Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[OY] Bab 5(a). Selena and Delinquenci

25 September 2018...

Gadis kecil itu sangat nakal.
Tapi, terlepas dari itu semua, dia adalah gadis yang manis jika ia bersikap manis

Stevania...

Aku Update lagi...
Happy Reading & Sorry For Typo...

Selena dan Stevania berjalan melintasi koridor beratap. Selena melepaskan tangannya dari Stevania dan berlari ke arah taman belakang. Ia berlari diantara bunga-bunga bermekaran yang terlihat sangat cantik. Stevania tidak membuang waktu untuk mengagumi bunga-bunga yang cantik itu. Ia mengabaikan mereka semua dan mengejar gadis kecil itu. Tapi beberapa saat kemudian, ia tidak melihat Selena di mana-mana.

               Gadis kecil itu seolah-olah menghilang diantara bunga-bunga yang cantik. Stefania terus memanggil gadis kecil itu, tapi tidak ada sahutan hingga ia merasa lelah dan duduk di sebuah bangku taman yang ia temui.
"Sister..." panggil Selena pada Stevania. Stevania langsung menoleh ke arah asal suara dan menemukan gadis kecil bernama Selena itu berdiri menatapnya dengan tatapan polosnya.

"Sebenarnya kau kemana saja gadis kecil. Sistermu ini sudah mencarimu kemana-mana. Tapi kau tidak ditemukan dimanapun juga."
"Saya bermain diantara bunga-bunga Sister. Sister sendirilah, yang tidak bisa melihat saya. Oh ya Sister, baru saja aku melihat tangan sister seperti ada sesuatu," ujar Selena dengan tatapan polosnya.

               Stevania bergerak cepat mengangkat tangannya lalu melihat, apakah ada sesuatu di tangannya atau tidak. Tapi hal itu malah dimanfaatkan oleh Selena dengan sangat baik. Gadis kecil itu dengan cepat meletakkan 3 ekor ulat kecil diatas telapak tangan Stevania. Refleks, Stevania pun berteriak kencang.

"Aaaa..." teriak Stevania ketakutan.

                 Gadis itu kemudian jatuh pingsan dengan tubuh jatuh tepat di atas bangku taman itu. Melihat hal itu, Selena tertawa terbahak-bahak. Ia sangat senang karena akhirnya bisa menjahili Stevania.
Setelah puas tertawa, Selina menghampiri Stevania yang masih tertidur pingsan. Ia mengeluarkan spidol berwarna dari tas kecilnya, karena ia ingin menggambar wajah Stevania.

               Tapi, sebelum Selena sempat menggambar di wajah Stevania, tangannya lebih dulu ditahan oleh sebuah tangan yang lain. Saat Selena melihat ke arah tangan yang memegang tangannya itu, gadis kecil itu sangat terkejut, karena tangan itu ternyata milik Stevania.
"Halo gadis kecil. Kau sangat nakal sekali," ucap Stevania pada Selena. Selena yang sebelumnya terkejut, kini ia kesal karena apa yang ia lakukan tadi tidak berefek pada Stevania.

"Apa kau terkejut gadis kecil. Rupanya kau ingin mengerjaiku, saat kau menghilang sebentar tadi. Tapi sayangnya, kau tidak bisa gadis kecil. harus kuakui, idemu ini sangat brilian. Jika orang lain yang mengalami hal ini, mereka pasti sudah jatuh pingsan. Benar-benar pingsan. Tapi tidak untukku. Kau tahu karena apa?" Stevania menghentikan perkataannya. Ia menatap lekat-lekat ke arah Selena, sambil memamerkan senyum meremehkan kearah gadis kecil itu.

"Itu karena aku adalah seorang gadis desa. Gadis desa yang sedari kecil sudah berlari kesana kemari di tengah perkebunan sayuran. Aku juga sering bertemu dengan binatang-binatang menjijikan seperti yang kau berikan padaku itu. Dan ulat kecil itu adalah salah satu binatang favoritku. Jadi, gadis kecil yang manis, jika kau ingin mengerjaiku dilain waktu nanti, kau harus pintar untuk mencari kelemahanku. Jika tidak, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Sekarang sudah saatnya game over. Ayo kita kembali ke Hall," ujar Stevania seraya mengangkat Selena ke atas bahunya seperti memanggul karung beras.

            Selena terus berusaha untuk memberontak, tapi stefania dengan cekatan mengunci pergerakan kakinya. Sehingga, meskipun tangan kecil milik Selena terus memukul bahu Stevania, Gadis itu sama sekali tidak mau melepaskan Selena dan hal itu mengundang tatapan dari semua orang yang berada di sekitar tempat yang dilalui Stevania dan Selena. Stevania akhirnya menurunkan Selena saat mereka sudah sampai di Hall.

             Stevania tahu, saat ia menurunkan Selena, gadis kecil itu pasti berusaha untuk kabur darinya. Karena itu, sebelum hal itu terjadi, ia sudah lebih dahulu mengunci pergerakan Selena. Sehingga gadis kecil itu tidak bisa melarikan diri lagi.
"Hai semuanya... Aku rasa jadwal kalian hari ini adalah olahraga. Sister benarkan?" tanya Stevania memastikan kebenarannya.

"Ia Sister."
"Kalau begitu Tunggu apa lagi. Ayo kita berolahraga." Dengan menggandeng tangan Selena, Stevania keluar dari Hall Edelweiss bersama Wilda dan anak-anak lainnya. Mereka bergegas menuju ruang olahraga. Wilda yang sudah lebih dulu menghafal Olahraga apa saja yang diminati oleh anak-anak di Hall Edelweiss, mulai mengatur anak-anak itu ke tempat olahraga yang mereka sukai. Stevania sendiri berjongkok menyamahkan tubuhnya dengan tinggi badan Selena, kemudian berkata pada gadis kecil itu.

"Dari yang Sister dengar, kau sangat menyukai renang. Bagaimana kalau kita berenang bersama," usul Stevania.
"Aku tidak mau! Aku tidak suka guru renangnya."
"Hei kenapa? Sekarang katakan pada Sister, kenapa kau tidak menyukai guru renangnya?" Stevania menunggu jawaban dari Selena.
"Dia wanita yang sombong, dan aku tidak menyukai orang yang sombong. Mereka selalu melebih-lebihkan apa yang mereka miliki, padahal di luar sana ada yang lebih dari diri mereka." jelas Selena pada Stevania.

"Anak pintar. Dan seharusnya kau juga belajar satu hal dari perkataan yang baru saja kau ucapkan itu. Jangan pernah menyombongkan dirimu sendiri, karena kau mencapai sesuatu yang luar biasa. Karena di luar sana, masih ada yang lebih luar biasa dari dirimu."
"Iya aku mengerti Sister. Tapi bisakah aku tidak berenang?"
"Tidak boleh Selena. Kau harus berenang. Bukankah kau ingin menjadi seorang perenang profesional? Kau tenang saja, biar sister yang akan mengajarimu berenang. Apa kau mau?"

"Memangnya Sister bisa berenang?" tanya Selena ragu-ragu.
"Tentu saja bisa. Hampir setiap hari di liburan musim panas, Sister dan teman-teman Sister selalu berenang di sungai di pinggiran desa. Kadang Ayah Sister sampai memarahi Sister karena hal itu." jelas Stevania panjang lebar.
"Itu Terdengar sangat bagus."

"Iya, itu memang benar-benar bagus. Sekarang ayo kita berenang bersama. Sister akan mengajarimu berenang dengan baik. Setelah itu kau bisa menunjukannya pada guru renang yang tidak kamu sukai itu. Katakan padanya, kalau kau bisa berenang meskipun bukan dialah yang melatihmu berenang. Sister sangat yakin, guru renangmu itu, pasti tidak akan bisa berkata apa-apa lagi."

            Selena begitu bersemangat. Karena sekarang, ia tidak perlu lagi berenang dengan dilatih oleh guru renangnya yang ia benci itu. Selena dan Stevania akhirnya memasuki area kolam renang. Dari tempat itu, mereka langsung menuju ke ruang ganti di mana sudah tersedia baju renang untuk mereka Stevania dan Selena mengganti baju mereka dengan baju renang yang sudah tersedia di situ.

           Setelah itu, mereka keluar dari ruang ganti dengan membawa jubah mandi ditangan mereka dan berjalan menuju area kolam renang. Saat sampai di tempat itu, Stevania dan Selena meletakan juba mandi ke atas kursi pantai yang ada di pinggir kolam renang. Stevania melihat ada beberapa anak-anak dari Hall Edelweiss dan dari Hall lain sudah berenang di kolam renang, dengan dipandu oleh seorang wanita cantik bertubuh seksi dalam balutan bikini berwarna merah darah. Stevania menebak, wanita itulah guru renangnya dan orang yang dibenci oleh Selena.

"Selena Ayo masuk. Aku harap kali ini, kau tidak membuat masalah lagi," perintah Wanita cantik itu pada Selena.
"Maaf Ms. Patterson. Mulai hari ini, saya tidak akan belajar berenang lagi pada anda. Saya sangat berharap, anda mengerti dengan keinginan saya ini. Saya juga berterima kasih kepada anda, karena anda sudah mau mengajarkan cara berenang pada saya. Tapi sekarang saya sudah memiliki pelatih untuk diri saya sendiri. Karena itulah, saya tidak perlu berlatih pada anda lagi," ujar Selena tegas pada wanita cantik yang berprofesi sebagai guru renang itu.
Mata wanita itu berkilat penuh amarah. Ia sangat kesal dengan kata-kata berani yang diucapkan oleh Selena padanya.
"Kau tidak mau belajar berenang dari saya?" tanta Guru itu menantang Selena.
"Ya, itu benar. Saya adalah seorang gadis, yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang perenang profesional. Tapi anda tidak melatih saya dengan baik. Karena itulah, saya merasa anda tidak kompeten, dan saya tidak bisa belajar pada orang yang tidak kompeten," ujar Selena lugas.

            Jika sebelum Miss Patterson terlihat sangat marah karena perkataan Selena, kali ini giliran Stevanialah yang tercengang dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Selena, pada wanita yang dia panggil sebagai Miss Patterson itu. Untuk beberapa saat, Stevania merasa linglung. Tapi berapa saat kemudian, ia pun tersadar nama belakang wanita itu sama dengan nama belakang Wilda.

"Apa wanita itu memiliki hubungan dengan Wilda?" gumam Stevania pada dirinya sendiri. Stevania tidak memiliki waktu lebih lama untuk beragumen dengan dirinya sendiri, karena saat ini ia melihat wanita yang dipanggil dengan panggilan Miss Patterson itu, terprovokasi dengan perkataan Selena.
"Berhenti di situ! Jangan pernah memasuki area kolam renang. Kau dilarang Selena," teriak wanita itu menghetikan langkah Selena. 

              Stevania tidak suka dengan perlakuan guru renang itu. Ia pun berjalan mendekati wanita itu untuk berbicara dengannya.
"Maaf Miss... meskipun Anda adalah guru renang untuk anak-anak di sini, tapi anda tidak berhak melarang anak-anak di sini untuk berenang di kolam ini," ucap Stevania dengan nada kesal.
"Kau siapa, hah?!" Tanya wanita itu pada Stevania, dengan tatapan tajam.

            Stevania semakin kasal. Wanita itu berpikir, karena ia menatap dengan tatapan tajam pada Stevania, Stevania langsung takut dan mundur. Tapi sayangnya, hal itu tidak terjadi. Stevania malah membalas tatapannya, dengan tatapan kesal.
"Saya adalah Sister baru, yang ditugaskan di Hall Edelweiss. Saya sangat berharap, Anda memperlakukan anak-anak disini dengan baik."

"Oh, jadi kau Sister baru di Hall Edelweiss, begitu?! Baiklah, karena kau baru, maka aku bisa memaklumimu. Tapi ingat suatu hal, di arena kolam renang ini, hanya akulah yang berhak mengaturnya. Ini adalah teritorialku, tidak ada yang boleh mengusik tempat ini."

"Wow... hanya karena kau adalah guru renang di sini, kau berpikir kalau kau memiliki seluruh gedung ini? Begitukah? Saya memang orang baru di tempat ini. Tapi saya tidak bisa terima, jika anda memperlakukan anak-anak seperti ini. Karena anak-anaklah, Anda bisa berada di sini dan menjadi guru renang di tempat ini. Tapi, itu bukan berarti bisa memberimu hak istimewa untuk menekan anak-anak seperti itu. Dia itu masih anak-anak. Kau seharusnya berpikir tentang psikologisnya juga," ujar Stevania masih dengan nada kesalnya.

"Kau...?!" ucap wanita cantik itu sambil menunjuk ke arah Stevania. Stevania memegang tangan wanita itu kemudian berkata.
"Miss Patterson dengarkan perkataanku ini baik-baik. Saat Anda menunjukkan 1 jari Anda ke arah orang lain, Anda juga harus tahu ada tiga jari yang akan tertuju pada anda," ucap Stevania sambil menyentuh jari tengah, jari manis dan jari kelingking yang memang terarah kepada diri wanita itu sendiri.

"Satu lagi. Selena tidak ingin anda mengajar renang padanya. Jadi, saya harap anda bisa mengerti dan tidak berusaha untuk mengusik Selena lagi. Anda hanya cukup melatih anak-anak yang lain dan untuk Selena, sayalah yang akan mengajarinya. Jadi, bisakah kita bekerja sama untuk melakukan hal ini."
Wanita itu seperti kehilangan kata-katanya, karena setiap kali ia mengatakan sesuatu, Stevania akan membalasnya dengan perkataan, yang membuat dia tidak bisa melanjutkan perkataannya sendiri.

            Melihat wanita itu yang hanya diam saja, Stevania pun berkata.
"Melihat kau yang hanya diam saja seperti ini, aku mengambil kesimpulan kau menyetujui perkataanku. Dan untuk hal itu, aku berterima kasih. Aku permisi dulu." Stevania pun berlalu dari hadapan wanita itu dan berjalan menghampiri Selena, yang saat ini, berdiri tepat di pinggir kolam, tidak jauh dari tempat itu. Tanpa menghiraukan guru renang dan juga anak-anak yang berlatih renang di kolam renang itu, Stevania membimbing Selena untuk berlatih renang.

             Metode latihan milik Stevania dan guru renang itu sangat berbeda. Meskipun begitu, Selena lebih menyukai metode latihan renang milik Stevania daripada milik guru profesional itu. Guru renang itu begitu kesal dengan apa yang dilakukan oleh Stevania. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena anak-anak yang datang berlatih renang padanya, meminta dia untuk memulai latihan renang. Selesai latihan renang  Selena terlihat begitu puas. Ia menatap kearah Stevania dan berkata.

"Sister, kau yang terbaik. Saya sangat senang, karena Sister mau melatih saya untuk berenang. Semua yang Sister katakan tadi akhirnya bisa saya kuasai dengan baik. Meskipun begitu, tantangan awal kita masih berlaku. Jadi bersiap-siaplah," ujar Selena dengan tegas. Gadis kecil itu langsung mengambil jubah mandi yang tadi ia gantung di kursi pantai, yang berada di dekat kolam renang lalu memakainya. Setelah itu, ia berjalan ke ruang ganti. Stevania menatap tidak berkedip pada gadis kecil itu. Hingga ia menghilang di balik pintu ruang ganti.

            Setelah Selena benar-benar masuk ke dalam ruang ganti itu, Stevania langsung terkekeh geli, saat mengingat kembali perkataan dari Selena, tentang kesepakatan dari tantangan yang mereka buat pagi tadi. Stevania keluar dari kolam mengambil jubah mandi kemudian memakainya. setelah itu, Ia menyusul Selena masuk ke ruang ganti. Tapi sampai di depan pintu, Stevania bertemu dengan Selena yang ternyata sudah selesai berganti pakaian. Gadis itu berkata pada Stevania.

"Sister, Anda harus hati-hati, karena anda tidak tahu apa yang sudah saya lakukan pada barang milik anda." Mendengar kalimat itu, Stevania langsung melotot terkejut ke arah Selena. Tanpa membuang banyak waktu, Gadis itu langsung berlari ke arah lemari, dimana Ia meletakkan dress yang ia pakai. Ia memeriksa dress itu dengan saksama untuk mencari tahu, apakah Selena melakukan sesuatu pada dress itu atau tidak.

              Beberapa saat memeriksanya, Stevania tidak menemukan satu masalah pada dress-nya. Ia pun merasa kesal sendiri karena ternyata ia berhasil ditipu oleh Selena. Stevanie lalu mengganti baju renangnya dengan dress miliknya itu kemudian, ia kembali Hall Edelweiss. Saat sampai di sana, Stevania tidak menemukan Selena dimanapun ia berada. Gadis itu pun kemudian mencari gadis kecil itu. Tapi ia belum juga menemukan gadis kecil itu ia pun memutuskan untuk kembali ke meja kerja. 

           Saat ia kembali ke meja kerjanya,  Stevania menemukan secangkir teh hangat yang uapnya masih mengepul, dengan aroma yang sangat memikat berada di atas meja kerjanya. Tanpa berpikir panjang, Stevania mengambil teh hangat itu lalu meminumnya. Rasa segar di tenggorokan Stevania saat teh itu meluncur mulus dari mulutnya.

              Diam-diam, dari tempat persembunyiannya, Selena menahan tawa melihat Stevania meminum teh itu. Memang benar, teh itu disediakan karyawan untuk para Sister. Tapi yang tidak diketahui oleh Stevania adalah, teh itu sudah dimasukkan obat pencuci perut oleh Selena. Saat ini, Gadis kecil itu mulai menghitung waktu mundur, saat Stevania akan mengalami sakit perut setelah meminum teh itu.

"Tiga..."

"Dua..."

"Satu..."

           Pada saat Selena mengucapkan angka satu, Ia melihat Stevania memegang perutnya dan itu pertanda kalau Gadis itu sedang sakit perut sekarang. Dengan sekali gerakan, Stevania berlari ke toilet. Dalam keadaan genting itu, ia pun berpikir. Sebelumnya berusaha mencari Selena, tapi ia tidak menemukan gadis kecil itu di manapun. Setelah itu ia memutuskan untuk kembali ke ruang kerjanya. Samoai di sana, ia menemukan ada teh hangat di atas mejanya dan tanpa berpikir panjang, ia meminum teh itu.

              Hanya dalam beberapa detik saja, perutnya langsung mules dan ia pun akhirnya sadar kalau ada seseorang menaruh obat pencuci perut di dalam tehnya dan orang itu adalah Selena. Stevania merasa sangat kesal saat ia menyadari hal itu. Tapi ia sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Saat Stevania akan memasuki toilet, ia bertemu dengan Wilda yang baru keluar dari toilet. Gadis itu kemudian berusaha menahan perutnya dan berbicara dengan Wilda.

"Wilda, bisakah kau menolongku?" tanya Stevania penuh harap.
"Ada apa?"
"Selena berhasil mengerjaiku, dengan memasukkan obat pencuci perut ke dalam teh yang ada di mejaku. Dan sekarang, aku merasa perutku sakit. Jadi, bisakah kau mengambil obat sakit perut untukku..." pinta Stevania memelas.

"Oh ya ampun... Gadis nakal itu mulai lagi mengerjai orang lagi. Baiklah jangan khawatir aku akan segera mengambil obat sakit perut untukmu. masuk jika tidak kau tidak akan berhasil mencapai toilet."
"Ya kau benar. Kalau begitu terima kasih. Ya sudah, aku masuk dulu." setelah mengatakan kalimat itu, Stevania langsung masuk ke dalam toilet. Beberapa saat kemudian, ia merasa lega.

           Dengan raut frustasi, Gadis itu keluar dari toilet. Stevania tahu, kalau saat ini perutnya kembali bergejolak. Tapi, ia tidak mau mengikuti kondisi perutnya. Ia berjuang dengan sangat keras untuk kembali ke ruang tengah, di mana Wilda sudah menunggunya. Tanpa berpikir panjang, ia mengambil obat dari tangan Wilda dan langsung meminumnya. Setelah itu, ia pun berlari kembali ke toilet.

TBC...

Jangan Lupa Vote & Comment Ya...

Thank's For Reading...

See U The Next...

3 Oktober 2018

Stevania Collins;

Aldrian Richard;

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro