbeque bersama keluarga Richard. Karena itu, ia pun memilih sebuah dress sederhana dan memakainya. Setelah itu, ia menyapu make up sederhana diwajahnya kemudian keluar dari kamar. Stevania berjalan anggun menuju lift. Ia menunggu beberapa saat hingga pintu lift terbuka. Saat ia hendak masuk, Aldrian dan Jayden keluar dari dalam lift itu.
"Hai Stevania..." sapa Jayden sambil saatt melihat gadis itu. Ia memandang kearah stefania dari atas sampai ke bawah, Kemudian dari bawah ke atas.
"Kau terlihat sangat cantik," puji Jayden sambil mengedipkan matanya jahil.
Stevania hanya tersenyum kemudian berkata, "Terima kasih..." lalu ia menoleh ke arah Aldrian kemudian berkata.
"Selamat Malam Aldrian..."
"Selamat malam juga Stevania. Seperti yang dikatakan oleh Jayden, kau terlihat cantik dengan dress itu," puji Aldrisn tulus.
"Terima kasih..." balas stefania kembali tersenyum hangat pada Aldrian.
"Baiklah, aku turun duluan ya..."
"Silakan," balas Aldrian dan Jayden bersama-sama.
Tanpa membuang waktu lagi Stevania pun masuk ke dalam lift dan turun ke lantai bawah. Sampai di lantai bawah, Gadis itu langsung bergegas menuju halaman belakang Mansion. Stevania terperangah melihat hasil dekorasi taman belakang itu.
"Wow ini benar-benar menakjubkan! Apakah seperti ini, yang terjadi saat keluarga kaya seperti keluarga Richard mengadakan barbeque bersama?" ujar Stevania bertanya-tanya.
Tapi satu hal yang membuat Stevania semakin terkejut adalah, bukan hanya anggota keluarga Richard saja yang ikut ambil bagian dalam acara Barbeque ini, tapi semua pekerja yang bekerja di Mansion keluarga Richard juga ikut ambil bagian didalam. Ada 4 Meja panjang, dimana setiap sisinya terdapat tungku pemanggangan. 4 Meja Panjang itu diatur membentuk leter U. Tepat di depan meja panjang itu ada panggung kecil. Dibelakang panggung itu, sebuah televisi dengan layar raksasa. Ada juga sebuah piano di samping televisi raksasa itu.
Lampu warna-warni digantung di bagian atas kepala dan juga dililitkan dibeberapa pohon di sekitar tempat itu. Ditambah dengan penerangan lampu taman yang cukup terang untuk menyinari taman belakang itu. Semuanya terlihat sangat indah. Untuk sesaat Stevania benar-benar terpesona dengan dekorasi tempat itu, hingga Ia lupa untuk berjalan. Dengan perasaan kagum, Stevania mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat itu.
"Stevania..." Suara panggilan itu membuat Stevania tersadar dari keterpesonaannya pada dekorasi taman belakang itu. Sejenak ia menoleh ke samping dan mendapati James berdiri tepat di sampingnya.
Kau tidak mau ke sana?" tanya pria itu pada Stevania.
"Aku mau kesana. Sebenarnya tadi aku cukup terpesona dengan dekorasi taman belakang ini, hingga aku berdiri terpaku disini dan hanya terus memandang semuanya. Ini benar-benar menakjubkan."
"Aku tahu. Ini memang benar-benar menakjubkan. Dan kau harus terbiasa dengan hal ini."
"Maksudmu?
"Keluarga kami selalu melakukan hal ini bersama, setiap kali ada berita bahagia yang ingin dibagikan dengan anggota keluarga lain, atau saat para Daddy kami datang berkunjung bersama keluarga mereka."
"Para Daddy? maksudnya?" tanya Stevania sedikit bingung.
"Sepupunya Daddy dan sahabat-sahabatnya. Sebenarnya kami mengenal para Daddy kami itu dari Mom, bukan dari Dad. Dan setiap enam bulan sekali, mereka semua pasti datang berkunjung ke sini dan itu selalu wajib dilakukan. Tapi untuk hari ini, Mom bilang, kalau ada kabar bahagia yang ingin disampaikan. Karena itulah, acara Barbeque dilakukan," jelas James panjang lebar.
"Oh jadi seperti itu? Pantas saja semuanya terlihat menakjubkan." stefania menoleh sedikit ke belakang dan mendapati seorang gadis muda yang terlihat seumuran dengannya, berdiri di belakang James.
"Siapa gadis yang ada di belakangmu itu James?" tanya Stevania kemudian.
"Oh iya aku lupa. Brianna ayo kesini," panggil James pada gadis muda yang ada di belakangnya itu.
"Oke Stevania, gadis ini namanya Brianna. Dan Brianna perkenalka, ini namanya Stevania. Dia sudah menjadi bagian dari keluarga kami," ujar James pada gadis yang bernama Brianna itu.
"Halo selamat malam Stevania, senang berkenalan denganmu," ujar Brianna sopan.
"Halo juga Brianna... Senang berkenalan denganmu juga," Balas Stevania ramah. Ia kemudian memeluk Brianna singkat lalu mengajak gadis itu bersamanya memasuki tempat acara BBQ.
"Selamat malam Aunty, selamat malam Uncle..." sapa Stevania pada Melati dan Alex. Melati menoleh menatap Stevania.
"Selamat malam juga sayang... Lihatlah, kau cantik sekali dengan dress itu sanyang, " balas Melati terlihat senang.
"Terima kasih Aunty. Malam ini Aunty juga terlihat cantik." Stevania balas memuji Melati.
"Untuk yang satu ini, Uncle sependapat denganmu Stevania. Hari ini Aunty-mu terlihat sangat cantik," ucap Alex ikut memuji Melati dan membuat pipi istrinya itu merah merona.
"Al berhenti menggodaku. Astaga... Kita sudah tua. Biarkan yang mudah melakukan hal seperti itu," ucap Melati sedikit malu. Alex sebelumnya berdiri di sampingnya Melati. Tapi kemudian ia menggeserkan tubuhnya lalu memeluk wanita itu dari belakang. Tangannya perlahan-lahan menyentuh perut Melati kemudian mengusapnya pelan. Wajah Melati semakin merona merah. Wanita itu mengangkat kepalanya menatap tepat ke arah netra hijau milik Alex dan mendapati netra hijau itu menatapnya dengan tatapan jahil.
Melihat hal itu tangan Melati langsung bergerak mencubit pinggang Alex. Alex tidak merasakan cubitan Melati yang ada, ia malah semakin berusaha menggoda istrinya itu. Stevania yang melihat interaksi pasangan suami istri itu hanya bisa tersenyum dan ikut bahagia untuk mereka. Melihat keharmonisan ikatan suami istri antara Alex dan Melati, membuat Stevania kembali berpikir, jika ayah dan ibunya masih hidup mungkin mereka akan seperti Melati dan Alex, yang saling mencintai dalam segala hal dan tua bersama.
Tapi sayangnya, pikiran tidak sejalan dengan kenyataan. Sekarang, ia hidup sendiri sebagai yatim piatu. Meskipun begitu, ia masih diberi kesempatan hidup dalam keluarga yang hangat dan harmonis seperti keluarga Richard.
"Mom, Dad... Bisakah kalian menghentikan hal itu." perkataan James membawa kembali Stevania dari lamunannya, sekaligus menghentikan aksi saling menggoda yang dilakukan oleh Alex dan Melati.
Ehem... Ehem...
Melati pura-pura batuk.
"Kau benar James. Salahkan saja Dad karena mengganggu Mom," adu Melati.
"James, seharusnya kau tidak menyalahkan Dad. Salahkan saja Mom karena hari ini dia terlihat sangat cantik," balas Alex dengan kembali menggoda Melati. Melati ingin membantah tapi kemudian langsung mengurungkan niatnya, karena James sudah Memotong pembicaraannya.
"Mom Dad, bisa kalian menghentikan perdebatan kalian. Aku ingin memperkenalkan seseorang paa kalian."
"Seseorang? apa dia Kekasihmu?" tanya Melati antusias. Melati langsung menyadari, kalau ada orang lain selain Stevania di tempat itu. Netra keemasan Melati langsung terarah pada Brianna dan membuat Gadis itu langsung gugup.
"Mom, jangan menatap Brianna seperti itu. Mom membuatnya gugup dan satu lagi, dia bukan kekasihku."
"Oh jadi dia bukan Kekasihmu. Yah sayang sekali, padahal gadis ini sangat manis. Dan ya, kalau dia bukan pacarmu, kenapa kau membawanya ke sini?"
"Itulah yang ingin aku bicarakan dengan Mom dan Dad," ujar James memngungkapkan maksudnya.
"Apa masalahnya serius?" giliran Alex yang bertanya.
"Itu kita bisa bicara kan nanti. Kalian belum berkenalan dengannya Mom, Dad."
"Oh iya maaf, Mom lupa," ujar Melati seakan mengingat sesuatu. "Dear... Siapa namamu?" tanya Melati pada Brianna.
"Nama saya Brianna Nyonya Richard," jawab Brianna sopan.
"Oke Brianna, saya Melati mommy-nya James dan ini Alex Daddy-nya James. Senang berkenalan denganmu. Oh ya, sekarang kita duduk dulu. Kau adalah tamu di sini. Oke!" Melati melepaskan pelukan Alex kemudian menggandeng tangan Stevania dan Brianna di kedua Sisinya lalu mengajak mereka ke tempat duduk yang sudah diatur. Sedangkan Alex dan James, mereka mengikuti ketiga wanita itu dari belakang. mereka akhirnya duduk di kursi dimeja makan yang sudah disiapkan.
"James, Bisakah kau menceritakan masalahnya pada Mom dan Dad." Melati langsung menuntut penjelasan dari James.
"Begini Mom... Tadi, saat aku makan siang di sebuah restoran, aku bertemu dengan Brianna. Aku melihat ketidakadilan di tempat itu. Brianna tidak melakukan kesalahan, tapi ia dituduh melakukan sebuah kesalahan. Bukan hanya itu saja, ia bahkan dihina di depan semua orang dengan disiram oakr makanan dan minuman. Mom tau sendirikan, kalau aku paling benci dengan ketidakadilan itu. Karena itulah, aku menolongnya. Aku tidak bisa menjelaskan, Seperti apa keadaan Brianna saat ia dibully oleh rekan kerjanya, karena saat itu, dia terlihat sangat menyedihkan dan aku tidak ingin melihat Brianna kembali teringat, dengan apa yang terjadi siang tadi," tutup James di akhir ceritanya.
"Baiklah cukup! Kau tidak perlu menjelaskannya James. apa yang kau katakan itu sudah cukup menjelaskan, ketidakadilan yang dialami oleh Brianna," ujar Melati ikut prihatin. Ia kemudian menatap kearah Brianna lalu tersenyum pada gadis itu.
"Dear... Boleh Aunty tau, jau di paris untuk kerja atau Kuliah?" tanya Melati ingin tahu.
"Kerja Nyo-- Aunty," ujar Brianna yang masih belum terbiasa memanggil Melati dengan sebutan Aunty.
"Mom rasa, mulai sekarang Brianna akan tinggal di sini bersama kita. Bagaimana menurut kalian?" tanya Melati meminta persetujuan.
"Tidak bisa Mom," potong James cepat.
"Kenapa tidak bisa?"
"Karena Brianna tinggal di Paris bersama teman-temannya dari kota yang sama."
"Kalau begitu, biarkan teman-temannya juga tinggal di sini," usul Melati lagi.
"Mom ayolah..."
"Oh. Baiklah, Mom tidak akan memintanya lagi," ujar Melati pasrah. Wajahnya terlihat sedih, karena keinginannya tidak terpenuhi. Melihat hal itu, James merasa tidak enak hati pada ibunya.
"Mom... Mom sendiri yang bilang, semua orang berhak melakukan apa yang dia inginkan. Jadi aku harap, Mom mau mengerti dengan keinginan Brianna.
"Iya Mom mengerti. Entahlah... Mom hanya tiba-tiba ingin Brianna juga tinggal di sini, seperti Stevania. Hanya itu saja. Mom tidak akan memaksa lagi," ujar pelatih penuh pengertian. Ia kemudian menatap kearah Brianna dan berkata, "Brianna, jangan merasa canggung pada Aunty ya... Aunty tidak akan memaksamu tinggal di sini lagi. Tapi ingat, sering-seringlah main ke sini ya..."u?
"Iya Aunty..."
"Sekarang, bagaimana masalahmu dengan restoran itu. Apa kau masih kerja disana?"
"Tidak lagi Mom. Aku tidak akan membiarkan Brianna Kembali ke tempat itu lagi. Aku sudah berencana mempekerjakan Brianna di kantor, sebagai sekretaris. Mulai minggu depan, Carolina akan cuti melahirkan. Dia sedang mengajukan surat pengunduran diri."
"Tunggu dulu. Kau bilang Carolina cuti melahirkan...? Tapi, bukanya baru saja kau bilang kalau dia menyerahkan surat pengunduran diri...? Bagaimana ini Mom tidak mengerti."
"Itu karena suami Carolina mendapat promosi jabatan dari kantornya. Jadi, ia meminta Carolina untuk berhenti bekerja, setelah melahirkan," jelas James
"Itu lebih baik. Suami bekerja dan istri berada di rumah," ujar Alex membenarkan perkataan James.
"Bagimu hal itu lebih baik Alex. Tapi bagi kami para wanita yang sudah bekerja, tapi tiba-tiba tidak diizinkan untuk bekerja, itu akan membuat mereka bosan."
"Iya... Iya... Iya... Itulah yang terus saja kau protes padaku, karena tidak membiarkanmu bekerja setelah kau melahirkan Jasmine."
***
Semua keluarga akhirnya berkumpul. setiap kursi yang disediakan terisi penuh. Bukan hanya di keluarga inti saja yang ikut ambil bagian dalam acara BBQ tapi ada juga Simon dan Gwen beserta anak-anak mereka, Camelia dan Micahel serta anak-anak mereka, dan tidak ketinggalan, Nicholas, istrinya dan juga anaknya.
Semua pekerja yang ada di Mansion juga ikut ambil bagian dalam acara itu.
Para pria memanggang, sedangkan para wanita dan anak-anak duduk di meja masing-masing dan berbincang. Ada yang juga menikmati musik karaoke yang dibawakan oleh siapa saja, yang ingin berkaraoke. Saat semua makanan tersaji di atas meja, semua orang langsung duduk di tempat masing-masing. Melati maju ke depan panggung, ia mengambil gitar dan duduk di kursi yang sudah disediakan.
Setelah memposisikan gitar dengan baik, ia pun mulai memainkan gitar itu dan bernyanyi. Melati memilih lagu Tailor Swift The Best Day.
Semua orang menikmati lagu itu sampai petikan gitar berakhir. Sedangkan untuk Melati, Ia terus tersenyum dari awal dia bernyanyi hingga lagu itu berakhir. Setelah selesai menyanyikan lagu itu, Melati menempatkan kembali gitar yang ia pakai ke tempat semula. Kemudian, ia berdiri di tengah-tengah panggung. Melati berdiri di situ, untuk menunggu Alex menghampirinya. Mengetahui kode dari istrinya, Alex pun bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke arah panggung. Sampai di depan Melati, Alex langsung memeluk istrinya, kemudian memberikan kecupan singkat di dahi istrinya itu.
"Kalian berdua, bisakah kalian tidak memamerkan kemesraan kalian di depan semua orang seperti ini. Kami semua disini untuk mendengarkan berita penting apa yang ingin kalian sampaikan, hingga meminta kami semua berkumpul Disini," protes Nicholas.
"Tutup mulutmu itu Nikc. Jika kau juga ingin bermesraan, ada istrimu disampingmu. Lakukanlah dengan istrimu, jangan menganggu kemesraan orang lain," balas Alex sedikit kesal.
"Sudahlah. Kita disini untuk memberikan pengumuman penting Ok!" Melati menengahi perdebatan antara Alex dan Nicholas.
"Ya baiklah..." ujar Alex pasrah.
"Selamat malam semuanya. Terima kasih karena kalian semua sudah hadir di tempat ini, pada malam hari ini untuk mendengarkan pengumuman penting yang akan saya sampaikan. Sebenarnya, menurutku pengumuman penting ini sangat membahagiakan. Tapi aku tidak tahu, apakah akan membahagiakan untuk anak-anakku atau tidak," kata Melati sedikit gugup. Alex menggenggam tangan Melati untuk memberinya kekuatan.
Junior Seven Squad dan Jasmine saling menatap tidak mengerti. Mereka bertanya-tanya pengumuman penting seperti apa akan membuat mereka tidak suka.
"Mom, Sebenarnya pengumuman seperti apa, yang Mom sampaikan yang akan membuat kami tidak suka?"
"Kalian akan tahu, setelah Mom mengumumkannya," kata Alex memberitahu.
"Pengumuman pentingnya adalah, 7 bulan dari sekarang, kalian semua akan mendapatkan adik bayi," kata melatih sambil tersenyum, sembari mengelus perutnya. Alex yang berada di samping Melati langsung memeluk wanita itu dari samping.
"Apa...???!!!"
Semua orang yang ada di tempat itu langsung kaget. Terlebih lagi, Junior Seven Squad dan Jasmine. Bukan hanya itu saja, suasana di taman belakang itu, seketika langsung menjadi sunyi.
TBC...
Jangan Lupa Vote & Comment Ya...
Thank's For Reading...
See U The Next...
17 November 2018...
Stevania Collins;
Aldrian Richard;
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro