10: Byouin | 病院
Gachaaaannn.... Berubaaahhh!
Gachan berubah jadi Seshika.
“I see you.
Yes. ICU.”
-Seshika.
©Gachan
>Don't forget to vote and comment<
[Fanfiction Collaboration 03 kurobasu_district]
🍆💜🍆
“AOMINE TEMENKU! KALO GITU AJA AOMINE GEBETANKU, JADI SESHIKA SIAPAA?!!!” Atsumi makin ngegas, dan memukul Atsumi. Tepat mengenai dadanya.
Ucapannya, dan pukulannya, keduanya tepat mengenai dada Atsushi.
Bukan hanya dada. Jantung lebih tepatnya.
Tak ada yang terpikirkan oleh Michiyo selain memanggil ambulance. Aku juga pasti akan memanggil ambulance kalau ada orang dipukul hingga pingsan.
Bagaimana dengan Atsumi? Jangan ditanya. Sejak Atsushi masuk ICU, ia ikut menyusul masuk ke rumah sakit. Rumah sakit jiwa lebih tepatnya.
Tak ada satu orangpun yang tidak akan depresi bila kau hampir menghilangkan nyawa orang terdekatmu. T
Terlebih kakakmu. Hmm.. Mereka tak pantas disebut kakak-adik sebenarnya. Aku yang lebih cocok menjadi adik Atsushi.
Sampai ambulance datang, Atsumi hanya diam dan melongo. Apalagi Atsushi pingsan setelah ia memukulnya. Pasti Atsumi syok berat.
Aku? Ah, tak usah memikirkanku. Aku terlambat sampai di TKP. Michiyo baru meneleponku setelah Atsushi masuk ICU.
Bagaimana ia tidak masuk ICU, kalau dua tulang rusuknya patah dan hampir menusuk jantung Atsushi.
Masih untung ia masuk ICU. Aku –Seshika, punya teman di duniamu. Gachan namanya. Gachan punya teman.
Panggil saja Mnr dan Skr.
Mnr, si makhluk belum ber-SIM mengendarai motor dan memboncengi Skr.
Begonya, Mnr nyelip truk dan truknya nyenggol motor mereka. Motornya jatuh dan Skr terpental.
Kondisinya Skr saat itu mirip dengan Atsushi. Tulang rusuknya patah, menusuk jantung. Meninggal.
Siapa yang salah? Jelas Mnr. Begonya Mnr malah ketawa-ketawa, seakan bangga kalau temennya meninggal, lalu upload snapgram kalau Skr –sahabatnya sendiri meninggal.
LHA YANG BIKIN SKR MENINGGAL TUH LU BEGO! NGAPAIN LU MALAH UPLOAD BEGITUAN? LU GAPUNYA RASA PENYESALAN SAMA SEKALI?!
Namanya juga orang Indonesia ya. Orangnya emang agak bego bego. Sampe sampe gue lupa kalo gue juga orang Indonesia. Percayalah, Atsushi juga punya darah Indonesia.
Yah, aku curhat. Ha. Ha. Ha.
Yang jelas, aku masih bersyukur, Atsushi masuk ICU, bukan tanah. Aku juga bersyukur, ‘adik’ Atsushi adalah Ki.. maksudku Atsumi. Bukan Mnr.
Yang kusayangkan hanya tindakan Atsumi. Bukan. Itu bukan sepenuhnya salahnya. Ia hanya tak dapat mengontrol emosinya.
Daann.. Ia tak tahu kenyataan yang membuat semua kejadian ini terjadi. Aku? Aku ‘gebetan’ Atsushi? Haha. Itu mustahil kecuali aku dan Atsushi tak normal.
Otak Atsumi memang masih bocah. Banyak yang tak ia ketahui di dunia ini. Ku mohon, wahai readers, maafkan Atsumi.
Sekarang... Aku tak tahu apa yang akan kulakukan. Dari tadi, aku hanya mondar-mandir di depan pintu ruangan ICU. Yeah, siapapun tahu ICU tak dibuka untuk umum, bahkan untuk keluarganya sendiri.
Readers tachi, apa yang akan kau lakukan ketika kau gabut, gelisah, frustasi, dan bingung? Aku butuh saranmu.
“Seshika.”
Aku menoleh, “Ah, Gachan. Apa?”
“Kalau kamu gabut, gelisah, frustasi, dan bingung, mending ikut giveawayku deh. Dapet hadiah komik KnB gratis. Cek aja chapter giveaway di book ini.”
Aku menatap Gachan sebal.
“Itukah yang kau lakukan kalau kak..”
Gachan menyelaku, “..Jangan bilang-bilang bego. Gue authornya. Lu cuma pemeran antagonis di story ini. Gak ada berhak ngebocorin hal pentin di story gue.”
Hm? Antagonis? Aku tak merasa aku antagonis. Memang sedari awal Atsushi milikku. Bukan milik si bocah, Atsumi.
“Mending lu njenguk Atsumi,” Gachan berbalik lalu pergi.
Menjenguk Atsumi? Dia siapaku? Harus banget ya ngejenguk dia?
“Harus. Gue authornya.” Gachan balik lagi, ga jadi pergi.
Ya udah. Aku turuti keinginan si author bego.
Iya gue tau lu author. Tapi ini hidup gue. Lu gapunya hak ngatur gue.
Ya tapi tetep aja gue lakuin kemauan dia, pergi menjenguk Atsumi.
Akita Midorigaoka Hospital. Sebuah rumah sakit jiwa terkenal di Akita. Tepatnya di Horikawa, Ijima. 14 km dari sekolah Atsumi, 13 km dari sekolah Atsushi –sekolahku juga.
Aku mulai memasuki rumah sakit jiwa megah itu. Lebih megah dari rumah sakit biasa. Lobbynya sudah seperti lobby hotel yang nyaman. Warna cokelat dan cream mendominasi. Bangku-bangku –lebih tepatnya sofa biru yang menghiasi lobby sangat pas dengan warna ruangannya.
Minimarket pun tersedia di sana. Aku melewatinya tadi. Ada di lantai 1 gedung management. Isinya? Lengkap. Ada makanan pokok, permen, camilan, obat, dan yang mengherankan, vending machine (kata websitenya sih ada vending machine-nya)
Semua fasilitas itu membuatku betah di sana. Tapi sayangnya aku waras. Tak seperti Atsumi.
Aku bertanya kepada mbak mbak yang jaga di lobby.
“Nishi no heya, sanbyaku juu nana no heya wa doko ni arimasu ka?”
Mbak itu menunjuk lift, “Di lantai 7, bagian Barat. Akan kubantu”
Aku menaiki lift bersama mbak itu, hingga ke lantai 7, lalu berputar ke Barat, dan mencari kamar sanbyaku juu nana. Tiga ratus tujuh belas.
Ketemu.
Aku membuka pintu dan masuk ke dalam.
WAIT, WHAT? ADA MAKAM DI DALAMNYAAA???!!!
Bukan. Bukan makam. Itu nisan.
Murasakibara Atsumi?? Itu nisanmu? Kamu belum mati bego!
"Murasakibara Atsumi, menderita walking corpse syndrome. Penderitanya akan menganggap dirinya sudah mati. Dan Murasakibara sudah ada di tingkat kritis," jelas mbak mbaknya.
Hah? WTF penyakit jiwa macam apa itu?
Aku mencoba memanggil Atsumi, "Atsumi? Kau kenal aku?"
Atsumi menoleh.
"Seshika. Apa yang kau lakukan di sinii?!! Kembalikan Tsushi-nii ku, atau kau akan kugentayangiii!!!"
"Tsushi-nii mu? Gentayangi? Kau masih hidup bodoh!"
"Tsushi-nii milikku! Selamanya! Bahkan ketika saat aku sudah mati seperti saat ini. Aku sudah mati! Tepat ketika Tsushi-nii masuk ke ICU."
Yang bisa kupikirkan hanyalah...
Bodoh ini anak.
"Kamu mati dengan cara apa?"
"Aku mati mendadak. Kau berani juga ya, tanya tanya dengan arwah sepertiku?!"
"Arwah? Di mana-mana setan bisa nembus tembok. Lah elu mau nembus plastik ae gabisa."
"DIAM! KAMU TIDAK TAHU APA-APA TENTANG DUNIA KU!"
Yah, ngegas dianya.
"YANG PENTING, KEMBALIKAN TSUSHI-NII KU SEKARANG JUGAAA!!! KAU TIDAK PUNYA HAK UNTUK MENYENTUHNYAAA!!"
"Atsumi. Sadarlah. Kau belum mati. Kau masih hidup."
"Kamu tahu apa tentang aku?!! Orang busuk sepertimu seharusnya musnah saja!"
"Iya. Orang busuk sepertimu memang seharusnya musnah. Tapi kau belum musnah. Sadarlah."
"Dan, kau bilang Tsushi-nii mu hah??!!"
Lucu. Tapi juga geram. Ditambah aku juga bingung. Sejak kapan Atsumi jadi begini? Ini benar-benar bukan Atsumi. Kondisinya benar-benar kacau.
Yo! Dou datta?
Kayanya ngebosenin yha~ HA HA HA.
Tapi, Gachan bingung. Kenapa Seshika seakan bilang kalau Atsumi bukan adeknya Atsushi? Kenapa Seshika seakan bilang kalau dia adeknya Atsushi?
Gachan bingung! Ada yang bisa ngejelasin gak??
Oiya. Jangan lupa ikut giveaway komik KnB di chapter giveaway di book ini yaa! Ditunggu sampai tanggal 15 September!!!
よろしくお願い!
💜
Next update: jangan ditunggu pokoknya. gachan baru matik. males ngetik.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro