5: Atsumi no Basuke!
Seberisik apapun suara di luar sana, konsentrasiku tetap nyaman memikirkan kakakku yang entah kucinta atau kubenci.
Dan aku benci pemikiranku itu. Jadi...
"Atsumi!" Risha melempar bola padaku, membuyarkan lamunanku.
...Jadi, aku akan mengamuk!
Aku akan membuktikan pada kakakku kalau Meiou-ku tercinta akan menang dan lolos ke final.
"MEIOU AKAN MENANG!" Aku berteriak tepat ketika SMA Meiou mencetak skor pertamanya dalam laga semi final ini.
Ya, skor pertama kami cetak. Skor pertama. Di kuarter ketiga, menit ketiga. Mungkinkah kami lolos? Atau harus bertanding di perebutan juara ketiga?
Gachan, kenapa ketiga-nya di bold? Gachan suka angka tiga ya??
Enggak, Gachan sukanya empat.
//abaikan
Mungkin kau berpikir, skor pertama yang dicetak di kuarter ketiga takkan mampu membalikkan keadaan. Terlebih skor saat ini adalah..
...44-2.
Tapi aku percaya, Meiou akan menang!
©Gachan
♡Don't forget to vote and comment♡
[Fanfict Collab 03 Kurobas_Is_Life]
♢
>Atsumi's POV Mode<
🏀
Aku mencoba untuk fokus. Kami ketinggalan 40 poin. Tapi, menang bukan hal mustahil bukan? Aku harus fokus untuk bisa menang.
Hayami Kitarou menembak, tapi memantul keluar dari ring.
Sudah tugasku untuk mengambil rebound, dan aku melompat.
Dapat? Tidak. Nebuto Aikiri yang mengambil bolanya, dan memasukkannya.
Tak apa. Aku hanya harus mengambil kesempatan lain.
Risha mengambil bola. Point guard kami memang yang terbaik. Ia melesat menjauhi ring kami, dan langsung mengoperkan bolanya pada power foward kami, Shuzui.
Shuzui, dilatih oleh power foward Kiseki no Sedai, Aomine Daiki, menjadikannya power foward tangguh, dengan kemampuan sama seperti senseinya.
FORMLESS SHOOT!
MASUK! 44-4.
Pelan tapi pasti, kami akan mengejar Rakuzan. Mampukah kami mengejar 40 poin?
Risha bermain sangat baik, terutama setelah operannya padaku tadi dapat kucetak skornya. Operannya semakin akurat dan kecepatannya meningkat.
Shuzui menjadi ujung tombak kami yang semakin lancip. Ia memasukkan 6 bola dan mencetak 12 poin dalam 4 menit.
Hime memang baru memasukkan 1 shoot, tapi defensenya sangat baik. Sasuga muridnya lumut tsundere.
Michiyo memasukkan 1 bola dan memberi banyak assist pada Shuzui. Defense dan offense Michiyo banyak membantu kami.
Jadi, satu satunya masalah hanya ada padaku. Aku hanya bisa menjaga beberapa bola. Kami kecolongan empat bola, dan semuanya karena blunderku.
Aku harus terus berjuang di sisa waktu ini! Akan kukerahkan semuanya!
Aku melirik papan skor dan papan waktu.
Masih ada 3 menit di kuarter 3 dan kami mulai melangkah maju. Skor kami terus meningkat. 52-21.
Giliran Akami Sezirou, captain Rakuzan yang menyerang. Tapi, berhasil ku block dan.. out of bounds.
"Rakuzan, time out!"
Time out? Rakuzan mengambil time out di saat mereka menang telak? Bukankah ini anugerah bagi Meiou?
"Murasakibara, cobalah bermain di small foward. Nakamura keluar, dan Furukawa (Furukawa Chizue, center cadangan) masuk menggantikan Nakamura," usul coach Ichiro.
"Hah?! Coach, bukankah Michiyo bermain bagus?! Satu-satunya yang bermain buruk hanyalah aku!" Aku tak mau Michiyo dikeluarkan dari pertandingan.
Coach Ichiro mengerutkan kening, heran dan marah, "Fokusmu kemana saja, Murasakibara?! Kau tak tahu selama paruh 1, jumlah blunder Nakamura lebih dari 10 kali?! Berapa pelanggaran yang dimiliki Nakamura? Tiga!
Aku menunduk. Aku benar-benar tidak fokus.
"Kalau begitu, biarkan Michiyo bermain di tiga menit terakhir kuarter tiga ini. Kalau dia bermain buruk, aku juga akan berhenti berma.."
"Enggak! Atsumi, kau itu kapten, kau harus terus bermain!" Michiyo memutus perkataanku.
Aku dan Michiyo saling pandang. Aku tak mau Michiyo keluar dari pertandingan. Mungkin tadinya ia bermain buruk, tapi bukan sekarang.
"Baiklah. Nakamura, tunjukkan yang kau bisa dalam 3 menit terakhir ini."
Kami mengangguk. Tapi aku tidak. Aku melirik kecil ke arah coach Ichiro, dengan perasaan tidak enak.
"Murasakibara, ada yang ingin kau katakan sebagai kapten?" Coach Ichiro memberiku kesempatan berbicara.
"Aku ingin di kuarter keempat ini, operan difokuskan ke Hime. Kita akan mengejar dengan three-scorer."
"Risha, sebagai point guard, berilah Hime lebih banyak operan. Michiyo, tetaplah bantu defense dan offense. Beri lebih banyak assist pada Hime."
"Shuzui, kau boleh mencetak skor seperti biasa. Tapi lebih baik jika kau mencetak tiga angka. Dan, Hime, masukkan semua tembakanmu."
"Untuk defense, aku akan menanganinya. Aku akan fokus di defense, tapi jangan lupa untuk bantu aku ketika mereka melakukan turn over."
Semuanya mengangguk.
Pertandingan kembali dimulai.
"YOSH! MARI KITA MENANG! MEIOU, FIGHT!"
"YA!!" teriakanku disambut semua pemain Meiou.
...52-21
...57-33
...63-41
Bagus, kami terus melaju kencang. Three point Hime benar benar tak akan meleset. Kami semakin yakin, Meiou akan melangkahi partai semifinal ini dan melaju ke final.
"Gurunya gue loh! Gurunya gue! Gue pacarnya loh! Keren kan!"
-Tuan Nanodayo (dalam kondisi mabok dan kehilangan tsunderenya)
Kami mengakhiri kuarter 3 dengan skor yang bisa dibilang gila. Kami mencetak 41 poin dalam 7 menit.
Dan itu benar-benar menguras tenaga.
"Tim inti, beristirahatlah! Tim cadangan, kompres tim inti dengan es, beri mereka air yang banyak, rapikan tapping mereka!" Coach Ichiro berusaha mempertahankan stamina kami untuk terus mengejar Rakuzan.
"Tim cadangan, lakukan pemanasan. Kalian akan bermain selama dua menit pertama di kuarter pamungkas ini. Untuk sementara, kita harus mengistirahatkan tim inti."
Aku tak terima. Bukankah ini tanggung jawab kami, tim inti untuk menang?
"Coach, pemain intinya adalah kami. Kami punya tanggung jawab untuk bermain!" Shuzui mewakili perasaanku.
"Benar, kami harus bermain. Bukan berarti aku ingin bermain-ninidiyi"
"Karena kalian punya tanggung jawab untuk menanglah saya melakukan ini. Kalian harus istirahat untuk memulihkan kembali stamina kalian."
"Di saat itu, tim cadangan harus bermain sekuat tenaga mengimbangi Rakuzan!" Perintah Coach Ichiro diiringi anggukan kami ーlagi lagi selain aku.
Kuarter keempat dimulai.
Pemain Rakuzan mengambil skor pertama. 65-41. Namun tim cadangan kami berjuang sekuat tenaga mengejar mereka.
"Argh!" kami terus-terusan berteriak karena tim cadangan kami sulit sekali menembus pertahanan Rakuzan.
...71-41
...76-45
...81-50
"Member change!"
Akhirnya kami kembali bermain. Bisakah kami menyusul ketertinggalan 32 poin dalam 8 menit?
Harusnya bisa. Tadi saja kami mencetak 41 poin dalam 7 menit.
Aku mengambil bola. Kuoperkan pada Hime. Hime shooting, masuk! 82-53.
...81-56
...93-72
...95-79
...95-85
Selisih 10 poin!
...95-88
...95-91
...97-91
Kami terus mengejar Rakuzan.
"MEIOU BISA MENANG!" Aku berteriak.
•
•
•
"MEIOU PASTI KALAH!"
MEIOU PASTI KALAH!
KALAH!
LAH!
LAH!
LAH!
Suara bergema terkutuk milik siapa itu?
Aku mengepalkan tanganku.
Suara orang itu familiar di telingaku.
Suara yang dulu amat ramah di telingaku.
Suara yang dulu kucinta untuk kudengar.
Murasakibara Atsushi.
97-94
97-97
Seri.
Kami berhasil menyamakan kedudukan di 20 detik terakhir.
Dan kini Rakuzan memulai turn over mereka.
Aku mencoba untuk fokus. Aku harus merebut bola dan mengoperkannya pada Hime.
Aku harus merebut bola dan mengoperkannya pada Hime.
Aku harus merebut bola dan mengoperkannya pada Hime.
Aku harus merebut bola dan mengiperkannya pada Hime.
Aku harus merebut bola dan mengoperkannya pada Hime.
Netijen bilaik: Setop. Tiga aja cukup. Udah macam editannya Mnet di Produce48 aja lu! fine fine fine fine fiiinee fiiiine fine fine fine fine faaaiinn faaiiinn fain fain faiinn //digaplok netijen
Aku harus mrrebut bola dan mengoperkannya pada Hime.
Aku harus merebut bola dan mengoperkannya pada Hime.
Aku harus merebut bola dan mengoperkannya pada Hime.
AKU HARUS MEREBUT BOLA, DAN, DAN APA?!
"MEIOU PASTI KALAH!"
Fak. Suara itu lagi. Aku menunduk. Hatiku sakit.
Aku tak bisa fokus. Aku diam di tempat dan terus menerus memikirkan Tsushi-nii.
"Teeettt!" bel akhir pertandingan berbunyi.
Kami seri? Aku tersenyum. Tambahan kuarter akan dilaksanakan dan kami pasti akan menang dan melaju ke final!
よしゃ!
どうだった?
Dou datta??
Oke, sekarang jam 11 malem, updatenya masih tanggal 8 tapi udah sejak lama aku bikin:v biar sang deadline tydac mengejharque.
Apalagi Gachan dah masuk sekolah tanggal 9 nanti. Jadi updatenya enggak 2 hari sekali lagi.. tapi, yha disesuaikan ama jadwal:v
Aku ngantuk.
Udah gitu aja:v
Mohon vote dan comment-nya kawanz!
よろしくねー💜!
Next update: Rabu, 11 Juli 2018.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro